Part 16

Di perusahaan D. Group, Alex dan Leon yang baru saja sampai langsung berjalan menuju kantor direktur yang ada di lantai atas dengan lift khusus.

"Bagaimana dengan perusahaan Stuart tua itu?" Tanya Alex saat memasuki ruang kantornya pada Leon.

"Kondisi keuangan perusahaan itu tidak begitu baik, harga saham terus turun sejak kemarin."

"Hmm, sepertinya bantuan dari si tua Yu tidak berhasil dia dapatkan."

"Benar tuan, saya juga mendengar perusahaan mereka masuk kedalam daftar hitam perusahaan tuan Yu."

"Mereka pantas untuk mendapatkannya."

Alex duduk di kursi kerjanya dan menghidupkan komputer yang ada di atas meja kerja.

"Tuan."

"Kenapa? "

Leon diam, dia ragu dengan apa yang ingin dia katakan pada bosnya.

"Katakan ada apa?"

"Tentang nona Jaselyn....."

"Kau tidak perlu ikut campur dengan wanita itu, aku yang akan mengurusnya."

Leon menatap bosnya, dia bingung karena setiap kali dia ingin mengatakan tentang Jaselyn, Alex selalu tidak mau mendengarkan atau memotong perkataannya.

Alex melihat Leon dengan tatapan penuh tanya, dia tidak pernah melihat sekertaris pribadinya bersikap seperti itu.

"Apa kau menyukai anak si tua Stuart itu?" Tanya Alex.

Leon terkejut mendengar apa yang baru saja Alex katakan padanya.

"Ti..tidak tuan, bukan seperti itu."

"Lalu?"

"Tuan sebenarnya..."

Ucapan Leon terhenti karena ponsel Alex yang ada diatas meja bergetar. Alex mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Setelah melihat pesan itu, Alex tersenyum penuh arti.

"Aku akan bertemu seseorang lebih dulu, kau urus semuanya." Ucap Alex sambil berdiri.

"Baik tuan."

Alex berjalan keluar dari kantornya, melewati beberapa meja kerja para karyawannya.

Ting

Suara lift terbuka, Alex masuk kedalam lift yang akan membawanya ke lantai bawah.

"Sepertinya ada hal menarik yang akan terjadi, semoga kakian semua bisa menghadapinya lebih lama." Gumam Alex di dalam lift.

Sampai di lantai bawah, Alex menemui seseorang yang sudah menunggunya di loby perusahaan.

"Selamat siang tuan Andrew." Sapa Alex sambil mengulurkan tangannya.

"Selamat siang tuan Dominic. Maaf menganggu pekerjaan anda." Ucap seorang laki-laki bernama Andrew itu.

"Tidak apa-apa tuan, mari silahkan ke ruangan di sebelah sana."

"Baik, terima kasih."

Alex dan Andrew masuk ke dalam salah satu ruangan di loby perusahaan, mereka kemudian duduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu.

"Jadi apa tujuan anda tuan Andrew?" Ucap Alex tanpa basa basi seperti biasa.

"Anda memang seperti mendiang ayah anda, tidak pernah berbasa basi tuan Dominic Alexander."

"Tentu saja tuan Andrew."

"Baiklah kalau begitu, saya ingin mengundang anda ke acara pelelangan besok lusa, di salah satu pulau milik saya."

"Acara pelelangan?"

"Benar tuan, apa anda akan datang?"

"Tentu, kebetulan saya ingin mencari suasana baru."

"Wah, saya harap anda akan menikmati acara pelelangan itu nanti."

"Hahaha tentu, tentu."

"Baiklah kalau begitu, ini undangan untuk anda tuan Dominic." Andrew meletakkan sebuah kartu undangan berwarna emas di atas meja.

"Baik, saya pasti akan datang."

"Terima kasih. Kalau begitu saya tidak akan mengganggu pekerjaan anda lagi."

"Baik, silahkan."

Setelah berpamitan Andrew meninggalkan perusahaan Alex.

Alex mengambil surat undangan yang ada di atas meja itu dan membacanya.

"Andrew Louis, kau masih tetap sama. Menggunakan acara seperti ini untuk membuatku lengah."

Alex kemudian berjalan keluar, dia berniat kembali ke mansion.

Karena entah kenapa Alex selalu terbayang wajah Jaselyn yang sedang menahan sesuatu saat timun miliknya masuk.

"Kenapa setiap mengingat wajahnya yang seperti itu membuatmu merasa aneh? Seperti ada sesuatu yang ingin aku lepaskan."

Alex berjalan menuju tempat parkir perusahaannya, dia lalu masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan cepat menuju mansion.

Di tengah perjalanan ponsel Alex bergetar. Sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya.

Alex yang penasaran ingin membuka notifikasi itu.Tidak lama, Alex menepikan mobilnya dan langsung menghentikan mobil mewahnya itu di bahu jalan.

Dengan serius Alex kembali membaca notifikasi yang ternyata sebuah berita. Disana tertulis jika keuangan perusahaan Stuart entertainment sudah mulai membaik.

Disana juga tertulis jika Stuart mengaku, jika dia menggunakan uang yang telah lama dia simpan di brangkas yang ada di dalam rumahnya.

Alex sangat tahu brangkas yang Stuart katakan, dia ingat dimana brangkas itu berada, dan jumlah uangnya tidaklah sedikit. Karena uang itu adalah sebagian keuntungan prusahaan ayahnya dulu untuk dirinya kelak.

Ayah Alex sudah lama menyimpan uang itu di brangkas yang ada di salah satu kamar di rumahnya, yang dulu di rebut oleh Robert Stuart.

Namun sekarang uang itu di gunakan oleh keluarga Stuart, untuk membayar hutang dan menutupi pengeluaran perusahaan yang banyak itu.

Tangan Alex mengepal kuat memcengkeram kemudi mobil yang ada di depannya, sorot matanya memancarkan kebencian yang sangat dalam.

"Robert Stuart, kau akan menerima akibat dari semua perbuatanmu." Ucap Alex yang di penuhi oleh aura kebencian.

Alex kembali melajukan mobilnya dengan kencang. Dia ingin segera sampai di mansion dan melampiaskan kemarahannya pada Jaselyn, yang merupakan bagian dari keluarga Stuart.

Terpopuler

Comments

jhon teyeng

jhon teyeng

yah knpalex gak mau denger itu masukan dr sekprinya😎

2023-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!