Selesai Dari Perpustakaan #5

"Akhirnya ketemu juga ...!" petugas itu segera turun perlahan setelah menemukan buku yang ia cari-cari, "maaf sudah membuat anda menunggu," lanjut gadis itu segera berjalan menghampiri Altezza, dan kemudian menyerahkan sebuah buku yang dicari-cari oleh laki-laki itu.

Altezza memang dibuat menunggu beberapa menit, namun itu tidak menjadi masalah baginya. Karena dengan bantuan petugas perpustakaan dirinya hanya perlu menunggu sebentar, jika tidak dibantu mungkin sampai hari esok dirinya masih mencari buku yang ia maksud di antara ratusan atau bahkan ribuan buku di perpustakaan tersebut.

"Terima kasih, lalu bagaimana dengan aturan cara meminjam buku di perpustakaan ini?" Altezza kembali bertanya mengenai tata cara untuk meminjam buku dari perpustakaan tersebut, karena ini adalah pengalaman pertama baginya untuk masuk serta meminjam buku dari perpustakaan.

Gadis berseragam petugas perpustakaan berwarna biru muda itu terlihat cukup heran dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh Altezza. Namun meski begitu ia tetap memberikan jawaban, "setiap orang yang ingin meminjam buku diwajibkan untuk memiliki kartu keanggotaan perpustakaan, bentuknya seperti ini," jawab perempuan itu seraya menunjukkan sebuah kartu berwarna putih dan memiliki logo kerajaan di tengahnya dengan bentuk seekor elang dan kedua sayap yang begitu lebar serta terlihat gagah berwarna emas.

"Namun seseorang terhormat seperti anda tidak memerlukan benda ini untuk meminjam buku dari perpustakaan ini," lanjut petugas itu, kembali menyimpan kartu perpustakaan miliknya.

"Mengapa seperti itu?" sahut Altezza, bertanya, dan sepertinya memang belum mengetahui hal-hal tersebut.

"Karena sudah menjadi peraturan perpustakaan, jika seseorang dari keluarga kerajaan ingin meminjam buku seperti anda, maka tidak diperlukan kartu keanggotaan." Dengan sikap serta intonasi yang terkesan sungguh ramah serta lemah lembut, perempuan itu menjawab serta sedikit menjelaskan peraturan perpustakaan kepada Altezza.

Altezza mengangguk paham dan kemudian berkata, "terima kasih," untuk kedua kalinya sebelum akhirnya bertanya satu hal lagi, "bolehkah saya mengetahui siapa nama anda?"

Perempuan itu terlihat cukup terkejut dan tertegun, dengan kedua iris mata berwarna cokelat yang membesar. Ia terlihat tidak menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu, terlebih dari seseorang yang sangat terhormat. Ekspresi wajah girangnya tidak dapat disembunyikan lagi, seolah telah mendengar pernyataan cinta dari seseorang yang ia kagumi.

"Apakah ada sesuatu yang salah?" cetus Altezza kembali bertanya, bahkan hingga melambaikan satu langannya di depan perempuan yang terlihat tenggelam dalam lamunannya.

"Ah, maaf, maaf ...! Izinkan saya perkenalan diri," sahut perempuan itu, sembari sedikit menundukkan kepalanya. Tanpa berbasa-basi lagi, ia tersenyum ramah dan kemudian melakukan perkenalan diri kepada Altezza, "perkenalkan, saya Alaqua Bianca Putri, biasa dipanggil Qua namun akrab dipanggil Bianca," ucap perempuan itu dengan ramah dan riang.

Altezza tersenyum melihat perempuan di depannya melakukan perkenalan diri, terlebih gadis itu terlihat sangat senang dan bahagia ketika melakukan perkenalan diri kepadanya. Belum selesai berbicara, gadis itu masih dalam posisi menundukkan kepalanya lanjut berkata, "senang dapat berkenalan dengan anda, Yang Mulia."

"Sama-sama, terima kasih karena sudah membantu saya menemukan buku ini. Lain kali jangan lupa untuk memakai tanda pengenal mu, ya ...!" ucap Altezza.

