Surat Perintah #16

Malam kembali datang dengan langit yang begitu cerah, dipenuhi oleh bintang serta satu cahaya bulan yang bersinar terang malam ini. Angin berhembus pelan dan terasa lembut, dingin. Cuaca di malam ini sangatlah cerah, bahkan tidak terlihat adanya awan yang menutupi ribuan bintang di langit malam ini.

Pangeran kedua atau Altezza terlihat sedang bersantai di kamarnya, duduk di atas ranjangnya, dan asyik kembali membaca buku cerita yang ia pinjam dari perpustakaan kerajaan beberapa waktu yang lalu. Ketika dirinya sedang asyik membaca, suara ketukan pintu terdengar jelas, dan tanpa menunggu lama ia mengizinkan siapapun yang mengetuk untuk masuk.

Laki-laki yang mengetuk pintunya rupanya adalah pengawal pribadinya yakni Kenan. Meskipun mulai siang tadi ia diberikan libur serta kebebasan untuk menggunakan waktu luang oleh Ratu. Namun sepertinya hal tersebut sangat sulit dilakukan bagi Kenan yang sudah terbiasa menjalankan tugasnya sebagai seorang pengawal yang hampir selalu dekat dengan tuannya.

"Duduklah ...!" pinta Altezza kepada Kenan, kemudian dituruti langsung oleh laki-laki berseragam kesatria itu, duduk di sebuah bangku di meja belajar milik pangerannya.

"Apakah kau membawa kabar atau informasi menarik?" tanya Altezza, menghentikan sejenak aktivitas membacanya, dan menatap Kenan dengan iris mata tajam serius.

Kenan langsung menjawab dengan lugas, "kabar atau informasi dari penjara bawah tanah, sepuluh bandit yang berhasil kita amankan tadi siang, ternyata mereka tervalidasi berkomplotan dengan tiga orang pelaku perampokan beberapa waktu lalu."

"Namun sayangnya, mereka tidak ada kaitannya dengan tiga orang pembunuh bayaran yang sempat mengacau kemarin malam," lanjut Kenan, melaporkan apa yang telah ia ketahui, karena dirinya baru saja selesai menyimak serta mendengarkan apapun ketika berada di penjara bawah tanah bersama dengan Raja serta pangeran pertama yaitu Welt, dan beberapa ahli sihir serta penjaga kerajaan lain yang terlibat dalam interogasi para bandit.

Mendengar hal tersebut, Altezza merasa itu bukanlah kabar yang baik. Sebenarnya itu juga termasuk kabar baik, karena sepuluh orang bandit itu telah diketahui memiliki keterkaitannya dengan tiga orang ahli sihir yang sempat merampok toko permata kemarin siang. Namun terdapat juga kabar buruknya, yaitu ternyata sepuluh orang bandit yang tertangkap tidak ada kaitannya dengan tiga orang pembunuh bayaran yang datang kemarin malam, dan sempat berhadapan langsung dengan Altezza.

"Kalau kabar dari luar? Apakah hari ini kau sempat berjalan-jalan, dan mendengar sesuatu ketika kau menikmati waktumu untuk berjalan-jalan?" tanya Altezza, berusaha mencari tahu beberapa hal lagi. Namun sayangnya Kenan menjawab dengan menggelengkan kepalanya, "tidak, tidak ada sama sekali, Yang Mulia."

"Oh iya, hampir saja saya lupa!" Kenan tiba-tiba memberikan sebuah surat kepada Altezza, "Baginda Raja menitipkan ini kepada saya untuk disampaikan kepada anda, Yang Mulia. Beliau ingin anda membacanya," ucapnya.

Altezza menerima surat tersebut, dan kemudian langsung membukanya, membaca surat yang ditulis dengan tulisan tangan itu. Beberapa saat setelah membaca, pangeran muda itu terlihat menghela napas berat dan berkata, "merepotkan ...!"

"Ada apa, Yang Mulia?" tanya Kenan, penasaran.

Altezza langsung memberikan surat yang sudah ia buka dan baca itu kepada Kenan, "baca saja sendiri ...!"

