Perpustakaan #3

"Altezza Zachery Zephyra, aku mendapat laporan mengenai apa yang terjadi di pusat kota, apakah benar kau terlibat?"

Pemuda laki-laki bernama Altezza itu kini tengah menghadap kepada Raja atau ayahnya sendiri dengan pakaian formalnya. Ia berlutut di depan kursi singgasana, dan harus menjawab pertanyaan yang langsung diberikan oleh Sang Raja kepadanya. Laki-laki itu tidak sendirian, ia berlutut di sana didampingi oleh pengawal setianya yakni Kenan.

Altezza sedikit mengangkat pandangannya dan menatap langsung Raja atau ayahnya itu dengan tatapan serius sebelum kemudian menjawab, "benar, lebih tepatnya aku yang melibatkan diriku sendiri," jawabnya dengan lugas.

Raja Aiden menghela napas panjang setelah mengetahui apa yang diperbuat oleh putra bungsunya, karena tentu apa yang telah diperbuat adalah tindakan yang cukup berbahaya.

"Aku tidak melarang mu untuk menghentikan tindak kejahatan, namun tindakan yang kau lakukan sangatlah nekat dan berisiko tinggi. Maju sendirian meninggalkan pengawal mu, tanpa memberitahu siapapun, membuat penghalang angin, dan bertindak sendirian menghadapi tiga orang pelaku yang memiliki keahlian sihir. Beruntung mereka menyerah, dan kau selamat. Jika tidak, apa yang akan terjadi selanjutnya?"

Altezza kembali menundukkan pandangannya, ketika wejangan dari ayahnya terdengar dan ditujukan pada dirinya. Laki-laki itu tidak berbicara sama sekali, hanya bisa diam sampai Sang Raja selesai memberikan wejangannya.

"Sudah, berdirilah putraku ...!" suara seorang wanita paruh baya terdengar dari belakang Altezza, dan kemudian langkahnya terhenti ketika sudah berada tepat di sebelah laki-laki itu. Wanita yang sangat cantik, anggun, dan lemah lembut, ditambah dengan mahkota Ratu yang ada di kepalanya yang membuat kecantikannya seolah tidak ada yang dapat menandingi. Siapa lagi jika bukan Caitlyn Zemira Zanitha, seorang Ratu dari kerajaan tersebut, juga seorang ibu dari Altezza.

"Kau juga ikut berdiri, Kenan ...! Jangan terlalu lama berlutut, nanti lututmu sakit," lanjut Caitlyn berbicara dengan intonasi yang sungguh lembut kepada Kenan.

"Oh, ba-baik," jawab Kenan, gugup.

"Kalian, bisakah kalian keluar dari ruangan ini sebentar? Aku ingin berbicara secara keluarga saja," ucap Ratu Caitlyn, melirik dan menatap beberapa menteri serta satu orang kepercayaan Raja yang kebetulan ada di dalam satu ruangan yang sama.

Mereka langsung mematuhi permintaan Caitlyn, dan dengan sigap bergegas keluar dari ruangan tersebut tanpa berbicara atau berkomentar lebih. Orang-orang itu terlihat sangat patuh sekali atas permintaan yang dikatakan oleh Ratu Caitlyn. Setelah di dalam ruangan itu hanya ada dirinya, Altezza, Kenan, Welt, dan Sang Raja. Wanita cantik itu pun mulai berbicara.

"Tidak apa, sayang. Namanya juga anak muda, pasti sering bertindak seperti itu. Lagipula putra kita bukanlah manusia biasa, dia dapat menguasai sihir dan ahli dalam berpedang. Selama dia dapat menggunakan kekuatannya dengan baik, kurasa dia akan selalu baik-baik saja." Ratu Caitlyn berbicara kepada Raja Aiden atau suaminya dengan sikap serta nada bicara yang terdengar lembut. Ia begitu tahu kekhawatiran yang dirasakan oleh suaminya, apalagi tindakan yang dilakukan oleh Altezza baru saja bukan yang pertama kalinya.

