Amanda

Lanjut.

"Hahaha. Pokoknya kamu jangan berburuk sangka terlebih dahulu, kita enggak pernah tahu baik buruknya seseorang yang sebenarnya. Siapa tahu aja orang yang kita anggap buruk adalah orang yang bakalan menolong kita suatu saat nanti," ucap Aleta.

Mentari hanya mengangguk atas wejangan yang sudah Aleta katakan.

Sampai keduanya dengan kompak menoleh pada keributan beberapa temannya, Aleta mulai bertanya.

"Ada apa sih ribut-ribut?"

Aleta mendongkakan kepalanya ke atas, ternyata penyebab keributan teman-teman nya adalah kehadiran anak pemilik sekolah ini yang sedang berdiri di atas sana.

Entah apa yang sedang guru tampan itu lihat, tetapi Aleta merasa pria itu sedang memperhatikan kelas nya yang ber olah raga.

Dam banyak siswi siswi yang memuja ketampanan Azzam.

Bahkan ada juga yang bercoloteh ingin memiliki nya.

Sampai-sampai pak Toni sendiri menggelengkan kepalanya seraya tersenyum mendengar semua ucapan sang murid.

" Apakah yang di atas ada tidak ada punya? " tanya yang lainnya.

"Ya kali seganteng itu belum ada yang punya!" Tambah yang lainnya.

"Mustahil sekali," Imbuhnya.

Aleta hanya tersenyum menanggapinya, benar apa kata mereka, seganteng itu sangat mustahil sekali belum mempunyai kekasih.

Terlebih lagi dia adalah seorang pengusaha dan juga wajahnya yang begitu tampan, pasti banyak sekali wanita seprofesi nya yang mengantri untuk menjadi pendampingnya.

Memangnya pria mapan mana yang mau dengan gadis SMA yang masih kecil sepertinya. Mimpi!

"Malah diem, pasti lagi ngehalu-in pak Azzam ya?" Goda Mentari.

"Untuk dihalu-in aja aku gak sanggup Tar, dia terlalu sempurna untuk aku yang biasa," jawab Aleta.

"Alay banget anjir!"

Sontak kalimat yang Aleta lontarkan mendapat cubitan gemas di lengannya.

Gadis itu mengeluh sakit dan mencoba membalasnya.

Setelah selesai berolahraga, semua kelas 12 A sedang berkumpul dikantin.

Mereka memesan berbagai minuman dan juga makanan untuk disantap bersama-sama.

Pengecualian untuk Aleta, gadis itu mendesah kesal saat baru beberapa suap ia memakan makanannya, ponselnya berbunyi ketika sebuah pesan masuk.

"Ganggu banget, belum juga abis!" Keluhnya.

Seakan mengerti dengan kekesalan sahabatnya, Mentari tertawa dan menyuruh Aleta untuk cepat-cepat menyerahkan tugas hukuman nya.

"Aku ke ruangan pak Azzam dulu deh, rese nih orang!"

"Oke!"

Selepas kepergian Aleta membuat Mentari merasa bosan.

Gadis itu celingukan mencari teman-temannya yang ternyata sudah tidak ada.

Mungkin mereka sedang mengganti baju pikirnya. Akhirnya Mentari pun memilih pergi dan menyusul teman-temannya.

Saat akan melewati lapangan basket, lagi-lagi ia bertemu dengan pemuda yang mengajaknya keluar nanti.

Kevin dankawan-kawannya sedang bermain basket, pemuda itu tersenyum ketika pandangan mereka tidak sengaja bertemu.

Mentari memegangi da*anya.

"Ko baper sih."

Sepertinya dia sudah terkenal sihir cinta seorang Kevin, laki-laki yang terkenal suka gonta-ganti pacar setiap bulannya.

"Jangan-jangan aku udah mulai tertarik sama dia?"

TIDAK BOLEH! Itu tidak boleh terjadi.

"Ingat Mentari, dia itu playboy. Gak seharusnya lo suka sama cowok macam dia! Mau sakit hati loe?!"

Sedangkan Aleta sudah ada di ruangan nya Azzam.

"Ini pak saya sudah selesai mengerjakan semua soalnya. Semoga bapak puas dan maaf semalam saya ketiduran jadi tidak sempat membaca pesan bapak."

Pria itu tidak berkata apa-apa, dia hanya sibuk mengemasi laptop dan juga beberapa berkas diatas mejanya lalu memasukannya kedalam tas nya.

"Ya sudah saya permisi deh pak," ucap Aleta karena kesal merasa di kacangin. Kurang ajar sekali sudah mengacuhkannya.

Karena tidak ada sahutan apapun dari pria itu, Aleta menjadi sangat kesal.

Akhirnya ia berdiri untuk pergi namun baru saja dia berbalik, tiba-tiba Azzam memanggilnya dan membuat gadis itu menoleh.

"Kenapa?" Tanya Aleta.

"Kamu cantik,'' ucap Azzam.

HA?

