“Ma, kenapa lama banget sih?” gerutu Pasha saat menunggu Mamanya belanja nggak selesai-selesai. padahal dia sudah kelaparan sejak tadi.
Ya, Pasha terpaksa mengisi weekendanya dengan menemani belanja Mamanya ke mall. Karena sebelumnya tadi Yeslin sempat mengirim pesan padanya kalau perempuan itu akan datang ke rumah dan mengajaknya hang out. Pasha yang sejak awal sudah malas dengan Yeslin, akhirnya dia pun mencari cara untuk menghindar. Kebetulan Mamanya akan pergi belanja ke mall dengan diantar oleh sopir. Karena Papanya ada urusan di luar bersama rekan bisnisnya. Jadilah Pasha mengambil alih pekerjaan sopir pribadinya, dengan dia mengantar Mamanya berbelanja.
“Ya, Mama tadi sempat bertemu sama Juleha. Itu tuh, salah satu karyawan Papa kamu. Jadinya kita ngobrol sambil belanja.” Jawab Mama Shanum sambil menuju restoran.
Mendengar nama Juleha. Pasha pun sangat terkejut. Berarti yang dimaksud Mamanya adalah Era. Dan Era ternyata juga sedang berada di sini.
“O, gitu ya Ma. Apa dia tadi belanja sendiri?”
“Sepertinya begitu. Setahu Mama kalau ketemu Juleha, dia sering jalan sendiri. Sayang sekali cantik-cantik tapi memilih menyendiri.”
“King?” Mama Shanum tampak bingung mencari keberadaan Pasha yang tiba-tiba saja menghilang.
“King, mau kemana?”
“Sebentar, Ma! Aku mau ambil ponsel di mobil.” Bohong Pasha yang ingin segera menemui Era.
Mama Shanum pun langsung memesan makanan untuk dirinya dan juga Pasha. Wanita itu bingung sendiri dengan sikap Pasha. Padahal setahunya sejak tadi Pasha menunggunya belanja sambil mainan ponsel. Kenapa tadi dia beralasan mengambil ponsel.
***
Nafas Pasha ngos-ngosan begitu sampai parkiran. Tapi dia cukup lega karena bisa menemukan keberadaan Era yang tengah memasukkan barang belanjaannya ke dalam mobilnya. Dia pun segera menghampiri perempuan itu.
“Katanya mau pergi kencan? Kok malah belanja sendirian?”
Betapa terkejutnya Era saat baru saja berbalik badan sudah ada Pasha yang berdiri tepat di hadapannya. padahal tadi ia sudah mencari jalan pintas agar bisa segera meninggalkan mall. Tentu saja untuk menghindari Pasha. Era juga merasa kalau Pasha sepertinya akan mengikutinya. Duh, kenapa hidupnya masih sial dengan sering bertemu dengan Pasha setelah melakukan tasyakuran yang cukup menguras dompet. Bahkan setelah intensitas pertemuannya dengan Pasha lebih sering daripada sebelum melakukan tasyakuran.
“Sepertinya Tatia udah bohongin aku.” gumam Era dengan kesal sambil membayangkan wajah sahabatnya.
“Halooo! Ditanya malah bengong. Katanya kamu akan pergi kencan? Kenapa malah belanja sendiri? Jangan-jangan kamu bohongin aku ya? Sebenarnya kamu belum punya kekasih kan?”
Era semakin kesal. Sebenarnya apa tujuan Pasha yang semakin ke sini semakin membuat resah hidupnya. Ibaratnya Pasha itu seperti tanaman pengganggu alias Gulma. Apa iya, Era harus membeli obat pembasmi agar hidupnya tentram dan damai.
Tapi anehnya Era bukannya ingin mencaci maki laki-laki itu karena sudah mengusik ketenangan hidupnya. Dia justru semakin gencar membalas perbuatan Pasha dengan berita bohong yang lebih heboh lagi. biar Pasha semakin kesal juga. enak saja kalau hanya Era yang kesal. Dia juga harus membuat Pasha kesal juga dong.
“Yaa, memang cara kencanku seperti ini. Ini aku belanja juga untuk acara makan malam di rumahku. maklumlah, kekasihku sangat anti dengan masakan resto. Dia sudah terbiasa aku manjakan lidahnya dengan masakanku. Jadi, ya gini. Aku belanja dulu. sedangkan dia di rumah mempersiapkan untuk dinner romantis kami.”