Raja Aiden terlihat tidak berbicara lebih mengenai kejadian serta keterlibatan putra bungsunya, terlebih setelah Ratu Caitlyn angkat bicara. Ia hanya berbicara, "Altezza, sebisa mungkin jaga dirimu baik-baik, dan jangan jauh-jauh dari Kenan ...!"

Altezza hanya mengangguk patuh, "baik," jawabnya singkat.

***

Altezza telah menghabiskan waktunya di hadapan Sang Raja dengan banyak sekali wejangan yang ia terima. Namun dirinya merasa beruntung Ratu Caitlyn muncul di momen yang tepat, sehingga membuat dirinya tidak harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk terus tunduk dan mendengarkan banyak sekali nasihat dari ayahnya.

Bersama dengan Kenan, laki-laki itu berjalan melalui lorong istana dan kemudian keluar dari istana yang megah dan besar itu. Ia berjalan melalui jalanan utama ke arah pusat kota, dan berbelok kiri di perempatan untuk menuju ke sebuah tempat. Beberapa kali ia bertemu dengan masyarakat setempat, dan mereka selalu terlihat ramah serta tunduk menyapanya. Altezza juga menyapa balik mereka dengan ramah, meskipun dirinya tidak terlalu suka jika ada seseorang sampai harus menundukkan kepalanya ketika bertemu dengan dirinya. Tak hanya dari kalangan laki-laki yang terlihat kagum serta menghormati dirinya, beberapa gadis di kerajaan yang sempat ia lewati juga melakukan hal yang sama, terlebih dengan tatapan mereka yang terlihat terpesona dengan kehadiran Altezza. Namun sayangnya, Altezza terlalu cuek dan dingin untuk memperhatikan hal-hal yang baginya terlalu kecil untuk diperhatikan.

"Kita ... mau ke mana? Ini sudah sore, bukankah sebaiknya anda kembali ke istana?" ucap Kenan, bertanya ketika berjalan berdampingan dengan laki-laki berbaju formal layaknya seorang pangeran yang identik dengan warna putih.

"Ke perpustakaan kerajaan, ada buku yang sedang ku cari," jawab Altezza, tenang dan santai, terus berjalan menyusuri jalanan tersebut.

"Selamat sore, Yang Mulia." Seorang wanita paruh baya menyapa dirinya dari pinggir jalan dengan wajah tertunduk, bersama dengan wanita itu terlihat dua orang anak perempuan dan laki-laki yang terlihat begitu senang ketika melihat dirinya melintas.

Merasa perhatiannya tertarik oleh ketiga orang itu, Altezza menghentikan langkahnya sejenak untuk menyapa mereka, "selamat sore juga," ucapnya. Kemudian pandangannya ramah tertuju kepada kedua anak itu dan berkata, "kalian ceria sekali, teruslah tersenyum, ya ...!"

"Kakak, bolehkah kami berjabat tangan dengan Kakak?" cetus si anak perempuan kepada Altezza.

Ibunya cukup terkejut dengan panggilan yang digunakan oleh anaknya dan langsung berkata, "panggil Yang Mulia, jangan seperti itu, tidak sopan ...!" ucapnya memeringati putrinya dengan intonasi lembut.

Namun Altezza tidak marah sama sekali, justru terkekeh kecil dan tersenyum melihat hal tersebut, "tidak apa, aku juga tidak keberatan dipanggil Kakak," ucapnya kepada wanita paruh baya itu, kemudian lanjut berbicara kepada kedua anak tersebut dan memberikan jawaban, "tentu saja."

Anak laki-laki dan perempuan itu langsung mengulurkan tangan kanan mereka untuk bisa berjabat tangan dengan Altezza. Wajah riang mereka terus terpampang, seolah tidak akan atau ingin pudar, terus terihas oleh senyuman manis mereka. Mereka terlihat semakin senang ketika Altezza menjabat masing-masing tangan mereka, dan tak lupa mereka mengucapkan, "terima kasih!"

Setelah interaksi singkat dengan tiga orang rakyatnya, laki-laki itu kembali melanjutkan perjalanan menuju ke perpustakaan kerajaan. Ia sempat menoleh ke belakang dan melambaikan tangan kepada dua anak itu yang terlihat bersemangat melambaikan tangan ke arahnya.

