Keberangkatan rombongan pangeran kedua Altezza Zachery Zephyra untuk menjalankan tugas Raja langsung menjadi pusat perhatian ketika melalui jalanan utama kerajaan menuju ke gerbang utama. Masyarakat yang melihat langsung menyambut, menyampaikan beberapa kata kepada Altezza soal keselamatan dan keberhasilan. Reaksi mereka sangat senang ketika melihat sosok pangeran kedua berkuda lewat di depan mereka.
"Anda sangat disukai oleh masyarakat, ya?" ucap Kenan tersenyum, berkuda tepat bersebelahan dengan pangerannya. Namun Altezza hanya diam dan tersenyum, tidak berbicara apapun sampai benar-benar rombongan miliknya keluar dari gerbang kerajaan.
Berkuda di tengah hamparan rumput yang amat luas, bersama dengan rombongan tersebut, Altezza memimpin menuju ke arah Utara dari kerajaan. Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Raja, lokasi dari persembunyian para bandit itu terletak di Barat Perbukitan Pesisir, dan akses untuk ke sana harus melalui lereng pegunungan yang berada tepat di sebelah Utara kerajaan.
Udara segar di luar benteng atau dinding yang mengelilingi kerajaan. Sudah cukup lama Altezza tidak beranjak keluar atau bepergian karena tanggung jawab dan kewajibannya sebagai pangeran di istana. Kini dirinya mendapatkan tugas dengan lokasi yang cukup jauh dari kerajaan. Kebebasan, mungkin itu hal yang pertama kali ia rasakan, meskipun dirinya tahu akan kembali lagi ke dalam benteng tersebut.
"Anda terlihat senang, apa yang membuat suasana hati anda tiba-tiba berubah baik seperti ini?" ucap Kenan, menunggangi kudanya tepat bersebelahan dengan Altezza, sedangkan di sekelilingnya adalah formasi barisan para prajurit berkuda yang lain.
Sebelum berangkat, Kenan dapat menyaksikan dengan jelas seperti apa buruknya suasana hati milik pangeran tersebut. Namun setelah kurang lebih setengah jam keluar dari benteng kerajaan, laki-laki berseragam formal putih itu terlihat sangat senang, bahkan pandangannya tak henti-henti menikmati suasana di sekitar. Padang rumput yang amat luas dan indah, dipenuhi dengan warna hijau, serta hembusan angin yang terasa sungguh lembut.
"Rasakan suasananya, maka kau akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan mu sendiri ...!" ucap Altezza, santai dan tenang sembari terus mengendarai kuda miliknya.
Kenan pun diam, menghirup udara segar itu, dan berusaha untuk meresapi suasana yang begitu menenangkan hati. Jawaban dari pertanyaannya sendiri langsung dapat ia temukan. Keindahan serta suasana alam menjadi jawaban dari pertanyaan tersebut.
"Yang Mulia, sebentar lagi kita akan memasuki hutan bagian Utara." Salah seorang prajurit yang sudah berkuda lebih dahulu di formasi depan melaporkan hal tersebut kepada Altezza.
"Baik, waspada terhadap hewan buas ...!" sahut Altezza, kemudian memberikan peringatan untuk rombongan yang ia pimpin.
Tak berselang lama, rombongan yang dipimpin oleh Altezza perlahan memasuki hutan tersebut. Hutan itu masih berada dalam wilayah yuridiksi Kerajaan Zephyra tentunya, dan Altezza yakin tidak ada hal yang berbahaya selain hewan buas di hutan tersebut. Hutan yang indah dan subur, dan benar saja terlihat ada banyak satwa yang tinggal di dalamnya. Sejauh mata memandang, beberapa kali laki-laki berseragam pangeran itu melihat tupai yang melompat dan melayang dari satu ranting ke ranting yang lain. Kicauan burung juga terdengar indah bersahutan, serta suara-suara hewan lain yang terdengar dari kejauhan.
"Beberapa waktu lalu sempat ada laporan mengenai pemburuan ilegal di sekitar sini, namun untungnya sekarang sudah tidak ada setelah pihak kerajaan bergerak untuk menanganinya," cetus Kenan, berbicara kepada Altezza namun dengan pandangannya terus memandangi keadaan sekitar.
"Kasus seperti itu sudah terbiasa terjadi, tak hanya di hutan ini, tetapi juga di beberapa bagian negeri." Altezza berkomentar sedikit mengenai hal tersebut. Apalagi sepanjang ia mulai aktif sebagai pangeran, beberapa kasus itu sempat menumpuk di atas meja kerjanya untuk diselesaikan.
Rombongan yang dipimpin oleh Altezza terus berjalan ke Utara, mulai mendaki sedikit, dan kemudian mengambil jalur memutar ke arah Barat melalui lereng pegunungan. Melalui jalan yang ada di lereng gunung tersebut, Altezza dapat memandangi pemandangan hutan yang sempat ia lalui dari atas. Hutan itu sangatlah luas, hijau dan tertutup karena banyak sekali pepohonan rindang yang membuat sinar matahari cukup sulit untuk masuk.
