Disergap #12

Kedua matanya masih terpejam, berdiri tegap, dengan sebuah pedang yang ia genggam mengarah ke tanah. Altezza terlihat begitu tenang sekali, diam, dan merasakan suasana di sekitarnya. Setiap angin yang berhembus melalui sela-sela pepohonan, melewati setiap tempat yang ada di hutan tersebut. Semuanya dapat ia rasakan, seolah dirinya dapat melihat apa saja yang angin miliknya lalui. Sangat sensitif, itulah yang dirasakan oleh pangeran muda itu saat ini, setiap pergerakan baik itu karena gesekan antar dedaunan, atau bahkan hewan-hewan yang bergerak di antara semak belukar serta pepohonan. Semua hal itu dapat ia rasakan, samar-samar namun terasa.

Kenan hanya diam, setia menunggu di belakang sang pangeran dengan sikap siaga. Begitu pula dengan para prajurit yang ikut serta dalam rombongan yang diutus oleh Raja. Mereka hanya bisa menunggu sampai Altezza benar-benar selesai, namun tetap dengan formasi siaga seperti apa yang diperintahkan.

Beberapa menit berlalu, dan Altezza sudah menjelajahi setiap lokasi, setiap sudut, bahkan setiap tempat yang mustahil dapat dimasuki oleh seorang manusia dewasa dengan angin tersebut. Namun hasilnya masih nihil. Ia tidak menemukan adanya indikasi tempat mencurigakan yang digunakan sebagai persembunyian para bandit itu.

Semua tempat serta setiap sudut di hutan ini sudah ditelusuri, kecuali satu lokasi yang belum terjamah oleh angin miliknya. Altezza pun langsung bergegas menuju ke tempat itu, bukan bergegas secara harafiah tentunya, ia mengendalikan angin tersebut untuk sampai ke tempat yang ia maksud. Terdapat sebuah goa yang cukup besar, terletak di lereng sebuah bukit, dan goa tersebut terletak cukup jauh dari posisinya berada. Goa yang dimaksud sangat tertutup oleh rindangnya pepohonan yang ada, maka dari itu dirinya mencurigai bahwa tempat tersebut dijadikan sebagai tempat persembunyian.

DEG.

Tinggal sedikit lagi angin miliknya berhembus sampai ke goa tersebut. Namun hal tersebut langsung diurungkan oleh Altezza yang secara tiba-tiba langsung membuka kedua matanya, menoleh ke arah Kenan dan para prajurit di belakangnya dan kemudian berkata, "ada yang datang, bersiaplah!" ucapnya, tegas.

Mendengar hal tersebut, Kenan dan para prajurit itu langsung menarik pedang mereka, bersiap untuk segala kemungkinan. Terdengar banyak sekali pergerakan di pepohonan sekitar, sangat cepat, sulit untuk terlihat oleh kasatmata. Saking cepatnya, membuat Kenan dan prajurit yang lain sangat kebingungan untuk dapat melihat ada berapa orang yang mengelilingi. Altezza dan rombongannya terkepung oleh sesuatu yang belum begitu jelas, berapa jumlahnya, dan apakah mereka bandit yang dimaksudkan.

Pergerakan mereka tiba-tiba saja berhenti, tidak terdengar suara gesekan dedaunan akibat pergerakan yang mereka timbulkan. Tidak ada yang dapat melihat siapa, di mana saja, dan dari mana mereka datangnya. Namun kesunyian kembali tercipta, meski begitu Kenan dan para prajurit tersebut tetap memasang sikap waspada dan siaga.

"Mereka masih ada di balik pepohonan, jumlah total lima belas, dan semuanya terindikasi ahli sihir. Lebih baik kalian tetap berada di dekatku!" ucap Altezza, melangkah sedikit mendekat dengan para prajuritnya dan juga Kenan. Berkat angin yang setia dengannya, dirinya dapat mendeteksi keberadaan serta bahkan merasakan kemampuan mereka.

"Apakah anda mengetahui di mana saja letak mereka?" tanya Kenan. Pertanyaan tersebut langsung mendapat jawaban dari Altezza yang berkata, "di mana-mana, kita terkepung dari segala penjuru."

Beberapa saat setelah Altezza berbicara demikian. Empat buah bola api yang berukuran cukup besar tiba-tiba saja muncul, melesat dari balik pepohonan, dan menjadikan Altezza beserta para prajuritnya sebagai sasaran. Dengan begitu cepat dan sigap, pangeran muda itu langsung menancapkan pedangnya ke tanah, disusul dengan sebuah pelindung yang terbuat dari angin berhembus dengan sangat kencang, menjulang tinggi ke atas mengelilingi pohon beringin serta orang-orang di bawahnya.

