Potensi Sihir #20

Sliinggg ...!!!!

Tebasan pedang disusul dengan suara yang cukup nyaring, beradu dengan sangat kuat, dan kemudian berhenti. Altezza menurunkan pedang yang ia genggam, berhadapan dengan pengawal pribadinya yaitu Kenan. Laki-laki itu kemudian melangkah ke tepi lapangan berlatih, dan kemudian duduk di sebuah bangku kayu panjang yang ada di tepi lapangan tersebut.

"Sepertinya anda terlihat lelah dan cukup gelisah sore ini," ucap Kenan, berdiri tepat di sebelah pangeran tersebut.

Di sore hari yang cerah, Altezza terlihat menghabiskan waktunya untuk kegiatan sehari-hari yang hampir selalu ia lakukan, yaitu berlatih pedang dan sihir di halaman belakang istana. Namun sepanjang laki-laki itu berlatih, Kenan jarang sekali melihat adanya semangat pada pangerannya.

"Aku bingung harus mengajak siapa untuk pesta itu," jawab Altezza, menghela napas berat, masih memikirkan hal tersebut apalagi setelah berlatih dansa dengan ibundanya di aula utama istana.

Kenan sempat tertawa kecil, melihat pangeran tampan itu masih bingung untuk menentukan, "saya benar-benar tidak menyangka pangeran seperti anda akan bingung untuk mencari pasangan," ucapnya.

"Pasangan untuk pesta maksudku," lanjut Kenan, meluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman, karena ia tahu Altezza selalu sensitif jika membahas soal pasangan.

Altezza bersandar pada bangku kayu panjang itu sembari berkata, "18 tahun aku hidup, tetapi sangat jarang sekali aku berada di luar istana, hanya jika ada tugas atau hal-hal penting saja. Maka dari itu aku tidak terlalu banyak memiliki teman perempuan, selain para pelayan wanita di istana yang ku kenal."

"Apakah kau ada saran?" lanjut Altezza bertanya, menoleh dan menatap santai tetapi serius pengawal pribadinya yang berdiri tepat di sampingnya.

Kenan sempat mengangkat kepalanya ke atas, memandangi langit senja yang berwarna jingga dan terlihat sangat indah, sebelum akhirnya memberikan jawaban, "kurasa aku bisa memberikan saran kepada anda harus mengajak siapa, akan tetapi bolehkah aku memohon sesuatu?"

"Kau ... benar-benar, deh! Baiklah, baiklah! Apa yang ingin kau inginkan?" sahut Altezza, terlihat sedikit merasa kesal, namun merasa tidak ada pilihan lain karena siapa tahu saran yang diberikan oleh pengawal setianya bisa bermanfaat, "namun kau harus memberikan saran yang benar-benar berguna!" lanjutnya, menegaskan hal tersebut.

Kenan menoleh, menatap pangeran itu dengan tawa kecilnya sebelum kemudian berkata, "tenang saja, kurasa ini akan berguna, namun kembali lagi pada keputusan anda untuk menggunakan saran ku atau tidak."

Altezza mengangguk paham, dan kemudian berkata, "katakan apa yang kau inginkan ...!"

Tidak mengurangi rasa hormat, Kenan menundukkan pandangannya, menghadap Altezza dan kemudian menyampaikan permohonannya, "saya memohon kepada anda untuk mengajari cara menggunakan sihir seperti anda, jadilah guru saya!"

Mendengar hal tersebut, Altezza jadi teringat apa yang sempat ia katakan ketika di perpustakaan beberapa waktu lalu soal dirinya yang menjanjikan akan mengajari Kenan cara menguasai sihir. Tidak ingin ingkar janji, dan juga mengabulkan permintaan tersebut. Altezza menjawab permohonan itu, "baiklah, aku akan mengajari dirimu teknik dasarnya, selebihnya tinggal kembali lagi pada dirimu untuk berniat menguasainya atau tidak."

