"Bi, perkenalkan ini Ziga," ucap Via memperkenalkan Ziga pada Weny.
"Dia baru saja datang dari Amerika," tambah Via.
"Halo, saya Weny bibinya Via," sapa Weny memperkenalkan diri pada Ziga.
"Halo Bi, saya Ziga kekasih Via. Senang berkenalan dengan Bibi," balas Ziga sopan.
Mata Weny tampak bersinar, dia merasa bahagia melihat Via kini telah mendapatkan kekasih yang sangat tampan.
"Seneng mendengar Via sudah memiliki kekasih, jadi saya tidak terlalu khawatir ," ucap Weny.
"Silahkan di minum airnya nak Ziga, maaf sudah datang dari jauh tapi tidak di suguhkan apa-apa," ujar Weny ramah.
"Tidak apa apa Bi, saya tahu Via dan keluarga masih dalam keadaan berduka. Dan saya ikut prihatin Bi," jawab Ziga.
"Terima kasih Nak ," sahut Weny.
"Bi, bisa tolong temani Ziga sebentar, ada yang ingin Via ambil di kamar," pinta Via.
"Iya sayang," jawab Weny.
Via pun segera meninggalkan Ziga dan Weny beranjak menuju kamarnya.
"Bi, ada yang ingin saya bicarakan," ucap Ziga.
"Ada apa nak Ziga?" tanya Weny lembut.
"Saya ingin mengajak Via bertemu dengan orang tua saya," jawab Ziga.
"Dan rencananya kami akan menikah akhir bulan ini," tambah Ziga sedikit ragu, ia takut Weny akan menolaknya.
Weny terkejut, dia belum terlalu mengenal Ziga, dan ini adalah pertemuan pertamanya dengan pemuda itu.
Melihat ekspresi Weny, Ziga menghela nafas panjang.
"Saya tahu Bibi baru bertemu dengan saya dan belum mengenal benar siapa saya, tapi saya hanya bisa mengatakan kalau saya akan mencoba sebisa mungkin untuk membahagiakan Via," ujar Ziga yakin.
"Karna bagi saya, Via adalah harta saya yang paling berharga," tambah Ziga yang membuat hati Weny tersentuh mendengarnya.
Ya ampun bisa-bisanya aku bicara seperti itu, batin Ziga.
Ziga memang terkenal dingin dan tak banyak bicara, namun entah mengapa demi Via, dia telah banyak bicara hal yang tak pernah terlintas dalam pikirannya.
Sejujurnya Ziga merasa tersentuh melihat Via yang begitu tegar menghadapi semua masalahnya. Bahkan gadis itu merelakan seluruh masa depannya demi menyelamatkan sang kakak. Ziga tahu pernikahan bukanlah hal yang mudah bagi seorang wanita, apalagi dengan pernikahan kontrak yang berarti bahwa dia harus siap menyandang status janda dari seorang yang tidak di cintainya.
Ziga tersenyum pahit mengingat apa yang terlintas di pikirannya.
"Bibi setuju jika memang maksudmu baik nak Ziga, tapi semua itu terserah Via, karena itu adalah kehidupan yang nantinya akan dia jalani," ujar Weny membuyarkan lamunan Ziga.
Ziga pun menganggukkan kepalanya.
Tak berapa lama, Via turun dari kamarnya sembari membawa dokumen yang di perlukan untuk pernikahannya.
"Bi, ada yang mau kami bicarakan," ucap Via, dia tidak tahu kalau Ziga telah bicara masalah pernikahan dengan Weny.
"Bicaralah sayang!" sahut Weny sambil tersenyum karna sebenarnya dia sudah dapat menebak apa yang akan di bicarakan oleh Via.
"Kami ... kami akan menikah," jawab Via gugup, dia takut Weny tidak akan menyetujui rencana pernikahannya. Karena ini adalah kali pertama Weny bertemu dengan Ziga.
Weny tersenyum ke arah Via, dia melihat gadis itu gugup.
"Hai, mengapa ekspresimu seperti itu Nona cantik?" tanya Weny bermaksud meledek keponakannya tersebut.
"Jika kau bertemu calon mertuamu dengan ekspresi seperti itu, Bibi yakin mertuamu akan langsung bersembunyi di bawah lapisan bumi ke-tujuh," ledek Weny yang melihat ekspresi gugup dan rumit di wajah Via.
Mendengar kata kata Weny tentang calon mertua, wajah Via pun merona seketika.
Sementara Ziga sendiri hanya tersenyum melihat wajah calon istrinya yang putih sekarang telah berubah menjadi kepiting rebus
"Ah Bibi, mengapa bicara seperti itu" tegur Via malu malu.
"Kenapa malu sayang?" tanya Weny.
Ziga sudah menjelaskan semuanya pada Bibi. Bibi senang karena sekarang sudah ada orang yang bisa di andalkan untuk menjagamu, setidaknya kami punya seseorang yang bisa menjadi tumpuan hidupmu," tutur Weny tulus.
Via tersenyum getir mendengar ucapan Weny, bagaimanapun juga Weny bibinya memang tidak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya di balik pernikahan mereka.
Bagaimana Ziga dapat menjadi tumpuan hidupku, sedangkan pernikahan kami hanyalah sebuah pernikahan kontrak yang di awalnya saja sudah di tentukan untuk bercerai dalam kurun waktu tiga tahun.
Via menghela nafas berat, tapi dia mencoba tersenyum agar Weny tidak mencurigainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸
kontrak dulu... cocok.... lanjut...
2021-03-27
0
Anis Nur Azizah
patut menyandang pernikahan kontrak terlama dri sekian novel yg kubaca
2021-03-14
0
Wiwik Widyastuti
kok 3 tahun kontraknya, dimana mana paling mentok setaun🤣🤣blm sebulan jg udah bucin mrk🤪🤪🤪hadeeehhhh...
2021-02-10
1