Perempuan yang baik

Pagi bestie.

Azzam pulang dengan dengan perasaan yang lega karena murid nya itu sudah baik baik saja.

Ada rasa bangga terhadap gadis tersebut.

Gadis yang biasa lemah lembut itu terlihat sangar saat ada seseorang yang mengganggu nya.

Tatapan nya masih terlihat jelas meskipun saat itu gadis itu sudah tidak mampu lagi menghajar para keparat itu.

Azzam yakin jika saja orang orang itu tidak memukul bahu nya mereka semua yang akan masuk ke rumah sakit.

Saat tiba di rumah nya Azzam masih menyempatkan diri untuk mengirimkan pesan ke gadis jagoan itu.

SEBLAK: [Hey gadis keras kepala, selamat tidur dan besok kamu tidak boleh masuk sekolah sebelum bahu kamu benar-benar sembuh].

Dan setelah itu Azzam tidur karena saat ini sudah hampir pagi.

Ke esokan pagi nya saat Aleta bangun ia melihat hand phone nya dan ternyata ada pesan dari sang guru dan tanpa menunggu Aleta langsung membalas nya.

" Iya bawel!" Bales nya.

Hampir saja ia akan bersiap-siap untuk pergi sekolah jika saja mommy nya tidak masuk ke kamar dan melarang nya untuk sekolah.

Padahal Aleta pikir bahu nya saja sudah tidak begitu sakit, hanya pegal saja jika di gerakan.

"Sayang sarapan dulu yuk," ajak sang mommy.

Gadis yang sedang berjemur di balkon kamar nya itu langsung menoleh ketika mommy nya datang dengan membawa nampan berisi sarapan untuk nya.

"Mommy, Aleta bisa turun ke bawah ko. Tidak perlu mengantarkan nya seperti ini Aleta tidak lumpuh loh," ucap Aleta karena ia merasa mommy nya itu berlebihan.

"Tidak sayang, bahu kamu sedang cedera," jawab sang mommy.

"Oh ayolah, mommy sama saja dengan guru menyebalkan itu yang melarang Aleta untuk melakukan apapun," ucap Aleta mengadu pada sang mommy.

" Perhatian sekali dia. Apakah pria itu yang akan kamu kenalkan kepada mommy dan juga Daddy," goda Alexa.

"Ganteng ya?" Goda nya lagi.

Aleta hanya tersenyum, memilih menghabiskan makanan di hadapan nya atau sang mommy akan menggoda nya terus.

Tiga hari telah berlalu, akhir nya hari ini Aleta sudah di perbolehkan untuk masuk sekolah tetapi ia tidak di ijinkan untuk membawa mobil dan harus mau diantar jemput oleh sang sopir.

Tidak ada pilihan lain selain menyetujui nya atau kedua orang tua nya akan melarang nya selama nya.

Oke Aleta, terima saja sampai bahu mu benar-benar sembuh.

Itu lah yang Aleta tanam kan di dalam otak nya karena jika tidak begitu Aleta akan ngotot dan itu tidak baik untuk nya.

Dan saat ini Aleta dan sang mommy sudah berada di ruang makan mereka sedang menunggu tuan rumah yang tak kunjung kunjung datang.

Kedua wanita cantik itu menoleh ketika Alden yang baru turun dari tangga ikut bergabung dengan mereka di meja makan.

" Hay cantik, " sapa nya.

" Hay ke siapa dad ke aku apa mommy, " goda Aleta.

" Ya ke mommy lah kamu kan gadis yang keras kepala, " jawab Alden menimpali.

" Mom lihat lah Daddy mulai, " adu Aleta pada sang mommy.

" Sudah sekarang sarapan jika tidak mommy akan marah, " jawab Alexa.

Jika sudah begini ke dua manusia yang berbeda generasi itu akan patuh.

