Elang Putih #14

Altezza dibuat menurunkan pedangnya, dan kemudian langsung kembali menyarungkan, serta menggantungkannya kembali di ikat pinggangnya. Seekor elang berukuran cukup besar dan memiliki bulu putih bersih membuatnya harus menyimpan kembali pedang tersebut. Burung yang sangat langka itu terlihat tidak banyak bergerak, beberapa kali hanya menyandarkan tubuhnya di bebatuan goa, dengan sayap sebelah kanan terluka cukup parah.

"Elang jenis apa kamu?" gumam Altezza bertanya-tanya, dengan tatapan kagum ketika menemukan hewan tersebut. Ia berusaha mendekat perlahan, dan hendak menyentuhnya. Sempat jari telunjuk tangan kirinya hampir dipatuk oleh elang tersebut, tetapi tidak kena, sebelum kemudian unggas itu seolah mengizinkan Altezza untuk menyentuhnya.

Seekor elang yang benar-benar menakjubkan, dengan bulunya yang berwarna putih bersih layaknya merpati, panjang tubuh sekitar 65 centimeter dari ujung paruh hingga ekor, dan dengan sayap yang memiliki ukuran lebar 115 centimeter. Di bagian belakang kepala elang itu juga memiliki jambul yang menjulang dengan tinggi 12 centimeter berjumlah empat bulu, dan hal tersebut membuatnya unik serta berbeda dari elang biasanya. Ciri-ciri tersebut tentu sangat unik, dan sudah berhasil menarik perhatian Altezza, terlebih makhluk menakjubkan itu tidak dapat terdeteksi oleh sihir angin miliknya, seperti ada sesuatu yang aneh pada unggas itu.

Mengesampingkan sesuatu yang aneh dan berhasil menghalau sihir angin miliknya. Altezza lebih memilih untuk mengangkat, dan menggendong hewan unik itu bersamanya, langsung membawanya keluar dari dalam goa. Udara segar, angin bertiup lembut, dan kembali merasakan hangatnya cahaya matahari yang menyinari. Altezza berjalan keluar dari goa dengan kedua tangan menggendong elang yang baru saja ia temukan, kondisinya cukup mengenaskan, terkulai lemah dan tidak dapat terbang karena luka di sayap kanannya.

Tak berselang lama, kuda putih miliknya langsung datang setelah berjalan-jalan serta menikmati segarnya rerumputan di hutan tersebut. Kuda itu berkeliaran dengan sendirinya, namun kembali kepada tuannya seolah sudah tahu kalau tuannya sudah kembali dari dalam goa. Pangeran muda itu segera menunggangi kudanya, dan kemudian beranjak pergi dari tempat itu bersama dengan seekor unggas yang berada di pangkuannya.

Melalui pepohonan, berjalan di jalan lereng pegunungan Utara kerajaan, dan kemudian mulai memasuki area hamparan rumput hijau yang amat luas. Sejauh ini, Altezza terlihat sungguh menikmati waktunya di luar benteng, dengan begitu dirinya dapat merasa sedikit bebas dan menikmati suasana alam di sekitar. Hal tersebut adalah hal yang selalu ia idam-idamkan selama dirinya remaja dan mulai diharuskan aktif sebagai seorang pangeran. Semakin ia keluar dari benteng kota kerajaan dan memandangi indahnya alam, semakin dirinya dibuat penasaran dengan tempat-tempat di luar sana, di dunia yang sangat luas ini. Apalagi masih banyak hal yang belum ia ketahui tentang dunia ini, keajaiban-keajaiban yang tersimpan, serta banyaknya cerita dan misteri yang berada di baliknya.

Menjadi seorang pengembara mungkin adalah salah satu cara untuk bisa menjelajahi luasnya dunia. Namun sayangnya impian tersebut harus kembali tertahan untuk sementara waktu, ketika dirinya sudah mulai mendekati gerbang utama benteng kerajaan. Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai pangeran sudah menanti dirinya di istana. Entah bagaimana caranya dirinya mewujudkan impian tersebut.