Tabrakan serta reaksi elemen pun tidak dapat terhindarkan lagi. Penghalang tersebut memang berhasil melindungi Altezza dan prajuritnya, namun tidak dengan yang berada di luar penghalang. Api berkobar hebat, membakar pepohonan di sekitar, bahkan para bandit itu juga ikut terbakar, terkena serangan yang mereka ciptakan dan menjadikannya sebagai senjata makan tuan. Di sekitar tersebut, hanya pohon beringin serta rerumputan yang diinjak oleh Altezza dan para prajuritnya yang tidak terbakar, masih hijau subur.

Semuanya terjadi sangat cepat, bahkan tidak disangka serta mengejutkan Kenan dan para prajuritnya. Mereka hanya bisa terdiam selama sihir-sihir itu saling beradu, terutama ketika Altezza melancarkan aksinya dengan membuat penghalang yang cukup besar dan sangat tinggi. Penghalang tersebut dua kali lebih besar dan kuat dari penghalang yang diciptakan oleh Altezza ketika menghadapi para bandit perampokan di kerajaan beberapa waktu lalu.

Altezza segera melepas serta menetralkan sihirnya, agar kebakaran yang terjadi di sekitar tidak semakin parah, karena api yang masih berkobar itu bisa dengan mudah sekali besar dan cepat meluas jika terus terkena angin kencang yang diciptakan oleh pemuda laki-laki tersebut.

"Mereka sedang dalam kondisi terlemah. Segera ringkus, sebelum mereka dapat menggerakkan tangan serta jari mereka!" ucap Altezza setelah melepas penghalang tersebut, dan kemudian memberikan titahnya kepada para prajurit yang bersamanya, termasuk Kenan.

Bandit yang awalnya berjumlah lima belas orang, kini tersisa sepuluh, lima di antara mereka sayang sekali harus tewas karena hangus terbakar. Altezza kembali mengendalikan angin miliknya, mengurung serta mengikat para bandit tersebut dengan sihir angin miliknya. Mereka ahli sihir, maka juga harus ditahan dengan sihir juga, jika tidak mereka akan masih dapat dengan leluasa merapal mantra sembari menggerakkan tangan atau jemari mereka.

Kenan segera melakukan apa yang diperintahkan oleh pangeran tersebut, bersama dengan prajurit yang lain. Kedua tangan dan kaki dari masing-masing bandit telah terikat oleh ikatan sihir, dengan begitu mereka tidak akan bisa lepas, atau merapal mantra hingga menggunakan sihir lagi.

Altezza menghampiri salah satu dari mereka, seorang pria dengan pakaian serba hitam, hanya bisa terduduk bersandar di salah satu pohon, dan memegangi lengan kirinya yang menerima luka bakar sangat parah. Kedua tangan dan kaki milik pria itu sudah terikat oleh sihir angin miliknya.

"Katakanlah, di mana persembunyian itu?" Altezza menatap tajam ketika berdiri di hadapan pria itu.

Pria itu menatap Altezza dengan tatapan yang seolah menyepelekan dirinya. Namun dengan sikapnya yang tenang, Altezza kembali berbicara, "katakan saja, aku tidak akan segan untuk menghabisi mu."

"Seorang pangeran seperti anda tidak akan pernah melakukan itu kepada musuh yang sudah tidak bisa apa-apa," sahut pria itu, berbicara dengan intonasi merendahkan Altezza.

Mendengar hal tersebut justru malah memancing gelak tawa Altezza. Seorang pangeran seperti dirinya tidak bisa melakukan hal tersebut, karena memang ada sebuah aturan mengenai jika musuh sudah tidak dapat berbuat apa-apa, maka dia layak mendapatkan ampunan. Namun sayangnya hal itu sepertinya tidak berlaku bagi Altezza. Laki-laki itu secara langsung menusuk lengan kiri milik pria tersebut dengan sebuah sihir angin yang dibuat tajam olehnya.

Jleebb ...!!

"Ugghkk ...!!!" Pria tersebut langsung merintih kesakitan.

