Part 19

Satu jam kemudian mereka sampai di mansion. Setelah Leon membukakan pintu mobil, Alex langsung berjalan dengan cepat masuk kedalam mansion.

Alex berjalan kearah kamar tamu khusus yang ada di lantai bawah. Dia membuka pintu kamar setelah membuka kuncinya.

Seketika jantung Alex berdetak kencang saat melihat tubuh Jaselyn yang masih terikat tali tengah meringkuk lemah di atas ranjang, dia juga melihat ada noda darah yangbtelah mengering pada tubuh bagian bawah Jaselyn.

Alex berjalan dengan cepat mendekati tubuh kecil itu, dengan cepat Alex membuka tali yang mengikat kedua tangan Jaselyn, lalu menutupi tubuh kecil wanita itu dengan selimut.

"Leon!!" Alex berteriak dari dalam kamar.

"Ya tuan, apa yang anda inginkan?" Tanya Leon setwlah sampai di depan kamar itu.

"Panggil David sekarang! Katakan dia harus sampai disini dalam waktu 10 menit!"

"Baik tuan."

Leon lalu segera menghubungi David, dokter pribadi dan juga teman baik Alex.

Alex memeluk tubuh Jaselyn, dan membelai wajah pucat yang ada di depannya.

Alex memegang tangan Jaselyn dan melihat bekas tali yang ada pada tangan kecil Jaselyn, seketika hatinya terasa sangat sakit.

"Tuan, saya bawakan air hangat untuk membersihkan tubuh nona Jaselyn. Karena nanti dokter David akan datang dan memeriksanya." Ucap Leon yang sudah membawa air hangat dan handuk kecil.

"Letakkan saja di sana, aku yang akan melakukannya sendiri."

Leon terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Alex. Karena selama ini yang Leon tahu jika Alex memiliki sifat yang sangat kejam, dan dia sama sekali tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.

"Apa kau tidak mendengarnya?" Ucap Alex lagi dengan suara keras.

"Ba..baik tuan, saya letakkan disini."

Leon meletakkan wadah berisi air dan handuk kecil itu diatas nakas yang berada disamping ranjang. Setelah itu Leon keluar dari kamar.

Alex mengambil handuk kecil dan menenggelamkan handuk itu kedalam air hangat lalu memerasnya.

Dengan sangat hati-hati Alex membersihkan tubuh Jaselyn, tidak terkecuali tubuh bagian bawah dan kakinya.

"Eung..."

Suara rintihan terdengar saat Alex menyentuh luka Jaselyn yang terbuka. Dan setiap kali Alex mendengar rintihan itu, hati Alex seolah ikut merasakan apa yang Jaselyn rasakan.

20 menit kemudian Alex selesai membersihkan semua tubuh Jaselyn, dia juga sudah memakaikan pakaian Jaselyn.

"Leon." Ucap Alex.

Leon segera masuk saat mendengar panggilan Alex.

"Iya tuan."

"Dimana dokter lelet itu?"

"Dia.."

"Siapa yang kau panggil lelet?" Ucap seseorang dengan keras.

Alex menoleh dan menatap David dengan tajam.

"Kau! Aku menyuruh mu datang kesini dalam waktu 10menit. Tapi kau terlambat." Ucap Alex.

"Oh, jika bukan karena aku mendengar dari orang lain, kalau bos kita itu sedang membersihkan tubuh seseorang didalam kamar, aku pasti sudah mengobati orang itu sejak tadi." Ucap David dengan cepat.

"Cukup! cepat obati dia."

Alex berdiri, dia sungguh sedang tidak ingin mendengarkan ocehan David yang membuatnya pusing.

David memicingkan bibirnya, dia heran bagaimana bisa orang seperti Alex mampu membuat perusahaan yang begitu hebat seorang diri.

Dengan kesal David berjalan menuju ranjang untuk memeriksa keadaan Jaselyn Stuart.