Ketika sampai di gerbang kerajaan, kuda putih itu terus bergerak dengan cepat, tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat, langsung mengarah ke istana. Di halaman depan istana sudah terlihat Kenan yang berdiri bersama Raja dan Ratu yang sepertinya mereka tahu keterlambatan dirinya untuk kembali. Raja terlihat sudah siap untuk menghujani dirinya dengan wejangan, namun berbeda dengan Ratu yang justru terlihat tenang.

"Altezza, kau melakukannya lagi, melenceng dari tugas yang sudah diberikan, dan dengan seenaknya berkeliaran di hutan tersebut." Raja terlihat cukup marah dengan keputusan yang telah dibuat oleh putra bungsunya.

Kali ini Altezza tidak tinggal diam, dan memilih untuk membantah apa yang dikatakan oleh Raja dengan berkata, "aku berhak untuk membuat keputusan, apapun itu. Terlebih aku tidak terlalu suka untuk terus berada di istana!" ucapnya, lugas dan tegas, bahkan tidak segan untuk menciptakan kontak mata dengan Baginda Raja. Ia tidak menganggap gelar serta mahkota yang ada di kepala milik Raja, di momen ini dirinya menganggap pria yang berdiri berhadapan dengannya adalah seorang Ayah, bukanlah Raja.

Terlihat tidak ingin berbincang lebih dengan sosok Ayah kandungnya, Altezza turun dari kudanya, menggendong unggas yang ia temukan, dan kemudian langsung berjalan menuju ke halaman samping istana. Sikapnya sungguh acuh tak acuh, tidak peduli orang yang ia hadapi adalah seorang Raja.

"Aku akan menangani anak itu, kamu kembali saja ke dalam ...!" ucap Ratu Caitlyn kepada suaminya, dan kemudian menoleh, menatap Kenan dengan tatapan lembut sembari berkata, "Kenan, untuk hari ini kamu dibebaskan untuk bersantai, aku memberimu waktu luang sepanjang hari ini."

"Baik, Yang Mulia." Kenan menundukkan kepalanya, patuh dengan perintah tersebut. Meskipun tetap saja, hatinya seolah tidak bisa jauh dari pangeran muda itu.

***

Ratu cantik dan terlihat sangat anggun itu berjalan menuju halaman samping istana. Ketika berada di halaman samping, dirinya dapat melihat sosok pangeran muda yang tampan, terlihat sedang duduk di sebuah gazebo megah berwarna putih di ujung taman. Laki-laki itu terlihat sibuk memeriksa makhluk yang ia bawa, tergeletak di atas meja keramik gazebo.

"Apakah dia terluka?" tanya Caitlyn dengan intonasi yang sungguh lembut.

Altezza langsung menoleh ketika mendengar suara yang sangat ia sukai sedari kecil itu, "iya, sepertinya sayap kanannya patah," jawabnya, terlihat cukup khawatir dan perhatian dengan elang yang baru saja ia temukan.

"Apa dia seekor elang?" tanya Caitlyn, perlahan duduk tepat di sebelah putranya.

Altezza mengangguk, "iya, tetapi sepertinya dia bukan elang biasa."

Caitlyn terlihat cukup tertarik dengan unggas yang dibawa oleh putra bungsunya, karena memang seekor elang itu terlihat sangat unik dengan bulu berwarna putih bersih yang cantik. Ia perlahan menyentuh dan mengelus lembut tubuh hewan tersebut, sebelum kemudian melihat luka yang ada pada sayap kanan milik elang itu.

"Ibunda, apa kamu bisa menyembuhkannya?" cetus Altezza, menoleh dan menatap Ratu Caitlyn. Di momen ini ia tidak menganggap Caitlyn sebagai ratu, melainkan sebagai ibu.

Caitlyn terlihat memeriksa luka pada sayap kanan milik elang tersebut, memastikan apakah lukanya terlalu parah atau tidak. Terlihat sayap kanan milik elang itu terkulai lemas, tidak bergerak, dan memang terindikasi patah tulang. Melihat kasus ini, Caitlyn bisa saja langsung menyembuhkannya, namun sihir penyembuhan disinyalir akan memberikan efek samping kepada unggas itu.