"Oke, sekarang coba ulurkan salah satu tanganmu ...!" lanjut Altezza, beranjak berdiri, dan berhadapan tepat di depan Kenan.

Kenan cukup terkejut melihat pangeran itu langsung beranjak dari bangkunya, dan kemudian menyuruhnya untuk mengulurkan tangan, "untuk apa?" tanyanya.

"Aku ingin memeriksa potensi sihir yang ada pada dirimu," jawab Altezza.

"Sekarang?!" sahut Kenan, dengan intonasi yang sedikit meninggi, tidak menyangka Altezza akan berubah secara tiba-tiba menjadi semangat untuk mengajar.

"Tentu saja, biar kau juga bisa cepat-cepat berikan saran itu padaku!" sahut Altezza, dengan tatapan tajam dan seriusnya.

Kenan pun segera menuruti apa yang dikatakan oleh Altezza, mengulurkan tangan kanannya. Altezza kemudian memposisikan telapak tangan kanannya berada tepat di atas telapak tangan kanan milik Kenan, sebelum kemudian sebuah hembusan angin secara perlahan membuat gumpalan berbentuk bola angin di antara kedua telapak tangan itu, dan kemudian perlahan pecah serta terurai layaknya debu beterbangan.

"Apa yang terjadi?" tanya Kenan, menatap kagum atas apa yang baru saja ia saksikan, dan ditambah dirinya bisa merasakan sihir angin yang digunakan oleh Altezza.

"Sesuai yang ku duga! Kesatria pilihan ibu tidak pernah salah!" cetus Altezza, tersenyum melihat Kenan, kemudian beranjak, melangkah mendekati sebuah boneka palsu yang ada di sudut lapangan tersebut.

Kenan masih terlihat bingung dengan apa yang dikatakan oleh pangerannya, dalam benaknya muncul banyak pertanyaan yang tak bisa ia ungkapkan, terlebih soal sihir angin yang sempat ia rasakan di salah satu telapak tangannya.

"Kenan, sekarang coba luruskan salah satu lenganmu ke depan seperti sedang atau ingin meraih sesuatu, dan kemudian rapalkan mantra dasarnya ...!" ucap Altezza, berdiri tepat di sebelah patung atau boneka palsu yang sepertinya akan menjadi sasaran.

"Mantra?" cetus Kenan, terlihat bingung.

Altezza baru ingat kalau dirinya belum pernah memberitahu mantra apapun itu kepada Kenan. Dirinya pun segera memberitahukannya, mantra paling dasar yang sering diajarkan dalam akademi sihir kerajaan, "Wahai Angin, kumohon dengarkanlah permohonanku! Berikanlah berkat dan kekuatan padaku untuk menghapuskan semua musuh yang ada di hadapanku."

Kenan mendengar apa yang dikatakan oleh Altezza, dan kemudian berusaha untuk menirunya, mengucap mantra yang sama dengan konsentrasi penuh. Namun baru setengah perapalan mantra, dan belum selesai sepenuhnya. Tiba-tiba saja sebuah sihir angin melesat dengan sangat cepat dan tajam, tidak mengarah ke boneka sasaran, namun justru melenceng menuju ke arah Altezza. Kenan sangat terkejut melihat hal tersebut, namun beruntungnya Altezza tidak terluka karena sebuah penghalang atau pelindung angin miliknya yang tiba-tiba saja muncul. Semuanya terjadi sangat cepat, tidak ada lima detik.

"Ma-maaf, Yang Mulia! Sungguh, maafkan saya! Saya berani bersumpah bahwa saya tidak bermaksud melakukannya!" seru Kenan cemas, berlari kepada Altezza, dan kemudian langsung menundukkan kepalanya di hadapan pangerannya yang hampir saja ia bunuh.

Altezza malah tertawa gembira dan terlihat sangat santai sekali, meskipun sihir angin yang digunakan oleh Kenan sangat berkemungkinan besar dapat membuatnya kehilangan salah satu anggota tubuh, atau bahkan hingga menyebabkan kematian karena saking cepat dan tajamnya angin yang melesat.