"Aku tetap tidak akan segan untuk menghabisi nyawamu di sini sekarang juga, tidak peduli dengan aturan-aturan yang penuh dengan omong kosong itu. Sayang sekali, kau salah memilih ku sebagai lawanmu." Altezza mendekatkan dirinya, bahkan mendekatkan mulutnya kepada salah satu telinga milik pria itu, kemudian berbicara dengan intonasi yang sungguh rendah dan terkesan sangat dingin.

Setelah berbicara seperti itu, Altezza kemudian melepas sihir angin yang tajam menusuk lengan kiri milik pria tersebut, dan kemudian beranjak kembali mendekati Kenan untuk segera membawa serta meringkus pria itu. Pria yang sempat berbicara seenaknya, dan terlihat menyepelekan Altezza, kini dibuat bungkam seribu bahasa. Terlihat dari kedua matanya yang menatap sosok pangeran kedua dengan penuh ketakutan, dan penyesalan, apalagi setelah apa yang ia dapat baru saja. Dalam benaknya, dia adalah pangeran yang mengerikan.

Terpopuler

Comments

Wineta

Wineta

ternyata Altezza bisa mengerikan jga😳
tpi tetep ah, aku suka 😖🥰
sama ceritanya🙈

lanjut Kak Author!
semangat ❤️😁

2023-05-13

2

Taki

Taki

untung segera diredakan, klo enggak bakal meluas tuh semakin menggila apinya kan kena angin