Bianca kembali dibuat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh laki-laki terhormat itu, dan langsung memeriksa tanda pengenal miliknya yang biasanya selalu bergelantung pada saku dada bagian kirinya. Namun benda tersebut tidak ada di sana, "astaga, ma-maaf, saya lupa untuk menggunakannya," ucapnya setelah menyadari kalau dirinya tidak menggunakan tanda pengenal seperti petugas-petugas perpustakaan yang lain.

Altezza hanya tertawa santai menanggapi hal tersebut, dan kemudian berkata, "baiklah kalau begitu, saya permisi terlebih dahulu."

"Ba-baik, terima kasih sudah mengingatkan, Yang Mulia." Bianca langsung menundukkan pandangannya, tak lupa juga untuk terus tersenyum serta bersikap sungguh ramah dan lembut.

Pangeran itu pun beranjak pergi dari area buku-buku dongeng bersama dengan pengawal setianya yakni Kenan. Sedangkan Bianca, sesaat setelah laki-laki terhormat itu pergi meninggalkannya. Gadis itu segera mencari tanda pengenalnya di rak-rak buku yang sempat ia lalui, "aduh, aku letakkan di mana, ya? Astaga ...!" gumamnya, mengeluh dengan penuh kebingungan. Sepertinya dia lupa.

***

Karena hari sudah mulai menjelang malam, dan Altezza tidak dapat berkeliaran seenaknya di malam ini, karena di siang harinya telah terlibat ke dalam sebuah kekacauan singkat. Ia memutuskan untuk segera kembali ke istana, bersama dengan Kenan yang selalu setia berada di dekatnya, menemaninya ke mana pun ia pergi.

Langkah demi langkah pangeran muda itu mulai memasuki istana, melalui beberapa penjaga yang sempat menyapa dirinya dengan penuh hormat ketika berjalan melewati mereka. Altezza berjalan melalui lorong istana yang terlihat sangat terang dan megah. Cahaya-cahaya yang menjadi lampu penerangan di lorong tersebut menggunakan salah satu keajaiban dunia ini, yakni sihir. Tanpa api, obor, ataupun lilin. Istana itu terlihat bersinar terang tanpa harus menggunakan sumber api.

Altezza berjalan melalui lorong tersebut bersama dengan Kenan, dan sempat berpapasan serta bertemu dengan beberapa pelayan istana baik laki-laki atau perempuan. Mereka terlihat sangat ramah, menyapa, dan memberikan hormat kepada Altezza yang melintas. Laki-laki berseragam formal pangeran itu merespons dengan juga menyapa balik mereka, juga dengan ramah.

"Kenan, kau bisa istirahat menghabiskan waktu malam mu mulai dari sini," ucap Altezza ketika berjalan melalui lorong istana, menuju ke bangunan utama bersama dengan Kenan.

"Benarkah?" sahut Kenan, bertanya.

"Tentu! Tidak mungkin juga kau menemaniku hingga tidur atau mandi bersama, bukan?" sahut Altezza, dengan nada bergurau.

Kenan tertawa canggung, "benar juga, ya."

"Masih ada waktu sebelum tidur, apa yang akan kau lakukan?" tanya Altezza, mendatangi sebuah pintu kayu yang berukuran amat besar, dan perlahan pintu tersebut terbuka dengan sendirinya ketika dirinya mendekati pintu tersebut. Lagi-lagi, pintu otomatis itu menggunakan elemen sihir untuk mengoperasikannya.

"Mengabiskan waktu di halaman belakang, mungkin. Seperti biasa, aku ingin bermain-main dengan pedang ku sebentar," jawab Kenan sembari melirik ke arah sebuah pedang yang tersarung rapi bergelantung di pinggangnya.

Altezza menghentikan langkahnya di tengah sebuah aula megah yang sangat luas, dan kemudian berbicara kepada pengawal setianya, "baiklah, selamat menikmati malam ini. Jika kau membutuhkanku, langsung saja ketuk kamarku."

"Kau tahu letak kamarku, 'kan? Jangan sampai tersesat ...! Jika tersesat, maka percayalah kepada angin yang akan menuntunmu ke tujuan," lanjut Altezza, tersenyum tipis kepada laki-laki itu.