"Di depan ada sebuah bukit, seharusnya di area tersebut terdapat tempat yang diduga persembunyian para bandit itu." Kenan berbicara ketika melihat sebuah bukit di depan sana yang sudah berjarak tidak terlalu jauh.
"Apakah ada dugaan bahwa ada bandit lain selain yang tertangkap?" tanya Altezza.
Kenan menggeleng dengan wajah ragu menjawab, "tidak ada, namun sebaiknya kita harus tetap waspada!"
"Semuanya bersiap! Kita akan menuju bukit di depan." Altezza berbicara lugas kepada para prajurit berkuda yang ikut bersamanya, "gunakan mata serta telinga kalian baik-baik ketika sudah memasuki hutan di perbukitan itu!" lanjutnya.
Rombongan prajurit berkuda itu perlahan menuruni lereng pegunungan, dan mulai memasuki hutan Barat Perbukitan Pesisir, lokasi di mana persembunyian para bandit itu berada. Keberadaan dari persembunyian yang dimaksud masih belum diketahui jelasnya di mana. Maka dari itu Sang Raja mempercayakan hal tersebut kepada putra bungsunya Altezza, dan berharap dapat segera menyelesaikan tugasnya dengan baik serta kembali dengan selamat.
Di hutan tersebut terkesan sunyi, jarang sekali terdengar kicauan burung atau suara hewan-hewan lain. Beberapa kali memang terdengar suara jangkrik, dan mungkin juga dengan suara dari hewan bernama Siamang. Namun selain itu, hanyalah kesunyian yang ada di hutan ini.
Altezza melihat sebuah pohon beringin besar di antara pohon-pohon yang lain, dan memutuskan untuk berhenti sejenak di pohon tersebut, sekaligus memberikan sedikit waktu kepada para prajuritnya untuk minum.
"Silakan istirahat untuk minum! Jangan terlalu lama, kita berada di wilayah yang mungkin saja bisa berbahaya!" ucap Altezza ketika turun dari kuda putihnya, dan berbicara dengan lugas serta tegas, "jangan semuanya istirahat, dan tetap jaga formasi siaga!" lanjutnya, lugas dan tegas. Sikap serta wibawanya sangat pekat dengan aura seorang pemimpin, terlebih ia tidak terlihat kesulitan dalam memimpin rombongan sejauh ini.
Pangeran muda itu berjalan sedikit menjauhi pohon beringin tersebut, menarik pedang yang tersarungkan rapi menggantung di ikat pinggangnya, kemudian menggenggam gagang pedang tersebut dengan mata pedang mengarah ke tanah. Kenan penasaran dengan apa yang hendak dilakukan oleh tuannya dan langsung bertanya, "apa yang hendak anda lakukan?"
Dengan sikap yang sungguh tenang Altezza menjawab, "area perbukitan ini pernah aku jelajahi ketika aku masih menginjak usia 12 tahun. Dengan begitu seharusnya aku dapat menyesuaikan angin sekitar untuk mencari tahu lokasi persembunyian mereka." Mengetahui serta mendengar jawaban tersebut, Kenan segera melangkah mundur, dan enggan untuk mengganggu ketenangan pangeran muda itu.
Altezza terlihat memejamkan matanya, menenangkan hatinya, dan kemudian perlahan terasa angin mulai berhembus lembut berdatangan memutari sekitar dirinya. Para prajurit yang beristirahat di bawah pohon beringin itu hanya bisa melihat, dengan tatapan penuh kagum, karena memang pemandangan yang menakjubkan bisa melihat angin yang berhembus seolah menurut sesuai dengan kehendak pangeran kedua.
"Ya, aku membutuhkan bantuan mu. Bisakah kamu melakukannya? Membantuku?" ucap Altezza, berbicara sendiri dengan intonasi rendah, tidak dapat didengar oleh Kenan dan para prajurit yang berada di belakangnya.
Seolah menjawab serta berkomunikasi dengan Altezza. Angin yang sebelumnya hanya berhembus memutari pohon beringin itu, perlahan mulai menyebar, melalui setiap sela pepohonan dan semak belukar yang lebat di hutan tersebut. Hembusan angin terasa sungguh lembut penuh dengan ketenangan, sehingga tidak begitu mengganggu dan membuat hewan-hewan yang dilaluinya ketakutan, bahkan kuda-kuda yang digunakan oleh rombongannya sendiri terlihat begitu tenang meski terkena hembusan angin berskala besar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Wineta
baca sblm tidur asik jga🙈
lanjut kk! semangat ya🥰
2023-05-13
1
read
lngsung good mood gitu ya setelah keluar dari benteng🙈
2023-05-13
3
Kaori
Semangat 🥰❤️
2023-05-13
4