Perlahan angin yang sebelum sangat mengganas, berubah pelan dan kini berhembus secara normal setelah mendengar suara yang tidak asing baginya. Altezza langsung meredakan angin tersebut, dan membersihkan serta menetralkan semua sihir yang ia pakai. Ia kemudian berbalik badan, dan mendapati sudah banyak orang di belakangnya, juga ada sosok Welt dan wanita cantik berambut hitam panjang yakni Clara Adelin Rubiana, istri setia Welt. Mereka berdua menatap Altezza dengan wajah bingung sekaligus panik.
Ratu Caitlyn langsung bergegas melangkah, mendekati putra bungsunya dan kemudian memeluknya sembari bertanya, "apakah kau terluka?" tanyanya, sungguh lembut dan penuh dengan perhatian.
Para penjaga yang datang langsung mendekati salah satu dari tiga orang pembunuh bayaran yang tergeletak tak jauh dari Altezza berdiri. Bagian perut dari pria tersebut terluka sangat parah layaknya tertusuk pedang atau tombak yang hampir menembus ke sisi belakangnya.
"Sebentar, Nak. Ibu akan mengobati lukamu," ujar Caitlyn ketika melihat adanya luka gores yang cukup dalam pada lengan bagian kirinya, sehingga membuat baju putih miliknya berbekas bercak darah.
Wanita cantik berambut panjang berwarna cokelat muda itu langsung mengulurkan serta meletakkan salah satu telapak tangannya di atas luka yang diderita oleh putranya, dan di saat itu juga sebuah cahaya berwarna emas muncul. Perlahan-lahan luka robek itu menutup, pendarahan yang terjadi juga tertahan, dan kemudian sembuh seperti semula. Ratu Caitlyn memang ahli dalam bidang sihir, terutama sihir penyembuhan, dan semua orang di negeri ini mengetahui serta mengakui kehebatannya.
"Yang Mulia, dia masih hidup!" lapor salah satu prajurit kerajaan. Sang Raja pun melangkah mendekati pria yang sudah tak berdaya itu.
"Siapa mereka ...?! Dan mengapa serta untuk apa mereka datang?!" gumam Raja Aiden, bertanya keheranan.
"Mereka datang dengan tujuan untuk membunuh Kak Clara," sahut Altezza, menjawab kebingungan ayahnya dan kemudian menoleh serta menatap ke arah Clara.
Apa yang dikatakan oleh Altezza, tentu langsung membuat orang-orang yang ada di sana dan mendengarnya kebingungan. Mereka terlihat bingung dengan apa maksud dari perkataan tersebut, dan apakah yang dikatakan oleh laki-laki itu benar. Jika memang benar, mengapa Altezza bisa sampai mengetahui motifnya, tentu juga menjadi pertanyaan di dalam kepala mereka masing-masing.
"Apa maksud dari yang kau katakan?" sahut Welt, melangkah lebih dekat kepada adik kandungnya, dan menatapnya dengan tatapan serius.
Altezza pun memberikan jawaban serta kejelasan mengenai apa yang ia katakan, "memang aku tidak memiliki bukti otentik atas apa yang ku katakan, namun aku bisa mengetahuinya karena berita atau informasi tersebut dibawa oleh angin ku."
"Mereka berjumlah tiga orang, dan sempat melakukan perbincangan di area hutan dalam kerajaan, tepatnya hutan kota, dan di antara perbincangan basa-basi mereka membahas soal rencana pembunuhan tersebut, sebelum akhirnya menyusup ke istana," lanjut Altezza, berbicara dengan lugas dan yakin tanpa terbata-bata, terlebih dengan tatapan yang tajam dan seriusnya.
Memang apa yang dikatakan oleh si pangeran kedua itu tidak masuk akal, apalagi para penjaga yang mendengar hal tersebut, mereka terlihat tidak percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Altezza. Namun berbeda dengan Raja dan Ratu, pengawal pribadinya yakni Kenan, serta saudara laki-lakinya yakni Welt dan juga istrinya yaitu Clara. Mereka mengenal Altezza lebih lama, terutama ayah serta ibu kandungnya, dan juga saudara kandungnya. Jadi mereka juga mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh laki-laki berusia 18 tahun itu.
