Setelah mendengar penjelasan itu jantung Via serasa berhenti berdetak,
air mata pun kembali menetes membasahi pipinya.
"Lalu, apa yang bisa dilakukan Dok ?" tanya Via.
"Berapa lama keadaan seperti ini ?" tanya Via lagi, kali ini dengan suara yang lebih pelan.
Dokter Hadi menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Via.
"Kamu bisa memutuskan melanjutkan perawatan atau menghentikannya," jawab Dokter Hadi.
" Dalam keadaan seperti ini biasanya kesempatan paling besar untuk sadar hanya dalam 3 bulan, jika dalam masa itu pasien tidak juga sadar maka kemungkinan yang terburuk dia tidak akan pernah bangun,"
jelas Dokter Hadi.
Via semakin menundukkan kepalanya,
Ah, mengapa hidup ini begitu berat untukku, gumam Via dalam hatinya.
"Saya ingin terus melanjutkan perawatan Dok," jawab Via yakin.
"Baik, kami akan melakukannya. Tapi Anda juga harus berpikir tentang biayanya,
karena jelas itu tidak akan murah," jelas Dokter Hadi tanpa bermaksud menyinggung Via.
"Saya mengerti Dok," jawab Via.
" Baiklah, saya akan memberikan Nona dokumen untuk perawatannya,
jadi Nona bisa menandatanganinya," jelas Dokter Hadi.
"Iya Dok," jawab Via singkat.
Setelah membaca dokumen ,Via sempat terkejut melihat nominal yang tertera di kertas itu.
sebanyak itu, darimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu, batin Via.
"Nona, Nona," panggil Dokter Hadi membuyarkan lamunan Via.
"Ada apa Dok?" tanya Via setelah tersadar dari lamunannya.
"Jika tidak ada masalah dengan dokumennya silahkan Nona tanda tangani," jawab Dokter Hadi.
"Adapun untuk biaya, batas akhir pembayaran satu minggu dari sekarang," tambah Dokter Hadi.
Seketika Via merasa tubuhnya limbung.
Bagaimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu satu minggu, jerit hati kecil Via.
Tapi aku tidak boleh menyerah, ini semua demi kakak. Aku yakin suatu hari nanti kakak akan sadar, suara hati kecil Via berkata.
Dengan sekejap di tanda tanganinya dokumen persetujuan perawatan itu lalu di serahkannya pada Dokter Hadi.
Via kembali menatap tubuh Reza yang terbaring lemah di atas tempat tidur di balik ruangan kaca itu.
Aku harus kuat, gumam Via.
Aku akan berusaha keras agar bisa mendapatkan uang untuk biaya perawatan kakak, tekad Via.
Via kembali kerumah dengan langkah gontai.
Setibanya di rumah Via langsung masuk kamar.
Bibi Weny yang melihatnya merasa heran. Dia merasa ada sesuatu yang besar yang sedang dihadapi oleh keponakannya tersayang itu.
Ketukan di pintu membuyarkan lamunan Via yang sedang berpikir untuk bisa dengan cepat memperoleh uang untuk perawatan kakaknya.
"Ini Bibi Via," suara bibi Weny dari balik pintu.
Via segera beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu kamarnya.
"Ada apa Vi ?" tanya Weny setelah melihat wajah keponakannya yang begitu murung.
"Apa terjadi sesuatu pada Reza ?" tanya bibi Weny lagi, kali ini lebih berhati-hati.
Dia tahu keponakannya sedang dalam kondisi yang memprihatinkan.
Kehilangan kedua orang tua, kakak laki-laki satu-satunya sekarang terbaring di rumah sakit tanpa seorang pun tahu kapan dia akan terbangun.
Itu pasti pukulan teramat berat bagi seorang gadis seperti Via.
Via langsung menghambur ke pelukan bibinya.Gadis itu terisak mengeluarkan semua tangisnya.
"Menangislah!"ucap Weny.
"Setidaknya itu bisa meringankan beban emosimu sekarang," hibur Weny sembari membelai rambut Via berusaha sebisa mungkin menenangkan hati gadis itu.
Setelah beberapa saat tangis Via pun mereda, Via melepaskan pelukannya pada Weny.
Lalu ia pun mulai bercerita semua yang terjadi di rumah sakit tadi .
"Apa yang harus aku lakukan Bi?" tanya Via masih dalam keadaan terisak menahan tangis.
Weny mengelus lembut punggung Via, dia juga tidak bisa membantunya banyak. Weny telah berpisah dengan suaminya dan kini putra satu-satunya sedang kuliah sambil membuka usaha kecil-kecilan di negara S. Kini Weny pun sama bingungnya, dia mencoba berpikir keras siapa yang dapat membantunya pada saat seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Fatihe Istiqomah
🤧
2021-09-23
0
Heny Ekawati
kasihan
2021-08-24
0
TEBTUAN ROMBOQ
viiii👍👍😢
2021-03-06
0