Sihir yang Menguras Energi #7

Perlahan angin yang sebelum sangat mengganas, berubah pelan dan kini berhembus secara normal setelah mendengar suara yang tidak asing baginya. Altezza langsung meredakan angin tersebut, dan membersihkan serta menetralkan semua sihir yang ia pakai. Ia kemudian berbalik badan, dan mendapati sudah banyak orang di belakangnya, juga ada sosok Welt dan wanita cantik berambut hitam panjang yakni Clara Adelin Rubiana, istri setia Welt. Mereka berdua menatap Altezza dengan wajah bingung sekaligus panik.

Ratu Caitlyn langsung bergegas melangkah, mendekati putra bungsunya dan kemudian memeluknya sembari bertanya, "apakah kau terluka?" tanyanya, sungguh lembut dan penuh dengan perhatian.

Para penjaga yang datang langsung mendekati salah satu dari tiga orang pembunuh bayaran yang tergeletak tak jauh dari Altezza berdiri. Bagian perut dari pria tersebut terluka sangat parah layaknya tertusuk pedang atau tombak yang hampir menembus ke sisi belakangnya.

"Sebentar, Nak. Ibu akan mengobati lukamu," ujar Caitlyn ketika melihat adanya luka gores yang cukup dalam pada lengan bagian kirinya, sehingga membuat baju putih miliknya berbekas bercak darah.

Wanita cantik berambut panjang berwarna cokelat muda itu langsung mengulurkan serta meletakkan salah satu telapak tangannya di atas luka yang diderita oleh putranya, dan di saat itu juga sebuah cahaya berwarna emas muncul. Perlahan-lahan luka robek itu menutup, pendarahan yang terjadi juga tertahan, dan kemudian sembuh seperti semula. Ratu Caitlyn memang ahli dalam bidang sihir, terutama sihir penyembuhan, dan semua orang di negeri ini mengetahui serta mengakui kehebatannya.

"Yang Mulia, dia masih hidup!" lapor salah satu prajurit kerajaan. Sang Raja pun melangkah mendekati pria yang sudah tak berdaya itu.

"Siapa mereka ...?! Dan mengapa serta untuk apa mereka datang?!" gumam Raja Aiden, bertanya keheranan.

"Mereka datang dengan tujuan untuk membunuh Kak Clara," sahut Altezza, menjawab kebingungan ayahnya dan kemudian menoleh serta menatap ke arah Clara.

Apa yang dikatakan oleh Altezza, tentu langsung membuat orang-orang yang ada di sana dan mendengarnya kebingungan. Mereka terlihat bingung dengan apa maksud dari perkataan tersebut, dan apakah yang dikatakan oleh laki-laki itu benar. Jika memang benar, mengapa Altezza bisa sampai mengetahui motifnya, tentu juga menjadi pertanyaan di dalam kepala mereka masing-masing.

"Apa maksud dari yang kau katakan?" sahut Welt, melangkah lebih dekat kepada adik kandungnya, dan menatapnya dengan tatapan serius.

Altezza pun memberikan jawaban serta kejelasan mengenai apa yang ia katakan, "memang aku tidak memiliki bukti otentik atas apa yang ku katakan, namun aku bisa mengetahuinya karena berita atau informasi tersebut dibawa oleh angin ku."

"Mereka berjumlah tiga orang, dan sempat melakukan perbincangan di area hutan dalam kerajaan, tepatnya hutan kota, dan di antara perbincangan basa-basi mereka membahas soal rencana pembunuhan tersebut, sebelum akhirnya menyusup ke istana," lanjut Altezza, berbicara dengan lugas dan yakin tanpa terbata-bata, terlebih dengan tatapan yang tajam dan seriusnya.