Kenan kembali menerima surat tersebut, dan kemudian melakukan apa yang diperintahkan oleh pangerannya, membaca surat yang tidak terlalu panjang itu, isinya cukup singkat namun padat menyampaikan apa yang ingin disampaikan.

"Dansa? Anda memangnya bisa berdansa? Lalu ... Baginda juga ingin anda mencari pasangan untuk berdansa?" Kenan terlihat tersenyum-senyum, menyimpan rasa ingin tertawa, apalagi ketika melihat pangeran muda itu mengeluh kesal dan sebal, terlihat tidak suka dengan hal tersebut.

Altezza membatasi kembali halaman yang sudah ia baca, dan kemudian menutup buku ceritanya sembari mengeluh, "18 tahun aku hidup, aku tidak ingat apakah aku pernah berdansa atau tidak."

"Lalu, apakah anda menolak untuk hadir?" tanya Kenan, menatap pangeran muda yang terlihat sedang memiliki suasana hati yang buruk itu.

Altezza menggeleng dan menjawab, "tidak bisa, mau tidak mau aku harus melakukan seperti apa yang disuruh, karena tempat yang akan digunakan untuk pesta adalah istana ini," jawabnya, terlihat sangat terpaksa untuk menuruti apa yang diminta oleh ayahnya, melalui surat tersebut. Pangeran muda itu kemudian terlihat menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang, dan terlihat sedang memiliki suasana hati yang cukup buruk setelah membaca surat tersebut.

"Mungkin anda bisa membicarakannya dengan Yang Mulia Ratu? Siapa tahu, ada beberapa hal yang bisa dinegosiasikan," cetus Kenan, mencoba untuk memberikan saran.

Altezza mengangguk mendengar saran tersebut, "baiklah, besok saja," jawabnya kemudian lanjut berkata, "sekarang kembalilah ke kamarmu, dan beristirahat! Besok, temani aku untuk mencari pasangan!"

Kenan terkekeh kecil mendengar kalimat terakhir yang dikatakan oleh pangeran itu, "oke! Siap, Yang Mulia!" sahutnya, berdiri dari kursi tersebut, dan kemudian memberikan hormat dengan menundukkan kepalanya.

"Jangan ketawa-ketawa, ya! Sudah sana!" sahut Altezza, menatap tajam dan kesal ke arah Kenan.

"Baik, Yang Mulia! Izin meninggalkan ruangan," ucap Kenan, tersenyum, menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat, dan kemudian beranjak pergi dari kamar pangerannya setelah diizinkan.

***

Suasana malam yang begitu tenang, sunyi dan sepi. Semua orang di kerajaan sudah berada di masing-masing kediaman mereka, meskipun ada beberapa yang masih beraktivitas di bawah taburan bintang di langit malam ini. Namun rata-rata orang sudah berisitirahat, tidur dan siap untuk bermimpi indah di malam ini.

Halaman samping istana terlihat sangat sepi dan sunyi, tidak ada seorangpun di sana. Bahkan di taman samping itu hanya terdapat seekor elang berwarna putih yang baru saja dibawa serta diselamatkan oleh Altezza tadi siang. Elang itu berdiam diri di dalam sangkar yang cukup besar dan luas, bahkan saking besarnya sangkar tersebut, lima orang dewasa mungkin bisa masuk ke dalamnya.

Burung elang itu hanya berdiam, hinggap dan berdiri dengan gagah di atas sebuah ranting yang disediakan di dalam sangkarnya. Iris matanya yang berwarna kuning kecokelatan terlihat sangat tajam layaknya elang seperti biasanya. Kedua kaki yang cukup besar dan kekar, dengan kuku-kuku yang tajam, serta daya cengkeram yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Paruh berwarna hitam dengan ujung tajam melengkung ke bawah.

