Impian Berkelana #15

Caitlyn selesai mengobati sayap kanan burung elang itu, dan mengikatkan sebuah pita perban berwarna merah pada sayap milik unggas tersebut agar tetap berada di posisinya, tidak terlalu banyak bergerak atau bergeser. Tak hanya menyelimutinya dengan pita perban, wanita itu juga mengoleskan sebuah obat pada luka lecet yang ada di sayap kanan elang putih tersebut. Setelah selesai terobati, Altezza kembali menggendongnya secara perlahan, dan memindahkannya ke dalam sebuah sangkar burung yang berukuran cukup besar dan luas di sudut taman.

Elang yang berukuran cukup besar itu terlihat bisa berdiri di atas sebuah ranting yang ada di dalam sangkar. Kondisinya lebih baik setelah mendapatkan perawatan dari Caitlyn, bisa kembali berdiri walaupun dengan sayap kanan yang terikat serta tidak dapat digerakkan. Namun ikatan tersebut tidak menyakitinya.

"Jangan lupa untuk diberi makan dan minum, kasihan jika tidak, 'kan?" ucap Caitlyn, berdiri di samping putranya yang terlihat asyik memandangi elang yang baru saja ia temukan.

"Oh iya!" sahut Altezza, kemudian segera beranjak pergi dari taman tersebut. Laki-laki itu terlihat semangat dan antusias sekali, seolah perhatiannya saat ini benar-benar diambil alih oleh elang berwarna putih yang baru saja ia bawa.

Caitlyn hanya tersenyum memandangi putra bungsunya yang terlihat antusias untuk merawat burung yang sangat langka tersebut. Ia kemudian memandangi elang berwarna putih itu untuk ke sekian kalinya, dan mendapati sikap hewan itu yang cukup berbeda dari elang biasanya. Unggas raksasa itu terlihat beberapa kali menundukkan kepalanya di hadapan Caitlyn, bahkan bersuara ringan beberapa kali.

Tak lama kemudian laki-laki berseragam formal pangeran itu kembali dengan dua buah ember kecil, satunya dipenuhi oleh ikan-ikan kecil yang segar, satu lagi air jernih dan bersih untuk diminum oleh unggas tersebut. Perlahan ia membuka kandang, dan kemudian mulai memberikan ikan-ikan kecil itu sebagai makanan peliharaan barunya.

Altezza terlihat cukup telaten dalam memberi makan hewan tersebut. Caitlyn hanya tersenyum ketika melihat putranya asyik dengan peliharaan barunya, dan sabar menunggu hingga laki-laki itu benar-benar selesai dengan aktivitasnya. Ketika sudah benar-benar selesai, Altezza kembali ke gazebo awal bersama dengan ibundanya.

"Ibu masih luang, 'kan? Aku ingin berbicara sesuatu," ucap Altezza, kemudian duduk berhadapan dengan ibundanya.

"Tentu saja, kamu ingin berbicara apa? Ibu akan selalu bersedia mendengarkannya," jawab Caitlyn, tersenyum hangat kepada putranya.

Altezza terlihat diam sejenak, sedang merangkai kata di dalam benaknya, dan berpikir mulai dari mana dirinya akan berbicara. Pangeran kedua itu terlihat bimbang, dan sedikit kecewa terhadap suatu hal.

"Apakah bisa seorang pangeran sepertiku mengejar impian atau cita-citanya?" tanya Altezza, terlihat bimbang dengan pertanyaan tersebut.

Caitlyn tersenyum mendengar pertanyaan putranya, "semua orang tentu berhak untuk mengejar apa yang menjadi cita-citanya, dan apa yang diimpikan. Termasuk dirimu."

"Jika aku memilikinya, apakah ibu akan mendukung ku untuk meraih apa yang ku inginkan?" sahut Altezza, kembali bertanya dengan tatapan serius langsung kontak mata dengan ibundanya di hadapannya.