Memang apa yang dikatakan oleh si pangeran kedua itu tidak masuk akal, apalagi para penjaga yang mendengar hal tersebut, mereka terlihat tidak percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Altezza. Namun berbeda dengan Raja dan Ratu, pengawal pribadinya yakni Kenan, serta saudara laki-lakinya yakni Welt dan juga istrinya yaitu Clara. Mereka mengenal Altezza lebih lama, terutama ayah serta ibu kandungnya, dan juga saudara kandungnya. Jadi mereka juga mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh laki-laki berusia 18 tahun itu.

"Baiklah, tahan dahulu sampai di sini ...! Sayang, bisakah kamu tangani lukanya?" ujar Raja Aiden, memotong pembicaraan, dan kemudian berbicara kepada istrinya untuk menolong satu pelaku yang bisa tewas kapan saja jika tidak segera mendapat pertolongan.

"Tentu," jawab Ratu Caitlyn dengan lemah lembut.

"Kalian, perketat penjagaan! Welt, perintahkan penyihir kerajaan untuk menggunakan kemampuan deteksinya! Masih ada dua pelaku yang berhasil melarikan diri, jadi kita harus lebih berhati-hati!" lanjut Raja Aiden, memberikan perintah serta arahannya kepada pada penjaga, dan juga kepada Welt untuk menggerakkan penyihir kerajaan.

"Oh iya, kemampuan mereka juga berbahaya, mereka dapat menggunakan sihir bayangan, dan bergerak lebih cepat serta mustahil dilihat oleh mata biasa," cetus Altezza, ikut menambahkan informasi, berbicara kepada Welt.

Welt mengangguk paham menerima informasi dari saudaranya, dan kemudian bergegas sebentar untuk menggerakkan penyihir kerajaan sesuai dengan arahan dari Raja. Begitu pula para penjaga, mereka bergegas pergi dari balkon tersebut, dan segera menyebarkan berita ini kepada para penjaga lain serta memperketat penjagaan istana.

Sedangkan yang tersisa, mereka segera kembali masuk ke dalam istana, dan membawa pria terluka itu ke suatu tempat di dalam istana untuk ditanya lebih lanjut. Ratu Caitlyn terlihat tengah menangani luka berat yang diderita oleh satu pelaku yang masih hidup, didampingi oleh Kenan yang mendapat perintah langsung dari Altezza untuk menjaga ibunya.

***

Salah satu pelaku yang masih selamat langsung dibawa ke ruang bawah tanah, tepatnya ke dalam sebuah ruang interogasi yang tertutup, dan di sana juga dihadiri serta dijaga oleh beberapa ahli sihir kerajaan. Ratu Caitlyn keluar dari ruangan tersebut bersama dengan Kenan setelah selesai menangani luka yang diderita oleh pelaku. Ketika baru saja keluar dari luar ruangan, sang suami terlihat sangat perhatian, dan langsung menyeka keringat milik istrinya yang bercucuran secara pelan dan lembut.

Kenan berjalan menghampiri tuannya yaitu Altezza dan langsung menanyakan, "bagaimana dengan luka anda?"

"Sudah baik, sembuh setelah ibu menyembuhkannya," jawab Altezza, namun raut wajahnya terlihat sangat lelah dan lemas.

Welt datang bersama dengan istrinya dan langsung bertemu dengan Raja, "penyihir kerajaan sudah dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan di setiap sudut kerajaan, namun hasilnya masih nihil," ucapnya menyampaikan laporan tersebut.

Laporan tersebut diterima baik oleh Sang Raja. Setelah itu, perhatian Welt tertuju kepada saudaranya yang terlihat cukup lemas dan lelah, bahkan wajahnya terlihat sedikit pucat. "Altezza, lagi-lagi kau menghentikan para pelaku kejahatan. Terima kasih," ucap Welt, tersenyum dan berterimakasih. Ia percaya sepenuhnya kepada Altezza serta semua yang diucap. Jika tidak ada saudaranya yang berhasil menghalau para pembunuh bayaran itu, Welt tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ratu Caitlyn kembali berjalan mendekati putra bungsunya dengan tatapan khawatir, apalagi melihat putranya lemas dan pucat. Wanita itu meraih dan mengusap lembut salah satu pipi milik Altezza sebelum kemudian berkata, "aku akan mengantarkanmu ke kamar, dan setelah itu beristirahatlah ...! Kau cukup banyak menghabiskan energi hari ini, dan itu tidak baik untuk kesehatan dirimu."