Seekor elang berwarna putih itu hanya diam di dalam sangkarnya, hingga sebuah angin berhembus lembut ke dalam sangkar. Namun anehnya ketika angin tersebut berhembus ke dalam sangkar, hembusan angin itu seolah menghilang ketika menabrak tubuh elang putih tersebut, seolah diserap begitu saja. Beberapa saat kemudian, hembusan angin lembut kembali muncul, dan secara tiba-tiba mengelilingi serta melapisi seluruh tubuh dari elang itu. Di saat itu juga secara tiba-tiba, ikatan pita perban yang diberikan oleh Caitlyn terlepas, dan anehnya kedua sayap yang sangat lebar itu perlahan terbuka serta terangkat. Luka pada sayap kanan elang tersebut seolah menghilang, atau sembuh begitu saja, sesaat setelah angin yang berhembus lembut itu mengelilingi serta melapisi tubuhnya.

Ikatan pita perban berwarna merah yang terlepas perlahan jatuh ke bawah. Elang putih itu dapat kembali mengepakkan kedua sayapnya yang lebar, terbang dan hinggap, menempel pada pintu sangkar dengan kedua kakinya yang kekar. Paruh melengkung miliknya beberapa kali mematuk sebuah besi yang mengunci dirinya di dalam sangkar.

Unggas raksasa itu terlihat lihai dan pandai sekali, tidak seperti elang hutan biasanya. Dengan mudahnya, elang itu melepaskan sebuah besi yang mengunci dirinya, dan kemudian berhasil membuat pintu sangkar yang terbuat dari besi terbuka lebar. Terlihat tidak ingin menunggu waktu lama, elang putih itu segera mengepakkan kedua sayapnya yang sangat lebar, terbang dengan senyap dan cepat keluar dari dalam sangkar, menuju ke pepohonan yang ada di tepi taman, sebelum akhirnya benar-benar menghilang.

