Era masih diam. lebih tepatnya mencerna panggilan Pasha padanya baru saja. benarkah laki-laki itu memanggil namanya saja tanpa embel-embel seperti biasanya. Rasanya cukup aneh sih. Tapi biarlah, daripada dipanggil Tante ataupun Ibu.
Tapi tunggu dulu. Era bingung kenapa Pasha kini menjadi wartawan infotainment dadakan. Untuk apa juga dia bertanya masalah pribadinya.
Era hanya mendengus kesal melihat Pasha yang kini sedang menatapnya. Bahkan tatapannya terlihat berbeda. Namun Era juga tidak peduli. Bahkan ia langsung masuk ke dalam mobilnya tanpa peduli dengan pertanyaan Pasha baru saja.
“Era! Aku sedang bicara denganmu!” seru Pasha mencekal lengan Era.
“Lepas nggak?”
“Nggak. Sebelum kamu jawab pertanyaanku.”
“Nggak penting dan sama sekali tidak ada manfaatnya untuk kamu.”
“Tapi bagiku sangat penting. Apa benar yang ditanyakan Kak Queen kalau kamu sudah punya kekasih baru?”
Era menggelengkan kepalanya. Baru kali ini sepanjang sejarah hidupnya bertemu dengan spesies seperti Pasha. Kenal dekat saja tidak. Hubungannya pun hanya sebatas atasan dan bawahan. Tapi kenapa Pasha semakin ke sini semakin meresahkan bin menjengkelkan.
“Ya sudah kalau kamu mau dengar jawabannya. IYA. sudah jelas? Selamat malam bocil!” pungkas Era dengan memaksakan senyum, dan segera masuk ke dalam mobilnya membiarkan Pasha yang masih diam termenung.
**
Malamnya, setelah Pasha bertemu dengan Era di restoran, laki-laki itu sama sekali tidak bisa tidur. Pasha sangat terganggu dengan pengakuan jujur Era yang mengatakan kalau perempuan itu sudah memiliki kekasih baru.
Pasha sendiri juga heran dengan reaksi hatinya saat mengetahui Era sudah memiliki kekasih. Cemburu, tapi itu tidak mungkin. Mengingat mereka berdua saling mengenal dalam lingkup pekerjaan saja. selebihnya, hubungan keduanya sama sekali tidak baik.
Entah sampai jam berapa Pasha akhirnya menemukan kantuknya. Namun yang pasti, saat bangun tidur, terlihat sangat jelas kantong matanya yang berwarna kehitaman.
“Kamu sakit, King?’ tanya Mama Shanum saat sedang menyiapkan menu sarapan paginya.
“Nggak, Ma. Semalam banyak kerjaan saja, jadi tidurku sedikit terlambat.” Jawab Pasha.
Tak lama kemudian Papa Nabil masuk ke ruang makan. Mereka bertiga pun segera menikmati sarapan paginya dengan khusyuk.
Setelah itu Pasha berangkat ke kantor dengan menggunakan mobilnya sendiri. Sedangkan Papa Nabil diantar oleh sopirnya.
*
Hari ini di perusahaan ada perekrutan beberapa karyawan baru. Sudah banyak sekali lowongan pekerjaan yang masuk beberapa hari yang lalu. Dan hari ini juga dilakukan proses interview untuk memastikan siapa saja yang beruntung dan mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan besar yang dipimpin oleh Pasha.
Setibanya di kantor, Pasha melihat sendiri calon karyawan yang akan menjalani tes interview hari ini. mereka jumlahnya sangat banyak. Dan ini juga pengalaman pertama bagi Pasha untuk memilih karyawan yang sesuai kriteria perusahaan.
Pasha masuk ke ruangannya. Setelah itu ia menghubungi Era agar datang ke ruangannya. Meskipun perempuan itu semalam telah membuatnya sulit tidur, setelah pengakuannya yang sudah memiliki kekasih, Pasha tetap membutuhkan Era dalam hal pekerjaan. Dan mengesampingkan kekesalannya kemarin malam.
Beberapa saat kemudian Era sudah masuk ke ruangan Ceo. Bahkan Pasha sendiri bisa melihat raut wajah ceria Era yang tidak seperti biasa. Jadi sudah bisa dipastikan kalau Era benar-benar sudah mempunyai kekasih.
“Jam berapa inerviewnya dimulai?” tanya Pasha dengan suara tegas.
“Jam 10, Tuan.”
“Apa kamu sudah menyiapkan semuanya? Setelah ini aku turun. Aku ikut langsung memilih siapa saja calon karyawan yang pantas untuk bekerja di perusahaan ini.” ujar Pasha.