"Selama hal itu baik dan tidak melenceng, tentu seorang ibu pasti akan selalu mendukung putranya." Caitlyn menjawab dengan paras anggunnya yang terkesan lemah lembut, senyumannya tidak pudar, apalagi ketika harus menatap paras tampan putra bungsunya.

Mendengar hal tersebut tentu membuat hati Altezza sedikit lebih tenang dan senang, namun kegelisahan masih tertampak melalui gerak-geriknya yang cenderung diam dengan pandangan ke bawah. Caitlyn tentu menyadari hal tersebut dan bertanya, "memangnya apa yang kamu impikan? Sampai-sampai harus bertanya seperti itu."

"Jika ibu benar-benar mengenal putranya, maka ibu seharusnya sudah tahu apa yang menjadi keinginan serta impian ku dari dahulu." Altezza menjawab pertanyaan tersebut, sempat menatap ibundanya yang duduk tepat di hadapannya, sebelum kemudian kembali memalingkannya ke arah pepohonan di tepi taman.

Caitlyn tersenyum lembut mendengar pertanyaan tersebut, dan seolah sedang menguji dirinya sebagai seorang ibu. Ia perlahan berdiri dari tempat duduknya, dan bernajak berpindah, duduk kembali tepat di sebelah Altezza sembari berbicara, "kalau ibu tidak salah, waktu kamu masih kecil, kamu sempat mengatakan bahwa kamu memiliki cita-cita atau impian untuk bisa menjadi seorang pengembara, itu sekitar ... 13 tahun yang lalu, tepatnya pada saat kamu berusia lima tahun."

"Apakah tebakan ibu benar? Atau justru salah, ya?" lanjut Caitlyn, bertanya memastikan jawabannya kepada putra bungsunya.

Altezza tersenyum dengan sendirinya ketika mendengar jawaban dari orang tersayangnya, kemudian menoleh, menatap ibundanya dan menjawab, "benar, kok." Perlahan ia menyandarkan kepalanya ke dalam pelukan Caitlyn sembari berkata, "ibu tidak salah."

Caitlyn tersenyum hangat sembari mengusap kepala putranya dengan begitu lembut, seolah sedang memeluk dan memanjakan Altezza kecil. Di kala melakukan hal tersebut, ia pun kemudian bertanya, "lalu apa yang membuatmu gelisah? Kamu tahu caranya menjadi seorang pengembara, 'kan?"

Altezza melepas pelukannya, mengangguk, dan menjawab, "tahu, tinggal datang ke serikat petualang, dan mendaftarkan serta mencatatkan diri di sana."

"Lalu?" tanya Caitlyn kembali, menatap lembut putranya.

"Aku memikirkan tanggung jawab ku di sini, selain itu ... pasti akan ada pertentangan antara aku dengan ayah. Ibu tahu sendiri, ayah bahkan hendak mengatur diriku dalam mencari pasangan hidup, sudah dipastikan dia tidak akan merestui ku untuk menjadi seorang pengembara." Altezza berbicara tanpa adanya basa-basi, langsung kepada inti yang ingin ia bicarakan, dan terlihat seolah sedang mencurahkan isi hatinya kepada sang ibu tercinta.

Caitlyn terkekeh kecil mendengar apa yang dikatakan oleh putra tercintanya, "apa yang kamu katakan? Mengapa kamu berpikir ayah adalah orang yang seperti itu?"

"Tentu saja aku memiliki pemikiran itu, apalagi ayah adalah orang yang taat dengan peraturan dan kewajiban," sahut Altezza, dengan intonasi seolah sedang mengadu.

"Dia memang seperti itu, namun ayahmu adalah orang yang melihat dari tekad serta niat. Jika memang kamu bertekad bulat dan benar-benar berniat untuk menjadi seorang pengembara, maka tunjukkan kedua hal itu di depannya, dan jelaskan alasanmu ... alasan mengapa kamu ingin meraih impian tersebut, serta mengapa kamu begitu ingin menjadi seorang pengembara," ucap Caitlyn, terlihat lemah lembut seperti biasa, apalagi ketika berbicara kepada putranya.

