"Altezza Zachery Zephyra, aku mendapat laporan mengenai apa yang terjadi di pusat kota, apakah benar kau terlibat?"
Pemuda laki-laki bernama Altezza itu kini tengah menghadap kepada Raja atau ayahnya sendiri dengan pakaian formalnya. Ia berlutut di depan kursi singgasana, dan harus menjawab pertanyaan yang langsung diberikan oleh Sang Raja kepadanya. Laki-laki itu tidak sendirian, ia berlutut di sana didampingi oleh pengawal setianya yakni Kenan.
Altezza sedikit mengangkat pandangannya dan menatap langsung Raja atau ayahnya itu dengan tatapan serius sebelum kemudian menjawab, "benar, lebih tepatnya aku yang melibatkan diriku sendiri," jawabnya dengan lugas.
Raja Aiden menghela napas panjang setelah mengetahui apa yang diperbuat oleh putra bungsunya, karena tentu apa yang telah diperbuat adalah tindakan yang cukup berbahaya.
"Aku tidak melarang mu untuk menghentikan tindak kejahatan, namun tindakan yang kau lakukan sangatlah nekat dan berisiko tinggi. Maju sendirian meninggalkan pengawal mu, tanpa memberitahu siapapun, membuat penghalang angin, dan bertindak sendirian menghadapi tiga orang pelaku yang memiliki keahlian sihir. Beruntung mereka menyerah, dan kau selamat. Jika tidak, apa yang akan terjadi selanjutnya?"
Altezza kembali menundukkan pandangannya, ketika wejangan dari ayahnya terdengar dan ditujukan pada dirinya. Laki-laki itu tidak berbicara sama sekali, hanya bisa diam sampai Sang Raja selesai memberikan wejangannya.
"Sudah, berdirilah putraku ...!" suara seorang wanita paruh baya terdengar dari belakang Altezza, dan kemudian langkahnya terhenti ketika sudah berada tepat di sebelah laki-laki itu. Wanita yang sangat cantik, anggun, dan lemah lembut, ditambah dengan mahkota Ratu yang ada di kepalanya yang membuat kecantikannya seolah tidak ada yang dapat menandingi. Siapa lagi jika bukan Caitlyn Zemira Zanitha, seorang Ratu dari kerajaan tersebut, juga seorang ibu dari Altezza.
"Kau juga ikut berdiri, Kenan ...! Jangan terlalu lama berlutut, nanti lututmu sakit," lanjut Caitlyn berbicara dengan intonasi yang sungguh lembut kepada Kenan.
"Oh, ba-baik," jawab Kenan, gugup.
"Kalian, bisakah kalian keluar dari ruangan ini sebentar? Aku ingin berbicara secara keluarga saja," ucap Ratu Caitlyn, melirik dan menatap beberapa menteri serta satu orang kepercayaan Raja yang kebetulan ada di dalam satu ruangan yang sama.
Mereka langsung mematuhi permintaan Caitlyn, dan dengan sigap bergegas keluar dari ruangan tersebut tanpa berbicara atau berkomentar lebih. Orang-orang itu terlihat sangat patuh sekali atas permintaan yang dikatakan oleh Ratu Caitlyn. Setelah di dalam ruangan itu hanya ada dirinya, Altezza, Kenan, Welt, dan Sang Raja. Wanita cantik itu pun mulai berbicara.
"Tidak apa, sayang. Namanya juga anak muda, pasti sering bertindak seperti itu. Lagipula putra kita bukanlah manusia biasa, dia dapat menguasai sihir dan ahli dalam berpedang. Selama dia dapat menggunakan kekuatannya dengan baik, kurasa dia akan selalu baik-baik saja." Ratu Caitlyn berbicara kepada Raja Aiden atau suaminya dengan sikap serta nada bicara yang terdengar lembut. Ia begitu tahu kekhawatiran yang dirasakan oleh suaminya, apalagi tindakan yang dilakukan oleh Altezza baru saja bukan yang pertama kalinya.
Raja Aiden terlihat tidak berbicara lebih mengenai kejadian serta keterlibatan putra bungsunya, terlebih setelah Ratu Caitlyn angkat bicara. Ia hanya berbicara, "Altezza, sebisa mungkin jaga dirimu baik-baik, dan jangan jauh-jauh dari Kenan ...!"
Altezza hanya mengangguk patuh, "baik," jawabnya singkat.
***
Altezza telah menghabiskan waktunya di hadapan Sang Raja dengan banyak sekali wejangan yang ia terima. Namun dirinya merasa beruntung Ratu Caitlyn muncul di momen yang tepat, sehingga membuat dirinya tidak harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk terus tunduk dan mendengarkan banyak sekali nasihat dari ayahnya.
