Dua hari kemudian Alex dan Brian menghadiri undangan pertunangan keluarga William. Mereka mendapatkan undangan itu dari sekertaris pribadi Alex (Leon) yang di tujukan untuk CEO perusahaan D. Group (Dominic Group).
Semua orang memang belum tahu siapa CEO perusahaan D. Group yang sedang panas di media saat ini. Bahkan mereka juga tidak tahu jika inisial "D" pada perusahaan itu adalah Dominic.
Sampai di depan sebuah hotel mewah di tengah kota negara Y, Alex dan Brian turun dari mobil. Leon yang menjadi supir pribadi mereka malam ini membantu membukakan pintu mobil.
"Kau tunggu saja di luar, nanti aku akan menghubungi mu untuk masuk kedalam." Ucap Alex pada Leon.
"Baik tuan." Leon sedikit membungkukan badannya.
Dengan pandangan lurus ke depan, Alex berjalan menuju pintu masuk hotel itu, sementara Brian berjalan disampingnya.
Seorang pekerja di hotel membukakan pintu utama hotel sambil tersenyum kepada Alex dan Brian.
Dua orang kakak beradik itu berjalan masuk menuju sebuah ruangan yang cukup besar dimana pesta pertunangan akan di lakukan.
Di depan pintu yanh cukup besar terlihat ada dua orang petugas yang di tugaskan untuk mengecek undangan para tamu yang datang. Karena siapapun yang tidak membawa kartu undangan tidak di perbolehkan masuk.
"Selamat malam tuan, maaf bisa saya lihat kartu undangan anda?" Ucap salah seorang petugas itu.
Tanpa berkata apa-apa, Alex memberikan sebuah kartu undangan yang dia bawa kepada petugas itu.
"Baik, silahkan masuk tuan." Petugas itu memberikan kembali kartu undangannya kepada Alex.
"Orang saya masih di luar, dia bernama Leon Smith. Jika ada orang bernama Leon Smith datang mencari Alex, tolong biarkan dia masuk."
Dua petugas itu saling bertatapan seperti sedang menimbang-nimbang perkataan Alex.
"Dia adalah sekertaris pribadi CEO perusahaan di D. Group. Orang yang mengadakan pesta ini mengundang CEO perusahaan D. group secara langsung. Dan sekarang sekertaris pribadinya sedang mengurus satu urusan di luar." Ucap Alex dengan santai namun membawa aura yang begitu kuat.
Mendengar itu, kedua petugas itu mengangguk mengerti. Mereka pun mengiyakan permintaan Alex, karena mereka yakin jika orang yang ada didepan mereka adalah orang yang sangat mengenal CEO perusahaan D. Group.
Setelah itu, dua orang petugas tadi membantu Alex dan Brian membukakan pintu besar yang berada di belakang mereka.
"Silahkan masuk tuan-tuan." Ucap salah seorang petugas tadi.
Dengan langkah pasti Alex dan Brian berjalan masuk ke sebuah ruangan yang sudah di penuhi oleh tamu undangan keluarga William.
Semua orang mentatap kearah pintu, untuk melihat siapa yang masuk dari pintu besar itu.
Banyak yang terpesona oleh kedua pria tampan yang baru saja masuk, dan tidak sedikit dari mereka saling berbisik ingin tahu siapa dua orang itu.
Pasalnya kedua pria yanh baru saja masuk memakai setelan tuxedo dari perancang busana terkenal, yang hanya akan mengeluarkan 5 set rancangannya setiap satu tahun sekali. Dan tentu harganya sangat mahal.
Di dalam ruangan yang cukup besar itu Alex mencari dimana keberadaan keluarga William. Dia ingin melihat bagaimana reaksi keluarga itu setelah melihat dan juga mengetahui siapa Brian sebenarnya.
Senyuman penuh arti terukir di bibir Alex setelah menemukan dimana keluarga William itu berada.
"Ayo, kita sapa keluarga yang mengadakan pesta ini, adikku." Ucap Alex pada Brian.
"Tentu kakak, kita memang harus menyapa mereka." Ucap Brian mengiyakan kakaknya.
Kedua tangan Brian mengepal saat melihat seorang laki-laki tengah memeluk pingg4ng wanita yang dia cintai selama ini, dan wanita itu terlihat begitu bahagia berada dalam pelukannya.
Alex dan Brian berjalan melewati beberapa orang tamu yang ada disana. Hingga mereka sampai di depan keluarga William, Alex dan Brian berhenti.
Laura William dan keluarganya sangat terkejut melihat Brian berdiri dengan tegap didepan mereka. Di tambah Brian memakai tuxedo dari perancang terkenal, yang harganya mungkin sama dengan harga satu buah mobil milik Laura.
"B..Brian." Ucap Laura dengan terbata.
Ayah Laura yang tidak lain adalah Sean William berjalan beberapa langkah kedepan.
"Kau, bagaimana bisa kau datang kesini? Aku tidak pernah mengundang orang miskin sepertimu." Sean William dengan sombong menunjuk-nunjuk wajah Brian.
Alex membiarkan itu, dia hanya tersenyum dengan sinis melihat dan mendengar setiap perkataan William tua itu.
Brian hanya diam tidak menjawab pertanyaan yang terlontar untuknya, bahkan dia juga tidak merespon Sean William yanh berdiri di depannya.
Semua tamu menoleh kearah mereka, karena suara Sean William yang cukup keras, para tamu pun mulai berbisik mencari tahu apa yang sudah terjadi.
"Laura, apa kau yang mengundang dia secara diam-diam?" Tanya ibu Laura yang sejak tadi diam di samping Laura dengan pelan.
"Tidak Ma, apa Mama sudah gila? Untuk apa Laura mengundang dia, hanya akan membuat Laura malu saja."
Nyonya William dan Laura menatap Brian dengan hina dan juga penuh tanya.
"Maaf tuan William, saya mengganggu. Ini adalah hari bahagia putri anda, jadi tidak baik membuat semua orang yang telah datang merasa tidak nyaman." Akhirnya Alex membuka suara.
Alex tentu ingin segera membuat keluarga William itu sangat malu, tetapi dia masih mencoba menahannya agar kejutan yang ingin dia perlihatkan menjadi lebih menarik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Mas Bos
ya begitulah lagaknya sok kaya
emang kaya siiih ... kaya orang gila
/Joyful//Joyful//Joyful/
2024-02-03
0
anita
gila kdudukan,gila khormtn,gila hrta,rasain kamu laura william hrusnya kamu jd org no 2 karna jadinistri adiknya bos d grup
2023-09-27
0