Di mansion, Alex yang sudah berada didalam kamarnya menatap sebuah foto yang berdiri dengan bingkai yang sangat indah.
Terlihat seorang wanita cantik mengenakan baju biru muda dengan senyumannya yang manis, menambah kecantikan pada wanita itu.
Alex menatap lekat foto itu, seolah tidak ingin melepaskan pandangannya dari foto wanita yang selalu membuatnya kuat selama ini.
"Ibu, sebentar lagi aku akan membalaskan semuanya pada mereka. Mereka akan merasakan apa yang pernah kita rasakan dulu." Ucap Alex seolah sedang berbicara pada foto itu.
Tidak lama terdengar suara klakson mobil. Alex yakin itu adalah Leon, karena hanya dia dan Leon yang tahu mansion itu.
"Akhirnya dia sampai juga." Ucap Alex.
Alex beranjak dari tempatnya berdiri, lalu dia masuk kedalam kamar mandi.
Sementara itu sesuai dengan perintah Alex, setelah membuat Jaselyn sadar dari obat bius, pelayan itu membersihkan tubuh Jaselyn.
Pelayan itu sempat terkejut melihat tubuh Jaselyn yang penuh dengan luka, terlebih melihat bekas luka yang dia yakini akibat pukulan kepala ikat pinggang, yang ada pada punggung Jaselyn.
Jaselyn hanya mendesis saat luka itu terkena air dan sabun. Namun Jaselyn tidak berusaha memberontak, dia hanya diam membiarkan tubuhnya di bersihkan.
Selesai membantu Jaselyn mandi, pelayan itu juga membantu Jaselyn memakai pakaian, lalu membawanya ke kamar tamu khusus, kamar yang kedap suara seperti kamar utama milik Alex.
"Dimana dia?" Tanya Alex pada pelayannya.
"Ada di kamar tamu tuan."
"Bawakan dia makanan."
"Baik tuan."
Alex berjalan ke ruang tamu untuk menemui Leon.
"Selamat malam tuan." Ucap Leon saat mengetahui Alex datang.
"Iya, duduklah."
"Terima kasih tuan."
"Bagaimana?"
"Stuart hanya memerintahkan penjaganya membawa putrinya itu ke bandara, karena disana akan ada orang lain yang menjemputnya."
"Lalu, apakah setelah dia tahu putrinya tidak berada di negara Z, dia meminta orang untuk mencarinya?"
"Sepertinya dia belum di hubungi oleh tuan Yu."
"Hmm, begitu."
"Iya tuan."
"Baiklah, kau makanlah lalu istirahat. Aku akan mengurus wanita itu dulu."
"Baik tuan."
Alex lalu pergi dari ruang tamu, dia berjalan menaiki tangga menuju lantai dua.
Disana dia melihat pelayannya baru keluar dari kamar tamu, mungkin tadi membawakan makanan untuk Jaselyn.
"Maaf tuan." Ucap pelayan itu, membuat Alex berhenti melangkah.
"Ada apa?"
"Apa saya perlu membawakan obat untuk nona yang ada didalam? Saya lihat..."
"Tidak perlu." Ucap Alex dengan cepat memotong perkataan pelayannya.
"Baik tuan, saya mengerti."
Alex kembali berjalan menuju kamar itu tanpa berkata apa-apa lagi pada pelayannya.
Alex membuka pintu kamar dan masuk kedalam kamar itu, di dalam kamar Alex melihat Jaselyn sedang duduk bersandar pada ranjang.
Alex berjalan mendekati ranjang itu dengan langkah lebar, kemudian duduk di depan Jaselyn.
"Jadi ini anak sulung keluarga Stuart yang sangat di tutupi dari orang-orang?"
Alex melihat Jaselyn seksama, menatap bentuk wajah Jaselyn dari hidung yang mancung, bibir yang cukup tipis dan berwarna pink, mata yang tidak begitu lebar, dan kulit yang putih.
"Cukup menarik dan cantik." Gumam Alex.
Jaselyn yang tersadar jika ada seseorang di depannya menatap Alex, dia masih diam, yang sepertinya pengaruh obat bius masih ada pada tubuhnya.
Tapi itu tidak membuat Alex merasa simpati melihat wajah yang polos itu.
Alex mendekatkan wajahnya pada wajah Jaselyn "Kau milikku kelinci kecil, dan tidak akan pernah bisa terlepas dari genggamanku." Bisik Alex pada telinga Jaselyn.
Dengan cepat Alex mencium dan m*lum4t bibir Jaselyn.
Jaselyn yang merasakan bibirnya di lum4t secara paksa tersadar, Jaselyn mencoba mendorong tubuh Alex tapi tubuhnya terlalu lemah, sehingga dia hanya bisa diam menerima apa yang Alex lakukan padanya.
"Lepaskan aku! Aku mohon biarkan aku pergi. Lepaskan aku!" Teriak Jaselyn sambil menangis setelah Alex melepaskan lum4tannya.
"Percuma kau berteriak, tidak akan ada orang yang mendengar teriakan mu disini." Ucap Alex yang menatap Jaselyn dengan tajam.
"Aku mohon lepaskan aku tuan. Aku mohon." Jaselyn memohon sambil menangis, tubuhnya gemetar dengan hebat karena ketakutan.
Alex yang melihat ketakutan dimata Jaselyn menyunggingkan senyuman devi*lnya.
Bagi Alex, Jaselyn yang ketakutan seperti ini akan semakin membuatnya bersemangat untuk menyiksanya.
"Untuk apa aku melepaskanmu? Keluarga mu juga tidak melepaskan keluarga ku, saat mereka mengambil semua milik kami." Seru Alex.
Jaselyn menggelengkan kepala, dia sama sekali tidak mengerti apa yang di katakan oleh Alex.
Tubuhnya terasa begitu sakit, dan dia merasa luka lamanya robek dan membuat punggungnya sangat perih.
Alex menatap Jaselyn yang ketakutan dan kesakitan itu dengan tajam, dia tidak akan pernah melepaskan wanita dari keluarga Stuart itu.
Dan malam ini secara paksa, Alex merenggut hal yang paling berharga milik Jaselyn. Hingga wanita yang lemah itu tidak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Mas Bos
Alex uda kebelet pipis
sampe ga merhatikan dulu
klo badan jaselin banyak lukanya
2024-02-03
0
Ratna Anggraeni
Si Alex main bobol Bae,.,.🤦🤦🤦🤦
2023-09-30
0
jhon teyeng
wah alex 😔
2023-05-05
1