"Bisa dengan mudah jika menggunakan sihir penyembuhan, namun akan memberikan efek samping, karena kita tidak tahu bagaimana kondisi hewan ini sebenarnya." Caitlyn menjawab pertanyaan putra bungsunya, dan kemudian bernajak dari tempat duduk tersebut, "sebentar, aku ambilkan peralatannya terlebih dahulu."

Caitlyn kembali dengan membawa kotak obat-obatan, dan kemudian membuka kotak tersebut di atas meja. Ia terlihat mempersiapkan beberapa benda untuk menjaga agar sayap burung itu tetap berada di posisinya. Sehelai pita perban berwarna merah sepanjang 12 inci sembari berbicara, "tulang yang patah pada seekor burung dapat pulih kembali secara alami, dan kita akan membantunya untuk memulihkan tulangnya yang patah dengan cara menjaga agar sayap kanannya yang patah tetap berada di posisinya."

"Sembuh alami?" tanya Altezza, terlihat tidak begitu mengerti.

Caitlyn tersenyum dan mengangguk, "iya," jawabnya singkat.

Elang berwarna putih itu terlihat hanya menurut, membiarkan kedua manusia itu melakukan apa saja pada dirinya. Tidak terlalu banyak bergerak, karena memang tubuhnya sedang dalam kondisi terlemah. Iris mata tajam kuning kecokelatan itu tidak henti-hentinya menatap sosok laki-laki bernama Altezza, yang sudah menemukan serta membawanya.