"Astaga! Bagaimana bisa tubuh yang kecil itu penuh dengan luka?" Teriak David yang terkejut melihat begitu banyak bekas luka di lengan dan leher Jaselyn.

"Sudah obati saja, jangan banyak bicara!" Seru Alex.

"Kau benar-benar kejam Alex, tubuh kecil seperti ini kau juga menyiksanya, jika dia mati bagaimana?"

"Kubur, susah sekali."

"Dominic Alexander!"

"Cukup! Obati saja dia, jangan banyak bicara!" Ucap Alex dengan suara tinggi.

David yang mendengar suara keras Alex hanya bisa diam dan langsung mengobati Jaselyn.

Alex adalah orang yang paling menakutkan yang pernah David temui selama ini, jadi dia tidak akan berani jika Alex sudah membentak atau berkata dengan keras padanya.

45 menit kemudian David selesai mengobati Jaselyn.

David heran dengan Jaselyn yang bisa bertahan dengan luka-luka itu. Dia mengira-ngira bekas luka yang ada di tubuh Jaselyn itu sudah lebih dari dua minggu. Dan kalau luka yang baru, tentu saja pasti Alex yang melakukannya baru-baru ini.

"Apa sudah selesai?" Tanya Alex.

"Sudah, aku sudah mengoleskan obat pada luka-luka di leher, lengan dan bagian lain yang terlihat. Hanya tinggal di punggung, dada dan bagian yang tidak terlihat lainnya."

"Aku mengerti."

"Kasihan sekali wanita muda ini, jika aku jadi dia mungkin aku sudah mati dalam kebencian dan akan menghantui orang-orang yang sudah berbuat jahat."

"Kau.."

David berjalan ke arah Alex, lalu menepuk bahunya.

"Jangan perlakukan orang sesuka hatimu. Kau akan menyesal saat kau menyadari jika kau menyukainya, tetaoi kau tidak punya kesempatan untuk mengatakan dan membuanya bahagia."

"Menyukai? Kau benar-benar ahli dalam bercanda."

"Ck, lihat saja. Kau pasti akan sangat mencintainya, dan saat itu tiba akulah yang akan tertawa paling awal."

"Lihat saja, aku..."

"Eung.."

Ucapan Alex terhenti saat mendengar suara Jaselyn. Ketiga laki-laki itu menatap ke arah Jaselyn bersamaan.

"Alex, aku hanya berkata hal itu padamu sekali sebagai seorang teman yang sudah kau selamatkan hidupnya." Ucap David.

Alex tidak menanggapi ucapan David.

"Aku sangat tahu kau membenci keluarga Stuart, tapi wanita yang ada disana tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa. Kau.... Tidak tahu apa saja yang telah dia alami selama ini, bahkan mereka tidak peduli dengannya." Ucap David lagi.

Alex terdiam, kedua matanya menatap Jaselyn dengan lekat, apa yang dikatakan oleh David memang benar. Keluarga itu memang tidak peduli dengan wanita yang terbaring lemah karenanya.

David melihat Alex yang tengah menatap Jaselyn dengan lekat, dia lalu berjalan keluar sambil menarik tangan Leon dan mengedipkan salah satu matanya pada Leon.

Setelah David dan Leon keluar, Alex berjalan mendekati ranjang. Dia duduk disamping Jaselyn, tangannya mencoba menyentuh wajah yang pucat itu. Tapi kemudian dia tersadar dengan apa yang dia lakukan.

"Apa yang aku lakukan? Ada apa denganku?" Gumam Alex.

Alex berdiri, dan dengan perasaan aneh dia keluar dari kamar itu.

"Leon kau berjaga disini." Ucap Alex.

"Baik tuan."

Alex berlajan cepat menuju kamarnya sendiri, dia masih tidak mengerti apa yang akan dia lakukan tadi pada Jaselyn, dan kenapa dadanya terasa sakit saat melihat keadaan Jaselyn saat ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!