Part 7

Kwdua tangan Robert Stuart mengepal, namun dia mencoba untuk tenang agar para tamu undangan tidak curiga.

"Oh bagaimana itu? Bukankah kau juga melihat jika diatas surat perjanjian pemindahan nama perusahaan, di tandatangani oleh ayahmu sendiri?" Ucap Robert mencoba tenang.

Ya,Alex memang bisa melihatnya, tetapi tidak ada orang yang menyaksikan bagaimana cara Robert mendapatkan tanda tangan itu. Dan juga bagaimana Robert membunuh ayahnya sebelum ayahnya menandatangani surat perjanjian itu.

Suara pintu terbuka, orang-orang menoleh kearah pintu itu. Leon yang berdiri disana segera berjalan mendekati Alex dan Brian.

"Tuan Leon." Ucap William dengan mata berbinar, melihat sekertaris pribadi CEO D. Group datang.

"Selamat malam tuan William, maaf saya terlambat." Ucap Leon pada William.

"Tidak apa-apa tuan, tapi kenapa anda datang sendiri dan tidak dengan CEO anda?"

"Bukankah anda dan yang lain sudah bertemu dengannya, tuan William ?" Tanya Leon.

Sean William bingung dengan perkataan Leon yang di kenal sebagai sekertaris pribadi CEO perusahaan D. Group.

"Jadi anda tidak mengenali siapa CEO saya, tuan William?" Tanya Leon lagi.

Kali ini pertanyaan Leon membuat para tamu undangan kebingungan, karena sebelumnya Sean William berkata jika dia mengenal CEO perusahaan D. Group.

"Wah wah, jadi sebenarnya anda tidak tahu siapa atasan tuan Leon ini?" Ucap Alex dengan nada mengejek pada William.

"Anda lebih baik diam tuan, ini bukan urusan anda. Dan lebih baik anda keluar dari sini." Ucap William seraya menatap Alex dengan tajam.

Alex menggelengkan kepalanya, lalu menatap Leon dan menganggukan kepalanya pelan.

"Baiklah, karena anda tidak mengenal siapa atasan saya. Saya akan memperkenalkannya kepada anda, dan juga kepada para tamu undangan yang ada disini." Ucap Leon.

Leon melangkah dan berhenti di samping David. Leon tersenyum tipis meliht kearah Alex.

"Perkenalkan, ini adalah CEO perusahaan D. Group. Tuan Dominic Alexander." Ucap Leon dengan lantang.

Semua orang terkejut mendengar hal itu, tidak terkecuali dengan keluarga William dan keluarga Stuart yang ada disana.

"Hahaha tuan Leon, anda ini suka sekali bercanda. Mana mungkin dia adalah CEO anda." Ucap Robert yang masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Maaf tuan Stuart, beliau memang atasan saya. Dan nama perusahaan itu sebenarnya adalah Dominic Group."

Robert kembali tersentak kaget, dia benar-benar sudah meremehkan anak laki-laki dari keluarga Dominic itu dan menyesal karena dulu dia tidak membunuhnya.

"Leon, batalkan semua kerja sama dengan perusahaan tuan William dan perusahaan Robert entertainment. Masukan kedua perusahaan itu ke dalam daftar hitam perusahaan kita, dan beritahu perusahaan lain, jika masih ingin bekerjasama dengan perusahaan ku, maka harus meninggalkan perusahaan kedua orang ini di manapun." Ucap Alex.

"Baik tuan." Leon sedikit membungkukkan badannya.

Mendengar itu, Sean William dan Robert Stuart tercengang. Mereka menjadi yakin jika orang yang tadi mereka hina adalah CEO perusahaan D. Group.Terlebih melihat sikap Leon yang begitu menghormati Alex di depan semua orang.

Buru-buru William mendekati Alex. Dia tentu tidak mau kesempatan di depan mata terbuang.

"Tu..Tuan Dominic, maaf karena saya tidak mengenali anda." Ucap William dengan terbata.

"Tidak mengenal saya? Bukankah anda berkata jika anda mengenal siapa CEO D. Group, tuan William? Bahkan para tamu undangan yang ada disini juga mendengar itu."

"Maafkan saya tuan, saya tidak bermaksud seperti itu."

"Heh, anda terlalu sering memandang rendah pada orang lain, tuan William."

William diam mendengar itu, dia merutuki kebodohannya malam itu.

"Leon, kita pergi dari sini." Ucap Alex.

"Tunggu tuan Dominic." Ucap William.

"Ada apa tuan William? Anda tadi mengusir saya dan adik saya dari sini. Dan kebetulan saya sangat sibuk, saya kesini juga hanya sekedar memenuhi undangan saja. Tapi sayangnya kehadiran saya dan adik saya tidak di inginkan."

Alex berbalik dan melangkah, namun langkahnya terhenti lalu berbalik.

"Oh benar, laki-laki yang anda bilang orang miskin itu adalah adik saya satu-satunya. Adik yang sangat saya sayangi, Brian Dominic." Alex menatap William dan beralih melihat Brian.

Mata Sean William dan keluarganya terbuka lebar. Mereka benar-benar merasa bodoh karena melepaskan tambang emas yang ada didepan mata.

"Brian, kau tidak ingin kembali?" Tanya Alex pada Brian.

"Tentu, mari kita pulang kak." Ucap Brian.

Brian menatap Sean William "Saya ucapkan selamat untuk putri anda tuan William. Semoga anda dan putri anda selalu bahagia." Ucap Brian pada keluarga William sebelum berbalik dan berjalan mendekati Alex.

Brian berjalan dan berhenti di samping Alex. Mereka berdua bersama maninggalkan ruang pesta itu.

"Saya harap anda tidak melakukan hal semacam ini lagi pada orang lain, tuan William. Dan anda tuan Stuart, ini adalah sebuah permulaan." Ucap Leon sebelum dia pergi menyusul dua tuan mudanya.

William menatap kepergian mereka, dia masih merutuki kebodohan yang telah dia lakukan. Begitu juga dengan Laura yang dengan bodoh melepaskan Brian.

Sementara itu, Stuart diam, dia tahu apa maksud perkataan dari Leon, sekertaris pribadi Alex itu.

Malam itu, pesta yang seharusnya pesta yang membahagiakan, berubah menjadi pesta yang penuh dengan drama, dimana membuat orang-orang yang datang ke pesta itu tahu seperti apa keluarga William dan keluarga Stuart sebenarnya.

Terpopuler

Comments

Mas Bos

Mas Bos

pesta bernuansa kuburan
/Grin//Grin//Grin/

2024-02-03

0

anita

anita

jgn mengagung2kan harta,jd nyesel kan?

2023-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!