Seorang wanita muda bernama Jaselyn Stuart (22th) duduk di kursi belakang sebuah taxi, matanya menatap keluar jendela mobil. Pikirannya saat ini sedang cemas, karena hari ini mata kuliah pertama pasti sudah di mulai, dan wanita itu masih berada di dalam taxi menuju universitas dimana dia kuliah.
Sampai di depan universitas, Jaselyn langsung memberikan uang kepada supir taxi dan dia segera turun.
"Aku harus lebih cepat lagi." Ucap Jaselyn sambil berlari.
Dengan cepat Jaselyn berlari melewati beberapa kelas juga mahasiswa lainnya, Jaselyn terus berlari menaiki tangga karena kelas yang dia tuju ada di lantai 2.
Beberapa mahasiswa yang di lewati oleh Jaselyn menatapnya dengan heran, karena mereka melihat Jaselyn berlari seperti sedang di kejar oleh hantu di pagi hari.
Dengan nafas memburu Jaselyn membuka pintu kelas yang kini ada didepannya.
Ceklek
Dosen dan para mahasiswa yang berada di dalam kelas menoleh ke arah pintu yang Jaselyn buka.
"Maaf pak.. sa..ya terlam..bat." Ucap Jaselyn dengan nafas terengah-engah setelah masuk kedalam kelasnya.
Sang dosen dan teman-teman sekelasnya terkejut dan menatap heran kearah Jaselyn yang baru saja datang, pasalnya mereka tidak pernah melihat Jaselyn terlambat masuk kelas, walaupun itu hanya satu kali.
"Apa kau kesiangan saat bangun tidur, sehingga kau terlambat nona Jaselyn Stuart?" Tanya dosennya yang berdiri di depan kelas.
Dosen yang ada didepan Jaselyn adalah dosen yang terkenal dengan sebutan dosen killer. Dia tidak pernah melepaskan mahasiswa yang terlambat atau tidak mengumpulkan tugas.
"Tidak pak, saya tidak pernah terlambat bangun." Ucap Jaselyn setelah mengatur nafasnya.
"Lalu?"
Jaselyn diam tidak menjawab pertanyan sang dosen. Dia tidak mungkin berkata jika pagi ini dia di persulit oleh adik dan ibunya saat dia akan berangkat ke kampus. Apalagi didepan dosen killer itu.
Melihat Jaselyn yang enggan untuk menjawab, dosen pun akhirnya mempersilahkan Jaselyn untuk duduk di kursinya.
"Karena ini adalah kali pertama kamu terlambat, maka saya memaafkan mu. Pergilah ke tempat duduk mu." Ucap sang dosen.
Para mahasiswa didalam kelas terperangah mendengar ucapan dosen mereka, yang membolehkan Jaselyn untuk duduk untuk mengikuti kelasnya tanpa hukuman apapun.
"Baik, terima kasih pak." Ucap Jaselyn.
Jaselyn berjalan ke kursi kosong yang ada di deretan paling belakang, karena dia tidak ingin di tatap oleh para mahasiswa yang masih tidak percaya dengan keputusan dosen mereka itu padanya.
Setelah semua mahasiswa tenang, dosen meneruskan materi yang sempat tertunda karena kedatangan Jaselyn tadi.
Jaselyn Stuart adalah wanita yang bisa dikatakan sempurna di kalangan para wanita. Bagaimana tidak? Dia mempunyai postur tubuh yang tinggi, kulit bersih seperti tanpa noda, wajah yang cantik, senyum manis, dan otak yang pintar. Bahkan para dosen kadang meminta bantuan pada Jaselyn untuk memeriksa tugas para mahasiswa.
Namun di balik itu semua, kehidupan Jaselyn sangat jauh berbeda dengan apa yang di pikirkan oleh teman-temannya, yang mengira jika kehidupan Jaselyn sangat bahagia, karena dia adalah anak sulung dari keluarga Stuart. Keluarga terkaya nomor 4 di negara Y itu.
...----------------...