"Tidak apa, angkat kepalamu, ini murni kesalahanku untuk memilih berdiri di sini," ucap Altezza, memegang salah satu pundak milik Kenan dengan gelak tawa yang masih saja terdengar.

"Anda tidak terluka, 'kan?" tanya Kenan, mengangkat kembali kepalanya, menatap cemas pangeran itu.

Altezza tersenyum senang menjawab, "anggota tubuhku masih lengkap, kok! Tenang saja."

Kenan menghela napas lega dengan cukup panjang, setelah memastikan bahwa Altezza benar-benar baik-baik saja, tidak ada luka apapun itu. Hampir saja ia dijatuhi vonis hukuman mati oleh Raja karena melukai atau membunuh pangeran kerajaan dengan tuduhan sudah dipastikan pembunuhan berencana terhadap pangeran kerajaan. Beruntung vonis serta tuduhan itu tidak ia dapatkan karena Altezza tidak terluka serta masih hidup, dan dirinya masih dapat menghirup udara serta bernapas normal.

"Aneh, padahal saya belum merapalkan penuh mantra itu sampai selesai," gumam Kenan, terheran-heran dengan tatapan menatap telapak tangan kanannya.

"Kau memiliki potensi sihir yang besar, dan sebenarnya kemampuan sihir elemen yang kau kuasai bukanlah sihir angin seperti diriku." Altezza berbicara sembari berjalan kembali ke tepi lapangan latih bersama Kenan.

"Angin bukan sihir elemen yang ku kuasai? Lalu bagaimana tadi? Mengapa saya bisa menggunakannya? Eh, atau ... jangan-jangan anda yang membuat saya bisa menggunakannya? Apa anda sedang mempermainkan saya?" tanya Kenan, benar-benar bingung dan tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Namun yang jelas ketika ia mengeluarkan sihir angin tersebut, suasana hati yang ia rasakan benar-benar tenang, dan dirinya juga merasakan sensasi yang hebat.

Altezza tersenyum dan sempat tertawa kecil mendengar pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa ia jawab satu-persatu. Namun pangeran muda itu memberikan sedikit kejelasan, "aku tidak tahu pasti apa elemen dasar yang kau miliki, namun yang dapat ku rasakan saat aku memeriksa potensi sihirmu, aku merasa bahwa kau dapat beradaptasi dengan beberapa elemen, dan kau dapat menggunakan elemen lain selain elemen dasar yang kau kuasai."

"Simpelnya ... kau bisa menggunakan sihir elemen lain dengan mudah, asalkan kau bersentuhan atau mendapat paparan sihir tersebut. Contohnya nyatanya tadi, setelah aku menggunakan elemen anginku, kau jadi dapat menggunakannya," lanjut Altezza.

Kenan hanya diam, terlihat bingung, karena memang dirinya tidak memiliki pengetahuan atau ilmu lebih soal sihir. Namun Altezza memberikan saran, "jika kau ingin mengetahui lebih soal sihir, kau bisa tanya-tanya kepada Welt, ilmu sihirnya melebihi ilmu sihir yang ku miliki."

"Yang Mulia, saya penasaran dan ingin bertanya kepada anda," cetus Kenan, ketika berjalan menuju ke pintu belakang istana, karena hari juga perlahan menjelang petang dan malam.

"Tanya saja, jika aku bisa menjawabnya, akan ku jawab!" sahut Altezza.

"Apakah anda juga bisa seperti saya? Maksudku adalah ... soal ... beradaptasi dengan sihir elemen lain," ucap Kenan, menoleh dan menatap pangerannya dengan tatapan penasaran.