"Apalagi mengingat kamu adalah pangeran kedua, dan bukan pewaris tahta. Jadi kesempatan untuk menjadi seorang pengembara seperti yang kamu impikan masih terbuka," lanjut Caitlyn.

"Tekad dan alasan, ya ...?" gumam Altezza, terlihat berpikir. Namun ada hal lain yang ingin ia tanyakan, "lalu bagaimana dengan tanggung jawab ku sebagai pangeran kedua? Ibu tahu sendiri aku juga memiliki tugas penting di istana, sering menjadi utusan juga menjadi komando lapangan, menangani dokumen-dokumen penting kerajaan, dan masih ada banyak lagi," ucapnya.

"Soal itu ... biar ibu yang mengaturnya," jawab Caitlyn, kemudian tersenyum manis kepada putranya.

Meski telah berbincang beberapa hal dan meluapkan isi hatinya kepada ibunda tercinta. Ekspresi wajah Altezza masih tetap saja gelisah, tidak bisa begitu tenang, apalagi ketika memikirkan soal keputusan yang akan ia ambil untuk mengejar cita-citanya. Caitlyn lagi-lagi menyadari hal tersebut, ia tak henti-hentinya tersenyum ketika menatap putranya.

"Apakah ada yang aneh dariku?" tanya Altezza, menyadari tatapan ibunda yang sedari tadi tidak bisa lepas darinya.

"Tidak, ibu hanya merasa, ketika melihat dirimu, ibu sedang berkaca dengan diri ibu sendiri ketika masih masa remaja." Caitlyn dengan santainya menjawab pertanyaan itu.

Altezza menatap dan sedikit memiringkan kepalanya, bingung, "maksudnya? Bukankah katanya aku mirip dengan ayah?"

Caitlyn tertawa kecil dan menjawab, "memang, secara fisik dan sekilas kamu mirip seperti Aiden ayahmu, sangat mirip. Namun ... berbeda dengan ayahmu dan juga kakakmu Welt, ada beberapa sifat yang ada pada dirimu dan sifat itu mirip dengan yang ibu miliki. Ibu sangat yakin itu."

"Memangnya sifat seperti apa itu?" tanya Altezza, terlihat penasaran.

Dengan senyuman yang enggan pudar Caitlyn menjawab, "sulit untuk menaati peraturan, tidak begitu suka dengan banyak peraturan yang mengekang, serta suka dengan kebebasan, dan tertarik dengan hal-hal yang belum diketahui atau lebih tepatnya sering merasa penasaran."

Caitlyn kemudian memalingkan pandangannya ke arah langit biru yang cerah di siang ini dan kembali melanjutkan bicaranya, "bahkan ... dahulu ... ketika masih remaja, ibu sempat memiliki impian serta cita-cita yang sama denganmu, yaitu ingin menjadi seorang pengembara, dan berkelana ke tempat-tempat yang sangat jauh."

"Sungguh?!" sahut Altezza, terlihat sangat antusias ketika mendengar apa yang dikatakan oleh ibundanya, "lalu apakah ibu sempat mewujudkannya? Berkelana ke tempat-tempat itu?" lanjutnya langsung bertanya.

Caitlyn menggeleng namun masih dengan senyuman manisnya, "tidak, karena ibu sudah terlanjur jatuh cinta dengan ayahmu, dan kemudian dia secara tiba-tiba melamar ibu."

Altezza seketika mendengus kesal ketika mendengar hal tersebut, "tuh 'kan! Ayah menggagalkan impian serta cita-cita ibu," cetusnya.