"Hari ini Daddy yang akan mengantarkan mu sampai ke sekolah," ucap Alden seraya memakan sarapan yang sudah istri nya siapkan.

Aleta sendiri hanya memakan roti selai coklat kesukaan nya dan juga susu hangat favorit nya, jadi ia tidak membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan nya.

"Kata nya Daddy ada rapat?" Heran nya.

"I'm the boss. Daddy sudah menyuruh pak Iki untuk menundanya beberapa jam karena Daddy ingin mengantarkan putri cantik ini ke sekolah," jawab Alden.

" Oh manis sekali." Jawab Aleta.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita berangkat sekarang." Lanjut nya

Aleta mengambil jas almamater nya lalu memakainya.

"Mentari sudah mengomeliku karena aku terlalu lama tidak masuk sekolah." Imbuhnya.

"Tapi dia kan baru saja kesini kemarin?" Ucap sang mommy.

"Ah anak itu memang berlebihan mom.''

''Baik lah kalian hati hati.''

Dan setelah itu Alden dan juga Aleta masuk ke mobil.

"Apakah pria itu yang kau maksud?" Tanya Alden saat mobil yang mereka tunggangi berhenti pada lampu merah.

Sontak pertanyaan tersebut membuat gadis bermata coklat terang itu menoleh heran.

"Siapa?" Tanya Aleta.

"Guru mu."

Oh pasti malam itu saat guru nya mengantarkan nya pulang.

"Aku kan sudah mengatakan kepada Daddy dan juga mommy kalau aku hanya sebatas mengaguminya saja, tidak lebih." Tekan nya.

"Baguslah. Karena Daddy sudah memiliki-"

"Bisakah tidak membicarakan hal itu untuk sekarang?" Potongnya tidak suka. Tidak ada pembahasan lain apa selain rencana perjodohannya.

"Tidak," jawab sang daddy.

"Minggu depan kalian akan segera bertemu untuk menentukan rencana selanjut nya," lanjut Alden.

" Apa minggu depan? " Kaget Aleta.

"Tapi dad-"

"Coba lah dulu sayang, setelah itu kau bisa menentukan nya."

Aleta hanya membuang nafas nya dengan kasar.

Lalu bagaimana dengan janjinya malam itu, apakah ia harus mengingkarinya. Ya meskipun dirinya sendiri belum tahu jika pria yang menolongnya akan mau juga menikah dengannya.

"Terserah Daddy saja."

Sedang kan di tempat lain.

Pesona pria yang memakai kemeja dengan lengan yang digulung memang juara.

Apalagi dengan tambahan jam tangan dari Rolex yang melingkar indah pada pergelangan tangannya.

Gaya tersebutlah yang membuat pria itu terlihat macho namun fashionable.

Aroma BVLGARI Aqva man yang tidak begitu tajam dan aroma nya yang begitu manly membuat Rani merasa ada yang berbeda dari putra nya.

Tidak biasa nya dia bersemangat seperti itu.

Apakah dia telah mendapatkan keuntungan besar atas bisnisnya atau bahkan lebih besar, Rani merasa putranya sangat-sangat berbeda sekali.

"Ko beda sih?" Ucap Rani saat putranya baru keluar dari kamar dan ikut bergabung untuk sarapan.

"Eh iya loh." Timpal Teo penuh selidik.

Apalagi melihat penampilannya yang tidak seperti biasanya.

"Beda kenapa sih, perasaan biasa aja deh!"

Pria itupun mengambil beberapa lembar roti yang sudah ia olesi selai coklat kesukaannya, lalu melahap nya hingga habis.

Mengabaikan pertanyaan orang tuanya yang menurutnya tidak jelas.

"Kayak bau-bau orang jatuh cinta gitu."

''Jatuh cinta-dengan siapa maksudnya? So tahu sekali.''

"Apaan si ma, ngarang banget!" Sahutnya terkekeh geli.