Altezza mengangkat kedua pundaknya dan menjawab, "aku tidak tahu pasti, tetapi dahulu waktu aku masih usia 15 tahun. Ibu sempat berkata padaku bahwa aku bisa beradaptasi, namun aku belum pernah merasakan atau melakukannya. Masih hanya sekedar dugaan yang belum terbukti."

"Ngomong-ngomong, kau masih berhutang padaku soal saranmu itu, ya!" lanjut Altezza, kembali memutar topik pembicaraan ke topik awal, yaitu soal janji Kenan yang katanya akan memberikannya saran.

Kenan tertawa kecil dan menjawab, "iya, saya akan memberitahukan saran saya setelah ini."

Terpopuler

Comments

Wineta

Wineta

lagian Altezza ngapain jga berdiri di situ sih😭 bikin deg²an aja, mana reaksinya ketawa-tawa pula😖🙈

2023-05-21

2

Taki

Taki

tetep ditagih di akhir sama Altezza😂🙈🤭

2023-05-21

4

Kaori

Kaori

wuih ternyata Kenan punya bakat juga ya😍

2023-05-21

3

lihat semua
Episodes
1 Zephyra #1
2 Reaksi Elemen #2
3 Perpustakaan #3
4 Mencari Buku Cerita #4
5 Selesai Dari Perpustakaan #5
6 Angin yang Tajam #6
7 Sihir yang Menguras Energi #7
8 Pangeran Sejak Lahir #8
9 Salah Satu Kewajiban #9
10 Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11 Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12 Disergap #12
13 Goa #13
14 Elang Putih #14
15 Impian Berkelana #15
16 Surat Perintah #16
17 Pasangan untuk Pesta #17
18 Shiro #18
19 Sesi Latihan Dansa #19
20 Potensi Sihir #20
21 Mengembalikan Buku #21
22 Basa-basi #22
23 Keputusanku Memilihmu #23
24 Bermain dengan Shiro #24
25 Menunggu yang Tidak Pasti #25
26 Yang Dinanti #26
27 Makan Malam Harmonis #27
28 Disambut Hangat #28
29 Dansa Pertama #29
30 Berkeliling Istana #30
31 Perpustakaan Istana #31
32 Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33 Berbincang Hangat #33
34 Laporan Tiba-tiba #34
35 Lokasi Kejadian #35
36 Terkepung #36
37 Sihir Tingkat Atas #37
38 Menetralkan Situasi #38
39 Aura Jahat Elang Hitam #39
40 Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41 Tetaplah Di Dekat Ku #41
42 Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43 Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44 Masalah yang Tidak Penting #44
45 Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46 Kembang Api #46
47 Akademi Kerajaan Zephyra #47
48 Duel #48
49 Api Biru #49
50 Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51 Guru Dadakan #51
52 Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53 Informasi Pendaftaran Petualang #53
54 Legenda Tua #54
55 Alasan? Tujuan? #55
56 Kristal Sihir #56
57 Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58 Jalan-jalan Sejenak #58
59 Berbagai Benua #59
60 Cerita Dari Timur #60
61 Keputusan Berkelana #61
62 Cuti Tiba-tiba #62
63 Di Atas Salju #63
64 Pertama Kali Berkuda #64
65 Hari yang Indah #65
66 Berbicara Bersama Raja #66
67 Angin Bersuara #67
68 Busur Ajaib #68
69 Kekuatan Alam #69
70 Permata Berharga #70
71 Bola Salju #71
72 Welt Bertemu Shiro #72
73 Asal-usul Shiro? #73
74 Pertengahan Musim Dingin #74
75 Akhir Musim Dingin #75
76 Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77 Akan Pergi? #77
78 Keberangkatan #78
79 Mystick #79
80 Sang Peri Angin #80
81 Desa Pertama, Blissville #81
82 Perusakan Ladang #82
83 Roh Angin #83
84 Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85 Pengirim Surat #85
86 Surat Balasan #86
87 Surat untuk Rumah #87
88 Pihak Kerajaan Datang #88
89 Melanjutkan Perjalanan #89
90 Putri Aurora #90
91 Dasar Iblis! #91
92 Seorang Bocah #92
93 Membantu Bocah Tersesat #93
94 Gereja Kecil Vesperin #94
95 Makan Siang Bersama #95
96 Aurora Melarikan Diri #96