Terpopuler

Comments

Wineta

Wineta

cpt bngt, sembuh dalam semalam😮

2023-05-17

1

Nana

Nana

+1 vote buat kak author favorit 🥰🙈

2023-05-17

4

read

read

yah berarti bandit² itu beda sama 3 pembunuh bayaran kmrn 😖

2023-05-17

4

lihat semua
Episodes
1 Zephyra #1
2 Reaksi Elemen #2
3 Perpustakaan #3
4 Mencari Buku Cerita #4
5 Selesai Dari Perpustakaan #5
6 Angin yang Tajam #6
7 Sihir yang Menguras Energi #7
8 Pangeran Sejak Lahir #8
9 Salah Satu Kewajiban #9
10 Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11 Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12 Disergap #12
13 Goa #13
14 Elang Putih #14
15 Impian Berkelana #15
16 Surat Perintah #16
17 Pasangan untuk Pesta #17
18 Shiro #18
19 Sesi Latihan Dansa #19
20 Potensi Sihir #20
21 Mengembalikan Buku #21
22 Basa-basi #22
23 Keputusanku Memilihmu #23
24 Bermain dengan Shiro #24
25 Menunggu yang Tidak Pasti #25
26 Yang Dinanti #26
27 Makan Malam Harmonis #27
28 Disambut Hangat #28
29 Dansa Pertama #29
30 Berkeliling Istana #30
31 Perpustakaan Istana #31
32 Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33 Berbincang Hangat #33
34 Laporan Tiba-tiba #34
35 Lokasi Kejadian #35
36 Terkepung #36
37 Sihir Tingkat Atas #37
38 Menetralkan Situasi #38
39 Aura Jahat Elang Hitam #39
40 Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41 Tetaplah Di Dekat Ku #41
42 Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43 Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44 Masalah yang Tidak Penting #44
45 Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46 Kembang Api #46
47 Akademi Kerajaan Zephyra #47
48 Duel #48
49 Api Biru #49
50 Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51 Guru Dadakan #51
52 Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53 Informasi Pendaftaran Petualang #53
54 Legenda Tua #54
55 Alasan? Tujuan? #55
56 Kristal Sihir #56
57 Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58 Jalan-jalan Sejenak #58
59 Berbagai Benua #59
60 Cerita Dari Timur #60
61 Keputusan Berkelana #61
62 Cuti Tiba-tiba #62
63 Di Atas Salju #63
64 Pertama Kali Berkuda #64
65 Hari yang Indah #65
66 Berbicara Bersama Raja #66
67 Angin Bersuara #67
68 Busur Ajaib #68
69 Kekuatan Alam #69
70 Permata Berharga #70
71 Bola Salju #71
72 Welt Bertemu Shiro #72
73 Asal-usul Shiro? #73
74 Pertengahan Musim Dingin #74
75 Akhir Musim Dingin #75
76 Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77 Akan Pergi? #77
78 Keberangkatan #78
79 Mystick #79
80 Sang Peri Angin #80
81 Desa Pertama, Blissville #81
82 Perusakan Ladang #82
83 Roh Angin #83
84 Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85 Pengirim Surat #85
86 Surat Balasan #86
87 Surat untuk Rumah #87
88 Pihak Kerajaan Datang #88
89 Melanjutkan Perjalanan #89
90 Putri Aurora #90
91 Dasar Iblis! #91
92 Seorang Bocah #92
93 Membantu Bocah Tersesat #93
94 Gereja Kecil Vesperin #94
95 Makan Siang Bersama #95
96 Aurora Melarikan Diri #96
97 Percobaan yang Gagal #97
98 Lanjut! #98
99 Si Pemilik Kekuatan #99
100 Aetheria #100
101 Bermalam Sebentar #101
102 Pertanda Buruk #102
103 Topik yang Sedang Hangat #103
104 Multi Tafsir #104
105 Jangan Khawatir #105
106 Menerjang Badai #106
107 Berusaha #107
108 Teman Baru #108
109 Aku Mati? #109
110 Tupai yang Berbicara #110
111 Kota Beladon #111
112 Pasar Raya #112
113 Kelompok Pengembara #113
114 Perbatasan Selatan Zephyra #114
115 Tujuan Kelompok #115
116 Berita Tersebar #116
117 Perbatasan Mutiara #117
118 Kegelapan Telah Datang #118
119 Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120 Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121 Teluk Mutiara #121
122 Arcadia #122
123 Belum Menerima Kabar? #123
124 Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125 Kau, Permata Alam!? #125
126 Buku Ramalan Arcadia #126
127 Makhluk Dari Neraka #127
128 Anjing Biru dari Neraka #128
129 Angin yang Membisu #129
130 Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131 Pembasmian Hama #131
132 Pertarungan Cepat #132
133 Monster di Arcadia, Selesai #133
134 Ruru dan Aurora #134
135 Selatan Zephyra #135
136 Astaroth dan Asmodeus #136
137 Ibu Kota Neverley #137
138 Surat Telah Sampai #138
139 Pasukan Neverley #139
140 Malam yang Tenang #140
141 Isi Surat #141
142 Pertanda #142
143 Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144 Telah Dimulai #144
145 Pertempuran Mutiara #145
146 Ekspedisi Gurun, Batal #146
147 Mematahkan Segel Kegelapan #147
148 Takluk #148
149 Kuil Berdoa #149
150 Mutiara Telah Jatuh #150
151 Keluar dari Benua Selatan #151