Entah kenapa bibir Era sangat lancar sekali merangkai kalimat bohong seperti barusan. Bahkan secara tidak langung, Pasha yang mendengarnya sampai terpancing emosi. Dia menganggap apa yang dikatakan oleh Era semuanya benar.
“Wah, sepertinya aku harus buru-buru nih! Aku pulang dulu ya, bocil! Bye!!” pamit Era sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah Pasha. Sedangkan Pasha sendiri tidak memberi reaksi apa-apa. Lebih tepatnya dia semakin kesal. Dan menganggap Era benar-benar memiliki kekasih. Dan kekasihnya itu adalah pria yang ia temui tadi sore.
“Ternyata memang selera dia adalah pria yang seusia dengannya.” gumam Pasha kecewa.
***
Hari-hari berikutnya, terlebih setelah Pasha mengetahui kalau Era sudah memiliki kekasih yang tak lain adalah karyawannya sendiri, teman satu divisi dengan Era, hari-hari Pasha semakin tampak kesal.
Era juga mencoba untuk bersabar saat sedang berhadapan dengan Pasha. Karena Era juga merasakan, semakin hari Ceo’nya itu semakin menjengkelkan. Walaupun dia tidak pernah membuat kesalahan, apapun yang ia kerjakan selalu kurang memuaskan bagi Pasha.
Era kini bisa membandingkan kalau cara kerja Pasha sangatlah berbeda dengan Queen. Padahal pada umumnya laki-laki itu selalu bersikap paling netral jika menjadi seorang pemimpin, daripada seorang wanita. apa mungkin karena faktor usia yang membuat Pasha masih sedikit labil.
Tapi anehnya hanya Era saja yang mengatakan kalau atasannya itu sangat menyebalkan. Karena karyawan yang lainnya tidak merasakan hal yang sama seperti yang ia alami. Dan anehnya juga teman-teman Era juga mengetahuinya.
“Mungkin Tuan Pasha pernah memiliki kekasih yang wajahnya mirip dengan kamu kali, Jul. jadinya kalau lihat kamu bawaannya ingin makan kamu saja.” seloroh Tatia di mana saat ini Era sedang makan siang di kantin bersama teman-temannya.
“Ya, bisa jadi tuh. Atau, bisa jadi Tuan Pasha sebenarnya naksir sama kamu, tapi sayangnya kalian terpaut usia yang cukup jauh.” Sambung teman Era yang lainnya. Dan hal itu cukup membuat teman-teman lainnya tergelak. Tapi tidak untuk Era. Dia semakin kesal dengan candaan teman-temannya.
“Ssttt…. Pucuk dicita ulam tibaa. Lihat tuh bos sedang datang ke kantin. Tumben sekali orang sekelas Tuan Pasha mau masuk ke kantin karyawan. Padahal Nyonya Queen dulu tidak pernah seperti ini.” bisik Tatia saat melihat Pasha masuk ke kantin.
Era pun mengikuti arah pandang Tatia. Dia tampak biasa saja dan tidak heran sama sekali. Setelah itu Era kembali cuek dan melanjutkan makannya. Sedangkan karyawan yang lain yang sedang di kantin itu cukup heboh dengan kedatangan bos mereka.
Era sama sekali tidak peduli. Bahkan langkah kaki Pasha saat ini menuju ke arah mejanya. Tatia tampak menyenggol lengan Era, tapi sayangnya Era masih asyik dengan makannya.
“Bu Era. Selesai makan siang, saya tunggu anda di ruangan saya.” ucap Pasha dengan suara tegas dan berhasil membuat Era mengangkat kepalanya. Padahal mulutnya juga masih penuh dengan makanan.
Pasha berbalik badan lalu keluar dari kantin begitu saja. teman-teman Era yang satu meja dengannya dibuat tercengang.
“Juleha!! Kamu benar-benar teristimewa di hati Tuan Pasha!” pekik salah satu teman Era.
Otomatis semua karyawan yang ada di sana kini perhatiannya tertuju pada Era. Mereka juga mendengar apa yang dikatakan oleh Pasha. Dan mereka juga mengartikan kalau antara Era dan bosnya ada hubungan khusus.
“Sikat aja, Juleha! Brondong tajir loh!” seru teman Era dan mendapat persetujuan dari teman-teman yang lainnya.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Cahyani Sutopo
apalagi yg sedang di rencakan si bocil
2023-05-14
1
Neneng cinta
bisa jadi ga bakal ada kejadian d ruang CEO yg bkn Era deg2 an....😁🤔
2023-05-07
2
Neneng cinta
ayo sikat Era,,brondong lebih unik😂
2023-05-07
1