Sekolah lagi

Lanjut.

" Apa perempuan yang tepat. "

"Tepat?" Azzam mendengkus jengah, bisakah berhenti memprediksi sesuatu yang belum jelas hasil nya?.

"Tepat bagaimana sih ma, kita aja belum saling tahu wujud kita masing-masing. Terus dari mana kalian tahu dia akan menjadi pasangan yang tepat untuk Kenzo?!" Ucap Azzam.

Azzam merasa kesal sendiri, mereka pikir ia tidak bisa menolak nya apa setelah beberapa kali perjodohan yang mereka lakukan untuk nya.

"Tidak ada pilihan lain selain menerima nya, Azzam!" Ucap Rani tegas.

"Ma!" Protes Azzam.

"Kamu harus setuju!" Jawab sang mama dengan penuh penekanan.

Tidak seperti biasa nya, Rani yang lebih sering terlihat kalem kini terkesan memaksa.

Diri nya saja sampai tidak percaya.

"Ma!" Ucap Azzam kembali protes.

"Mama sudah selesai, sebaik nya kamu segera berangkat ke sekolah," ucap sang mama mengusir nya dengan halus.

"Terserah!" Ucap Azzam kesal.

Dan setelah itu ia pergi dari ruangan yang terlihat menyeramkan itu.

Argh! Pagi-pagi sudah menjengkel kan pikir nya.

Hari yang seharus nya menjadi kebahagiaan berubah mengesal kan ketika sang papa terus saja membahas perjodohan konyol tersebut.

Padahal diri nya sudah sedikit membuka hati untuk perempuan lain, namun tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba kalimat perjodohan itu terucap dan menghancur kan semua nya.

''Sangat menyebal kan,'' ucap nya.

Sungguh, Azzam sangat kesal sekali.

la langsung keluar dan langsung melajukan mobil nya dengan kecepatan di atas rata-rata karena ia butuh pengalihan.

Otak nya harus frees setelah sampai di sekolah.

Diri nya tidak perduli dengan omongan orang lain yang mungkin telah mengatai nya gila, yang jelas saat ini Azzam merasa harus meluapkan amarah nya sekarang juga.

Sampai mobil tersebut berhenti tepat pada lampu merah yang menyala, Azzam menangkap sebuah siluet indah di sebelah nya.

Kaca hitam yang menghalangi pemandangan nya tidak membuat diri nya asing dengan sosok tersebut, sosok yang sudah tiga hari ini tidak di lihat nya.

Murid yang selama ini tidak di lihat nya.

Murid yang selalu ia rindukan.

Kini sudah bisa ia lihat dengan jelas.

"Aleta " gumam nya pelan.

Tanpa di sadari, Azzam tersenyum saat menyadari jika perempuan tersebut benar-benar murid nya. Jendela yang baru setengah ia buka ternyata percuma, lampu terlalu cepat berubah warna menjadi hijau sehingga ia menutup kaca nya kembali untuk mengikuti mobil Bugatti berwarna hitam pekat tersebut sampai ke parkiran sekolah SMA sejati.

Setelah sampai Aleta langsung berpamitan pada sang Daddy.

"Aleta!"

Gadis itu menoleh ketika seseorang memanggil nya setelah ia turun dari mobil.

Orang yang sama-sama baru datang itu pun langsung saling menghampiri dan saling memeluk untuk melepas rindu.

Terkesan lebay sih padahal kemaren mereka baru saja bertemu dan tidur siang bareng.

"Tar"

"Ya tuhan Aleta, aku kangen banget sama kamu. Tiga hari kamu gak masuk aku bego banget pas pelajaran matematika. Gak ada yang bisa aku contek, gitu," Lalu gadis itu beralih pada sosok pria gagah yang baru saja turun dari mobil.

"Eh ada om Alden. Good morning om," Sapa nya.