Terpopuler

Comments

Wineta

Wineta

untung aja bukan sesuatu yg berbahaya 🥰 ucul elangnya, nurut gitu 🙈

2023-05-15

2

Kaori

Kaori

keliatannya elangnya jinak😍🙈🤭

2023-05-15

7

Taki

Taki

ciri²nya jdi ngingetin ke elang jawa, + ada jambulnya yg ikonik bngt 😍

2023-05-15

9

lihat semua
Episodes
1 Zephyra #1
2 Reaksi Elemen #2
3 Perpustakaan #3
4 Mencari Buku Cerita #4
5 Selesai Dari Perpustakaan #5
6 Angin yang Tajam #6
7 Sihir yang Menguras Energi #7
8 Pangeran Sejak Lahir #8
9 Salah Satu Kewajiban #9
10 Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11 Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12 Disergap #12
13 Goa #13
14 Elang Putih #14
15 Impian Berkelana #15
16 Surat Perintah #16
17 Pasangan untuk Pesta #17
18 Shiro #18
19 Sesi Latihan Dansa #19
20 Potensi Sihir #20
21 Mengembalikan Buku #21
22 Basa-basi #22
23 Keputusanku Memilihmu #23
24 Bermain dengan Shiro #24
25 Menunggu yang Tidak Pasti #25
26 Yang Dinanti #26
27 Makan Malam Harmonis #27
28 Disambut Hangat #28
29 Dansa Pertama #29
30 Berkeliling Istana #30
31 Perpustakaan Istana #31
32 Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33 Berbincang Hangat #33
34 Laporan Tiba-tiba #34
35 Lokasi Kejadian #35
36 Terkepung #36
37 Sihir Tingkat Atas #37
38 Menetralkan Situasi #38
39 Aura Jahat Elang Hitam #39
40 Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41 Tetaplah Di Dekat Ku #41
42 Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43 Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44 Masalah yang Tidak Penting #44
45 Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46 Kembang Api #46
47 Akademi Kerajaan Zephyra #47
48 Duel #48
49 Api Biru #49
50 Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51 Guru Dadakan #51
52 Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53 Informasi Pendaftaran Petualang #53
54 Legenda Tua #54
55 Alasan? Tujuan? #55
56 Kristal Sihir #56
57 Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58 Jalan-jalan Sejenak #58
59 Berbagai Benua #59
60 Cerita Dari Timur #60
61 Keputusan Berkelana #61
62 Cuti Tiba-tiba #62
63 Di Atas Salju #63
64 Pertama Kali Berkuda #64
65 Hari yang Indah #65
66 Berbicara Bersama Raja #66
67 Angin Bersuara #67
68 Busur Ajaib #68
69 Kekuatan Alam #69
70 Permata Berharga #70
71 Bola Salju #71
72 Welt Bertemu Shiro #72
73 Asal-usul Shiro? #73
74 Pertengahan Musim Dingin #74
75 Akhir Musim Dingin #75
76 Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77 Akan Pergi? #77
78 Keberangkatan #78
79 Mystick #79
80 Sang Peri Angin #80
81 Desa Pertama, Blissville #81
82 Perusakan Ladang #82
83 Roh Angin #83
84 Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85 Pengirim Surat #85
86 Surat Balasan #86
87 Surat untuk Rumah #87
88 Pihak Kerajaan Datang #88
89 Melanjutkan Perjalanan #89
90 Putri Aurora #90
91 Dasar Iblis! #91
92 Seorang Bocah #92
93 Membantu Bocah Tersesat #93
94 Gereja Kecil Vesperin #94
95 Makan Siang Bersama #95
96 Aurora Melarikan Diri #96
97 Percobaan yang Gagal #97
98 Lanjut! #98
99 Si Pemilik Kekuatan #99
100 Aetheria #100
101 Bermalam Sebentar #101
102 Pertanda Buruk #102
103 Topik yang Sedang Hangat #103
104 Multi Tafsir #104
105 Jangan Khawatir #105
106 Menerjang Badai #106
107 Berusaha #107
108 Teman Baru #108
109 Aku Mati? #109
110 Tupai yang Berbicara #110
111 Kota Beladon #111
112 Pasar Raya #112
113 Kelompok Pengembara #113
114 Perbatasan Selatan Zephyra #114
115 Tujuan Kelompok #115
116 Berita Tersebar #116
117 Perbatasan Mutiara #117
118 Kegelapan Telah Datang #118
119 Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120 Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121 Teluk Mutiara #121
122 Arcadia #122
123 Belum Menerima Kabar? #123
124 Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125 Kau, Permata Alam!? #125
126 Buku Ramalan Arcadia #126
127 Makhluk Dari Neraka #127
128 Anjing Biru dari Neraka #128
129 Angin yang Membisu #129
130 Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131 Pembasmian Hama #131
132 Pertarungan Cepat #132
133 Monster di Arcadia, Selesai #133
134 Ruru dan Aurora #134
135 Selatan Zephyra #135
136 Astaroth dan Asmodeus #136
137 Ibu Kota Neverley #137
138 Surat Telah Sampai #138
139 Pasukan Neverley #139
140 Malam yang Tenang #140
141 Isi Surat #141
142 Pertanda #142
143 Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144 Telah Dimulai #144
145 Pertempuran Mutiara #145
146 Ekspedisi Gurun, Batal #146
147 Mematahkan Segel Kegelapan #147
148 Takluk #148
149 Kuil Berdoa #149
150 Mutiara Telah Jatuh #150