Altezza hanya mengangguk patuh dan menuruti apa yang dikatakan oleh ibunya. Ia segera diantar oleh sang ibunda menuju ke kamarnya, bersama dengan Kenan yang juga ikut menemani. Mereka kembali ke lantai dua istana, menyusuri lorong yang begitu terang dan indah dengan dekorasi-dekorasi emasnya, dan kemudian berhenti serta masuk ke dalam kamar milik Altezza yang memiliki ukuran sangat luas.

Ratu Caitlyn membantu putranya melepas pakaian formalnya, hingga berganti ke pakaian tidur. Ia benar-benar seorang ibu yang sangat sayang dengan putranya. Setelah Altezza berbaring di atas ranjang dan di balik selimutnya. Caitlyn meletakkan kedua tangan lembutnya di atas dada milik putranya, dan kemudian merapalkan sebuah mantra, disusul secercah cahaya berwarna keemasan muncul tepat di telapak tangan milik wanita itu.

Hal itu tidak berlangsung lama, Caitlyn menyudahinya setelah dirasa cukup dan kemudian berkata, "sekarang kamu cukup beristirahat hingga besok pagi, paham?" ujarnya dengan lembut sembari mengusap kepala milik putranya. Altezza benar-benar tidak terlihat berwibawa dan jauh dari gelar seorang pangeran, di momen serta detik ini ia berada di posisi seorang anak yang sedang mendapat perhatian penuh dari ibundanya.

"Kenan, aku titip Altezza kepadamu, ya ...!" ujar Caitlyn, dan langsung mendapat jawaban dari Kenan yang segera menundukkan kepalanya serta menjawab, "baik, Yang Mulia. Sebuah kehormatan untuk menerima tugas serta tanggung jawab tersebut!"

Setelah mendapat jawaban tersebut, Ratu Caitlyn perlahan beranjak keluar dari kamar milik putra bungsunya, dan meninggalkan Altezza bersama dengan Kenan di kamar tersebut. Kenan mengambil sebuah bangku kayu yang ada di ujung ruangan, memindahkan bangku tersebut tepat berada di sebelah ranjang, dan kemudian duduk di sebelah Altezza yang terbaring lemas.

"Hari ini anda sudah terlalu banyak menggunakan sihir dalam kurun waktu yang berdekatan, bahkan sihir angin yang anda gunakan adalah sihir tingkat atas. Tentu itu sangat menguras energi anda," ucap Kenan, terlihat cukup khawatir dengan kondisi tuannya.

Altezza tertawa kecil mendengar hal tersebut, apalagi ketika melihat ekspresi cemas pengawal setianya, "jika tidak ku gunakan dan hanya diam saja, aku tidak tahu masih bisa berbaring di kasur ini dan dapat berbincang dengan dirimu atau tidak," ucapnya.

"Lagipula hal seperti ini sudah biasa ku alami, jadi tidak perlu khawatir!" lanjut Altezza, berbicara dengan lugas penuh dengan keyakinan.

Suasana hening sesaat, sebelum akhirnya Altezza berbicara kembali dengan berkata, "Kenan, bisakah kau ambilkan buku yang ku pinjam? Kalau tidak salah satu menjatuhkannya di lorong."

Kenan menggeleng dan dengan tegas menolak perintah tersebut diikuti oleh kata-katanya, "aku akan mengambilnya, namun anda harus beristirahat penuh malam ini, tidak perlu membaca buku dahulu! Yang Mulia Ratu sudah memberikan amanah kepada saya, jika saya tidak melakukannya, sama saja saya mengkhianati rasa kepercayaan beliau kepada saya."