Kenan menundukkan sedikit kepalanya dan berkata, "terima kasih, Yang Mulia. Tetapi sayang sekali, saya tidak akan tersesat lagi seperti di hari pertama," ucapnya kemudian sempat tertawa kecil bersama dengan pangeran tersebut. Kedua laki-laki itu pun berpisah di aula utama. Kenan berjalan terus menuju ke arah halaman belakang, sedangkan Altezza berjalan menuju ke kamarnya yang ada di lantai kedua istana.

Altezza sendiri merasa tidak sabar untuk membaca buku yang sudah ia pinjam dari perpustakaan. Ia segera cepat-cepat bergegas untuk kembali ke kamar pribadinya, dan membaca buku cerita tersebut. Namun langkahnya harus terhenti di lorong lantai dua secara tiba-tiba, dengan sebuah perasaan yang tiba-tiba berubah sangat tidak enak. Buruk, dan gelisah secara tiba-tiba. Altezza diam sejenak untuk berpikir, apakah ini hanya sekadar ketakutan biasa, atau memang pertanda.

Angin tiba-tiba saja berhembus lembut mendekati dan mengelilingi tubuhnya, dan di saat itu juga ia berbicara serta bertanya dengan sendirinya, "ada apa? Aku tiba-tiba saja merasa ada yang ingin berniat buruk malam ini."

Pertanyaan tersebut seolah mendapatkan jawaban dari angin yang selalu setia bersamanya. Angin itu kembali berhembus lembut, dan terlihat sedang berkomunikasi dengan tuannya. "Benarkah begitu? Kalau memang begitu, kita tidak bisa diam saja. Nyawa Kak Clara terancam!" cetus Altezza, kemudian mempercepat langkahnya menyusuri lorong yang sangat terang berkat cahaya sihir berwarna putih bersinar.