Caitlyn hanya tertawa mendengar serta melihat ekspresi kesal tersebut. Ia kemudian mendaratkan telapak tangan halusnya tepat di atas kepala Altezza, mengusapnya dengan lembut sembari berkata, "kalau ibu tidak menikah dengan ayahmu, tidak akan ada kamu di sini, dong ...?"

"Oh, iya juga, ya ...? Hehe," sahut Altezza, kemudian disusul dengan cekikikannya setelah menyadari hal tersebut. Begitu pula dengan Caitlyn yang melihat ekspresi putranya perlahan berubah ceria, memudarkan rasa resah dan gelisah yang dari tadi menyelimuti wajah tampannya.

Terpopuler

Comments

Wineta

Wineta

sweet bngt mereka ya, bener² keliatan hubungan ibu dgn putranya

2023-05-17

1

Taki

Taki

ayo Altezza, kmu bisa wujudin impianmu! 🔥

2023-05-17

3

Kaori

Kaori

Altezza semangat bngt ya merawat elang itu👍😍
semangat jga buat kak author 🥰

2023-05-17

5

lihat semua
Episodes
1 Zephyra #1
2 Reaksi Elemen #2
3 Perpustakaan #3
4 Mencari Buku Cerita #4
5 Selesai Dari Perpustakaan #5
6 Angin yang Tajam #6
7 Sihir yang Menguras Energi #7
8 Pangeran Sejak Lahir #8
9 Salah Satu Kewajiban #9
10 Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11 Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12 Disergap #12
13 Goa #13
14 Elang Putih #14
15 Impian Berkelana #15
16 Surat Perintah #16
17 Pasangan untuk Pesta #17
18 Shiro #18
19 Sesi Latihan Dansa #19
20 Potensi Sihir #20
21 Mengembalikan Buku #21
22 Basa-basi #22
23 Keputusanku Memilihmu #23
24 Bermain dengan Shiro #24
25 Menunggu yang Tidak Pasti #25
26 Yang Dinanti #26
27 Makan Malam Harmonis #27
28 Disambut Hangat #28
29 Dansa Pertama #29
30 Berkeliling Istana #30
31 Perpustakaan Istana #31
32 Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33 Berbincang Hangat #33
34 Laporan Tiba-tiba #34
35 Lokasi Kejadian #35
36 Terkepung #36
37 Sihir Tingkat Atas #37
38 Menetralkan Situasi #38
39 Aura Jahat Elang Hitam #39
40 Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41 Tetaplah Di Dekat Ku #41
42 Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43 Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44 Masalah yang Tidak Penting #44
45 Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46 Kembang Api #46
47 Akademi Kerajaan Zephyra #47
48 Duel #48
49 Api Biru #49
50 Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51 Guru Dadakan #51
52 Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53 Informasi Pendaftaran Petualang #53
54 Legenda Tua #54
55 Alasan? Tujuan? #55
56 Kristal Sihir #56
57 Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58 Jalan-jalan Sejenak #58
59 Berbagai Benua #59
60 Cerita Dari Timur #60
61 Keputusan Berkelana #61
62 Cuti Tiba-tiba #62
63 Di Atas Salju #63
64 Pertama Kali Berkuda #64
65 Hari yang Indah #65
66 Berbicara Bersama Raja #66
67 Angin Bersuara #67
68 Busur Ajaib #68
69 Kekuatan Alam #69
70 Permata Berharga #70
71 Bola Salju #71
72 Welt Bertemu Shiro #72
73 Asal-usul Shiro? #73
74 Pertengahan Musim Dingin #74
75 Akhir Musim Dingin #75
76 Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77 Akan Pergi? #77
78 Keberangkatan #78
79 Mystick #79
80 Sang Peri Angin #80
81 Desa Pertama, Blissville #81
82 Perusakan Ladang #82
83 Roh Angin #83
84 Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85 Pengirim Surat #85
86 Surat Balasan #86
87 Surat untuk Rumah #87
88 Pihak Kerajaan Datang #88
89 Melanjutkan Perjalanan #89
90 Putri Aurora #90
91 Dasar Iblis! #91
92 Seorang Bocah #92
93 Membantu Bocah Tersesat #93
94 Gereja Kecil Vesperin #94
95 Makan Siang Bersama #95
96 Aurora Melarikan Diri #96