2023-05-13

3

Suya

Suya

aku adalah angin, angin adalah aku 😂🙈
tpi keren jga bisa gitu🤭

2023-05-13

4

lihat semua
Episodes
1 Zephyra #1
2 Reaksi Elemen #2
3 Perpustakaan #3
4 Mencari Buku Cerita #4
5 Selesai Dari Perpustakaan #5
6 Angin yang Tajam #6
7 Sihir yang Menguras Energi #7
8 Pangeran Sejak Lahir #8
9 Salah Satu Kewajiban #9
10 Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11 Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12 Disergap #12
13 Goa #13
14 Elang Putih #14
15 Impian Berkelana #15
16 Surat Perintah #16
17 Pasangan untuk Pesta #17
18 Shiro #18
19 Sesi Latihan Dansa #19
20 Potensi Sihir #20
21 Mengembalikan Buku #21
22 Basa-basi #22
23 Keputusanku Memilihmu #23
24 Bermain dengan Shiro #24
25 Menunggu yang Tidak Pasti #25
26 Yang Dinanti #26
27 Makan Malam Harmonis #27
28 Disambut Hangat #28
29 Dansa Pertama #29
30 Berkeliling Istana #30
31 Perpustakaan Istana #31
32 Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33 Berbincang Hangat #33
34 Laporan Tiba-tiba #34
35 Lokasi Kejadian #35
36 Terkepung #36
37 Sihir Tingkat Atas #37
38 Menetralkan Situasi #38
39 Aura Jahat Elang Hitam #39
40 Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41 Tetaplah Di Dekat Ku #41
42 Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43 Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44 Masalah yang Tidak Penting #44
45 Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46 Kembang Api #46
47 Akademi Kerajaan Zephyra #47
48 Duel #48
49 Api Biru #49
50 Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51 Guru Dadakan #51
52 Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53 Informasi Pendaftaran Petualang #53
54 Legenda Tua #54
55 Alasan? Tujuan? #55
56 Kristal Sihir #56
57 Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58 Jalan-jalan Sejenak #58
59 Berbagai Benua #59
60 Cerita Dari Timur #60
61 Keputusan Berkelana #61
62 Cuti Tiba-tiba #62
63 Di Atas Salju #63
64 Pertama Kali Berkuda #64
65 Hari yang Indah #65
66 Berbicara Bersama Raja #66
67 Angin Bersuara #67
68 Busur Ajaib #68
69 Kekuatan Alam #69
70 Permata Berharga #70
71 Bola Salju #71
72 Welt Bertemu Shiro #72
73 Asal-usul Shiro? #73
74 Pertengahan Musim Dingin #74
75 Akhir Musim Dingin #75
76 Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77 Akan Pergi? #77
78 Keberangkatan #78
79 Mystick #79
80 Sang Peri Angin #80
81 Desa Pertama, Blissville #81
82 Perusakan Ladang #82
83 Roh Angin #83
84 Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85 Pengirim Surat #85
86 Surat Balasan #86
87 Surat untuk Rumah #87
88 Pihak Kerajaan Datang #88
89 Melanjutkan Perjalanan #89
90 Putri Aurora #90
91 Dasar Iblis! #91
92 Seorang Bocah #92
93 Membantu Bocah Tersesat #93
94 Gereja Kecil Vesperin #94
95 Makan Siang Bersama #95
96 Aurora Melarikan Diri #96
97 Percobaan yang Gagal #97
98 Lanjut! #98
99 Si Pemilik Kekuatan #99
100 Aetheria #100
101 Bermalam Sebentar #101
102 Pertanda Buruk #102
103 Topik yang Sedang Hangat #103
104 Multi Tafsir #104
105 Jangan Khawatir #105
106 Menerjang Badai #106
107 Berusaha #107
108 Teman Baru #108
109 Aku Mati? #109
110 Tupai yang Berbicara #110
111 Kota Beladon #111
112 Pasar Raya #112
113 Kelompok Pengembara #113
114 Perbatasan Selatan Zephyra #114
115 Tujuan Kelompok #115
116 Berita Tersebar #116
117 Perbatasan Mutiara #117
118 Kegelapan Telah Datang #118
119 Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120 Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121 Teluk Mutiara #121
122 Arcadia #122
123 Belum Menerima Kabar? #123
124 Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125 Kau, Permata Alam!? #125
126 Buku Ramalan Arcadia #126
127 Makhluk Dari Neraka #127
128 Anjing Biru dari Neraka #128
129 Angin yang Membisu #129
130 Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131 Pembasmian Hama #131
132 Pertarungan Cepat #132
133 Monster di Arcadia, Selesai #133
134 Ruru dan Aurora #134
135 Selatan Zephyra #135
136 Astaroth dan Asmodeus #136
137 Ibu Kota Neverley #137
138 Surat Telah Sampai #138
139 Pasukan Neverley #139
140 Malam yang Tenang #140
141 Isi Surat #141
142 Pertanda #142
143 Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144 Telah Dimulai #144
145 Pertempuran Mutiara #145
146 Ekspedisi Gurun, Batal #146
147 Mematahkan Segel Kegelapan #147
148 Takluk #148
149 Kuil Berdoa #149
150 Mutiara Telah Jatuh #150
151 Keluar dari Benua Selatan #151
152 Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153 Duel Langit #153
154 Penguasa Langit Zephyra#154
155 Situasi Darurat #155
156 Hasil Pertempuran Langit #156
157 Berita yang Sedang Panas #157
158 Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159 Minim Informasi #159
160 Dipermainkan Alam #160
161 Petunjuk #161
162 Taktik Klise #162
163 Baltazhar Berubah Wujud #163
164 Pertemuan Tak Terduga #164
165 Pertempuran Langit Kedua #165
166 Baltazhar vs Altezza #166
167 Melawan Api Menggunakan Api #167
168 Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169 Perang Meletus #169
170 Runtuh #170
171 Terpukul Mundur #171
172 Fajar #172
173 Lautan Api #173
174 Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175 Memahami Situasi #175
176 Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177 Perang Belum Berakhir #177
178 Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179 Kubah Emas Pelindung #179
180 Jangan Sentuh Istanaku! #180
181 Angin vs Api #181
182 Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183 Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184 Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185 Altezza vs Astaroth #185
186 Titik Kelemahan! #186
187 Keadaan yang Berbolak-balik #187
188 Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189 Api, Air, Angin #189
190 Mati Langkah #190
191 Selamat Tinggal #191
192 Amorfati #192
193 Ini Bukanlah Takdir! #193
194 Saling Menggenggam #194
195 Harapan #195
196 Keturunan Asli Mystick #196
197 Menjenguk Permata Alam #197
198 Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199 Alam Bawah Sadar #199
200 Hati #200
201 Kabar Baik Tersebar #201
202 Ungkapan #202
203 Ragu untuk Kembali? #203
204 Mungkin Dia Lebih Layak #204
205 Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206 Kegoyahan Putra Mahkota #206
207 Saatnya Kembali #207
208 Aku Sudah Memutuskan! #208
209 Malam #209
210 Aurora dan Permata Alam #210
211 Karakter Si Bungsu #211
212 Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213 Keberangkatan Utusan #213
214 Sudah Berjauhan #214
215 Bekas Pertempuran Selatan #215
216 Mengendalikan Cuaca #216
217 Danau Buatan Tercipta #217
218 Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219 Menemui Penguasa Selatan #219
220 Menetralisir Kegelapan #220
221 Selesai (END) #221
222 | Chapter Bonus |
Episodes