Era terdiam. Seharusnya yang menjalankan serangkaian proses interview para calon pekerja adalah dari divisi HRD. Namun, karena ia tidak ingin adu mulut ataupun berdebat panjang dengan atasannya, sekaligus ingin menjaga moodnya agar tetap stabil, akhirnya Era mengiyakan saja. namanya juga Bos. Suka-suka dia lah. Apalagi bosnya masih bocah. Kalau nggak diikuti perintahnya, yang ada nanti dia nangis gulung-gulung.
“Baik, Tuan. Saya tunggu anda di bawah.” Jawab Era setenang mungkin. Setelah itu ia keluar dari ruangan Pasha.
Jujur saja Pasha merasa tidak puas dengan jawaban Era baru saja. padahal ia sudah siap berdebat dengan perempuan itu saat dirinya mengajukan untuk ikut terjun langsung memilih calon karyawannya. Sayang sekali pagi ini Era terlihat sangat penurut. Namun hal itu justru tidak disukai oleh Pasha.
Sementara itu Era yang baru saja keluar dari ruangan Pasha, ia segera mengumpulkan rekan kerjanya satu divisi untuk merombak jadwal yang sudah ia susun. Terutama siapa-siapa saja yang nanti ikut menjalankan proses interview mulai dari proses screening, review CV dan lain sebagainya. Era mengatakan pada timnya kalau Ceo mereka akan terjun langsung dalam proses interview nanti.
“Tatia, kamu nanti yang ikut sama aku. dan kamu Gala, tugas kamu aku batalkan untuk ikut melakukan interview. Kamu gabung sama Veny bagian screening.” Ujar Era.
Gala mengangguk lemah. Padahal dia sudah sangat senang karena bisa berdekatan dengan Era untuk melakukan interview. Namun dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Beberapa saat kemudian, semua tim dari divisi HRD sudah siap. Pasha juga baru masuk ke ruang interview di mana di sana sudah ada Era dan juga Tatia. Pasha mengambil tempat duduk yang sudah disediakan. Yaitu duduk tepat di samping Era.
Tujuan utama Pasha ikut terjun langsung menjalani proses interview kali ini adalah, dia ingin melihat kinerja Era. Selain itu, dia ingin terus berada di dekat perempuan itu.
Satu per satu calon pelamar memasuki ruangan untuk menjalani interview. Era selaku kepala HRD yang lebih banyak memberikan pertanyaan pada calon pelamar itu. sedangkan Pasha hanya sesekali ikut bertanya jika memang ada yang perlu ia tanyakan.
Pasha juga terlihat senyum ramah pada calon pelamar wanita. maklum saja, dia memang suka tebar pesona. Dan hal itu membuat Era sangat jengah. Sedangkan Tatia yang juga berada di ruangan itu, sedikit banyak ikut memperhatikan Era dan Pasha yang tampak aneh.
“Apa masih banyak pelamar yang belum interview?” tanya Era pada Tatia, saat mereka sedang break sejenak.
“Tidak. Kurang empat orang saja.” jawab Tatia sambil membuat catatan kecil di bukunya.
Sedangkan Pasha sejak tadi tampak diam sambil memainkan ponselnya. Entah kenapa raut wajahnya terlihat keruh. Tapi Era juga tidak peduli.
Setelah break kurang lebih lima belas menit, proses interview itu dilanjutkan lagi. Era mulai memberikan beberapa pertanyaan serupa pada calon pelamar yang tinggal beberapa orang saja. dan kini tinggal satu orang pelamar saja. dan saat orang itu masuk, Era sangat terkejut dengan kedatangannya. Tapi tidak untuk Pasha.
“Selamat siang Tuan King! Eh maksud saya, Tuan Pasha.” Sapa Yeslin.
“Silakan duduk Saudari Yeslin! Apa anda sudah siap melakukan interview sekarang?” ucap Era menahan kesal, pasalnya tatapan Yeslin terus tertuju pada Pasha.
“Saudari Yeslin! Jika anda tidak serius melamar kerja di perusahaan ini, lebih baik anda membatalkan untuk mengikuti interview..” seru Era saat Yeslin sama sekali tidak mempedulikannya.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Cahyani Sutopo
ada aroma2 cemburu nih,, 😂😂😂
si bocil yg galau karna tau si Tante punya kekasih baru
si Tante yg cemburu karna cewek saingannya melamar kerja di kantor yg sama
si Yeslin yg kayak ulet keket nempel Bae sama si bocil
2023-05-14
1
Neneng cinta
waduh...waduuuuh....ada yg cemburu niiih😂😂😂
2023-05-06
2
Ana
ck kenapa yeslin melamar kerja disitu sih 😤udah macam ulat bulu aja deh
2023-05-06
1