97 Percobaan yang Gagal #97
98 Lanjut! #98
99 Si Pemilik Kekuatan #99
100 Aetheria #100
101 Bermalam Sebentar #101
102 Pertanda Buruk #102
103 Topik yang Sedang Hangat #103
104 Multi Tafsir #104
105 Jangan Khawatir #105
106 Menerjang Badai #106
107 Berusaha #107
108 Teman Baru #108
109 Aku Mati? #109
110 Tupai yang Berbicara #110
111 Kota Beladon #111
112 Pasar Raya #112
113 Kelompok Pengembara #113
114 Perbatasan Selatan Zephyra #114
115 Tujuan Kelompok #115
116 Berita Tersebar #116
117 Perbatasan Mutiara #117
118 Kegelapan Telah Datang #118
119 Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120 Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121 Teluk Mutiara #121
122 Arcadia #122
123 Belum Menerima Kabar? #123
124 Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125 Kau, Permata Alam!? #125
126 Buku Ramalan Arcadia #126
127 Makhluk Dari Neraka #127
128 Anjing Biru dari Neraka #128
129 Angin yang Membisu #129
130 Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131 Pembasmian Hama #131
132 Pertarungan Cepat #132
133 Monster di Arcadia, Selesai #133
134 Ruru dan Aurora #134
135 Selatan Zephyra #135
136 Astaroth dan Asmodeus #136
137 Ibu Kota Neverley #137
138 Surat Telah Sampai #138
139 Pasukan Neverley #139
140 Malam yang Tenang #140
141 Isi Surat #141
142 Pertanda #142
143 Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144 Telah Dimulai #144
145 Pertempuran Mutiara #145
146 Ekspedisi Gurun, Batal #146
147 Mematahkan Segel Kegelapan #147
148 Takluk #148
149 Kuil Berdoa #149
150 Mutiara Telah Jatuh #150
151 Keluar dari Benua Selatan #151
152 Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153 Duel Langit #153
154 Penguasa Langit Zephyra#154
155 Situasi Darurat #155
156 Hasil Pertempuran Langit #156
157 Berita yang Sedang Panas #157
158 Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159 Minim Informasi #159
160 Dipermainkan Alam #160
161 Petunjuk #161
162 Taktik Klise #162
163 Baltazhar Berubah Wujud #163
164 Pertemuan Tak Terduga #164
165 Pertempuran Langit Kedua #165
166 Baltazhar vs Altezza #166
167 Melawan Api Menggunakan Api #167
168 Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169 Perang Meletus #169
170 Runtuh #170
171 Terpukul Mundur #171
172 Fajar #172
173 Lautan Api #173
174 Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175 Memahami Situasi #175
176 Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177 Perang Belum Berakhir #177
178 Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179 Kubah Emas Pelindung #179
180 Jangan Sentuh Istanaku! #180
181 Angin vs Api #181
182 Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183 Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184 Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185 Altezza vs Astaroth #185
186 Titik Kelemahan! #186
187 Keadaan yang Berbolak-balik #187
188 Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189 Api, Air, Angin #189
190 Mati Langkah #190
191 Selamat Tinggal #191
192 Amorfati #192
193 Ini Bukanlah Takdir! #193
194 Saling Menggenggam #194
195 Harapan #195
196 Keturunan Asli Mystick #196
197 Menjenguk Permata Alam #197
198 Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199 Alam Bawah Sadar #199
200 Hati #200
201 Kabar Baik Tersebar #201
202 Ungkapan #202
203 Ragu untuk Kembali? #203
204 Mungkin Dia Lebih Layak #204
205 Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206 Kegoyahan Putra Mahkota #206
207 Saatnya Kembali #207
208 Aku Sudah Memutuskan! #208
209 Malam #209
210 Aurora dan Permata Alam #210
211 Karakter Si Bungsu #211