Altezza hanya tersenyum tipis melihat reaksi Kenan yang tiba-tiba menjadi sangat protektif dan posesif, namun ia merasa tidak masalah dengan sikap tersebut, "baiklah, kalau begitu, selamat malam ...!" ucapnya kemudian perlahan memejamkan mata untuk berusaha tidur.

Terpopuler

Comments

Wineta

Wineta

Selamat istirahat Altezza, smoga bsk udh pulih ya 🥺

2023-05-08

3

read

read

Caitlyn perhatian banget sama putranya🥰

2023-05-08

4

Andy

Andy

absen vote mingguan ya kak, semangat

2023-05-08

4

lihat semua
Episodes
1 Zephyra #1
2 Reaksi Elemen #2
3 Perpustakaan #3
4 Mencari Buku Cerita #4
5 Selesai Dari Perpustakaan #5
6 Angin yang Tajam #6
7 Sihir yang Menguras Energi #7
8 Pangeran Sejak Lahir #8
9 Salah Satu Kewajiban #9
10 Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11 Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12 Disergap #12
13 Goa #13
14 Elang Putih #14
15 Impian Berkelana #15
16 Surat Perintah #16
17 Pasangan untuk Pesta #17
18 Shiro #18
19 Sesi Latihan Dansa #19
20 Potensi Sihir #20
21 Mengembalikan Buku #21
22 Basa-basi #22
23 Keputusanku Memilihmu #23
24 Bermain dengan Shiro #24
25 Menunggu yang Tidak Pasti #25
26 Yang Dinanti #26
27 Makan Malam Harmonis #27
28 Disambut Hangat #28
29 Dansa Pertama #29
30 Berkeliling Istana #30
31 Perpustakaan Istana #31
32 Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33 Berbincang Hangat #33
34 Laporan Tiba-tiba #34
35 Lokasi Kejadian #35
36 Terkepung #36
37 Sihir Tingkat Atas #37
38 Menetralkan Situasi #38
39 Aura Jahat Elang Hitam #39
40 Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41 Tetaplah Di Dekat Ku #41
42 Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43 Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44 Masalah yang Tidak Penting #44
45 Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46 Kembang Api #46
47 Akademi Kerajaan Zephyra #47
48 Duel #48
49 Api Biru #49
50 Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51 Guru Dadakan #51
52 Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53 Informasi Pendaftaran Petualang #53
54 Legenda Tua #54
55 Alasan? Tujuan? #55
56 Kristal Sihir #56
57 Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58 Jalan-jalan Sejenak #58
59 Berbagai Benua #59
60 Cerita Dari Timur #60
61 Keputusan Berkelana #61
62 Cuti Tiba-tiba #62
63 Di Atas Salju #63
64 Pertama Kali Berkuda #64
65 Hari yang Indah #65
66 Berbicara Bersama Raja #66
67 Angin Bersuara #67
68 Busur Ajaib #68
69 Kekuatan Alam #69
70 Permata Berharga #70
71 Bola Salju #71
72 Welt Bertemu Shiro #72
73 Asal-usul Shiro? #73
74 Pertengahan Musim Dingin #74
75 Akhir Musim Dingin #75
76 Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77 Akan Pergi? #77
78 Keberangkatan #78
79 Mystick #79
80 Sang Peri Angin #80
81 Desa Pertama, Blissville #81
82 Perusakan Ladang #82
83 Roh Angin #83
84 Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85 Pengirim Surat #85
86 Surat Balasan #86
87 Surat untuk Rumah #87
88 Pihak Kerajaan Datang #88
89 Melanjutkan Perjalanan #89
90 Putri Aurora #90
91 Dasar Iblis! #91
92 Seorang Bocah #92
93 Membantu Bocah Tersesat #93
94 Gereja Kecil Vesperin #94
95 Makan Siang Bersama #95
96 Aurora Melarikan Diri #96
97 Percobaan yang Gagal #97
98 Lanjut! #98
99 Si Pemilik Kekuatan #99
100 Aetheria #100
101 Bermalam Sebentar #101
102 Pertanda Buruk #102
103 Topik yang Sedang Hangat #103
104 Multi Tafsir #104
105 Jangan Khawatir #105
106 Menerjang Badai #106
107 Berusaha #107