"Awas ya kamu kalau sampai mempunyai kekasih selain pilihan papa. Papa tidak akan pernah merestuinya sama sekali!"

Apakah harus membahas hal ini lagi, sepagi ini? Oh ya ampun.

"Pa!-" Sela Azzam dengan perasaan dongkol, namun Teo langsung berdiri setelah sarapannya habis dan tidak membiarkan putranya untuk melayangkan protes apapun.

"Ya sudah, papa berangkat dulu ya ma," Teo hanya mendelik pada putranya.

Rani kembali pada kursi nya setelah mengantarkan suaminya pergi ke depan, wanita itu memilih melanjutkan sarapannya dengan tenang ketimbang meladeni pertanyaan putranya.

"Ma, mama juga sama mau menjodohkan Azzam dengan pilihan papa?"

Kalau boleh Azzam mengamuk seperti anak kecil, ia akan menghancurkan meja makan ini sekarang juga.

Enak saja main mengatur masa depannya.

"Dia perempuan yang tepat untuk kamu sayang."

" APA?" Batin Azzam histeris.

Lanjut bestie

Terpopuler

Comments

Rindang Alamy

Rindang Alamy

azzam lom tahu yaaaa

2023-10-26

0

Pinky

Pinky

Terima kasih sudah mampir

2023-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Apakah aku gila?
3 Bangga karena bisa bohong
4 Syukur
5 Luar biasa
6 Seblak
7 Masalah
8 Introgasi
9 Kevin dan Mentari
10 Tidak tidak dan tidak
11 Masa lalu kelam
12 Mimpi indah
13 Menyerah kan diri
14 Amanda
15 Kemarahan
16 Masalah
17 Pertolongan
18 Mau nikah sama saya gak?
19 Perempuan yang baik
20 Sekolah lagi
21 Ekstra
22 Jadi obat nyamuk
23 Keserempet
24 Frustasi
25 Ada yang kurang
26 Kekuatan takdir
27 Mengganggu
28 Berharap
29 Mencurigakan
30 Kutukan sang mantan
31 Tidak perlu di paksa
32 Pertemuan
33 Berduaan
34 Ja mein Liebling
35 Berlibur
36 Hampir saja
37 Pertengkaran
38 Daddy durhaka
39 Puisi
40 YOU ARE MINE
41 Dunia milik berdua
42 Berduaan
43 Kebahagiaan
44 Saling memahami
45 Daddy durhaka
46 Pembicaraan di pagi hari
47 Menggoda
48 1 tamparan 6 tendangan
49 Pipi bengkak
50 Tidak konsentrasi
51 Guru yang paling di takuti
52 Rencana
53 Azzam, Aleta
54 Dasar nakal
55 Ucapan ambigu
56 Malu
57 Pencuri tampan
58 Pengganggu
59 Bangun tidur
60 Tutup matamu
61 Istri sang pewaris
62 Terjerat Gairah Mantan
63 You are my life goal
64 Taman
65 Rencana minta maaf
66 Maaf ala Aleta
67 Menikmati kebersamaan
68 Persiapan
69 Harapan Aleta
70 Kunjungan pertama
71 Saling menyuapi
72 Tamu tak di undang
73 Anak ingusan
74 Menghadapi dengan elegan
75 Aleta dongkol
76 Azzam & Aleta
77 Will you marry me
78 Jalan pintas
79 Bau bau perjodohan
80 Kegilaan Azzam
81 Saran mama
82 Fix panggilan baru
83 Makan malam
84 Kecurigaan Aleta
85 Kepedulian yang nyata
86 Acara untuk Aleta
87 Pertunangan
88 Terimakasih
89 Kebahagiaan
90 Misteri
91 Rencana pernikahan
92 Sah
93 Seranjang
94 Akhir nya
95 Rencana
96 Paris