Terpopuler

Comments

R.F

R.F

semangat k
mampir y di karya baru

2023-05-09

2

Wineta

Wineta

Aduh emng km taruh ke mana, Bianca 🙈

2023-05-06

1

read

read

Clara siapa? Altezza manggilnya "Kak" pula 🤔


lanjut Thor! semangat!!! asik nih🥰🔥

2023-05-06

6

lihat semua
Episodes
1 Zephyra #1
2 Reaksi Elemen #2
3 Perpustakaan #3
4 Mencari Buku Cerita #4
5 Selesai Dari Perpustakaan #5
6 Angin yang Tajam #6
7 Sihir yang Menguras Energi #7
8 Pangeran Sejak Lahir #8
9 Salah Satu Kewajiban #9
10 Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11 Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12 Disergap #12
13 Goa #13
14 Elang Putih #14
15 Impian Berkelana #15
16 Surat Perintah #16
17 Pasangan untuk Pesta #17
18 Shiro #18
19 Sesi Latihan Dansa #19
20 Potensi Sihir #20
21 Mengembalikan Buku #21
22 Basa-basi #22
23 Keputusanku Memilihmu #23
24 Bermain dengan Shiro #24
25 Menunggu yang Tidak Pasti #25
26 Yang Dinanti #26
27 Makan Malam Harmonis #27
28 Disambut Hangat #28
29 Dansa Pertama #29
30 Berkeliling Istana #30
31 Perpustakaan Istana #31
32 Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33 Berbincang Hangat #33
34 Laporan Tiba-tiba #34
35 Lokasi Kejadian #35
36 Terkepung #36
37 Sihir Tingkat Atas #37
38 Menetralkan Situasi #38
39 Aura Jahat Elang Hitam #39
40 Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41 Tetaplah Di Dekat Ku #41
42 Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43 Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44 Masalah yang Tidak Penting #44
45 Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46 Kembang Api #46
47 Akademi Kerajaan Zephyra #47
48 Duel #48
49 Api Biru #49
50 Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51 Guru Dadakan #51
52 Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53 Informasi Pendaftaran Petualang #53
54 Legenda Tua #54
55 Alasan? Tujuan? #55
56 Kristal Sihir #56
57 Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58 Jalan-jalan Sejenak #58
59 Berbagai Benua #59
60 Cerita Dari Timur #60
61 Keputusan Berkelana #61
62 Cuti Tiba-tiba #62
63 Di Atas Salju #63
64 Pertama Kali Berkuda #64
65 Hari yang Indah #65
66 Berbicara Bersama Raja #66
67 Angin Bersuara #67
68 Busur Ajaib #68
69 Kekuatan Alam #69
70 Permata Berharga #70
71 Bola Salju #71
72 Welt Bertemu Shiro #72
73 Asal-usul Shiro? #73
74 Pertengahan Musim Dingin #74
75 Akhir Musim Dingin #75
76 Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77 Akan Pergi? #77
78 Keberangkatan #78
79 Mystick #79
80 Sang Peri Angin #80
81 Desa Pertama, Blissville #81
82 Perusakan Ladang #82
83 Roh Angin #83
84 Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85 Pengirim Surat #85
86 Surat Balasan #86
87 Surat untuk Rumah #87
88 Pihak Kerajaan Datang #88
89 Melanjutkan Perjalanan #89
90 Putri Aurora #90
91 Dasar Iblis! #91
92 Seorang Bocah #92
93 Membantu Bocah Tersesat #93
94 Gereja Kecil Vesperin #94
95 Makan Siang Bersama #95
96 Aurora Melarikan Diri #96
97 Percobaan yang Gagal #97
98 Lanjut! #98
99 Si Pemilik Kekuatan #99
100 Aetheria #100
101 Bermalam Sebentar #101
102 Pertanda Buruk #102
103 Topik yang Sedang Hangat #103
104 Multi Tafsir #104
105 Jangan Khawatir #105
106 Menerjang Badai #106
107 Berusaha #107
108 Teman Baru #108
109 Aku Mati? #109
110 Tupai yang Berbicara #110
111 Kota Beladon #111
112 Pasar Raya #112
113 Kelompok Pengembara #113
114 Perbatasan Selatan Zephyra #114
115 Tujuan Kelompok #115
116 Berita Tersebar #116
117 Perbatasan Mutiara #117
118 Kegelapan Telah Datang #118
119 Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120 Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121 Teluk Mutiara #121
122 Arcadia #122
123 Belum Menerima Kabar? #123
124 Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125 Kau, Permata Alam!? #125
126 Buku Ramalan Arcadia #126
127 Makhluk Dari Neraka #127
128 Anjing Biru dari Neraka #128
129 Angin yang Membisu #129
130 Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131 Pembasmian Hama #131
132 Pertarungan Cepat #132
133 Monster di Arcadia, Selesai #133
134 Ruru dan Aurora #134
135 Selatan Zephyra #135
136 Astaroth dan Asmodeus #136
137 Ibu Kota Neverley #137
138 Surat Telah Sampai #138
139 Pasukan Neverley #139
140 Malam yang Tenang #140
141 Isi Surat #141
142 Pertanda #142
143 Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144 Telah Dimulai #144
145 Pertempuran Mutiara #145
146 Ekspedisi Gurun, Batal #146
147 Mematahkan Segel Kegelapan #147
148 Takluk #148
149 Kuil Berdoa #149
150 Mutiara Telah Jatuh #150
151 Keluar dari Benua Selatan #151