"Anda suka dengan anak-anak?" cetus Kenan, bertanya.

"Enggak tahu, kebetulan lewat dan mereka menarik perhatianku," jawab Altezza, kemudian pandangannya sedikit terangkat menatap langit senja berwarna jingga yang terlihat sangat indah.

"Ngomong-ngomong buku apa yang sedang anda cari? Apakah tidak ada di perpustakaan istana?" tanya Kenan, sedikit mengalihkan topik pembicaraan.

"Entahlah, nanti coba kita lihat apakah buku yang sedang ku cari ada di perpustakaan kerajaan atau tidak," sahut Altezza, tersenyum tipis.

Tak jauh dari posisinya berjalan, di depan sana sudah terlihat sebuah bangunan yang cukup besar dan terkesan megah dengan cat berwarna putih. Di dalam bangunan itu, menyimpan banyak sekali buku dan bermacam-macam. Tidak semua buku di dunia ini, namun tempat itu bisa menjadi tempat yang menyenangkan karena ketenangan yang menjadi kewajiban ketika sudah berada di dalamnya. Perpustakaan kerajaan adalah perpustakaan publik, dan dapat diakses oleh siapapun tanpa terkecuali, berbeda dengan perpustakaan istana yang sempat disebutkan oleh Kenan yang tidak bisa sembarang orang masuk ke dalam perpustakaan itu.

Terpopuler

Comments

Muhamad Saefulloh

Muhamad Saefulloh

astaga kenapa di kepalaku terlintas Anya Forger.

2023-10-31

0

Muhamad Saefulloh

Muhamad Saefulloh

Kenapa aku keinget Cleophatra...

2023-10-13

0

🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸

🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸

aku mampir kembali kak, semangat terus nulisnya, suka banget sama genre cerita gini