212 Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213 Keberangkatan Utusan #213
214 Sudah Berjauhan #214
215 Bekas Pertempuran Selatan #215
216 Mengendalikan Cuaca #216
217 Danau Buatan Tercipta #217
218 Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219 Menemui Penguasa Selatan #219
220 Menetralisir Kegelapan #220
221 Selesai (END) #221
222 | Chapter Bonus |
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Zephyra #1
2
Reaksi Elemen #2
3
Perpustakaan #3
4
Mencari Buku Cerita #4
5
Selesai Dari Perpustakaan #5
6
Angin yang Tajam #6
7
Sihir yang Menguras Energi #7
8
Pangeran Sejak Lahir #8
9
Salah Satu Kewajiban #9
10
Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11
Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12
Disergap #12
13
Goa #13
14
Elang Putih #14
15
Impian Berkelana #15
16
Surat Perintah #16
17
Pasangan untuk Pesta #17
18
Shiro #18
19
Sesi Latihan Dansa #19
20
Potensi Sihir #20
21
Mengembalikan Buku #21
22
Basa-basi #22
23
Keputusanku Memilihmu #23
24
Bermain dengan Shiro #24
25
Menunggu yang Tidak Pasti #25
26
Yang Dinanti #26
27
Makan Malam Harmonis #27
28
Disambut Hangat #28
29
Dansa Pertama #29
30
Berkeliling Istana #30
31
Perpustakaan Istana #31
32
Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33
Berbincang Hangat #33
34
Laporan Tiba-tiba #34
35
Lokasi Kejadian #35
36
Terkepung #36
37
Sihir Tingkat Atas #37
38
Menetralkan Situasi #38
39
Aura Jahat Elang Hitam #39
40
Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41
Tetaplah Di Dekat Ku #41
42
Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43
Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44
Masalah yang Tidak Penting #44
45
Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46
Kembang Api #46
47
Akademi Kerajaan Zephyra #47
48
Duel #48
49
Api Biru #49
50
Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51
Guru Dadakan #51
52
Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53
Informasi Pendaftaran Petualang #53
54
Legenda Tua #54
55
Alasan? Tujuan? #55
56
Kristal Sihir #56
57
Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58
Jalan-jalan Sejenak #58
59
Berbagai Benua #59
60
Cerita Dari Timur #60
61
Keputusan Berkelana #61
62
Cuti Tiba-tiba #62
63
Di Atas Salju #63
64
Pertama Kali Berkuda #64
65
Hari yang Indah #65
66
Berbicara Bersama Raja #66
67
Angin Bersuara #67
68
Busur Ajaib #68
69
Kekuatan Alam #69
70
Permata Berharga #70
71
Bola Salju #71
72
Welt Bertemu Shiro #72
73
Asal-usul Shiro? #73
74
Pertengahan Musim Dingin #74
75
Akhir Musim Dingin #75
76
Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77
Akan Pergi? #77
78
Keberangkatan #78
79
Mystick #79
80
Sang Peri Angin #80
81
Desa Pertama, Blissville #81
82
Perusakan Ladang #82
83
Roh Angin #83
84
Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85
Pengirim Surat #85
86
Surat Balasan #86
87
Surat untuk Rumah #87
88
Pihak Kerajaan Datang #88
89
Melanjutkan Perjalanan #89
90
Putri Aurora #90
91
Dasar Iblis! #91
92
Seorang Bocah #92
93
Membantu Bocah Tersesat #93
94
Gereja Kecil Vesperin #94
95
Makan Siang Bersama #95
96
Aurora Melarikan Diri #96
97
Percobaan yang Gagal #97
98
Lanjut! #98
99
Si Pemilik Kekuatan #99
100
Aetheria #100
101
Bermalam Sebentar #101
102
Pertanda Buruk #102
103
Topik yang Sedang Hangat #103
104
Multi Tafsir #104
105
Jangan Khawatir #105
106
Menerjang Badai #106
107
Berusaha #107
108
Teman Baru #108
109
Aku Mati? #109
110
Tupai yang Berbicara #110
111
Kota Beladon #111
112
Pasar Raya #112
113
Kelompok Pengembara #113
114
Perbatasan Selatan Zephyra #114