Mentari pikir, Aleta mengganti mobil nya setelah kejadian mogok yang membuat diri nya celaka, ternyata dugaan nya salah. Hehe

Dasar Mentari nya aja yang ogeb udah jelas-jelas Aleta keluar dari samping pengemudi bagaimana bisa ia berpikir seperti itu.

"Pagi Mentari, apa kabar?" jawab Alden.

"Sangat baik om."

"Ya sudah kalau begitu kita masuk dulu ya dad. Daddy hati-hati di jalan," pamit Aleta.

"Iya sayang. Ingat! Jangan dulu pulang sebelum sopir menjemput," ucap Alden memperingati.

"Oke siapa kapten aku masuk dulu ya takut keburu telat nanti kita di hukum lagi," jawab Aleta.

Alden hanya mengaguk kan kepala nya dan menatap punggung putri nya sampai benar-benar masuk,

Saat Alden hendak membuka pintu mobil menoleh saat seseorang menyapanya.

"Azzam."

"Kamu mau mengajar dulu?" Tanya nya.

"Iya om. Kebetulan hari ini saya tidak ada pekerjaan di kantor, jadi sampai sore akan berada di sekolah." Jawab Azzam apa adanya.

Alden mengangguk paham, tangan nya menepuk pundak pria berkemeja putih tersebut  dengan begitu bangga.

"Kalau sudah menikah nanti, berhenti menjadi guru ya. Fokus saja pada pekerjaan dan juga istri kamu." Lalu setelah itu Alden langsung memasuki mobil nya dan pergi.

Azzam masih belum paham maksud dari perkataan rekan kerja bisnis nya hanya mengerjap bingung. "Maksudnya apa ya, kenapa om Alden ngomong kayak gitu?" Ucap nya.

Azzam mengedik, "Gak tahu lah, bingung."

Lalu Azzam memilih pergi menuju ruangannya setelah mobil yang di tumpangi Alden menghilang.

"Pulang sekolah ikut ekskul ya." Ajak Mentari setelah mereka berada dikantin untuk membeli air putih sebelum jam pelajaran pertama dimulai.

"Ekskul apa?" Tanya Aleta.

"Kesenian."

"Harus ya, ko baru ada sekarang. Beberapa Minggu kemarin enggak ada." Pikir nya aneh.

"Kan yang ngajarnya baru ada lagi, jadi kemarin-kemarin sempat Hiatus dulu."

"Laga nya hiatus, udah kayak apaan aja."

"Pokoknya kamu harus ikut-titik!"

"Iya-iya anaknya bapak Sanjaya dan ibu Marwah yang bawel"

"Dasar anak Alden!"

Obrolan keduanya seketika terhenti saat seorang pria duduk dihadapannya.

Dia menyapa Aleta tidak seperti biasanya.

"Hai" Sapa nya dengan senyum tipis.

Eh! Ada apa ini.

"Bahu kamu sudah tidak sakit lagi?" Tanya nya.

"Tidak pak. Sudah sembuh ko," jawab Aleta kikuk

"Syukurlah."

Oh ya ampun! Kenapa mendadak canggung begini sih.

"Ya sudah saya akan kembali ke ruangan saya dulu. Jangan lupa sarapan," kemudian pergi dan tanpa diduga pria tersebut mengelus pucuk kepala nya.

Kegaduhan dalam hati nya tiba-tiba muncul setelah guru tersebut pergi.

Aleta merasa banyak sekali kupu-kupu yang berterbangan disekeliling nya.

Pompaan jantung nya mendadak cepat dengan dada yang berdebar hebat.

Namun semua nya seketika berubah saat tatapan murid-murid perempuan yang tidak sengaja melihatnya menajam.

Aleta merasa atmosfer nya langsung berubah panas, lantas ia mengajak Mentari untuk kembali ke kelas.

"Ta."

"Apaan."

"Kalau aku yang di gituin sama pak Azzam,gak kuat jalan aku," ucap Mentari.

"Kamu pikir aku kuat Tar, ini terpaksa tahu!" Batin nya menjerit.