Updated 222 Episodes

1
Zephyra #1
2
Reaksi Elemen #2
3
Perpustakaan #3
4
Mencari Buku Cerita #4
5
Selesai Dari Perpustakaan #5
6
Angin yang Tajam #6
7
Sihir yang Menguras Energi #7
8
Pangeran Sejak Lahir #8
9
Salah Satu Kewajiban #9
10
Keberangkatan Tugas Dari Raja #10
11
Hutan Barat Perbukitan Pesisir #11
12
Disergap #12
13
Goa #13
14
Elang Putih #14
15
Impian Berkelana #15
16
Surat Perintah #16
17
Pasangan untuk Pesta #17
18
Shiro #18
19
Sesi Latihan Dansa #19
20
Potensi Sihir #20
21
Mengembalikan Buku #21
22
Basa-basi #22
23
Keputusanku Memilihmu #23
24
Bermain dengan Shiro #24
25
Menunggu yang Tidak Pasti #25
26
Yang Dinanti #26
27
Makan Malam Harmonis #27
28
Disambut Hangat #28
29
Dansa Pertama #29
30
Berkeliling Istana #30
31
Perpustakaan Istana #31
32
Ketakutan Terhadap Bangsawan #32
33
Berbincang Hangat #33
34
Laporan Tiba-tiba #34
35
Lokasi Kejadian #35
36
Terkepung #36
37
Sihir Tingkat Atas #37
38
Menetralkan Situasi #38
39
Aura Jahat Elang Hitam #39
40
Tamu Kerajaan Mulai Berdatangan #40
41
Tetaplah Di Dekat Ku #41
42
Aku Menyukaimu Malam Ini #42
43
Orang-orang Terhormat Berkumpul #43
44
Masalah yang Tidak Penting #44
45
Pengalaman yang Sangat Berharga #45
46
Kembang Api #46
47
Akademi Kerajaan Zephyra #47
48
Duel #48
49
Api Biru #49
50
Pengetahuan Dasar Sihir Angin #50
51
Guru Dadakan #51
52
Pusat Perbelanjaan Ibu Kota #52
53
Informasi Pendaftaran Petualang #53
54
Legenda Tua #54
55
Alasan? Tujuan? #55
56
Kristal Sihir #56
57
Kerajaan Zephyra Bersalju #57
58
Jalan-jalan Sejenak #58
59
Berbagai Benua #59
60
Cerita Dari Timur #60
61
Keputusan Berkelana #61
62
Cuti Tiba-tiba #62
63
Di Atas Salju #63
64
Pertama Kali Berkuda #64
65
Hari yang Indah #65
66
Berbicara Bersama Raja #66
67
Angin Bersuara #67
68
Busur Ajaib #68
69
Kekuatan Alam #69
70
Permata Berharga #70
71
Bola Salju #71
72
Welt Bertemu Shiro #72
73
Asal-usul Shiro? #73
74
Pertengahan Musim Dingin #74
75
Akhir Musim Dingin #75
76
Elf, Kurcaci, Manusia Setengah Binatang? #76
77
Akan Pergi? #77
78
Keberangkatan #78
79
Mystick #79
80
Sang Peri Angin #80
81
Desa Pertama, Blissville #81
82
Perusakan Ladang #82
83
Roh Angin #83
84
Proyek Pertambangan Terbengkalai #84
85
Pengirim Surat #85
86
Surat Balasan #86
87
Surat untuk Rumah #87
88
Pihak Kerajaan Datang #88
89
Melanjutkan Perjalanan #89
90
Putri Aurora #90
91
Dasar Iblis! #91
92
Seorang Bocah #92
93
Membantu Bocah Tersesat #93
94
Gereja Kecil Vesperin #94
95
Makan Siang Bersama #95
96
Aurora Melarikan Diri #96
97
Percobaan yang Gagal #97
98
Lanjut! #98
99
Si Pemilik Kekuatan #99
100
Aetheria #100
101
Bermalam Sebentar #101
102
Pertanda Buruk #102
103
Topik yang Sedang Hangat #103
104
Multi Tafsir #104
105
Jangan Khawatir #105
106
Menerjang Badai #106
107
Berusaha #107
108
Teman Baru #108
109
Aku Mati? #109
110
Tupai yang Berbicara #110
111
Kota Beladon #111
112
Pasar Raya #112
113
Kelompok Pengembara #113
114
Perbatasan Selatan Zephyra #114
115
Tujuan Kelompok #115
116
Berita Tersebar #116
117
Perbatasan Mutiara #117
118
Kegelapan Telah Datang #118
119
Perjalanan Kembali Berlanjut #119
120