"Baiklah, tahan dahulu sampai di sini ...! Sayang, bisakah kamu tangani lukanya?" ujar Raja Aiden, memotong pembicaraan, dan kemudian berbicara kepada istrinya untuk menolong satu pelaku yang bisa tewas kapan saja jika tidak segera mendapat pertolongan.
"Tentu," jawab Ratu Caitlyn dengan lemah lembut.
"Kalian, perketat penjagaan! Welt, perintahkan penyihir kerajaan untuk menggunakan kemampuan deteksinya! Masih ada dua pelaku yang berhasil melarikan diri, jadi kita harus lebih berhati-hati!" lanjut Raja Aiden, memberikan perintah serta arahannya kepada pada penjaga, dan juga kepada Welt untuk menggerakkan penyihir kerajaan.
"Oh iya, kemampuan mereka juga berbahaya, mereka dapat menggunakan sihir bayangan, dan bergerak lebih cepat serta mustahil dilihat oleh mata biasa," cetus Altezza, ikut menambahkan informasi, berbicara kepada Welt.
Welt mengangguk paham menerima informasi dari saudaranya, dan kemudian bergegas sebentar untuk menggerakkan penyihir kerajaan sesuai dengan arahan dari Raja. Begitu pula para penjaga, mereka bergegas pergi dari balkon tersebut, dan segera menyebarkan berita ini kepada para penjaga lain serta memperketat penjagaan istana.
Sedangkan yang tersisa, mereka segera kembali masuk ke dalam istana, dan membawa pria terluka itu ke suatu tempat di dalam istana untuk ditanya lebih lanjut. Ratu Caitlyn terlihat tengah menangani luka berat yang diderita oleh satu pelaku yang masih hidup, didampingi oleh Kenan yang mendapat perintah langsung dari Altezza untuk menjaga ibunya.
***
Salah satu pelaku yang masih selamat langsung dibawa ke ruang bawah tanah, tepatnya ke dalam sebuah ruang interogasi yang tertutup, dan di sana juga dihadiri serta dijaga oleh beberapa ahli sihir kerajaan. Ratu Caitlyn keluar dari ruangan tersebut bersama dengan Kenan setelah selesai menangani luka yang diderita oleh pelaku. Ketika baru saja keluar dari luar ruangan, sang suami terlihat sangat perhatian, dan langsung menyeka keringat milik istrinya yang bercucuran secara pelan dan lembut.
Kenan berjalan menghampiri tuannya yaitu Altezza dan langsung menanyakan, "bagaimana dengan luka anda?"
"Sudah baik, sembuh setelah ibu menyembuhkannya," jawab Altezza, namun raut wajahnya terlihat sangat lelah dan lemas.
Welt datang bersama dengan istrinya dan langsung bertemu dengan Raja, "penyihir kerajaan sudah dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan di setiap sudut kerajaan, namun hasilnya masih nihil," ucapnya menyampaikan laporan tersebut.
Laporan tersebut diterima baik oleh Sang Raja. Setelah itu, perhatian Welt tertuju kepada saudaranya yang terlihat cukup lemas dan lelah, bahkan wajahnya terlihat sedikit pucat. "Altezza, lagi-lagi kau menghentikan para pelaku kejahatan. Terima kasih," ucap Welt, tersenyum dan berterimakasih. Ia percaya sepenuhnya kepada Altezza serta semua yang diucap. Jika tidak ada saudaranya yang berhasil menghalau para pembunuh bayaran itu, Welt tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ratu Caitlyn kembali berjalan mendekati putra bungsunya dengan tatapan khawatir, apalagi melihat putranya lemas dan pucat. Wanita itu meraih dan mengusap lembut salah satu pipi milik Altezza sebelum kemudian berkata, "aku akan mengantarkanmu ke kamar, dan setelah itu beristirahatlah ...! Kau cukup banyak menghabiskan energi hari ini, dan itu tidak baik untuk kesehatan dirimu."