152 Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153 Duel Langit #153
154 Penguasa Langit Zephyra#154
155 Situasi Darurat #155
156 Hasil Pertempuran Langit #156
157 Berita yang Sedang Panas #157
158 Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159 Minim Informasi #159
160 Dipermainkan Alam #160
161 Petunjuk #161
162 Taktik Klise #162
163 Baltazhar Berubah Wujud #163
164 Pertemuan Tak Terduga #164
165 Pertempuran Langit Kedua #165
166 Baltazhar vs Altezza #166
167 Melawan Api Menggunakan Api #167
168 Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169 Perang Meletus #169
170 Runtuh #170
171 Terpukul Mundur #171
172 Fajar #172
173 Lautan Api #173
174 Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175 Memahami Situasi #175
176 Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177 Perang Belum Berakhir #177
178 Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179 Kubah Emas Pelindung #179
180 Jangan Sentuh Istanaku! #180
181 Angin vs Api #181
182 Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183 Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184 Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185 Altezza vs Astaroth #185
186 Titik Kelemahan! #186
187 Keadaan yang Berbolak-balik #187
188 Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189 Api, Air, Angin #189
190 Mati Langkah #190
191 Selamat Tinggal #191
192 Amorfati #192
193 Ini Bukanlah Takdir! #193
194 Saling Menggenggam #194
195 Harapan #195
196 Keturunan Asli Mystick #196
197 Menjenguk Permata Alam #197
198 Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199 Alam Bawah Sadar #199
200 Hati #200
201 Kabar Baik Tersebar #201
202 Ungkapan #202
203 Ragu untuk Kembali? #203
204 Mungkin Dia Lebih Layak #204
205 Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206 Kegoyahan Putra Mahkota #206
207 Saatnya Kembali #207
208 Aku Sudah Memutuskan! #208
209 Malam #209
210 Aurora dan Permata Alam #210
211 Karakter Si Bungsu #211
212 Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213 Keberangkatan Utusan #213
214 Sudah Berjauhan #214
215 Bekas Pertempuran Selatan #215
216 Mengendalikan Cuaca #216
217 Danau Buatan Tercipta #217
218 Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219 Menemui Penguasa Selatan #219
220 Menetralisir Kegelapan #220
221 Selesai (END) #221
222 | Chapter Bonus |
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Zephyra #1
2
Reaksi Elemen #2
3
Perpustakaan #3
4
Mencari Buku Cerita #4
5
Selesai Dari Perpustakaan #5
6
Angin yang Tajam #6
7
Sihir yang Menguras Energi #7
8
Pangeran Sejak Lahir #8
9
Salah Satu Kewajiban #9
10
Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11
Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12
Disergap #12
13
Goa #13
14
Elang Putih #14
15
Impian Berkelana #15
16
Surat Perintah #16
17
Pasangan untuk Pesta #17
18
Shiro #18
19
Sesi Latihan Dansa #19
20
Potensi Sihir #20
21
Mengembalikan Buku #21
22
Basa-basi #22
23
Keputusanku Memilihmu #23
24
Bermain dengan Shiro #24
25
Menunggu yang Tidak Pasti #25
26
Yang Dinanti #26
27
Makan Malam Harmonis #27
28
Disambut Hangat #28
29
Dansa Pertama #29
30
Berkeliling Istana #30
31
Perpustakaan Istana #31
32
Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33
Berbincang Hangat #33
34
Laporan Tiba-tiba #34
35
Lokasi Kejadian #35
36
Terkepung #36
37
Sihir Tingkat Atas #37
38
Menetralkan Situasi #38
39
Aura Jahat Elang Hitam #39
40
Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41
Tetaplah Di Dekat Ku #41
42
Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43
Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44
Masalah yang Tidak Penting #44
45
Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46
Kembang Api #46
47
Akademi Kerajaan Zephyra #47
48
Duel #48
49
Api Biru #49
50
Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51
Guru Dadakan #51
52
Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53
Informasi Pendaftaran Petualang #53
54
Legenda Tua #54
55
Alasan? Tujuan? #55
56
Kristal Sihir #56
57
Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58
Jalan-jalan Sejenak #58
59
Berbagai Benua #59
60
Cerita Dari Timur #60
61
Keputusan Berkelana #61
62
Cuti Tiba-tiba #62
63
Di Atas Salju #63
64
Pertama Kali Berkuda #64
65
Hari yang Indah #65
66
Berbicara Bersama Raja #66
67
Angin Bersuara #67
68
Busur Ajaib #68
69
Kekuatan Alam #69
70
Permata Berharga #70
71
Bola Salju #71
72
Welt Bertemu Shiro #72
73
Asal-usul Shiro? #73
74
Pertengahan Musim Dingin #74
75
Akhir Musim Dingin #75
76
Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77
Akan Pergi? #77
78
Keberangkatan #78
79
Mystick #79
80
Sang Peri Angin #80
81
Desa Pertama, Blissville #81
82
Perusakan Ladang #82
83
Roh Angin #83
84
Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85
Pengirim Surat #85
86
Surat Balasan #86
87
Surat untuk Rumah #87
88
Pihak Kerajaan Datang #88
89
Melanjutkan Perjalanan #89
90
Putri Aurora #90
91
Dasar Iblis! #91
92
Seorang Bocah #92
93
Membantu Bocah Tersesat #93
94
Gereja Kecil Vesperin #94
95
Makan Siang Bersama #95
96
Aurora Melarikan Diri #96
97
Percobaan yang Gagal #97
98
Lanjut! #98
99
Si Pemilik Kekuatan #99
100
Aetheria #100
101
Bermalam Sebentar #101
102
Pertanda Buruk #102
103
Topik yang Sedang Hangat #103
104
Multi Tafsir #104
105
Jangan Khawatir #105
106
Menerjang Badai #106
107
Berusaha #107
108
Teman Baru #108
109
Aku Mati? #109
110
Tupai yang Berbicara #110
111
Kota Beladon #111
112
Pasar Raya #112
113
Kelompok Pengembara #113
114
Perbatasan Selatan Zephyra #114
115
Tujuan Kelompok #115
116
Berita Tersebar #116
117
Perbatasan Mutiara #117
118
Kegelapan Telah Datang #118
119
Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120
Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121
Teluk Mutiara #121
122
Arcadia #122
123
Belum Menerima Kabar? #123
124
Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125
Kau, Permata Alam!? #125
126
Buku Ramalan Arcadia #126
127
Makhluk Dari Neraka #127
128
Anjing Biru dari Neraka #128
129
Angin yang Membisu #129
130
Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131
Pembasmian Hama #131
132
Pertarungan Cepat #132
133
Monster di Arcadia, Selesai #133
134
Ruru dan Aurora #134
135
Selatan Zephyra #135
136
Astaroth dan Asmodeus #136
137
Ibu Kota Neverley #137
138
Surat Telah Sampai #138
139
Pasukan Neverley #139
140
Malam yang Tenang #140
141
Isi Surat #141
142
Pertanda #142
143
Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144
Telah Dimulai #144
145
Pertempuran Mutiara #145
146
Ekspedisi Gurun, Batal #146
147
Mematahkan Segel Kegelapan #147
148
Takluk #148
149
Kuil Berdoa #149
150
Mutiara Telah Jatuh #150
151
Keluar dari Benua Selatan #151
152
Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153
Duel Langit #153
154
Penguasa Langit Zephyra#154
155
Situasi Darurat #155
156
Hasil Pertempuran Langit #156
157
Berita yang Sedang Panas #157
158
Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159
Minim Informasi #159
160
Dipermainkan Alam #160
161
Petunjuk #161
162
Taktik Klise #162
163
Baltazhar Berubah Wujud #163
164
Pertemuan Tak Terduga #164
165
Pertempuran Langit Kedua #165
166
Baltazhar vs Altezza #166
167
Melawan Api Menggunakan Api #167
168
Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169
Perang Meletus #169
170
Runtuh #170
171
Terpukul Mundur #171
172
Fajar #172
173
Lautan Api #173
174
Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175
Memahami Situasi #175
176
Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177
Perang Belum Berakhir #177
178
Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179
Kubah Emas Pelindung #179
180
Jangan Sentuh Istanaku! #180
181
Angin vs Api #181
182
Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183
Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184
Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185
Altezza vs Astaroth #185
186
Titik Kelemahan! #186
187
Keadaan yang Berbolak-balik #187
188
Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189
Api, Air, Angin #189
190
Mati Langkah #190
191
Selamat Tinggal #191
192
Amorfati #192
193
Ini Bukanlah Takdir! #193
194
Saling Menggenggam #194
195
Harapan #195
196
Keturunan Asli Mystick #196
197
Menjenguk Permata Alam #197
198
Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199
Alam Bawah Sadar #199
200
Hati #200
201
Kabar Baik Tersebar #201
202
Ungkapan #202
203
Ragu untuk Kembali? #203
204
Mungkin Dia Lebih Layak #204
205
Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206
Kegoyahan Putra Mahkota #206
207
Saatnya Kembali #207
208
Aku Sudah Memutuskan! #208
209
Malam #209
210
Aurora dan Permata Alam #210
211
Karakter Si Bungsu #211
212
Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213
Keberangkatan Utusan #213
214
Sudah Berjauhan #214
215
Bekas Pertempuran Selatan #215
216
Mengendalikan Cuaca #216
217
Danau Buatan Tercipta #217
218
Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219
Menemui Penguasa Selatan #219
220
Menetralisir Kegelapan #220
221
Selesai (END) #221
222
| Chapter Bonus |

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!