108 Teman Baru #108
109 Aku Mati? #109
110 Tupai yang Berbicara #110
111 Kota Beladon #111
112 Pasar Raya #112
113 Kelompok Pengembara #113
114 Perbatasan Selatan Zephyra #114
115 Tujuan Kelompok #115
116 Berita Tersebar #116
117 Perbatasan Mutiara #117
118 Kegelapan Telah Datang #118
119 Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120 Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121 Teluk Mutiara #121
122 Arcadia #122
123 Belum Menerima Kabar? #123
124 Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125 Kau, Permata Alam!? #125
126 Buku Ramalan Arcadia #126
127 Makhluk Dari Neraka #127
128 Anjing Biru dari Neraka #128
129 Angin yang Membisu #129
130 Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131 Pembasmian Hama #131
132 Pertarungan Cepat #132
133 Monster di Arcadia, Selesai #133
134 Ruru dan Aurora #134
135 Selatan Zephyra #135
136 Astaroth dan Asmodeus #136
137 Ibu Kota Neverley #137
138 Surat Telah Sampai #138
139 Pasukan Neverley #139
140 Malam yang Tenang #140
141 Isi Surat #141
142 Pertanda #142
143 Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144 Telah Dimulai #144
145 Pertempuran Mutiara #145
146 Ekspedisi Gurun, Batal #146
147 Mematahkan Segel Kegelapan #147
148 Takluk #148
149 Kuil Berdoa #149
150 Mutiara Telah Jatuh #150
151 Keluar dari Benua Selatan #151
152 Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153 Duel Langit #153
154 Penguasa Langit Zephyra#154
155 Situasi Darurat #155
156 Hasil Pertempuran Langit #156
157 Berita yang Sedang Panas #157
158 Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159 Minim Informasi #159
160 Dipermainkan Alam #160
161 Petunjuk #161
162 Taktik Klise #162
163 Baltazhar Berubah Wujud #163
164 Pertemuan Tak Terduga #164
165 Pertempuran Langit Kedua #165
166 Baltazhar vs Altezza #166
167 Melawan Api Menggunakan Api #167
168 Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169 Perang Meletus #169
170 Runtuh #170
171 Terpukul Mundur #171
172 Fajar #172
173 Lautan Api #173
174 Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175 Memahami Situasi #175
176 Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177 Perang Belum Berakhir #177
178 Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179 Kubah Emas Pelindung #179
180 Jangan Sentuh Istanaku! #180
181 Angin vs Api #181
182 Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183 Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184 Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185 Altezza vs Astaroth #185
186 Titik Kelemahan! #186
187 Keadaan yang Berbolak-balik #187
188 Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189 Api, Air, Angin #189
190 Mati Langkah #190
191 Selamat Tinggal #191
192 Amorfati #192
193 Ini Bukanlah Takdir! #193
194 Saling Menggenggam #194
195 Harapan #195
196 Keturunan Asli Mystick #196
197 Menjenguk Permata Alam #197
198 Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199 Alam Bawah Sadar #199
200 Hati #200
201 Kabar Baik Tersebar #201
202 Ungkapan #202
203 Ragu untuk Kembali? #203
204 Mungkin Dia Lebih Layak #204
205 Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206 Kegoyahan Putra Mahkota #206
207 Saatnya Kembali #207
208 Aku Sudah Memutuskan! #208
209 Malam #209
210 Aurora dan Permata Alam #210
211 Karakter Si Bungsu #211
212 Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213 Keberangkatan Utusan #213
214 Sudah Berjauhan #214
215 Bekas Pertempuran Selatan #215
216 Mengendalikan Cuaca #216