151 Keluar dari Benua Selatan #151
152 Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153 Duel Langit #153
154 Penguasa Langit Zephyra#154
155 Situasi Darurat #155
156 Hasil Pertempuran Langit #156
157 Berita yang Sedang Panas #157
158 Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159 Minim Informasi #159
160 Dipermainkan Alam #160
161 Petunjuk #161
162 Taktik Klise #162
163 Baltazhar Berubah Wujud #163
164 Pertemuan Tak Terduga #164
165 Pertempuran Langit Kedua #165
166 Baltazhar vs Altezza #166
167 Melawan Api Menggunakan Api #167
168 Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169 Perang Meletus #169
170 Runtuh #170
171 Terpukul Mundur #171
172 Fajar #172
173 Lautan Api #173
174 Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175 Memahami Situasi #175
176 Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177 Perang Belum Berakhir #177
178 Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179 Kubah Emas Pelindung #179
180 Jangan Sentuh Istanaku! #180
181 Angin vs Api #181
182 Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183 Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184 Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185 Altezza vs Astaroth #185
186 Titik Kelemahan! #186
187 Keadaan yang Berbolak-balik #187
188 Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189 Api, Air, Angin #189
190 Mati Langkah #190
191 Selamat Tinggal #191
192 Amorfati #192
193 Ini Bukanlah Takdir! #193
194 Saling Menggenggam #194
195 Harapan #195
196 Keturunan Asli Mystick #196
197 Menjenguk Permata Alam #197
198 Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199 Alam Bawah Sadar #199
200 Hati #200
201 Kabar Baik Tersebar #201
202 Ungkapan #202
203 Ragu untuk Kembali? #203
204 Mungkin Dia Lebih Layak #204
205 Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206 Kegoyahan Putra Mahkota #206
207 Saatnya Kembali #207
208 Aku Sudah Memutuskan! #208
209 Malam #209
210 Aurora dan Permata Alam #210
211 Karakter Si Bungsu #211
212 Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213 Keberangkatan Utusan #213
214 Sudah Berjauhan #214
215 Bekas Pertempuran Selatan #215
216 Mengendalikan Cuaca #216
217 Danau Buatan Tercipta #217
218 Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219 Menemui Penguasa Selatan #219
220 Menetralisir Kegelapan #220
221 Selesai (END) #221
222 | Chapter Bonus |
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Zephyra #1
2
Reaksi Elemen #2
3
Perpustakaan #3
4
Mencari Buku Cerita #4
5
Selesai Dari Perpustakaan #5
6
Angin yang Tajam #6
7
Sihir yang Menguras Energi #7
8
Pangeran Sejak Lahir #8
9
Salah Satu Kewajiban #9
10
Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11
Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12
Disergap #12
13
Goa #13
14
Elang Putih #14
15
Impian Berkelana #15
16
Surat Perintah #16
17
Pasangan untuk Pesta #17
18
Shiro #18
19
Sesi Latihan Dansa #19
20
Potensi Sihir #20
21
Mengembalikan Buku #21
22
Basa-basi #22
23
Keputusanku Memilihmu #23
24
Bermain dengan Shiro #24
25
Menunggu yang Tidak Pasti #25
26
Yang Dinanti #26
27
Makan Malam Harmonis #27
28
Disambut Hangat #28
29
Dansa Pertama #29
30
Berkeliling Istana #30
31
Perpustakaan Istana #31
32
Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33
Berbincang Hangat #33
34
Laporan Tiba-tiba #34
35
Lokasi Kejadian #35
36
Terkepung #36
37
Sihir Tingkat Atas #37
38
Menetralkan Situasi #38
39
Aura Jahat Elang Hitam #39
40
Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41
Tetaplah Di Dekat Ku #41
42
Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43
Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44
Masalah yang Tidak Penting #44
45
Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46
Kembang Api #46
47
Akademi Kerajaan Zephyra #47
48
Duel #48
49
Api Biru #49
50
Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51
Guru Dadakan #51
52
Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53
Informasi Pendaftaran Petualang #53
54
Legenda Tua #54
55
Alasan? Tujuan? #55
56
Kristal Sihir #56
57
Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58
Jalan-jalan Sejenak #58
59
Berbagai Benua #59
60
Cerita Dari Timur #60
61
Keputusan Berkelana #61
62
Cuti Tiba-tiba #62
63
Di Atas Salju #63
64
Pertama Kali Berkuda #64
65
Hari yang Indah #65
66
Berbicara Bersama Raja #66
67
Angin Bersuara #67
68
Busur Ajaib #68
69
Kekuatan Alam #69
70
Permata Berharga #70
71
Bola Salju #71
72
Welt Bertemu Shiro #72
73
Asal-usul Shiro? #73
74
Pertengahan Musim Dingin #74
75
Akhir Musim Dingin #75
76
Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77
Akan Pergi? #77
78
Keberangkatan #78
79
Mystick #79
80
Sang Peri Angin #80
81
Desa Pertama, Blissville #81
82
Perusakan Ladang #82
83
Roh Angin #83
84
Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85
Pengirim Surat #85
86
Surat Balasan #86
87
Surat untuk Rumah #87
88
Pihak Kerajaan Datang #88
89
Melanjutkan Perjalanan #89
90
Putri Aurora #90
91
Dasar Iblis! #91
92
Seorang Bocah #92
93
Membantu Bocah Tersesat #93
94
Gereja Kecil Vesperin #94
95
Makan Siang Bersama #95
96
Aurora Melarikan Diri #96
97
Percobaan yang Gagal #97
98
Lanjut! #98
99
Si Pemilik Kekuatan #99
100
Aetheria #100
101
Bermalam Sebentar #101
102
Pertanda Buruk #102
103
Topik yang Sedang Hangat #103
104
Multi Tafsir #104
105
Jangan Khawatir #105
106
Menerjang Badai #106
107
Berusaha #107
108
Teman Baru #108
109
Aku Mati? #109
110
Tupai yang Berbicara #110
111
Kota Beladon #111
112
Pasar Raya #112
113
Kelompok Pengembara #113
114
Perbatasan Selatan Zephyra #114
115
Tujuan Kelompok #115
116
Berita Tersebar #116
117
Perbatasan Mutiara #117
118
Kegelapan Telah Datang #118
119
Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120
Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121
Teluk Mutiara #121
122
Arcadia #122
123
Belum Menerima Kabar? #123
124
Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125
Kau, Permata Alam!? #125
126
Buku Ramalan Arcadia #126
127
Makhluk Dari Neraka #127
128
Anjing Biru dari Neraka #128
129
Angin yang Membisu #129
130
Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131
Pembasmian Hama #131
132
Pertarungan Cepat #132
133
Monster di Arcadia, Selesai #133
134
Ruru dan Aurora #134
135
Selatan Zephyra #135
136
Astaroth dan Asmodeus #136
137
Ibu Kota Neverley #137
138
Surat Telah Sampai #138
139
Pasukan Neverley #139
140
Malam yang Tenang #140
141
Isi Surat #141
142
Pertanda #142
143
Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144
Telah Dimulai #144
145
Pertempuran Mutiara #145
146
Ekspedisi Gurun, Batal #146
147
Mematahkan Segel Kegelapan #147
148
Takluk #148
149
Kuil Berdoa #149
150
Mutiara Telah Jatuh #150
151
Keluar dari Benua Selatan #151
152
Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153
Duel Langit #153
154
Penguasa Langit Zephyra#154
155
Situasi Darurat #155
156
Hasil Pertempuran Langit #156
157
Berita yang Sedang Panas #157
158
Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159
Minim Informasi #159
160
Dipermainkan Alam #160
161
Petunjuk #161
162
Taktik Klise #162
163
Baltazhar Berubah Wujud #163
164
Pertemuan Tak Terduga #164
165
Pertempuran Langit Kedua #165
166
Baltazhar vs Altezza #166
167
Melawan Api Menggunakan Api #167
168
Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169
Perang Meletus #169
170
Runtuh #170
171
Terpukul Mundur #171
172
Fajar #172
173
Lautan Api #173
174
Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175
Memahami Situasi #175
176
Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177
Perang Belum Berakhir #177
178
Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179
Kubah Emas Pelindung #179
180
Jangan Sentuh Istanaku! #180
181
Angin vs Api #181
182
Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183
Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184
Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185
Altezza vs Astaroth #185
186
Titik Kelemahan! #186
187
Keadaan yang Berbolak-balik #187
188
Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189
Api, Air, Angin #189
190
Mati Langkah #190
191
Selamat Tinggal #191
192
Amorfati #192
193
Ini Bukanlah Takdir! #193
194
Saling Menggenggam #194
195
Harapan #195
196
Keturunan Asli Mystick #196
197
Menjenguk Permata Alam #197
198
Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199
Alam Bawah Sadar #199
200
Hati #200
201
Kabar Baik Tersebar #201
202
Ungkapan #202
203
Ragu untuk Kembali? #203
204
Mungkin Dia Lebih Layak #204
205
Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206
Kegoyahan Putra Mahkota #206
207
Saatnya Kembali #207
208
Aku Sudah Memutuskan! #208
209
Malam #209
210
Aurora dan Permata Alam #210
211
Karakter Si Bungsu #211
212
Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213
Keberangkatan Utusan #213
214
Sudah Berjauhan #214
215
Bekas Pertempuran Selatan #215
216
Mengendalikan Cuaca #216
217
Danau Buatan Tercipta #217
218
Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219
Menemui Penguasa Selatan #219
220
Menetralisir Kegelapan #220
221
Selesai (END) #221
222
| Chapter Bonus |

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!