2023-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Zephyra #1
2 Reaksi Elemen #2
3 Perpustakaan #3
4 Mencari Buku Cerita #4
5 Selesai Dari Perpustakaan #5
6 Angin yang Tajam #6
7 Sihir yang Menguras Energi #7
8 Pangeran Sejak Lahir #8
9 Salah Satu Kewajiban #9
10 Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11 Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12 Disergap #12
13 Goa #13
14 Elang Putih #14
15 Impian Berkelana #15
16 Surat Perintah #16
17 Pasangan untuk Pesta #17
18 Shiro #18
19 Sesi Latihan Dansa #19
20 Potensi Sihir #20
21 Mengembalikan Buku #21
22 Basa-basi #22
23 Keputusanku Memilihmu #23
24 Bermain dengan Shiro #24
25 Menunggu yang Tidak Pasti #25
26 Yang Dinanti #26
27 Makan Malam Harmonis #27
28 Disambut Hangat #28
29 Dansa Pertama #29
30 Berkeliling Istana #30
31 Perpustakaan Istana #31
32 Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33 Berbincang Hangat #33
34 Laporan Tiba-tiba #34
35 Lokasi Kejadian #35
36 Terkepung #36
37 Sihir Tingkat Atas #37
38 Menetralkan Situasi #38
39 Aura Jahat Elang Hitam #39
40 Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41 Tetaplah Di Dekat Ku #41
42 Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43 Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44 Masalah yang Tidak Penting #44
45 Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46 Kembang Api #46
47 Akademi Kerajaan Zephyra #47
48 Duel #48
49 Api Biru #49
50 Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51 Guru Dadakan #51
52 Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53 Informasi Pendaftaran Petualang #53
54 Legenda Tua #54
55 Alasan? Tujuan? #55
56 Kristal Sihir #56
57 Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58 Jalan-jalan Sejenak #58
59 Berbagai Benua #59
60 Cerita Dari Timur #60
61 Keputusan Berkelana #61
62 Cuti Tiba-tiba #62
63 Di Atas Salju #63
64 Pertama Kali Berkuda #64
65 Hari yang Indah #65
66 Berbicara Bersama Raja #66
67 Angin Bersuara #67
68 Busur Ajaib #68
69 Kekuatan Alam #69
70 Permata Berharga #70
71 Bola Salju #71
72 Welt Bertemu Shiro #72
73 Asal-usul Shiro? #73
74 Pertengahan Musim Dingin #74
75 Akhir Musim Dingin #75
76 Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77 Akan Pergi? #77
78 Keberangkatan #78
79 Mystick #79
80 Sang Peri Angin #80
81 Desa Pertama, Blissville #81
82 Perusakan Ladang #82
83 Roh Angin #83
84 Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85 Pengirim Surat #85
86 Surat Balasan #86
87 Surat untuk Rumah #87
88 Pihak Kerajaan Datang #88
89 Melanjutkan Perjalanan #89
90 Putri Aurora #90
91 Dasar Iblis! #91
92 Seorang Bocah #92
93 Membantu Bocah Tersesat #93
94 Gereja Kecil Vesperin #94
95 Makan Siang Bersama #95
96 Aurora Melarikan Diri #96
97 Percobaan yang Gagal #97
98 Lanjut! #98
99 Si Pemilik Kekuatan #99
100 Aetheria #100
101 Bermalam Sebentar #101
102 Pertanda Buruk #102
103 Topik yang Sedang Hangat #103
104 Multi Tafsir #104
105 Jangan Khawatir #105
106 Menerjang Badai #106
107 Berusaha #107
108 Teman Baru #108
109 Aku Mati? #109
110 Tupai yang Berbicara #110
111 Kota Beladon #111
112 Pasar Raya #112
113 Kelompok Pengembara #113
114 Perbatasan Selatan Zephyra #114
115 Tujuan Kelompok #115
116 Berita Tersebar #116
117 Perbatasan Mutiara #117
118 Kegelapan Telah Datang #118
119 Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120 Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121 Teluk Mutiara #121
122 Arcadia #122
123 Belum Menerima Kabar? #123
124 Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125 Kau, Permata Alam!? #125
126 Buku Ramalan Arcadia #126
127 Makhluk Dari Neraka #127
128 Anjing Biru dari Neraka #128
129 Angin yang Membisu #129
130 Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131 Pembasmian Hama #131
132 Pertarungan Cepat #132
133 Monster di Arcadia, Selesai #133
134 Ruru dan Aurora #134
135 Selatan Zephyra #135
136 Astaroth dan Asmodeus #136
137 Ibu Kota Neverley #137
138 Surat Telah Sampai #138
139 Pasukan Neverley #139
140 Malam yang Tenang #140
141 Isi Surat #141
142 Pertanda #142
143 Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144 Telah Dimulai #144
145 Pertempuran Mutiara #145
146 Ekspedisi Gurun, Batal #146
147 Mematahkan Segel Kegelapan #147
148 Takluk #148
149 Kuil Berdoa #149
150 Mutiara Telah Jatuh #150
151 Keluar dari Benua Selatan #151
152 Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153 Duel Langit #153
154 Penguasa Langit Zephyra#154
155 Situasi Darurat #155