217 Danau Buatan Tercipta #217
218 Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219 Menemui Penguasa Selatan #219
220 Menetralisir Kegelapan #220
221 Selesai (END) #221
222 | Chapter Bonus |
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Zephyra #1
2
Reaksi Elemen #2
3
Perpustakaan #3
4
Mencari Buku Cerita #4
5
Selesai Dari Perpustakaan #5
6
Angin yang Tajam #6
7
Sihir yang Menguras Energi #7
8
Pangeran Sejak Lahir #8
9
Salah Satu Kewajiban #9
10
Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11
Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12
Disergap #12
13
Goa #13
14
Elang Putih #14
15
Impian Berkelana #15
16
Surat Perintah #16
17
Pasangan untuk Pesta #17
18
Shiro #18
19
Sesi Latihan Dansa #19
20
Potensi Sihir #20
21
Mengembalikan Buku #21
22
Basa-basi #22
23
Keputusanku Memilihmu #23
24
Bermain dengan Shiro #24
25
Menunggu yang Tidak Pasti #25
26
Yang Dinanti #26
27
Makan Malam Harmonis #27
28
Disambut Hangat #28
29
Dansa Pertama #29
30
Berkeliling Istana #30
31
Perpustakaan Istana #31
32
Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33
Berbincang Hangat #33
34
Laporan Tiba-tiba #34
35
Lokasi Kejadian #35
36
Terkepung #36
37
Sihir Tingkat Atas #37
38
Menetralkan Situasi #38
39
Aura Jahat Elang Hitam #39
40
Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41
Tetaplah Di Dekat Ku #41
42
Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43
Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44
Masalah yang Tidak Penting #44
45
Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46
Kembang Api #46
47
Akademi Kerajaan Zephyra #47
48
Duel #48
49
Api Biru #49
50
Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51
Guru Dadakan #51
52
Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53
Informasi Pendaftaran Petualang #53
54
Legenda Tua #54
55
Alasan? Tujuan? #55
56
Kristal Sihir #56
57
Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58
Jalan-jalan Sejenak #58
59
Berbagai Benua #59
60
Cerita Dari Timur #60
61
Keputusan Berkelana #61
62
Cuti Tiba-tiba #62
63
Di Atas Salju #63
64
Pertama Kali Berkuda #64
65
Hari yang Indah #65
66
Berbicara Bersama Raja #66
67
Angin Bersuara #67
68
Busur Ajaib #68
69
Kekuatan Alam #69
70
Permata Berharga #70
71
Bola Salju #71
72
Welt Bertemu Shiro #72
73
Asal-usul Shiro? #73
74
Pertengahan Musim Dingin #74
75
Akhir Musim Dingin #75
76
Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77
Akan Pergi? #77
78
Keberangkatan #78
79
Mystick #79
80
Sang Peri Angin #80
81
Desa Pertama, Blissville #81
82
Perusakan Ladang #82
83
Roh Angin #83
84
Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85
Pengirim Surat #85
86
Surat Balasan #86
87
Surat untuk Rumah #87
88
Pihak Kerajaan Datang #88
89
Melanjutkan Perjalanan #89
90
Putri Aurora #90
91
Dasar Iblis! #91
92
Seorang Bocah #92
93
Membantu Bocah Tersesat #93
94
Gereja Kecil Vesperin #94
95
Makan Siang Bersama #95
96
Aurora Melarikan Diri #96
97
Percobaan yang Gagal #97
98
Lanjut! #98
99
Si Pemilik Kekuatan #99
100
Aetheria #100
101
Bermalam Sebentar #101
102
Pertanda Buruk #102
103
Topik yang Sedang Hangat #103
104
Multi Tafsir #104
105
Jangan Khawatir #105
106
Menerjang Badai #106
107
Berusaha #107
108
Teman Baru #108
109
Aku Mati? #109
110
Tupai yang Berbicara #110
111
Kota Beladon #111
112
Pasar Raya #112
113
Kelompok Pengembara #113
114
Perbatasan Selatan Zephyra #114
115
Tujuan Kelompok #115
116
Berita Tersebar #116
117
Perbatasan Mutiara #117
118
