Altezza berjalan melalui lorong lantai satu istana, aula utama, dan kemudian melangkah cepat keluar melalui pintu samping istana. Laki-laki itu terlihat cukup kesal setelah selesai menghadap kepada Raja, dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh beliau. Ketika berada di halaman samping istana, ia melihat sebuah pohon di tepi halaman, dan dengan cepat sebuah sihir angin melesat dengan sangat kencang serta tajam melalui tangannya yang terulur ke depan, hingga menciptakan sebuah lubang yang cukup besar pada batang pohon tersebut. Terlihat tak kuasa menahan serangan yang dilancarkan oleh Altezza, pohon besar di hadapannya perlahan rubuh dan tumbang karena sebuah lubang yang berukuran cukup besar di batangnya.
Kenan hanya diam, mengikuti dan berdiri tepat di sebelah pangeran bungsu itu. Meskipun ia adalah pengawal baru, dan baru seminggu. Namun dirinya sudah mengetahui beberapa hal mengenai tuannya, salah satunya dia sangat tidak suka jika dia ditekan dan diatur-atur dalam soal pertunangan atau pencarian pasangan hidup.
"Menyebalkan! Seolah-olah aku sangat diharuskan untuk mempunyai seorang tunangan di usia saat ini, benar-benar merepotkan!" gerutu Altezza, melangkah mendekati pohon yang tumbang itu, dan kemudian berusaha untuk membereskan kekacauan yang ia perbuat.
Laki-laki berseragam formal pangeran itu menarik sebuah pedang yang bergelantungan pada ikat pinggangnya, dan kemudian menghunuskan pedang tersebut tepat di atas batang pohon yang tergeletak di hadapannya. Ukuran dari batang pohon tersebut memiliki diameter yang amat besar, dan tidak dapat dipotong hanya dengan tebasan dari sebuah pedang, harus menggunakan gergaji.
Kenan menatap heran dengan apa yang akan dilakukan oleh pangerannya dan bertanya, "anda akan melakukan apa?"
"Membereskannya!" sahut Altezza, terlihat masih terbawa dengan suasana hati yang masih buruk. Pedang yang ia genggam menggunakan kedua tangannya secara cepat dan tiba-tiba teraliri oleh angin yang berhembus lembut mengitari mata pedangnya. Pedang yang awalnya terlihat biasa-biasa saja, secara cepat berubah dialiri oleh sihir angin milik Altezza.
Dirasa cukup, tanpa berbasa-basi lebih, Altezza meluapkan kekesalannya dengan menebaskan pedangnya ke arah pohon yang tumbang di hadapannya, berkali-kali. Kenan terpaksa mundur beberapa langkah, serta berhasil dibuat kagum dan tercengang dengan apa yang ia lihat, kekuatan yang amat besar, meluap-luap dengan amarah serta kekesalan yang mengganjal di hati. Pedang yang digunakan oleh Altezza berhasil memotong-motong batang pohon menjadi beberapa bagian, dengan sangat mudah.
"Yang Mulia, tenangkan hati anda, kekuatan itu bukannya menghabiskan banyak energi?" ucap Kenan, berbicara setelah melihat Altezza selesai meluapkan emosinya pada pohon yang tumbang itu.
"Tidak perlu khawatir, aku memiliki banyak energi," sahut Altezza dengan intonasi datar dan terkesan dingin, kemudian berbalik badan untuk dapat menatap Kenan.
"Baik," ucap Kenan, sedikit menundukkan kepalanya, dan tidak berani untuk menatap paras pangeran itu.
Meskipun Altezza selesai menjadikan pohon tersebut sebagai objek pelampiasannya, namun angin yang berhembus di sekitar masih terasa cukup ganas, bahkan hingga membuat baju serta rambut kedua laki-laki itu melambai-lambai. Setelah melihat apa yang terjadi di depan matanya, Kenan jadi mengetahui mengapa sangat jarang ada orang yang berani kepada seorang pangeran yang saat ini berdiri di hadapannya, selain takut dengan hukuman yang berat.
Beberapa saat kemudian, Altezza segera meredakan angin yang berhembus sudah selayaknya badai yang hanya berputar di sekitar halaman istana, dan kemudian menetralkan sihir tersebut dengan tenang. Sesaat setelah angin kencang itu mereda dan kembali normal, seorang pelayan perempuan tiba-tiba saja berjalan mendatangi pangeran tersebut dan berkata, "Yang Mulia, beberapa perlengkapan anda sudah siap di depan istana. Selain itu, anda juga sudah ditunggu oleh beberapa prajurit utusan."
Altezza bertanya-tanya ketika mendengar kabar tersebut, "siapa yang menyuruh dirimu menyiapkan perlengkapan ku? Bukankah aku tidak memberikan perintah apapun?"
Pelayan perempuan itu langsung menundukkan kepalanya dan menjawab dengan segala hormat, "saya mendapat perintah tersebut langsung dari Yang Mulia Ratu."
Altezza tidak berkomentar lebih jika memang benar perintah itu berasal dari ibunda tercintanya, "baik, terima kasih. Kami akan segera ke sana," ucapnya dengan intonasi tenang dan santai.
***
Di halaman depan istana, terlihat ada beberapa prajurit kerajaan yang terpilih sudah siap di atas kuda-kuda mereka, tersisa dua ekor kuda, satu berwarna putih bersih dan satu lagi berwarna hitam gagah. Altezza melangkah mendekati kuda miliknya, begitu pula dengan Kenan. Ia menaiki sebuah kuda berwarna putih, sedangkan Kenan berwarna hitam.
Dari dalam istana, terlihat seorang wanita yang sangat dikenal dan tidak asing, berjalan menghampirinya. Ratu Caitlyn menghampiri putranya dengan senyuman yang tidak pudar, "berhati-hatilah ...!" ucapnya kepada Altezza.
"Tentu saja, tidak perlu khawatir ...!" sahut Altezza, menoleh dan menatap ibundanya yang berdiri tepat di samping kuda yang ia tunggangi.
Selesai dengan Altezza, Ratu Caitlyn kemudian beralih kepada Kenan yang menunggangi kuda hitam tepat di belakang putranya, lalu menyampaikan, "aku titip Altezza kepadamu, ya. Jagalah dia!"
Dengan segala hormat, Kenan tersenyum sembari menundukkan kepalanya, menjawab dengan sopan, "sudah menjadi tugas dan kewajiban saya ...!"
Rombongan berjumlah dua belas orang itu pun perlahan meninggalkan halaman luas istana dengan kuda-kuda mereka, termasuk Altezza dan Kenan. Menerima tugas yang diberikan oleh Sang Raja, dan kemudian mengerjakannya, itulah yang saat ini sedang atau akan dilakukan oleh Altezza yang memiliki kendali penuh atas rombongan yang ia pimpin. Semua perkataan serta perintahnya akan jadi hal yang mutlak, maka dari itu ia tidak dapat sembarangan memberikan perintah yang mungkin saja bisa membahayakan nyawa prajuritnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Taki
Next 🔥
2023-05-11
4
Kaori
lanjut🥰
2023-05-11
3
Tsuha
iya sih, klo diatur² dalam hal itu emng agak ngeselin jga ya klo aku di posisinya Altezza
2023-05-11
4