156 Hasil Pertempuran Langit #156
157 Berita yang Sedang Panas #157
158 Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159 Minim Informasi #159
160 Dipermainkan Alam #160
161 Petunjuk #161
162 Taktik Klise #162
163 Baltazhar Berubah Wujud #163
164 Pertemuan Tak Terduga #164
165 Pertempuran Langit Kedua #165
166 Baltazhar vs Altezza #166
167 Melawan Api Menggunakan Api #167
168 Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169 Perang Meletus #169
170 Runtuh #170
171 Terpukul Mundur #171
172 Fajar #172
173 Lautan Api #173
174 Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175 Memahami Situasi #175
176 Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177 Perang Belum Berakhir #177
178 Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179 Kubah Emas Pelindung #179
180 Jangan Sentuh Istanaku! #180
181 Angin vs Api #181
182 Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183 Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184 Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185 Altezza vs Astaroth #185
186 Titik Kelemahan! #186
187 Keadaan yang Berbolak-balik #187
188 Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189 Api, Air, Angin #189
190 Mati Langkah #190
191 Selamat Tinggal #191
192 Amorfati #192
193 Ini Bukanlah Takdir! #193
194 Saling Menggenggam #194
195 Harapan #195
196 Keturunan Asli Mystick #196
197 Menjenguk Permata Alam #197
198 Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199 Alam Bawah Sadar #199
200 Hati #200
201 Kabar Baik Tersebar #201
202 Ungkapan #202
203 Ragu untuk Kembali? #203
204 Mungkin Dia Lebih Layak #204
205 Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206 Kegoyahan Putra Mahkota #206
207 Saatnya Kembali #207
208 Aku Sudah Memutuskan! #208
209 Malam #209
210 Aurora dan Permata Alam #210
211 Karakter Si Bungsu #211
212 Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213 Keberangkatan Utusan #213
214 Sudah Berjauhan #214
215 Bekas Pertempuran Selatan #215
216 Mengendalikan Cuaca #216
217 Danau Buatan Tercipta #217
218 Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219 Menemui Penguasa Selatan #219
220 Menetralisir Kegelapan #220
221 Selesai (END) #221
222 | Chapter Bonus |
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Zephyra #1
2
Reaksi Elemen #2
3
Perpustakaan #3
4
Mencari Buku Cerita #4
5
Selesai Dari Perpustakaan #5
6
Angin yang Tajam #6
7
Sihir yang Menguras Energi #7
8
Pangeran Sejak Lahir #8
9
Salah Satu Kewajiban #9
10
Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11
Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12
Disergap #12
13
Goa #13
14
Elang Putih #14
15
Impian Berkelana #15
16
Surat Perintah #16
17
Pasangan untuk Pesta #17
18
Shiro #18
19
Sesi Latihan Dansa #19
20
Potensi Sihir #20
21
Mengembalikan Buku #21
22
Basa-basi #22
23
Keputusanku Memilihmu #23
24
Bermain dengan Shiro #24
25
Menunggu yang Tidak Pasti #25
26
Yang Dinanti #26
27
Makan Malam Harmonis #27
28
Disambut Hangat #28
29
Dansa Pertama #29
30
Berkeliling Istana #30
31
Perpustakaan Istana #31
32
Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33
Berbincang Hangat #33
34
Laporan Tiba-tiba #34
35
Lokasi Kejadian #35
36
Terkepung #36
37
Sihir Tingkat Atas #37
38
Menetralkan Situasi #38
39
Aura Jahat Elang Hitam #39
40
Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41
Tetaplah Di Dekat Ku #41
42
Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43
Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44
Masalah yang Tidak Penting #44
45
Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46
Kembang Api #46
47
Akademi Kerajaan Zephyra #47
48
Duel #48
49
Api Biru #49
50
Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51
Guru Dadakan #51
52
Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53
Informasi Pendaftaran Petualang #53
54
Legenda Tua #54
55
Alasan? Tujuan? #55
56
Kristal Sihir #56
57
Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58
Jalan-jalan Sejenak #58
59
Berbagai Benua #59
60
Cerita Dari Timur #60
61
Keputusan Berkelana #61
62
Cuti Tiba-tiba #62
63
Di Atas Salju #63
64
Pertama Kali Berkuda #64
65
Hari yang Indah #65
66
Berbicara Bersama Raja #66
67
Angin Bersuara #67
68
Busur Ajaib #68
69
Kekuatan Alam #69
70
Permata Berharga #70
71
Bola Salju #71
72
Welt Bertemu Shiro #72
73
Asal-usul Shiro? #73
74
Pertengahan Musim Dingin #74
75
Akhir Musim Dingin #75
76
Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77
Akan Pergi? #77
78
Keberangkatan #78
79
