Part 6

William melihat Alex, baru kali ini William melihat orang yang berada di samping Brian, karena tatapannya sejak tadi fokus pada Brian.

"Ya anda benar tuan, di tambah saya akan bekerja sama dengan perusahaan D. Group. Jadi saya tidak akan merusak pesta ini hanya karena orang miskin seperti dia." William menatap tajam Brian.

"Oh, benarkah? Tapi apa anda tidak melihat baju yang dia pakai tuan? Yang saya tahu ini adalah tuxedo hasil dari perancang terkenal. Bahkan mungkin harganya lebih mahal dari baju yang anda kenakan malam ini." Alex melihat Brian dan melirik kearah Laura juga tunangannya.

"Itu pasti palsu. Orang miskin yang hanya bekerja menjadi karyawan rendahan tidak akan bisa membeli baju yang di buat oleh perancang terkenal."

William memang sangat tidak menyukai Brian, dia tidak akan membiarkan orang seperti Brian masuk kedalam kelurganya.

Bagi Sean William hanya orang yang mempunyai kedudukan tinggi yang pantas berdiri sejajar dengan keluarganya, apalagi menjadi anggota keluarga William.

"Anda tadi berkata jika anda akan bekerja sama dengan perusahaan D.Group. Benar bukan tuan?" Tanya Alex.

"Tentu saja saya benar tuan."

"Tapi apakah anda tahu siapa CEO perusahaan itu, dan apakah anda juga tahu, jika CEO itu mempunyai seorang adik yang sangat dia sayangi tuan William?" Ucap Alex penuh dengan intimidasi.

Sean William terdiam, begitu juga dengan para tamu undangan yang ada disana. Mereka memang pernah mendengar jika CEO perusahaan D. Group mempunyai satu adik yang sangat dia sayangi. Namun mereka juga masih belum tahu siapa CEO dan adiknya itu.

"Tentu saja saya tahu tuan, jika saya tidak tahu bagaimana saya bisa menjalin kerja sama ini." Ucap William penuh dengan rasa percaya diri.

Alex mengangguk beberapa kali, lalu dia tersenyum lagi.

"Maaf tuan, jika boleh saya tahu siapa anda? Baru kali ini saya bertemu dengan anda, dan saya lihat anda sangat membela orang ini." Ucap William yang baru menyadari jika dia tidak mengenali Alex.

"Hahaha, anda tidak mengenal saya tuan William?"

Suara tawa Alex menggema di dalam ruangan yang besar itu, bahkan suara alunan musik yang merdu tidak bisa meredam suara tawa Alex. Membuat para tamu yang mendengarnya merinding ketakutan dengan tatapan heran.

"Saya memang tidak mengenal anda, atau apa mungkin anda sama seperti orang miskin didepan saya ini, sehingga sejak tadi anda terus membelanya?" Ucap William penuh dengan nada mengejek.

"Tuan William. Anda tadi berkata dengan penuh percaya diri jika anda mengenal CEO dari perusahaan D. Group. Bukankan terdengar aneh jika anda tidak mengenali saya?"

William menatap Alex dan mencerna apa yang dikatakannya. Kening William mengerut melihat penampilan Alex yang berdiri di depannya.

"Dia tidak mungkin CEO dari perusahaan D. Group kan? Dia datang dengan Brian, si miskin ini. Bagaimana mungkin dia...."

"Alex!" Sebuah teriakan terdengar tiba-tiba dari arah kerumunan tamu.

Seorang pria paruh baya berjalan dengan langkah besar, menatap tajam Alex seperti tatapan seorang musuh lama yang baru bertemu. Sementara di belakangnya ada dua orang wanita yang juga ikut berjalan mendekati Alex.

Alex melihat orang yang sudah lama tidak dia lihat. Orang yang telah membuat hidup keluarganya hancur dulu, orang yang sangat dia benci di dunia ini. Ya, orang itu adalah Robert Stuart dan juga dua wanita menjijikan di belakangnya.

"Tuan Stuart, anda mengenal orang ini?" Tanya Sean William pada Robert.

"Tentu saja. Dia adalah orang miskin yang bahkan tidak pantas menjilati sepatu ku." Robert Stuart menatap sinis kearah Alex.

Alex hanya tersenyum mendengar semua perkataan yang Roberts Stuart katakan, dia tahu bagaimana kedua keluarga ini. Jika disatukan, dua keluarga ini memang pantas. Pantas untuk Alex hancurkan hingga tidak tersisa.

"Oh jadi benar, mereka hanya dua orang miskin yang mencoba masuk dan menjadi orang kaya disini." William mencibir Alex dan Brian.

Mata para tamu melihat Alex dan Brian dengan tatapan tidak suka, hinaan terdengar samar-samar dari para tamu undangan.

"Tuan William dan tuan Stuart. Kalian tidak seharusnya berkata seperti itu. Kita tidak tahu siapa mereka, bukankah tidak baik mengatakan hal yang belum tentu benar?" Ucap seorang pria yang Alex tahu namanya adalah Carlos.

"Tuan Carlos anda tidak tahu apapun, laki-laki ini adalah Dominic Alexander. Anak laki-laki dari keluarga Dominic yang perusahaannya sudah di jual pada saya dulu, karena bangkrut."

Semua orang terkejut mendengar itu. Mereka yang tidak tahu bagaimana dulu perusahaan Dominic berubah nama menjadi Robert entertainment menjadi mengerti. Dan juga mereka berpikir jika meninggalnya Dominic tentu karena dia tidak bisa menerima kebangkrutan itu.

Alex mengepalkan tangannya kuat mendengar semua yang di katakan oleh Robert Stuart.

Amarahnya sudah berada di ubun-ubun, namun dia meredamnya. Karena dia tahu hari ini adalah awal dari pembalasan apa yang sudah dia dan keluarganya terima.

Alex menghubungi Leon. Meminta Leon untuk masuk.

"Tuan Robert haruskah saya mengatakan yang sebenarnya, bagaimana perusahaan keluarga saya jatuh ke tangan anda dulu?" Ucap Alex tiba-tiba membuat para tamu berbisik lagi.

Robert yang mendengar itu sedikit terkejut, dia tidak menyangka jika anak laki-laki yang dulu hanya bisa menangis, sekarang menjadi orang yang berani. Bahkan mengancam ingin mengatakan hal yang sebenarnya didepan banyak orang.

Terpopuler

Comments

anita

anita

ayo lex permalukan mereka

2023-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!