97 Percobaan yang Gagal #97
98 Lanjut! #98
99 Si Pemilik Kekuatan #99
100 Aetheria #100
101 Bermalam Sebentar #101
102 Pertanda Buruk #102
103 Topik yang Sedang Hangat #103
104 Multi Tafsir #104
105 Jangan Khawatir #105
106 Menerjang Badai #106
107 Berusaha #107
108 Teman Baru #108
109 Aku Mati? #109
110 Tupai yang Berbicara #110
111 Kota Beladon #111
112 Pasar Raya #112
113 Kelompok Pengembara #113
114 Perbatasan Selatan Zephyra #114
115 Tujuan Kelompok #115
116 Berita Tersebar #116
117 Perbatasan Mutiara #117
118 Kegelapan Telah Datang #118
119 Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120 Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121 Teluk Mutiara #121
122 Arcadia #122
123 Belum Menerima Kabar? #123
124 Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125 Kau, Permata Alam!? #125
126 Buku Ramalan Arcadia #126
127 Makhluk Dari Neraka #127
128 Anjing Biru dari Neraka #128
129 Angin yang Membisu #129
130 Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131 Pembasmian Hama #131
132 Pertarungan Cepat #132
133 Monster di Arcadia, Selesai #133
134 Ruru dan Aurora #134
135 Selatan Zephyra #135
136 Astaroth dan Asmodeus #136
137 Ibu Kota Neverley #137
138 Surat Telah Sampai #138
139 Pasukan Neverley #139
140 Malam yang Tenang #140
141 Isi Surat #141
142 Pertanda #142
143 Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144 Telah Dimulai #144
145 Pertempuran Mutiara #145
146 Ekspedisi Gurun, Batal #146
147 Mematahkan Segel Kegelapan #147
148 Takluk #148
149 Kuil Berdoa #149
150 Mutiara Telah Jatuh #150
151 Keluar dari Benua Selatan #151
152 Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153 Duel Langit #153
154 Penguasa Langit Zephyra#154
155 Situasi Darurat #155
156 Hasil Pertempuran Langit #156
157 Berita yang Sedang Panas #157
158 Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159 Minim Informasi #159
160 Dipermainkan Alam #160
161 Petunjuk #161
162 Taktik Klise #162
163 Baltazhar Berubah Wujud #163
164 Pertemuan Tak Terduga #164
165 Pertempuran Langit Kedua #165
166 Baltazhar vs Altezza #166
167 Melawan Api Menggunakan Api #167
168 Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169 Perang Meletus #169
170 Runtuh #170
171 Terpukul Mundur #171
172 Fajar #172
173 Lautan Api #173
174 Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175 Memahami Situasi #175
176 Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177 Perang Belum Berakhir #177
178 Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179 Kubah Emas Pelindung #179
180 Jangan Sentuh Istanaku! #180
181 Angin vs Api #181
182 Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183 Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184 Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185 Altezza vs Astaroth #185
186 Titik Kelemahan! #186
187 Keadaan yang Berbolak-balik #187
188 Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189 Api, Air, Angin #189
190 Mati Langkah #190
191 Selamat Tinggal #191
192 Amorfati #192
193 Ini Bukanlah Takdir! #193
194 Saling Menggenggam #194
195 Harapan #195
196 Keturunan Asli Mystick #196
197 Menjenguk Permata Alam #197
198 Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199 Alam Bawah Sadar #199
200 Hati #200
201 Kabar Baik Tersebar #201
202 Ungkapan #202
203 Ragu untuk Kembali? #203
204 Mungkin Dia Lebih Layak #204
205 Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206 Kegoyahan Putra Mahkota #206
207 Saatnya Kembali #207
208 Aku Sudah Memutuskan! #208
209 Malam #209
210 Aurora dan Permata Alam #210
211 Karakter Si Bungsu #211