Siapa yang tidak lemah jika di perlakukan seperti tadi oleh guru paling tampan di sekolah ini. Meskipun hanya usapan kilat pada pucuk kepalanya, nyatanya hal kecil tersebutlah yang membuat wanita merasa di cintai.

"Lebay deh!" Ucap Aleta.

Namun nyata nya dirinya juga lebay.

Hanya saja Aleta terlalu gengsi untuk mengakuinya.

"Tapi aku masih gak nyangka loh kalau pak Azzam yang nolongin kamu beberapa hari lalu. Kayak takdir yang udah tuhan rencanakan buat kalian lebih dekat gitu."

"Dekat gimana maksudnya?" Heran Aleta.

" Ya bisa jadi dia memang jodoh kamu.'

Aleta terkekeh mendengarnya.

"Nyadar diri duluan aku Tar sebelum ngarep." Apalagi berharap lebih untuk lebih dekat, rasanya sangat tidak mungkin.

"Dih kenapa, kamu cantik, bule, anak orang kaya, apalagi memang?"

"Kenapa jadi kamu yang nge-halu sih?"

"Aku dukung deh kalau kamu jadian sama pak Azzam." Ucap Mentari.

"Astaga Mentari makin ngelantur aja!" Ucap Aleta tak habis pikir

Lanjut gak ya bestie

Terpopuler

Comments

Eridha Dewi

Eridha Dewi

next thor

2023-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Apakah aku gila?
3 Bangga karena bisa bohong
4 Syukur
5 Luar biasa
6 Seblak
7 Masalah
8 Introgasi
9 Kevin dan Mentari
10 Tidak tidak dan tidak
11 Masa lalu kelam
12 Mimpi indah
13 Menyerah kan diri
14 Amanda
15 Kemarahan
16 Masalah
17 Pertolongan
18 Mau nikah sama saya gak?
19 Perempuan yang baik
20 Sekolah lagi
21 Ekstra
22 Jadi obat nyamuk
23 Keserempet
24 Frustasi
25 Ada yang kurang
26 Kekuatan takdir
27 Mengganggu
28 Berharap
29 Mencurigakan
30 Kutukan sang mantan
31 Tidak perlu di paksa
32 Pertemuan
33 Berduaan
34 Ja mein Liebling
35 Berlibur
36 Hampir saja
37 Pertengkaran
38 Daddy durhaka
39 Puisi
40 YOU ARE MINE
41 Dunia milik berdua
42 Berduaan
43 Kebahagiaan
44 Saling memahami
45 Daddy durhaka
46 Pembicaraan di pagi hari
47 Menggoda
48 1 tamparan 6 tendangan
49 Pipi bengkak
50 Tidak konsentrasi
51 Guru yang paling di takuti
52 Rencana
53 Azzam, Aleta
54 Dasar nakal
55 Ucapan ambigu
56 Malu
57 Pencuri tampan
58 Pengganggu
59 Bangun tidur
60 Tutup matamu
61 Istri sang pewaris
62 Terjerat Gairah Mantan
63 You are my life goal
64 Taman
65 Rencana minta maaf
66 Maaf ala Aleta
67 Menikmati kebersamaan
68 Persiapan
69 Harapan Aleta
70 Kunjungan pertama
71 Saling menyuapi
72 Tamu tak di undang
73 Anak ingusan
74 Menghadapi dengan elegan
75 Aleta dongkol
76 Azzam & Aleta
77 Will you marry me
78 Jalan pintas
79 Bau bau perjodohan
80 Kegilaan Azzam
81 Saran mama
82 Fix panggilan baru
83 Makan malam
84 Kecurigaan Aleta
85 Kepedulian yang nyata
86 Acara untuk Aleta
87 Pertunangan
88 Terimakasih
89 Kebahagiaan
90 Misteri
91 Rencana pernikahan
92 Sah
93 Seranjang
94 Akhir nya