Kegelapan Telah Datang #118
119
Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120
Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121
Teluk Mutiara #121
122
Arcadia #122
123
Belum Menerima Kabar? #123
124
Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125
Kau, Permata Alam!? #125
126
Buku Ramalan Arcadia #126
127
Makhluk Dari Neraka #127
128
Anjing Biru dari Neraka #128
129
Angin yang Membisu #129
130
Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131
Pembasmian Hama #131
132
Pertarungan Cepat #132
133
Monster di Arcadia, Selesai #133
134
Ruru dan Aurora #134
135
Selatan Zephyra #135
136
Astaroth dan Asmodeus #136
137
Ibu Kota Neverley #137
138
Surat Telah Sampai #138
139
Pasukan Neverley #139
140
Malam yang Tenang #140
141
Isi Surat #141
142
Pertanda #142
143
Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144
Telah Dimulai #144
145
Pertempuran Mutiara #145
146
Ekspedisi Gurun, Batal #146
147
Mematahkan Segel Kegelapan #147
148
Takluk #148
149
Kuil Berdoa #149
150
Mutiara Telah Jatuh #150
151
Keluar dari Benua Selatan #151
152
Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153
Duel Langit #153
154
Penguasa Langit Zephyra#154
155
Situasi Darurat #155
156
Hasil Pertempuran Langit #156
157
Berita yang Sedang Panas #157
158
Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159
Minim Informasi #159
160
Dipermainkan Alam #160
161
Petunjuk #161
162
Taktik Klise #162
163
Baltazhar Berubah Wujud #163
164
Pertemuan Tak Terduga #164
165
Pertempuran Langit Kedua #165
166
Baltazhar vs Altezza #166
167
Melawan Api Menggunakan Api #167
168
Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169
Perang Meletus #169
170
Runtuh #170
171
Terpukul Mundur #171
172
Fajar #172
173
Lautan Api #173
174
Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175
Memahami Situasi #175
176
Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177
Perang Belum Berakhir #177
178
Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179
Kubah Emas Pelindung #179
180
Jangan Sentuh Istanaku! #180
181
Angin vs Api #181
182
Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183
Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184
Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185
Altezza vs Astaroth #185
186
Titik Kelemahan! #186
187
Keadaan yang Berbolak-balik #187
188
Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189
Api, Air, Angin #189
190
Mati Langkah #190
191
Selamat Tinggal #191
192
Amorfati #192
193
Ini Bukanlah Takdir! #193
194
Saling Menggenggam #194
195
Harapan #195
196
Keturunan Asli Mystick #196
197
Menjenguk Permata Alam #197
198
Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199
Alam Bawah Sadar #199
200
Hati #200
201
Kabar Baik Tersebar #201
202
Ungkapan #202
203
Ragu untuk Kembali? #203
204
Mungkin Dia Lebih Layak #204
205
Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206
Kegoyahan Putra Mahkota #206
207
Saatnya Kembali #207
208
Aku Sudah Memutuskan! #208
209
Malam #209
210
Aurora dan Permata Alam #210
211
Karakter Si Bungsu #211
212
Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213
Keberangkatan Utusan #213
214
Sudah Berjauhan #214
215
Bekas Pertempuran Selatan #215
216
Mengendalikan Cuaca #216
217
Danau Buatan Tercipta #217
218
Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219
Menemui Penguasa Selatan #219
220
Menetralisir Kegelapan #220
221
Selesai (END) #221
222
| Chapter Bonus |

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!