Tiga Kerajaan, Keputusan Akhir #120
121
Teluk Mutiara #121
122
Arcadia #122
123
Belum Menerima Kabar? #123
124
Telinga Runcing, Ekor Kucing?! #124
125
Kau, Permata Alam!? #125
126
Buku Ramalan Arcadia #126
127
Makhluk Dari Neraka #127
128
Anjing Biru dari Neraka #128
129
Angin yang Membisu #129
130
Kawanan Anjing Berkepala Tiga #130
131
Pembasmian Hama #131
132
Pertarungan Cepat #132
133
Monster di Arcadia, Selesai #133
134
Ruru dan Aurora #134
135
Selatan Zephyra #135
136
Astaroth dan Asmodeus #136
137
Ibu Kota Neverley #137
138
Surat Telah Sampai #138
139
Pasukan Neverley #139
140
Malam yang Tenang #140
141
Isi Surat #141
142
Pertanda #142
143
Pasukan Kegelapan Telah Tiba #143
144
Telah Dimulai #144
145
Pertempuran Mutiara #145
146
Ekspedisi Gurun, Batal #146
147
Mematahkan Segel Kegelapan #147
148
Takluk #148
149
Kuil Berdoa #149
150
Mutiara Telah Jatuh #150
151
Keluar dari Benua Selatan #151
152
Prajurit Tambahan Asmodeus #152
153
Duel Langit #153
154
Penguasa Langit Zephyra#154
155
Situasi Darurat #155
156
Hasil Pertempuran Langit #156
157
Berita yang Sedang Panas #157
158
Jauh-jauh Dari Langit Hitam #158
159
Minim Informasi #159
160
Dipermainkan Alam #160
161
Petunjuk #161
162
Taktik Klise #162
163
Baltazhar Berubah Wujud #163
164
Pertemuan Tak Terduga #164
165
Pertempuran Langit Kedua #165
166
Baltazhar vs Altezza #166
167
Melawan Api Menggunakan Api #167
168
Ini Bukanlah Petualangan, Ini Perang #168
169
Perang Meletus #169
170
Runtuh #170
171
Terpukul Mundur #171
172
Fajar #172
173
Lautan Api #173
174
Pangeran Kedua Telah Kembali #174
175
Memahami Situasi #175
176
Gelombang Ketiga, Dimulai #176
177
Perang Belum Berakhir #177
178
Artefak Milik Ratu Zephyra #178
179
Kubah Emas Pelindung #179
180
Jangan Sentuh Istanaku! #180
181
Angin vs Api #181
182
Menguasai Lebih Dari Satu Elemen #182
183
Menciptakan Reaksi Angin dan Air #183
184
Kau Tidak Abadi, Aku Abadi! #184
185
Altezza vs Astaroth #185
186
Titik Kelemahan! #186
187
Keadaan yang Berbolak-balik #187
188
Sepasang Sayap Hitam Jatuh #188
189
Api, Air, Angin #189
190
Mati Langkah #190
191
Selamat Tinggal #191
192
Amorfati #192
193
Ini Bukanlah Takdir! #193
194
Saling Menggenggam #194
195
Harapan #195
196
Keturunan Asli Mystick #196
197
Menjenguk Permata Alam #197
198
Laporan Kehancuran dan Keputusan Raja #198
199
Alam Bawah Sadar #199
200
Hati #200
201
Kabar Baik Tersebar #201
202
Ungkapan #202
203
Ragu untuk Kembali? #203
204
Mungkin Dia Lebih Layak #204
205
Tentang Sihir Terlarang, Pembagian Nyawa #205
206
Kegoyahan Putra Mahkota #206
207
Saatnya Kembali #207
208
Aku Sudah Memutuskan! #208
209
Malam #209
210
Aurora dan Permata Alam #210
211
Karakter Si Bungsu #211
212
Selesaikan Apa Yang Harus Diselesaikan #212
213
Keberangkatan Utusan #213
214
Sudah Berjauhan #214
215
Bekas Pertempuran Selatan #215
216
Mengendalikan Cuaca #216
217
Danau Buatan Tercipta #217
218
Ketidakstabilan Benua Selatan #218
219
Menemui Penguasa Selatan #219
220
Menetralisir Kegelapan #220
221
Selesai (END) #221
222
| Chapter Bonus |

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!