95 Rencana
96 Paris
97 Bahagia
98 Itu memang aku
99 Sederhana
100 Tragedi kelulusan
101 Ketegangan
102 Buku nikah
103 Undangan
104 Pura pura bodoh
105 Aleta& Azzam
106 Dua jam lebih
107 Ibadah
108 Menikmati
109 Pesta
110 Bersenang-senang
111 Hari pertama ke kampus
112 Gelora Balas Dendam
113 Pengagum Aleta
114 Keisengan Azzam
115 Maaf
116 Kunjungan
117 Akan ada tragedi
118 Hukuman
119 Berkunjung
120 Hadiah terindah
121 Aneh
122 Ketakutan Azzam
123 Harapan Aleta
124 Dendam Aleta
125 Halo
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perjodohan
2
Apakah aku gila?
3
Bangga karena bisa bohong
4
Syukur
5
Luar biasa
6
Seblak
7
Masalah
8
Introgasi
9
Kevin dan Mentari
10
Tidak tidak dan tidak
11
Masa lalu kelam
12
Mimpi indah
13
Menyerah kan diri
14
Amanda
15
Kemarahan
16
Masalah
17
Pertolongan
18
Mau nikah sama saya gak?
19
Perempuan yang baik
20
Sekolah lagi
21
Ekstra
22
Jadi obat nyamuk
23
Keserempet
24
Frustasi
25
Ada yang kurang
26
Kekuatan takdir
27
Mengganggu
28
Berharap
29
Mencurigakan
30
Kutukan sang mantan
31
Tidak perlu di paksa
32
Pertemuan
33
Berduaan
34
Ja mein Liebling
35
Berlibur
36
Hampir saja
37
Pertengkaran
38
Daddy durhaka
39
Puisi
40
YOU ARE MINE
41
Dunia milik berdua
42
Berduaan
43
Kebahagiaan
44
Saling memahami
45
Daddy durhaka
46
Pembicaraan di pagi hari
47
Menggoda
48
1 tamparan 6 tendangan
49
Pipi bengkak
50
Tidak konsentrasi
51
Guru yang paling di takuti
52
Rencana
53
Azzam, Aleta
54
Dasar nakal
55
Ucapan ambigu
56
Malu
57
Pencuri tampan
58
Pengganggu
59
Bangun tidur
60
Tutup matamu
61
Istri sang pewaris
62
Terjerat Gairah Mantan
63
You are my life goal
64
Taman
65
Rencana minta maaf
66
Maaf ala Aleta
67
Menikmati kebersamaan
68
Persiapan
69
Harapan Aleta
70
Kunjungan pertama
71
Saling menyuapi
72
Tamu tak di undang
73
Anak ingusan
74
Menghadapi dengan elegan
75
Aleta dongkol
76
Azzam & Aleta
77
Will you marry me
78
Jalan pintas
79
Bau bau perjodohan
80
Kegilaan Azzam
81
Saran mama
82
Fix panggilan baru
83
Makan malam
84
Kecurigaan Aleta
85
Kepedulian yang nyata
86
Acara untuk Aleta
87
Pertunangan
88
Terimakasih
89
Kebahagiaan
90
Misteri
91
Rencana pernikahan
92
Sah
93
Seranjang
94
Akhir nya
95
Rencana
96
Paris
97
Bahagia
98
Itu memang aku
99
Sederhana
100
Tragedi kelulusan
101
Ketegangan
102
Buku nikah
103
Undangan
104
Pura pura bodoh
105
Aleta& Azzam
106
Dua jam lebih
107
Ibadah
108
Menikmati
109
Pesta
110
Bersenang-senang
111
Hari pertama ke kampus
112
Gelora Balas Dendam
113
Pengagum Aleta
114
Keisengan Azzam
115
Maaf
116
Kunjungan
117
Akan ada tragedi
118
Hukuman
119
Berkunjung
120
Hadiah terindah
121
Aneh
122
Ketakutan Azzam
123
Harapan Aleta
124
Dendam Aleta
125
Halo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!