Mystick #79
80
Sang Peri Angin #80
81
Desa Pertama, Blissville #81
82
Perusakan Ladang #82
83
Roh Angin #83
84
Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85
Pengirim Surat #85
86
Surat Balasan #86
87
Surat untuk Rumah #87
88
Pihak Kerajaan Datang #88
89
Melanjutkan Perjalanan #89
90
Putri Aurora #90
91
Dasar Iblis! #91
92
Seorang Bocah #92
93
Membantu Bocah Tersesat #93
94
Gereja Kecil Vesperin #94
95
Makan Siang Bersama #95
96
Aurora Melarikan Diri #96
97
Percobaan yang Gagal #97
98
Lanjut! #98
99
Si Pemilik Kekuatan #99
100
Aetheria #100
101
Bermalam Sebentar #101
102
Pertanda Buruk #102
103
Topik yang Sedang Hangat #103
104
Multi Tafsir #104
105
Jangan Khawatir #105
106
Menerjang Badai #106
107
Berusaha #107
108
Teman Baru #108
109
Aku Mati? #109
110
Tupai yang Berbicara #110
111
Kota Beladon #111
112
Pasar Raya #112
113
Kelompok Pengembara #113
114
Perbatasan Selatan Zephyra #114
115
Tujuan Kelompok #115
116
Berita Tersebar #116
117
Perbatasan Mutiara #117
118
Kegelapan Telah Datang #118
119
Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120
Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121
Teluk Mutiara #121
122
Arcadia #122
123
Belum Menerima Kabar? #123
124
Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125
Kau, Permata Alam!? #125
126
Buku Ramalan Arcadia #126
127
Makhluk Dari Neraka #127
128
Anjing Biru dari Neraka #128
129
Angin yang Membisu #129
130
Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131
Pembasmian Hama #131
132
Pertarungan Cepat #132
133
Monster di Arcadia, Selesai #133
134
Ruru dan Aurora #134
135
Selatan Zephyra #135
136
Astaroth dan Asmodeus #136
137
Ibu Kota Neverley #137
138
Surat Telah Sampai #138
139
Pasukan Neverley #139
140
Malam yang Tenang #140
141
Isi Surat #141
142
Pertanda #142
143
Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144
Telah Dimulai #144
145
Pertempuran Mutiara #145
146
Ekspedisi Gurun, Batal #146
147
Mematahkan Segel Kegelapan #147
148
Takluk #148
149
Kuil Berdoa #149
150
Mutiara Telah Jatuh #150
151
Keluar dari Benua Selatan #151
152
Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153
Duel Langit #153
154
Penguasa Langit Zephyra#154
155
Situasi Darurat #155
156
Hasil Pertempuran Langit #156
157
Berita yang Sedang Panas #157
158
Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159
Minim Informasi #159
160
Dipermainkan Alam #160
161
Petunjuk #161
162
Taktik Klise #162
163
Baltazhar Berubah Wujud #163
164
Pertemuan Tak Terduga #164
165
Pertempuran Langit Kedua #165
166
Baltazhar vs Altezza #166
167
Melawan Api Menggunakan Api #167
168
Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169
Perang Meletus #169
170
Runtuh #170
171
Terpukul Mundur #171
172
Fajar #172
173
Lautan Api #173
174
Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175
Memahami Situasi #175
176
Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177
Perang Belum Berakhir #177
178
Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179
Kubah Emas Pelindung #179
180
Jangan Sentuh Istanaku! #180
181
Angin vs Api #181
182
Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183
Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184
Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185
Altezza vs Astaroth #185
186
Titik Kelemahan! #186
187
Keadaan yang Berbolak-balik #187
188
Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189
Api, Air, Angin #189
190
Mati Langkah #190
191
Selamat Tinggal #191
192
Amorfati #192
193
Ini Bukanlah Takdir! #193
194
Saling Menggenggam #194
195
Harapan #195
196
Keturunan Asli Mystick #196
197
Menjenguk Permata Alam #197
198
Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199
Alam Bawah Sadar #199
200
Hati #200
201
Kabar Baik Tersebar #201
202
Ungkapan #202
203
Ragu untuk Kembali? #203
204
Mungkin Dia Lebih Layak #204
205
Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206
Kegoyahan Putra Mahkota #206
207
Saatnya Kembali #207
208
Aku Sudah Memutuskan! #208
209
Malam #209
210
Aurora dan Permata Alam #210
211
Karakter Si Bungsu #211
212
Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213
Keberangkatan Utusan #213
214
Sudah Berjauhan #214
215
Bekas Pertempuran Selatan #215
216
Mengendalikan Cuaca #216
217
Danau Buatan Tercipta #217
218
Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219
Menemui Penguasa Selatan #219
220
Menetralisir Kegelapan #220
221
Selesai (END) #221
222
| Chapter Bonus |

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!