Via dan Erik pun mulai memesan makanan.
Via makan dengan lahap karna sedari tadi memang dia sudah sangat lapar.
Erik yang melihat Via makan hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Pelan pelan makannya," ujar Erik
"Tidak ada yang akan merebut makananmu Vi," ledek Erik.
Via mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan Erik yang meledeknya.
"Aku tahu tidak ada yang akan mengambil makananku, tapi apa kamu tahu Erik, aku benar-benar kelaparan dan juga aku merindukan makanan Indonesia," tutur Via.
"Lebih dari seminggu aku harus makan makanan yang sebetulnya kurang cocok di lidahku, maka dari itu hari ini aku ingin membalas dendam, selama perut aku bisa menampung, aku akan makan," tambah Via sambil meneruskan makannya.
Erik hanya tersenyum melihat tingkah Via.
Beberapa hidangan sudah habis di lahap Via,
gadis itu tampak kekenyangan.
"Apa kamu masih mau pesan lagi ?" tanya Erik.
Via menggelengkan kepalanya,
"Erik, kamu pikir perut aku karung apa !" jawab Via sambil membelalakkan matanya.
"Bukannya kamu bilang akan balas dendam, aku hanya membantu untuk membalaskan dendam mu," ledek Erik
"Sudah, aku mau ke toilet," ucap Via. Sejujurnya dia merasa malu pada Erik yang terus-menerus meledeknya.
Via pun segera beranjak menuju toilet.
Di sisi lain restauran tersebut, Sarah mulai menempel pada Ziga, tangannya bergelayut manja di lengan kokoh Ziga.
Ziga tampak jengah dengan tingkah Sarah, karena memang selama ini dia tidak pernah mau bersentuhan dengan wanita. Namun entah mengapa dengan Via adalah suatu pengecualian.
"Sebaiknya jaga sikapmu Sarah !" tegur Ziga.
"Kamu tahu sendiri paparazi itu selalu haus akan berita tentangmu," ucap Ziga.
"Dan kamu juga tahu kalau besok adalah hari pernikahanku, aku tak mau ada gosip yang akan mengganggu proses jalannya pernikahanku," tambah Ziga.
"Apa lagi orang tua dan seluruh keluarga besarku akan hadir. Jangan sampai pertemuan kita kali ini dapat berakibat buruk pada reputasi kita berdua," jelas Ziga.
"Tapi kamu tidak benar-benar menikah dengan wanita itu, pernikahan ini hanya pura-pura. Lalu mengapa kau begitu tegang," rengek Sarah.
"Ingat Sarah, kau lah yang mengusulkan pernikahan ini, jadi tolong sekarang jangan mempersulit keadaan," tegas Ziga yang mulai kesal mendengar rengekan kekasihnya tersebut.
Sarah merajuk, kemudian gadis cantik itu berdiri meninggalkan Ziga beserta manajernya.
"Sarah, kau mau kemana ?" tanya Roy manajer Sarah.
"Toilet," jawab Sarah ketus.
Sarah berranjak ke toilet dalam keadaan marah, dan tanpa sengaja dia menabrak pelayan restauran sehingga minuman yang di bawa pelayan tersebut tumpah dan mengenai tubuh Via yang kebetulan melintas di sana.
Bukannya meminta maaf, Sarah malah memarahi pelayan tersebut.
"Kami ini bagaimana sih, kalau kerja yang benar !" umpat Sarah pada pelayan tersebut.
Pelayan tersebut tidak menghiraukan perkataan Sarah, dia sibuk meminta maaf pada Via yang terkena tumpahan minuman yang di bawanya.
"Maafkan saya Nona, saya tidak sengaja, tadi Nona ini menabrak saya, sehingga saya kehilangan keseimbangan," ucap pelayan tersebut berusaha menjelaskan pada Via.
"Sekali lagi saya minta maaf Nona," ucapnya lagi seolah memohon pengampunan dari Via.
Sarah yang mendengar perkataan pelayan tersebut bertambah tidak senang, marahnya semakin menjadi jadi.
"Kamu menyalahkan saya atas ketidakbecusanmu dalam bekerja ?" tanya Sarah tidak senang.
Si pelayan tersebut tidak menghiraukan kemarahan Sarah, dia terus meminta maaf pada Via.
"Sudahlah, saya tidak apa apa," jawab Via sopan.
"Ini hanya masalah kecil," tutur Via.
"Tapi Nona, ijinkan saya untuk memberi anda ganti rugi," ucap pelayan tersebut, dia merasa sangat bersalah karena kini baju yang di kenakan oleh Via basah semua.
"Tidak perlu, saya baik baik saja," tolak Via.
Jawaban Via membuat Sarah semakin meradang.
"Jangan terlalu baik pada seorang pelayan, dia harus di beri pelajaran agar tahu letak kesalahannya," ucap Sarah berusaha memanasi Via.
Dasar wanita sombong, sudah tahu dia yang salah, mengapa dia yang marah, batin Via.
Via merasa kesal dengan sikap Sarah, apalagi kini Sarah marah marah tak jelas.
Adu argumen antara mereka bertiga menjadi tontonan para pengunjung restauran tak terkecuali Erik dan Roy manajer Sarah.
"Ada apa Vi ?" tanya Erik yang langsung menghampiri Via ketika mendengar keributan itu.
Erik terkejut melihat baju yang di kenakan Via basah semua, dia pun dengan sigap membuka jasnya untuk menutupi tubuh Via yang basah
"Oh, jadi wanita ini adalah kekasihmu," ucap Sarah yang terkejut melihat Erik melindungi Via.
"Pantas saja, kalian orang rendahan memang sangat serasi," hina Sarah.
Erik tak menyangka akan berhadapan dengan Sarah, matanya memandang sengit ke arah Sarah. Erik berusaha menahan amarahnya mendengar hinaan Sarah. Andai saja Sarah bukanlah kekasih Ziga, dia tidak akan tinggal diam melihat Sarah menghina Via.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Stefani Pandita
Aduuuh vina masian deh ketemu ama sarah yg begitu jahat serta sombongnya minta ampun
2021-06-28
1
Neng Nuraeni Saeful Rahman
erik teman sejati
2021-02-17
1
Ratna Utami
erik sm via aja lah
2020-12-22
1