"M-maksud bapak a-apa?!" Tanya Aleta gugup dan tiba tiba saja otak nya buntu kepintaran nya hilang entah kemana bahkan saat ini pikiran nya kosong.

Aleta masih terpaku ketika guru tampan tersebut melontarkan kalimat pujian yang membuat seluruh peredaran darah nya terasa membeku.

Hati nya memberontak, nafas nya tersengal saat pria di hadapan nya itu mulai berjalan mendekati nya, membuat gadis itu refleks memundurkan langkahnya.

Azzam sengaja berjalan ke arah pintu di mana Aleta  berada karena ia harus segera pergi ke kantor nya tapi kayak nya Aleta sedang berpikiran yang lain.

Tiba tiba pikiran nya kacau.

"B-bapak m-mau bagaimana eh maksud nya bapak mau ngapain? J-jangan macam-macam ya pak!" Ucap Aleta gagap.

Tapi Azzam tidak mendengarkan apa apa ia ucap kan.

Pria itu mendekat ke arah Aleta, semakin Aleta memundurkan langkah nya sehingga punggung sempit itu membentur pelan pintu di belakang nya.

Aleta mencoba berbalik untuk meraih gagang pintu di belakang nya, namun Azzam terlebih dahulu memegang nya sehingga wajah mereka begitu dekat, membuat wajah putih itu dihiasi rona merah yang begitu mempesona.

"Kamu jangan berpikir yang aneh aneh apalagi yang jorok jorok, saya hanya akan membuka pintu nya saja karena jadwal saya sudah selesai, saya akan pergi ke kantor," ucap Azzam santai.

" Oh ya tuhan!" Batin Aleta.

" Nanti akan cek hukuman kamu benar tidak nya, '' lanjut Azzam.

Malu sekali rasa nya sudah menyangka pria itu akan berbuat macam-macam kepada nya.

Dengan buru-buru gadis itu pergi setelah pintu nya terbuka, bisa-bisa nya hanya untuk membuka pintu saja, pria itu sampai membuatnya hampir pingsan seperti tadi.

Sedang kan Azzam hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya setelah gadis itu pergi.

Azzam merasa senang saat melihat wajah murid nya itu gugup dan itu membuat nya gemas ingin mencium pipi nya

Setelah itu ia berjalan menuju parkiran, di mana mobil nya berada.

Hari ini Azzam berencana untuk cepat ke kantor karena pekerjaan hari ini cukup banyak.

Terlebih hari ini juga ada proyek yang sedang ditanganinya secara berlangsung di mana ia bekerja sama dengan Alden sahabat papa nya, jadi sebisa mungkin semua nya harus sesuai dengan keinginan nya yaitu sempurna.

Azzam menghidup kan mobil nya karena ia sedang buru buru.

Tapi Azzam terpaksa mematikan kembali mesin mobil nya saat telpon yang di terima dari sekretaris nya yaitu Alia, ia segera mengangkat nya.

Dahi nya mengkerut ketika sekertaris nya itu mengatakan jika ada seorang perempuan sedang mencarinya.

"Siapa?" Tanya Azzam dingin.

Sekretaris Alia: ''Amanda pak.''

" BRENGSEK! " Teriak Azzam marah.

Entah kenapa mendengar nama nya saja sudah membuat se orang Azzam Al Fahrizal merasa sangat muak.

Ada yang tau siapa Amanda.

Koment di bawah ya bestie.

Terimakasih sudah mampir.

Terpopuler

Comments

Nyoman Wirati

Nyoman Wirati

Amanda pacarnya Azzam yg berkhianat itu kali ya?

