Part 4

Di sebuah rumah yang cukup besar seorang wanita muda tengah terbujur lemah diatas lantai setelah di pukuli oleh ayahnya. Tubuhnya penuh dengan luka dan lebam, bahkan ada noda darah di pinggir bibir kirinya.

"Ingat Jaselyn, Papa tidak ingin melihatmu bekerja di toko bunga itu lagi! Benar-benar memalukan!" Seru Robert Stuart pada Jaselyn.

Jaselyn yang masih meringkuk hanya bisa diam mendengarkan ayahnya yang tengah berteriak padanya. Dia tidak tahu kenapa ayahnya sangat marah hanya karena dia bekerja di toko bunga, padahal selama ini ayahnya tidak pernah marah padanya ketika tahu dia bekerja di kafe.

"Kalian, bawa anak ini ke kamarnya!" Perintah Robert kepada dua orang penjaga yang berdiri di belakangnya.

"Baik tuan." Ucap salah seorang penjaga itu.

Dengan sigap kedua penjaga rumah itu membawa tubuh Jaselyn yang sudah tidak berdaya ke kamarnya.

"Dasar anak susah di atur." Ucap Robert.

Didalam kamar, Jaselyn hanya bisa berbaring diatas ranjang yang tidak terlalu besar. Air matanya mengalir, tubuhnya terasa remuk akibat tendangan dan pukulan dari Robert.

Seorang pelayan di rumah Robert masuk kedalam kamar Jaselyn sambil membawa sebuah wadah berisi air hangat dan handuk kecil.

"Nona muda, saya akan membantu anda membersihkan tubuh anda." Ujar pelayan itu pada Jaselyn.

Jaselyn hanya mengangguk pelan. Di rumah besar keluarga Stuart hanya pelayan itu dan kepala pelayanlah yang cukup baik padanya.

"Mari nona muda, saya bantu anda melepaskan baju anda." Ucap pelayan itu lagi.

Jaselyn duduk dengan pelan sambil menahan rasa sakit di tubuhnya. Setelah duduk pelayan itu membantu Jaselyn melepaskan baju yang dia kenakan.

Pelayan itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat semua bekas luka di tubuh nona mudanya. Dia juga bisa melihat bekas luka lama yang sedikit coklat akibat pukulan ikat pinggang Robert beberapa waktu yang lalu.

Dengan pelan pelayan itu membersihkan tubuh Jaselyn yang terbaring di atas ranjang. Suara desis4n dan sedikit er4ng4n kesakitan terdengar pilu keluar dari bibir Jaselyn, tapi itu semua sudah biasa di dengar oleh pelayan yang setia dan baik hati itu.

Selesai membersihkan tubuh Jaselyn, pelayan itu juga membantu mengoleskan obat pada luka Jaselyn dan membantu dia memakai pakaian bersih yang sudah di ambil dari lemari.

"Istirahatlah nona muda. Setelah anda bangun saya akan membawakan makanan untuk anda." Ucap pelayan yang membantu Jaselyn.

Jaselyn hanya mengangguk lagi sambil tersenyum pada pelayan itu.

Perlahan Jaselyn membaringkan tubuhnya dan mulai merapatkan kedua matanya lalu tertidur.

Sementara itu di ruang TV Monica dan Lusi (ibu Monica ) tengah fokus melihat sebuah berita. Mereka melihat seorang pembawa berita menyampaikan tentang perusahaan yang sekarang tengah banyak di perbincangkan akhir-akhir ini.

Semua orang masih penasaran siapa CEO di balik perusahaan hebat itu, sampai membuat sepasang ibu dan anak di keluarga Stuart juga ikut penasaran.

"Kira-kira siapa pemilik perusahaan itu, kenapa dia begitu sombong tidak mau keluar?" Ucap Monica dengan sedikit kesal.

"Mungkin dia orang yang tampan, jadi tidak mau orang lain mengetahuinya." Ucap nyonya Stuart.

"Kalau memang dia tampan aku harus mendapatkannya. Jadi aku tidak perlu bekerja setelah aku lulus kuliah nanti."

Lusi tersenyum mendengar penuturan putri tersayangnya. Dia juga setuju dengan putrinya itu, apalagi mengingat kehebatan orang itu yang hanya kurang dari 5th telah berhasil menempati posisi kedua orang terkaya di negara Y.

"Kamu benar sayang, jadi saat kita sudah mengetahui siapa orang itu, kamu harus cepat bertindak sebelum wanita lain mendapatkannya." Ucap nyonya Stuart mendukung ucapan anaknya.

"Mama, itu tidak mungkin. Aku adalah perempuan yang cantik, pintar dan juga sexy. Orang itu tidak akan mungkin jika tidak tertarik dengan Monica."

"Ya kau benar sayang. Anak mama memang yang paling cantik dan pintar."

Kedua wanita itu tertawa, seolah mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Robert Stuart yang baru selesai berganti pakaian.

"Ah sayang, kami sedang membicarakan tentang direktur perusahaan yang sedang ramai di bicarakan di media akhir-akhir ini." Ucap nyonya Stuart.

"Oh begitu, Papa juga penasaran dengan orang itu. Dia sepertinya orang yang cukup hebat."

Robert Stuart duduk di samping istrinya.

"Papa benar, dan Monica ingin mendapatkan laki-laki itu." Ucap Monica.

"Kalau begitu kau harus tampil dengan cantik dan anggun, jangan biarkan dia melirik wanita lain saat bertemu dengan mu."

"Aku selalu berpanampilan menarik, dan sejak lahir aku sudah cantik, Pa."

"Iya, iya. Anak Papa memang paling cantik."

Monica tersenyum malu karena Robert Stuart memujinya cantik.

Di ruang makan, seorang pelayan dan kepala pelayan rumah itu menggelengkan kepala mereka. Karena mereka melihat ketidak adilan yang di lakukan oleh Robert Stuart pada kedua putrinya itu.

Terpopuler

Comments

Mas Bos

Mas Bos

masih berusaha mencerna
yg uda tersaji

2024-02-03

0

jhon teyeng

jhon teyeng

gak coment dl mo bc 10 bab👻

2023-05-05

1

AymindU

AymindU

semangat up kak😊💪

2023-04-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!