CEO yang berhasil naik ke posisi 2 orang kaya di negara Y, dan menjadi pusat perhatian karena telah membawa perusahaannya masuk kedalam lingkup 3 perushaan besar di dunia, tengah duduk di depan meja kerjanya di dalam kantor perusahaan miliknya.
Alex, kini tengah menatap lekat sebuah dokumen dari sekertarisnya, dia membaca dokumen itu dengan sangat serius. Sementara seorang sekertarisnya berdiri dengan setia di depan meja kerjanya.
"Apa yang dia lakukan akhir-akhir ini?" Tanya Alex pada sekertarisnya.
"Dia melakukan hal biasa yang dia lakukan oleh para mahasiswa pada umumnya, tuan. Pergi ke universitas, belajar dengan temannya, dan dia juga bekerja paruh waktu jika kuliahnya hanya setengah hari." Jawab Leon yang tidak lain adalah sekertaris Alex.
Alex yang mendengar itu hanya mengangguk tanpa menatap Leon yang berdiri di depannya.
"Lakukan semua rencananya minggu depan. Sudah terlalu lama keluarga itu hidup bahagia dengan uang keluarga Dominic." Ucap Alex seraya meletakan dokumen yang dia baca.
"Baik tuan.Tapi tentang Jaselyn Stuart....."
"Bawa dia ke mansion di pinggir kota. Aku sendiri yang akan memberikan dia hukuman disana."
Leon yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun di kediaman Dominic mengerti bagaimana hidup Alex.
"Maaf tuan, tapi Jaselyn Stuart....."
"Kenapa? Dia juga anak pak tua Stuart itu. Jadi dia juga harus ikut di hukum, karena sama-sama menikmati kekayaan keluargaku." Alex menatap tajam Leon.
Leon menundukkan kepalanya karena tatapan tajam dari Alex, dia merasa sedikit ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya mengenai Jaselyn Stuart pada Alex.
Namun dia sangat paham bagaimana sifat bos nya itu, dan itu mampu membuatnya hanya bisa diam tanpa memberitahu apapun pada Alex tentang Jaselyn Stuart yang sebenarnya karena takut.
Alex kembali melihat dokumen yang ada di atas meja, senyum devi*l tersungging dengan jelas di bibirnya.
"Robert Stuart, tunggu saja. Kau tidak akan lama tertawa bahagia, karena aku sudah datang untuk menghancurkan semua keluarga mu."
ddrrrrrrrtttt
Sebuah pesan masuk ke ponsel Alex. Setelah melihat siapa yang mengirim pesan itu Alex hanya berdecak, Alex tidak berniat untuk membalas pesan tersebut.
"Carikan baju untuk Amanda, dan setelah siap bawa dia ke club biasa untuk menemani tuan Arnold. Wanita itu benar-benar menggangu, sudah saatnya memberi dia pelajaran agar tidak mengganggu hidup seorang Dominic Alexander lagi." Ucap Alex.
"Baik tuan."
Setelah itu Leon keluar dari ruang kerja itu untuk melakukan apa yang di perintahkan Alex padanya.
Alex berdiri dan berjalan menuju jendela besar di ruang kerjanya. Dia kembali menatap sebuah gedung yang tidak begitu jauh dari gedung tempat dia berdiri. Tangan Alex mengepal melihat gedung perusahaan itu.
"Aku akan mengambil kembali semua yang telah kalian curi dari keluarga ku. Walaupun aku harus meruntuhkan bangunan yang sudah ayahku dirikan dengan susah payah itu."
Alex masih sangat ingat bagaimana perlakuan keluarga Robert 17 tahun yang lalu. Meski telah berlalu begitu lama, tetapi perkataan mereka masih sangat Alex ingat sampai sekarang, dan itu yang membuat Alex mampu mencapai kesuksesan seperti saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀Dყαʂ ✿࿐
ku dukung kamu bales dendam sih, tapi kasian jeselyn
2023-09-15
0
𝐀⃝🥀Dყαʂ ✿࿐
hohoho bener kan👀
2023-09-15
0
𝐀⃝🥀Dყαʂ ✿࿐
dia lagi ngulik kehidupan jeselyn kah?🤔
2023-09-15
0