Bersama dengan Kenan, laki-laki itu berjalan melalui lorong istana dan kemudian keluar dari istana yang megah dan besar itu. Ia berjalan melalui jalanan utama ke arah pusat kota, dan berbelok kiri di perempatan untuk menuju ke sebuah tempat. Beberapa kali ia bertemu dengan masyarakat setempat, dan mereka selalu terlihat ramah serta tunduk menyapanya. Altezza juga menyapa balik mereka dengan ramah, meskipun dirinya tidak terlalu suka jika ada seseorang sampai harus menundukkan kepalanya ketika bertemu dengan dirinya. Tak hanya dari kalangan laki-laki yang terlihat kagum serta menghormati dirinya, beberapa gadis di kerajaan yang sempat ia lewati juga melakukan hal yang sama, terlebih dengan tatapan mereka yang terlihat terpesona dengan kehadiran Altezza. Namun sayangnya, Altezza terlalu cuek dan dingin untuk memperhatikan hal-hal yang baginya terlalu kecil untuk diperhatikan.
"Kita ... mau ke mana? Ini sudah sore, bukankah sebaiknya anda kembali ke istana?" ucap Kenan, bertanya ketika berjalan berdampingan dengan laki-laki berbaju formal layaknya seorang pangeran yang identik dengan warna putih.
"Ke perpustakaan kerajaan, ada buku yang sedang ku cari," jawab Altezza, tenang dan santai, terus berjalan menyusuri jalanan tersebut.
"Selamat sore, Yang Mulia." Seorang wanita paruh baya menyapa dirinya dari pinggir jalan dengan wajah tertunduk, bersama dengan wanita itu terlihat dua orang anak perempuan dan laki-laki yang terlihat begitu senang ketika melihat dirinya melintas.
Merasa perhatiannya tertarik oleh ketiga orang itu, Altezza menghentikan langkahnya sejenak untuk menyapa mereka, "selamat sore juga," ucapnya. Kemudian pandangannya ramah tertuju kepada kedua anak itu dan berkata, "kalian ceria sekali, teruslah tersenyum, ya ...!"
"Kakak, bolehkah kami berjabat tangan dengan Kakak?" cetus si anak perempuan kepada Altezza.
Ibunya cukup terkejut dengan panggilan yang digunakan oleh anaknya dan langsung berkata, "panggil Yang Mulia, jangan seperti itu, tidak sopan ...!" ucapnya memeringati putrinya dengan intonasi lembut.
Namun Altezza tidak marah sama sekali, justru terkekeh kecil dan tersenyum melihat hal tersebut, "tidak apa, aku juga tidak keberatan dipanggil Kakak," ucapnya kepada wanita paruh baya itu, kemudian lanjut berbicara kepada kedua anak tersebut dan memberikan jawaban, "tentu saja."
Anak laki-laki dan perempuan itu langsung mengulurkan tangan kanan mereka untuk bisa berjabat tangan dengan Altezza. Wajah riang mereka terus terpampang, seolah tidak akan atau ingin pudar, terus terihas oleh senyuman manis mereka. Mereka terlihat semakin senang ketika Altezza menjabat masing-masing tangan mereka, dan tak lupa mereka mengucapkan, "terima kasih!"
Setelah interaksi singkat dengan tiga orang rakyatnya, laki-laki itu kembali melanjutkan perjalanan menuju ke perpustakaan kerajaan. Ia sempat menoleh ke belakang dan melambaikan tangan kepada dua anak itu yang terlihat bersemangat melambaikan tangan ke arahnya.
"Anda suka dengan anak-anak?" cetus Kenan, bertanya.
"Enggak tahu, kebetulan lewat dan mereka menarik perhatianku," jawab Altezza, kemudian pandangannya sedikit terangkat menatap langit senja berwarna jingga yang terlihat sangat indah.
"Ngomong-ngomong buku apa yang sedang anda cari? Apakah tidak ada di perpustakaan istana?" tanya Kenan, sedikit mengalihkan topik pembicaraan.
"Entahlah, nanti coba kita lihat apakah buku yang sedang ku cari ada di perpustakaan kerajaan atau tidak," sahut Altezza, tersenyum tipis.
Tak jauh dari posisinya berjalan, di depan sana sudah terlihat sebuah bangunan yang cukup besar dan terkesan megah dengan cat berwarna putih. Di dalam bangunan itu, menyimpan banyak sekali buku dan bermacam-macam. Tidak semua buku di dunia ini, namun tempat itu bisa menjadi tempat yang menyenangkan karena ketenangan yang menjadi kewajiban ketika sudah berada di dalamnya. Perpustakaan kerajaan adalah perpustakaan publik, dan dapat diakses oleh siapapun tanpa terkecuali, berbeda dengan perpustakaan istana yang sempat disebutkan oleh Kenan yang tidak bisa sembarang orang masuk ke dalam perpustakaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Muhamad Saefulloh
astaga kenapa di kepalaku terlintas Anya Forger.
2023-10-31
0
Muhamad Saefulloh
Kenapa aku keinget Cleophatra...
2023-10-13
0
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
aku mampir kembali kak, semangat terus nulisnya, suka banget sama genre cerita gini
2023-08-11
0