2024-01-08

0

Pinky

Pinky

Terimakasih

2023-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Apakah aku gila?
3 Bangga karena bisa bohong
4 Syukur
5 Luar biasa
6 Seblak
7 Masalah
8 Introgasi
9 Kevin dan Mentari
10 Tidak tidak dan tidak
11 Masa lalu kelam
12 Mimpi indah
13 Menyerah kan diri
14 Amanda
15 Kemarahan
16 Masalah
17 Pertolongan
18 Mau nikah sama saya gak?
19 Perempuan yang baik
20 Sekolah lagi
21 Ekstra
22 Jadi obat nyamuk
23 Keserempet
24 Frustasi
25 Ada yang kurang
26 Kekuatan takdir
27 Mengganggu
28 Berharap
29 Mencurigakan
30 Kutukan sang mantan
31 Tidak perlu di paksa
32 Pertemuan
33 Berduaan
34 Ja mein Liebling
35 Berlibur
36 Hampir saja
37 Pertengkaran
38 Daddy durhaka
39 Puisi
40 YOU ARE MINE
41 Dunia milik berdua
42 Berduaan
43 Kebahagiaan
44 Saling memahami
45 Daddy durhaka
46 Pembicaraan di pagi hari
47 Menggoda
48 1 tamparan 6 tendangan
49 Pipi bengkak
50 Tidak konsentrasi
51 Guru yang paling di takuti
52 Rencana
53 Azzam, Aleta
54 Dasar nakal
55 Ucapan ambigu
56 Malu
57 Pencuri tampan
58 Pengganggu
59 Bangun tidur
60 Tutup matamu
61 Istri sang pewaris
62 Terjerat Gairah Mantan
63 You are my life goal
64 Taman
65 Rencana minta maaf
66 Maaf ala Aleta
67 Menikmati kebersamaan
68 Persiapan
69 Harapan Aleta
70 Kunjungan pertama
71 Saling menyuapi
72 Tamu tak di undang
73 Anak ingusan
74 Menghadapi dengan elegan
75 Aleta dongkol
76 Azzam & Aleta
77 Will you marry me
78 Jalan pintas
79 Bau bau perjodohan
80 Kegilaan Azzam
81 Saran mama
82 Fix panggilan baru
83 Makan malam
84 Kecurigaan Aleta
85 Kepedulian yang nyata
86 Acara untuk Aleta
87 Pertunangan
88 Terimakasih
89 Kebahagiaan
90 Misteri
91 Rencana pernikahan
92 Sah
93 Seranjang
94 Akhir nya
95 Rencana
96 Paris
97 Bahagia
98 Itu memang aku
99 Sederhana
100 Tragedi kelulusan
101 Ketegangan
102 Buku nikah
103 Undangan
104 Pura pura bodoh
105 Aleta& Azzam
106 Dua jam lebih
107 Ibadah
108 Menikmati
109 Pesta
110 Bersenang-senang
111 Hari pertama ke kampus
112 Gelora Balas Dendam
113 Pengagum Aleta
114 Keisengan Azzam
115 Maaf
116 Kunjungan
117 Akan ada tragedi
118 Hukuman
119 Berkunjung
120 Hadiah terindah
121 Aneh
122 Ketakutan Azzam
123 Harapan Aleta
124 Dendam Aleta
125 Halo
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Perjodohan
2
Apakah aku gila?
3
Bangga karena bisa bohong
4
Syukur
5
Luar biasa
6
Seblak
7
Masalah
8
Introgasi
9
Kevin dan Mentari
10
Tidak tidak dan tidak
11
Masa lalu kelam
12
Mimpi indah
13
Menyerah kan diri
14
Amanda
15
Kemarahan
16
Masalah
17
Pertolongan
18
Mau nikah sama saya gak?
19
Perempuan yang baik
20
Sekolah lagi
21
Ekstra
22
Jadi obat nyamuk
23
Keserempet
24
Frustasi
25
Ada yang kurang
26
Kekuatan takdir
27
Mengganggu
28
Berharap
29
Mencurigakan
30
Kutukan sang mantan
31
Tidak perlu di paksa
32
Pertemuan
33
Berduaan
34
Ja mein Liebling
35
Berlibur
36
Hampir saja
37
Pertengkaran
38
Daddy durhaka
39
Puisi
40
YOU ARE MINE
41
Dunia milik berdua
42
Berduaan
43
Kebahagiaan
44
Saling memahami
45
Daddy durhaka
46
Pembicaraan di pagi hari
47
Menggoda
48
1 tamparan 6 tendangan
49
Pipi bengkak
50
Tidak konsentrasi
51
Guru yang paling di takuti
52
Rencana
53
Azzam, Aleta
54
Dasar nakal
55
Ucapan ambigu
56
Malu
57
Pencuri tampan
58
Pengganggu
59
Bangun tidur
60
Tutup matamu
61
Istri sang pewaris
62
Terjerat Gairah Mantan
63
You are my life goal
64
Taman
65
Rencana minta maaf
66
Maaf ala Aleta
67
Menikmati kebersamaan
68
Persiapan
69
Harapan Aleta
70
Kunjungan pertama
71
Saling menyuapi
72
Tamu tak di undang
73
Anak ingusan
74
Menghadapi dengan elegan
75
Aleta dongkol
76
Azzam & Aleta
77
Will you marry me
78
Jalan pintas
79
Bau bau perjodohan
80
Kegilaan Azzam
81
Saran mama
82
Fix panggilan baru
83
Makan malam
84
Kecurigaan Aleta
85
Kepedulian yang nyata
86
Acara untuk Aleta
87
Pertunangan
88
Terimakasih
89
Kebahagiaan
90
Misteri
91
Rencana pernikahan
92
Sah
93
Seranjang
94
Akhir nya
95
Rencana
96
Paris
97
Bahagia
98
Itu memang aku
99
Sederhana
100
Tragedi kelulusan
101
Ketegangan
102
Buku nikah
103
Undangan
104
Pura pura bodoh
105
Aleta& Azzam
106
Dua jam lebih
107
Ibadah
108
Menikmati
109
Pesta
110
Bersenang-senang
111
Hari pertama ke kampus
112
Gelora Balas Dendam
113
Pengagum Aleta
114
Keisengan Azzam
115
Maaf
116
Kunjungan
117
Akan ada tragedi
118
Hukuman
119
Berkunjung
120
Hadiah terindah
121
Aneh
122
Ketakutan Azzam
123
Harapan Aleta
124
Dendam Aleta
125
Halo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!