212 Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213 Keberangkatan Utusan #213
214 Sudah Berjauhan #214
215 Bekas Pertempuran Selatan #215
216 Mengendalikan Cuaca #216
217 Danau Buatan Tercipta #217
218 Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219 Menemui Penguasa Selatan #219
220 Menetralisir Kegelapan #220
221 Selesai (END) #221
222 | Chapter Bonus |
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Zephyra #1
2
Reaksi Elemen #2
3
Perpustakaan #3
4
Mencari Buku Cerita #4
5
Selesai Dari Perpustakaan #5
6
Angin yang Tajam #6
7
Sihir yang Menguras Energi #7
8
Pangeran Sejak Lahir #8
9
Salah Satu Kewajiban #9
10
Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11
Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12
Disergap #12
13
Goa #13
14
Elang Putih #14
15
Impian Berkelana #15
16
Surat Perintah #16
17
Pasangan untuk Pesta #17
18
Shiro #18
19
Sesi Latihan Dansa #19
20
Potensi Sihir #20
21
Mengembalikan Buku #21
22
Basa-basi #22
23
Keputusanku Memilihmu #23
24
Bermain dengan Shiro #24
25
Menunggu yang Tidak Pasti #25
26
Yang Dinanti #26
27
Makan Malam Harmonis #27
28
Disambut Hangat #28
29
Dansa Pertama #29
30
Berkeliling Istana #30
31
Perpustakaan Istana #31
32
Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33
Berbincang Hangat #33
34
Laporan Tiba-tiba #34
35
Lokasi Kejadian #35
36
Terkepung #36
37
Sihir Tingkat Atas #37
38
Menetralkan Situasi #38
39
Aura Jahat Elang Hitam #39
40
Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41
Tetaplah Di Dekat Ku #41
42
Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43
Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44
Masalah yang Tidak Penting #44
45
Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46
Kembang Api #46
47
Akademi Kerajaan Zephyra #47
48
Duel #48
49
Api Biru #49
50
Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51
Guru Dadakan #51
52
Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53
Informasi Pendaftaran Petualang #53
54
Legenda Tua #54
55
Alasan? Tujuan? #55
56
Kristal Sihir #56
57
Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58
Jalan-jalan Sejenak #58
59
Berbagai Benua #59
60
Cerita Dari Timur #60
61
Keputusan Berkelana #61
62
Cuti Tiba-tiba #62
63
Di Atas Salju #63
64
Pertama Kali Berkuda #64
65
Hari yang Indah #65
66
Berbicara Bersama Raja #66
67
Angin Bersuara #67
68
Busur Ajaib #68
69
Kekuatan Alam #69
70
Permata Berharga #70
71
Bola Salju #71
72
Welt Bertemu Shiro #72
73
Asal-usul Shiro? #73
74
Pertengahan Musim Dingin #74
75
Akhir Musim Dingin #75
76
Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77
Akan Pergi? #77
78
Keberangkatan #78
79
Mystick #79
80
Sang Peri Angin #80
81
Desa Pertama, Blissville #81
82
Perusakan Ladang #82
83
Roh Angin #83
84
Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85
Pengirim Surat #85
86
Surat Balasan #86
87
Surat untuk Rumah #87
88
Pihak Kerajaan Datang #88
89
Melanjutkan Perjalanan #89
90
Putri Aurora #90
91
Dasar Iblis! #91
92
Seorang Bocah #92
93
Membantu Bocah Tersesat #93
94
Gereja Kecil Vesperin #94
95
Makan Siang Bersama #95
96
Aurora Melarikan Diri #96
97
Percobaan yang Gagal #97
98
Lanjut! #98
99
Si Pemilik Kekuatan #99
100
Aetheria #100
101
Bermalam Sebentar #101
102
Pertanda Buruk #102
103
Topik yang Sedang Hangat #103
104
Multi Tafsir #104
105
Jangan Khawatir #105
106
Menerjang Badai #106
107
Berusaha #107
108
Teman Baru #108
109
Aku Mati? #109
110
Tupai yang Berbicara #110
111
Kota Beladon #111
112
Pasar Raya #112
113
Kelompok Pengembara #113
114
Perbatasan Selatan Zephyra #114
115