97 Bahagia
98 Itu memang aku
99 Sederhana
100 Tragedi kelulusan
101 Ketegangan
102 Buku nikah
103 Undangan
104 Pura pura bodoh
105 Aleta& Azzam
106 Dua jam lebih
107 Ibadah
108 Menikmati
109 Pesta
110 Bersenang-senang
111 Hari pertama ke kampus
112 Gelora Balas Dendam
113 Pengagum Aleta
114 Keisengan Azzam
115 Maaf
116 Kunjungan
117 Akan ada tragedi
118 Hukuman
119 Berkunjung
120 Hadiah terindah
121 Aneh
122 Ketakutan Azzam
123 Harapan Aleta
124 Dendam Aleta
125 Halo
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perjodohan
2
Apakah aku gila?
3
Bangga karena bisa bohong
4
Syukur
5
Luar biasa
6
Seblak
7
Masalah
8
Introgasi
9
Kevin dan Mentari
10
Tidak tidak dan tidak
11
Masa lalu kelam
12
Mimpi indah
13
Menyerah kan diri
14
Amanda
15
Kemarahan
16
Masalah
17
Pertolongan
18
Mau nikah sama saya gak?
19
Perempuan yang baik
20
Sekolah lagi
21
Ekstra
22
Jadi obat nyamuk
23
Keserempet
24
Frustasi
25
Ada yang kurang
26
Kekuatan takdir
27
Mengganggu
28
Berharap
29
Mencurigakan
30
Kutukan sang mantan
31
Tidak perlu di paksa
32
Pertemuan
33
Berduaan
34
Ja mein Liebling
35
Berlibur
36
Hampir saja
37
Pertengkaran
38
Daddy durhaka
39
Puisi
40
YOU ARE MINE
41
Dunia milik berdua
42
Berduaan
43
Kebahagiaan
44
Saling memahami
45
Daddy durhaka
46
Pembicaraan di pagi hari
47
Menggoda
48
1 tamparan 6 tendangan
49
Pipi bengkak
50
Tidak konsentrasi
51
Guru yang paling di takuti
52
Rencana
53
Azzam, Aleta
54
Dasar nakal
55
Ucapan ambigu
56
Malu
57
Pencuri tampan
58
Pengganggu
59
Bangun tidur
60
Tutup matamu
61
Istri sang pewaris
62
Terjerat Gairah Mantan
63
You are my life goal
64
Taman
65
Rencana minta maaf
66
Maaf ala Aleta
67
Menikmati kebersamaan
68
Persiapan
69
Harapan Aleta
70
Kunjungan pertama
71
Saling menyuapi
72
Tamu tak di undang
73
Anak ingusan
74
Menghadapi dengan elegan
75
Aleta dongkol
76
Azzam & Aleta
77
Will you marry me
78
Jalan pintas
79
Bau bau perjodohan
80
Kegilaan Azzam
81
Saran mama
82
Fix panggilan baru
83
Makan malam
84
Kecurigaan Aleta
85
Kepedulian yang nyata
86
Acara untuk Aleta
87
Pertunangan
88
Terimakasih
89
Kebahagiaan
90
Misteri
91
Rencana pernikahan
92
Sah
93
Seranjang
94
Akhir nya
95
Rencana
96
Paris
97
Bahagia
98
Itu memang aku
99
Sederhana
100
Tragedi kelulusan
101
Ketegangan
102
Buku nikah
103
Undangan
104
Pura pura bodoh
105
Aleta& Azzam
106
Dua jam lebih
107
Ibadah
108
Menikmati
109
Pesta
110
Bersenang-senang
111
Hari pertama ke kampus
112
Gelora Balas Dendam
113
Pengagum Aleta
114
Keisengan Azzam
115
Maaf
116
Kunjungan
117
Akan ada tragedi
118
Hukuman
119
Berkunjung
120
Hadiah terindah
121
Aneh
122
Ketakutan Azzam
123
Harapan Aleta
124
Dendam Aleta
125
Halo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!