Altezza hanya mengangguk patuh dan menuruti apa yang dikatakan oleh ibunya. Ia segera diantar oleh sang ibunda menuju ke kamarnya, bersama dengan Kenan yang juga ikut menemani. Mereka kembali ke lantai dua istana, menyusuri lorong yang begitu terang dan indah dengan dekorasi-dekorasi emasnya, dan kemudian berhenti serta masuk ke dalam kamar milik Altezza yang memiliki ukuran sangat luas.
Ratu Caitlyn membantu putranya melepas pakaian formalnya, hingga berganti ke pakaian tidur. Ia benar-benar seorang ibu yang sangat sayang dengan putranya. Setelah Altezza berbaring di atas ranjang dan di balik selimutnya. Caitlyn meletakkan kedua tangan lembutnya di atas dada milik putranya, dan kemudian merapalkan sebuah mantra, disusul secercah cahaya berwarna keemasan muncul tepat di telapak tangan milik wanita itu.
Hal itu tidak berlangsung lama, Caitlyn menyudahinya setelah dirasa cukup dan kemudian berkata, "sekarang kamu cukup beristirahat hingga besok pagi, paham?" ujarnya dengan lembut sembari mengusap kepala milik putranya. Altezza benar-benar tidak terlihat berwibawa dan jauh dari gelar seorang pangeran, di momen serta detik ini ia berada di posisi seorang anak yang sedang mendapat perhatian penuh dari ibundanya.
"Kenan, aku titip Altezza kepadamu, ya ...!" ujar Caitlyn, dan langsung mendapat jawaban dari Kenan yang segera menundukkan kepalanya serta menjawab, "baik, Yang Mulia. Sebuah kehormatan untuk menerima tugas serta tanggung jawab tersebut!"
Setelah mendapat jawaban tersebut, Ratu Caitlyn perlahan beranjak keluar dari kamar milik putra bungsunya, dan meninggalkan Altezza bersama dengan Kenan di kamar tersebut. Kenan mengambil sebuah bangku kayu yang ada di ujung ruangan, memindahkan bangku tersebut tepat berada di sebelah ranjang, dan kemudian duduk di sebelah Altezza yang terbaring lemas.
"Hari ini anda sudah terlalu banyak menggunakan sihir dalam kurun waktu yang berdekatan, bahkan sihir angin yang anda gunakan adalah sihir tingkat atas. Tentu itu sangat menguras energi anda," ucap Kenan, terlihat cukup khawatir dengan kondisi tuannya.
Altezza tertawa kecil mendengar hal tersebut, apalagi ketika melihat ekspresi cemas pengawal setianya, "jika tidak ku gunakan dan hanya diam saja, aku tidak tahu masih bisa berbaring di kasur ini dan dapat berbincang dengan dirimu atau tidak," ucapnya.
"Lagipula hal seperti ini sudah biasa ku alami, jadi tidak perlu khawatir!" lanjut Altezza, berbicara dengan lugas penuh dengan keyakinan.
Suasana hening sesaat, sebelum akhirnya Altezza berbicara kembali dengan berkata, "Kenan, bisakah kau ambilkan buku yang ku pinjam? Kalau tidak salah satu menjatuhkannya di lorong."
Kenan menggeleng dan dengan tegas menolak perintah tersebut diikuti oleh kata-katanya, "aku akan mengambilnya, namun anda harus beristirahat penuh malam ini, tidak perlu membaca buku dahulu! Yang Mulia Ratu sudah memberikan amanah kepada saya, jika saya tidak melakukannya, sama saja saya mengkhianati rasa kepercayaan beliau kepada saya."
Altezza hanya tersenyum tipis melihat reaksi Kenan yang tiba-tiba menjadi sangat protektif dan posesif, namun ia merasa tidak masalah dengan sikap tersebut, "baiklah, kalau begitu, selamat malam ...!" ucapnya kemudian perlahan memejamkan mata untuk berusaha tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Wineta
Selamat istirahat Altezza, smoga bsk udh pulih ya 🥺
2023-05-08
3
read
Caitlyn perhatian banget sama putranya🥰
2023-05-08
4
Andy
absen vote mingguan ya kak, semangat
2023-05-08
4