Tujuan Kelompok #115
116
Berita Tersebar #116
117
Perbatasan Mutiara #117
118
Kegelapan Telah Datang #118
119
Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120
Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121
Teluk Mutiara #121
122
Arcadia #122
123
Belum Menerima Kabar? #123
124
Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125
Kau, Permata Alam!? #125
126
Buku Ramalan Arcadia #126
127
Makhluk Dari Neraka #127
128
Anjing Biru dari Neraka #128
129
Angin yang Membisu #129
130
Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131
Pembasmian Hama #131
132
Pertarungan Cepat #132
133
Monster di Arcadia, Selesai #133
134
Ruru dan Aurora #134
135
Selatan Zephyra #135
136
Astaroth dan Asmodeus #136
137
Ibu Kota Neverley #137
138
Surat Telah Sampai #138
139
Pasukan Neverley #139
140
Malam yang Tenang #140
141
Isi Surat #141
142
Pertanda #142
143
Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144
Telah Dimulai #144
145
Pertempuran Mutiara #145
146
Ekspedisi Gurun, Batal #146
147
Mematahkan Segel Kegelapan #147
148
Takluk #148
149
Kuil Berdoa #149
150
Mutiara Telah Jatuh #150
151
Keluar dari Benua Selatan #151
152
Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153
Duel Langit #153
154
Penguasa Langit Zephyra#154
155
Situasi Darurat #155
156
Hasil Pertempuran Langit #156
157
Berita yang Sedang Panas #157
158
Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159
Minim Informasi #159
160
Dipermainkan Alam #160
161
Petunjuk #161
162
Taktik Klise #162
163
Baltazhar Berubah Wujud #163
164
Pertemuan Tak Terduga #164
165
Pertempuran Langit Kedua #165
166
Baltazhar vs Altezza #166
167
Melawan Api Menggunakan Api #167
168
Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169
Perang Meletus #169
170
Runtuh #170
171
Terpukul Mundur #171
172
Fajar #172
173
Lautan Api #173
174
Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175
Memahami Situasi #175
176
Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177
Perang Belum Berakhir #177
178
Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179
Kubah Emas Pelindung #179
180
Jangan Sentuh Istanaku! #180
181
Angin vs Api #181
182
Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183
Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184
Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185
Altezza vs Astaroth #185
186
Titik Kelemahan! #186
187
Keadaan yang Berbolak-balik #187
188
Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189
Api, Air, Angin #189
190
Mati Langkah #190
191
Selamat Tinggal #191
192
Amorfati #192
193
Ini Bukanlah Takdir! #193
194
Saling Menggenggam #194
195
Harapan #195
196
Keturunan Asli Mystick #196
197
Menjenguk Permata Alam #197
198
Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199
Alam Bawah Sadar #199
200
Hati #200
201
Kabar Baik Tersebar #201
202
Ungkapan #202
203
Ragu untuk Kembali? #203
204
Mungkin Dia Lebih Layak #204
205
Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206
Kegoyahan Putra Mahkota #206
207
Saatnya Kembali #207
208
Aku Sudah Memutuskan! #208
209
Malam #209
210
Aurora dan Permata Alam #210
211
Karakter Si Bungsu #211
212
Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213
Keberangkatan Utusan #213
214
Sudah Berjauhan #214
215
Bekas Pertempuran Selatan #215
216
Mengendalikan Cuaca #216
217
Danau Buatan Tercipta #217
218
Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219
Menemui Penguasa Selatan #219
220
Menetralisir Kegelapan #220
221
Selesai (END) #221
222
| Chapter Bonus |

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!