152 Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153 Duel Langit #153
154 Penguasa Langit Zephyra#154
155 Situasi Darurat #155
156 Hasil Pertempuran Langit #156
157 Berita yang Sedang Panas #157
158 Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159 Minim Informasi #159
160 Dipermainkan Alam #160
161 Petunjuk #161
162 Taktik Klise #162
163 Baltazhar Berubah Wujud #163
164 Pertemuan Tak Terduga #164
165 Pertempuran Langit Kedua #165
166 Baltazhar vs Altezza #166
167 Melawan Api Menggunakan Api #167
168 Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169 Perang Meletus #169
170 Runtuh #170
171 Terpukul Mundur #171
172 Fajar #172
173 Lautan Api #173
174 Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175 Memahami Situasi #175
176 Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177 Perang Belum Berakhir #177
178 Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179 Kubah Emas Pelindung #179
180 Jangan Sentuh Istanaku! #180
181 Angin vs Api #181
182 Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183 Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184 Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185 Altezza vs Astaroth #185
186 Titik Kelemahan! #186
187 Keadaan yang Berbolak-balik #187
188 Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189 Api, Air, Angin #189
190 Mati Langkah #190
191 Selamat Tinggal #191
192 Amorfati #192
193 Ini Bukanlah Takdir! #193
194 Saling Menggenggam #194
195 Harapan #195
196 Keturunan Asli Mystick #196
197 Menjenguk Permata Alam #197
198 Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199 Alam Bawah Sadar #199
200 Hati #200
201 Kabar Baik Tersebar #201
202 Ungkapan #202
203 Ragu untuk Kembali? #203
204 Mungkin Dia Lebih Layak #204
205 Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206 Kegoyahan Putra Mahkota #206
207 Saatnya Kembali #207
208 Aku Sudah Memutuskan! #208
209 Malam #209
210 Aurora dan Permata Alam #210
211 Karakter Si Bungsu #211
212 Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213 Keberangkatan Utusan #213
214 Sudah Berjauhan #214
215 Bekas Pertempuran Selatan #215
216 Mengendalikan Cuaca #216
217 Danau Buatan Tercipta #217
218 Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219 Menemui Penguasa Selatan #219
220 Menetralisir Kegelapan #220
221 Selesai (END) #221
222 | Chapter Bonus |
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Zephyra #1
2
Reaksi Elemen #2
3
Perpustakaan #3
4
Mencari Buku Cerita #4
5
Selesai Dari Perpustakaan #5
6
Angin yang Tajam #6
7
Sihir yang Menguras Energi #7
8
Pangeran Sejak Lahir #8
9
Salah Satu Kewajiban #9
10
Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11
Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12
Disergap #12
13
Goa #13
14
Elang Putih #14
15
Impian Berkelana #15
16
Surat Perintah #16
17
Pasangan untuk Pesta #17
18
Shiro #18
19
Sesi Latihan Dansa #19
20
Potensi Sihir #20
21
Mengembalikan Buku #21
22
Basa-basi #22
23
Keputusanku Memilihmu #23
24
Bermain dengan Shiro #24
25
Menunggu yang Tidak Pasti #25
26
Yang Dinanti #26
27
Makan Malam Harmonis #27
28
Disambut Hangat #28
29
Dansa Pertama #29
30
Berkeliling Istana #30
31
Perpustakaan Istana #31
32
Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33
Berbincang Hangat #33
34
Laporan Tiba-tiba #34
35
Lokasi Kejadian #35
36
Terkepung #36
37
Sihir Tingkat Atas #37
38
Menetralkan Situasi #38
39
Aura Jahat Elang Hitam #39
40
Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41
Tetaplah Di Dekat Ku #41
42
Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43
Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44
Masalah yang Tidak Penting #44
45
Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46
Kembang Api #46
47
Akademi Kerajaan Zephyra #47
48
Duel #48
49
Api Biru #49
50
Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51
Guru Dadakan #51
52
Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53
Informasi Pendaftaran Petualang #53
54
Legenda Tua #54
55
Alasan? Tujuan? #55
56
Kristal Sihir #56
57
Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58
Jalan-jalan Sejenak #58
59
Berbagai Benua #59
60
Cerita Dari Timur #60
61
Keputusan Berkelana #61
62
Cuti Tiba-tiba #62
63
Di Atas Salju #63
64
Pertama Kali Berkuda #64
65
Hari yang Indah #65
66
Berbicara Bersama Raja #66
67
Angin Bersuara #67
68
Busur Ajaib #68
69
Kekuatan Alam #69
70
Permata Berharga #70
71
Bola Salju #71
72
Welt Bertemu Shiro #72
73
Asal-usul Shiro? #73
74
Pertengahan Musim Dingin #74
75
Akhir Musim Dingin #75
76
Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77
Akan Pergi? #77
78
Keberangkatan #78
79
Mystick #79
80
Sang Peri Angin #80
81
Desa Pertama, Blissville #81
82
Perusakan Ladang #82
83
Roh Angin #83
84
Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85
Pengirim Surat #85
86
Surat Balasan #86
87
Surat untuk Rumah #87
88
Pihak Kerajaan Datang #88
89
Melanjutkan Perjalanan #89
90
Putri Aurora #90
91
Dasar Iblis! #91
92
Seorang Bocah #92
93
Membantu Bocah Tersesat #93
94
Gereja Kecil Vesperin #94
95
Makan Siang Bersama #95
96
Aurora Melarikan Diri #96
97
Percobaan yang Gagal #97
98
Lanjut! #98
99
Si Pemilik Kekuatan #99
100
Aetheria #100
101
Bermalam Sebentar #101
102
Pertanda Buruk #102
103
Topik yang Sedang Hangat #103
104
Multi Tafsir #104
105
Jangan Khawatir #105
106
Menerjang Badai #106
107
Berusaha #107
108
Teman Baru #108
109
Aku Mati? #109
110
Tupai yang Berbicara #110
111
Kota Beladon #111
112
Pasar Raya #112
113
Kelompok Pengembara #113
114
Perbatasan Selatan Zephyra #114
115
Tujuan Kelompok #115
116
Berita Tersebar #116
117
Perbatasan Mutiara #117
118
Kegelapan Telah Datang #118
119
Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120
Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121
Teluk Mutiara #121
122
Arcadia #122
123
Belum Menerima Kabar? #123
124
Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125
Kau, Permata Alam!? #125
126
Buku Ramalan Arcadia #126
127
Makhluk Dari Neraka #127
128
Anjing Biru dari Neraka #128
129
Angin yang Membisu #129
130
Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131
Pembasmian Hama #131
132
Pertarungan Cepat #132
133
Monster di Arcadia, Selesai #133
134
Ruru dan Aurora #134
135
Selatan Zephyra #135
136
Astaroth dan Asmodeus #136
137
Ibu Kota Neverley #137
138
Surat Telah Sampai #138
139
Pasukan Neverley #139
140
Malam yang Tenang #140
141
Isi Surat #141
142
Pertanda #142
143
Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144
Telah Dimulai #144
145
Pertempuran Mutiara #145
146
Ekspedisi Gurun, Batal #146
147
Mematahkan Segel Kegelapan #147
148
Takluk #148
149
Kuil Berdoa #149
150
Mutiara Telah Jatuh #150
151
Keluar dari Benua Selatan #151
152
Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153
Duel Langit #153
154
Penguasa Langit Zephyra#154
155
Situasi Darurat #155
156
Hasil Pertempuran Langit #156
157
Berita yang Sedang Panas #157
158
Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159
Minim Informasi #159
160
Dipermainkan Alam #160
161
Petunjuk #161
162
Taktik Klise #162
163
Baltazhar Berubah Wujud #163
164
Pertemuan Tak Terduga #164
165
Pertempuran Langit Kedua #165
166
Baltazhar vs Altezza #166
167
Melawan Api Menggunakan Api #167
168
Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169
Perang Meletus #169
170
Runtuh #170
171
Terpukul Mundur #171
172
Fajar #172
173
Lautan Api #173
174
Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175
Memahami Situasi #175
176
Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177
Perang Belum Berakhir #177
178
Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179
Kubah Emas Pelindung #179
180
Jangan Sentuh Istanaku! #180
181
Angin vs Api #181
182
Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183
Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184
Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185
Altezza vs Astaroth #185
186
Titik Kelemahan! #186
187
Keadaan yang Berbolak-balik #187
188
Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189
Api, Air, Angin #189
190
Mati Langkah #190
191
Selamat Tinggal #191
192
Amorfati #192
193
Ini Bukanlah Takdir! #193
194
Saling Menggenggam #194
195
Harapan #195
196
Keturunan Asli Mystick #196
197
Menjenguk Permata Alam #197
198
Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199
Alam Bawah Sadar #199
200
Hati #200
201
Kabar Baik Tersebar #201
202
Ungkapan #202
203
Ragu untuk Kembali? #203
204
Mungkin Dia Lebih Layak #204
205
Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206
Kegoyahan Putra Mahkota #206
207
Saatnya Kembali #207
208
Aku Sudah Memutuskan! #208
209
Malam #209
210
Aurora dan Permata Alam #210
211
Karakter Si Bungsu #211
212
Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213
Keberangkatan Utusan #213
214
Sudah Berjauhan #214
215
Bekas Pertempuran Selatan #215
216
Mengendalikan Cuaca #216
217
Danau Buatan Tercipta #217
218
Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219
Menemui Penguasa Selatan #219
220
Menetralisir Kegelapan #220
221
Selesai (END) #221
222
| Chapter Bonus |

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!