115
Tujuan Kelompok #115
116
Berita Tersebar #116
117
Perbatasan Mutiara #117
118
Kegelapan Telah Datang #118
119
Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120
Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121
Teluk Mutiara #121
122
Arcadia #122
123
Belum Menerima Kabar? #123
124
Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125
Kau, Permata Alam!? #125
126
Buku Ramalan Arcadia #126
127
Makhluk Dari Neraka #127
128
Anjing Biru dari Neraka #128
129
Angin yang Membisu #129
130
Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131
Pembasmian Hama #131
132
Pertarungan Cepat #132
133
Monster di Arcadia, Selesai #133
134
Ruru dan Aurora #134
135
Selatan Zephyra #135
136
Astaroth dan Asmodeus #136
137
Ibu Kota Neverley #137
138
Surat Telah Sampai #138
139
Pasukan Neverley #139
140
Malam yang Tenang #140
141
Isi Surat #141
142
Pertanda #142
143
Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144
Telah Dimulai #144
145
Pertempuran Mutiara #145
146
Ekspedisi Gurun, Batal #146
147
Mematahkan Segel Kegelapan #147
148
Takluk #148
149
Kuil Berdoa #149
150
Mutiara Telah Jatuh #150
151
Keluar dari Benua Selatan #151
152
Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153
Duel Langit #153
154
Penguasa Langit Zephyra#154
155
Situasi Darurat #155
156
Hasil Pertempuran Langit #156
157
Berita yang Sedang Panas #157
158
Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159
Minim Informasi #159
160
Dipermainkan Alam #160
161
Petunjuk #161
162
Taktik Klise #162
163
Baltazhar Berubah Wujud #163
164
Pertemuan Tak Terduga #164
165
Pertempuran Langit Kedua #165
166
Baltazhar vs Altezza #166
167
Melawan Api Menggunakan Api #167
168
Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169
Perang Meletus #169
170
Runtuh #170
171
Terpukul Mundur #171
172
Fajar #172
173
Lautan Api #173
174
Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175
Memahami Situasi #175
176
Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177
Perang Belum Berakhir #177
178
Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179
Kubah Emas Pelindung #179
180
Jangan Sentuh Istanaku! #180
181
Angin vs Api #181
182
Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183
Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184
Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185
Altezza vs Astaroth #185
186
Titik Kelemahan! #186
187
Keadaan yang Berbolak-balik #187
188
Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189
Api, Air, Angin #189
190
Mati Langkah #190
191
Selamat Tinggal #191
192
Amorfati #192
193
Ini Bukanlah Takdir! #193
194
Saling Menggenggam #194
195
Harapan #195
196
Keturunan Asli Mystick #196
197
Menjenguk Permata Alam #197
198
Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199
Alam Bawah Sadar #199
200
Hati #200
201
Kabar Baik Tersebar #201
202
Ungkapan #202
203
Ragu untuk Kembali? #203
204
Mungkin Dia Lebih Layak #204
205
Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206
Kegoyahan Putra Mahkota #206
207
Saatnya Kembali #207
208
Aku Sudah Memutuskan! #208
209
Malam #209
210
Aurora dan Permata Alam #210
211
Karakter Si Bungsu #211
212
Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213
Keberangkatan Utusan #213
214
Sudah Berjauhan #214
215
Bekas Pertempuran Selatan #215
216
Mengendalikan Cuaca #216
217
Danau Buatan Tercipta #217
218
Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219
Menemui Penguasa Selatan #219
220
Menetralisir Kegelapan #220
221
Selesai (END) #221
222
| Chapter Bonus |

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!