SAYANG

Mobil Alex memasuki garasi pribadi milik nya, di sana terdapat beberapa mobil mewah yang di koleksi oleh alex. Garasi itu ada di bawah tanah, untuk naik ke atas mereka harus maniki sebuh lift yang terdapat di ujung lorong . Ternyata Alex sangat kaya, lavender bahkan tak mempercayai apa yang ia lihat

"Tadi kau bilang apa?". Alex ingin jika lavender mengulangi kata-katanya tadi. Namun gadis itu menjadi gugup dan malu, jadi untuk menutupi kegugupannya , Lavender langsung menarik tengkuk Alex dan mencium mesra pria itu, Alex terpaku ia tak percaya lavender berani menciumnya terlebih dahulu. Alex tersenyum kemudian membalas ciuman mesra lavender. Alex bahkan menarik tubuh lavender hingga gadis itu duduk di pangkuan nya. Lavender mengalungkan tangan nya di leher Alex. Dan Alex memeluk pinggang lavender. Ciuman itu berlangsung sangat lama, mereka bertukar Saliva, hingga akhirnya lidah Alex mulai menjelajahi rongga mulut lavender

Alex merasa ciuman lavender sangat manis, ia tak pernah menemukan bibir semanis itu sebelum nya. Dan Mereka hampir kehabisan nafas ketika Alex menyudahi ciuman mereka.

"Kau mengagetkanku". Ujar Alex ,ia terengah sambil membelai wajah cantik calon istrinya itu.

"Mari kita menikah". Lavender menarik nafasnya dalam dalam sebelum ia kembali mencium Alex. kini lavender lebih berani mengekspresikan dirinya, ia bahkan mulai berani meraba dada bidang Alex. Ciuman lavender seperti menuntut sesuatu yang labih dari Alex.

"Hentikan sayang, aku tak mau melakukan itu dengan mu sebelum kita menikah". Alex menggenggam jemari lavender. Ketika gadis itu mulai membuka kancing kemeja Alex satu persatu.

"Klau begitu, nikahi aku secepatnya". Otak lavender mulai tak bekerja, sebenarnya ia belum mau menikah namun ketika ia ingat apa yang di lakukan yoga, ia harus secepatnya meminta Alex menikahinya.

"Bersabarlah dulu". Alex kembali membelai wajah cantik lavender.

"Aku menginginkan mu Alex, sekarang". Lavender sudah tak dapat berfikir secara rasional, ia harus bisa tidur dengan pria itu, jika tidak bukan hanya dirinya saja yang hancur, bahkan ayah dan perusahaan keluarga akan runtuh begitu saja.

Alex menatap lavender tak percaya. Ia kemudian mencium lavender Mesra.

"Aku akan bilang pada ayah, untuk segera menikahkan kita, kau bersabarlah dulu sayang, jika kau sperti itu, aku akan kehilangan akal sehat ku". Alex mencium jemari lavender. Gadis itu menatap Alex, pria brengsek yang terkenal buas dan hebat di atas ranjang itu menolak ajakan calon istrinya. Lavender semakin merasa yakin jika Alex memang telah berubah untuk bisa mendapatkan dirinya.

"Tak mengapa jika kau memang kehilagan akal sehatmu, yang penting lawan mu itu aku". Lavender begitu menggoda ketika dengan sengaja ia mencium leher jenjang Alex.

"Argh". Alex berteriak, ia menatap frustasi gadis cantik yang masih berada di atas pangkuan nya.

"Kenapa kau berteriak". Lavender beringsut turun dari pangkuan Alex. Ia tersenyum kemudian melangkahkan kaki keluar dari mobil. Alex menghela nafasnya kemudian ia juga turun dari mobil.

"Mengapa kau nakal sekali sekarang". Alex menarik pinggul lavender hingga dada mereka berbenturan. Alex merasa lavender malam ini begitu menggoda, ia langsung memeluk lavender dan menarik tubuh gadis itu, perlahan tapi pasti Alex mundur dan lavender mengikutinya sedangkan bibir mereka masih bertautan.

Alex menarik lavender masuk ke dalam lift dan mengunci gadis itu. Ia melepaskan ciuman nya, punggung lavender bersandar pada dinding lift, kemudian Alex meletakkan telapak tangan nya di pinggang lavender.

"Jangan lagi menggodaku , aku mohon". Alex merasa sangat frustasi.

"Aku hanya mencium mu". Ujar lavender.

"Baiklah, ingat mulai sekarang sampai menjelang pernikahan kau hanya boleh mencium ku, kau tak boleh lagi meraba tubuh ku , kau ingat itu, apa kau mengerti?". Alex menarik tubuh lavender hingga gadis itu kembali menabrak dada bidangnya.

"Aku ingat, sayang". Mendengar lavender memanggilnya dengan sebutan sayang membuat dada Alex semakin berdebar. Ia mundur kemudian berteriak.

"Ah , ****". Alex memukul dinding lift, gadis itu sangat menggoda.

"Sayang, liftnya sudah terbuka ayo keluar". Lavender cengengesan melihat rasa frustasi di wajah Alex.

"Ayo". Alex langsung menggandeng jemari lavender , ia berjalan menelusuri lorong rumah mewah itu.

"Rumah mu sangat besar, aku yakin aku pasti tak kan bisa menemukan jalan pulang jika aku tersesat di sini". Lavender mengedarkan pandangan nya, ia sangat terpesona dengan ornamen yang ada di rumah itu.

"Rumah ini akan menjadi milik mu sayang". Alex tersenyum. Mereka sampai di aula utama di mana pesta sedang di gelar. Alex memegang knop pintu, namun sebelum ia memutarnya lavender kembali menarik pria itu dan mencium nya.

Lavender sengaja melakukan itu, Karna ia melihat sosok yoga yang tengah mengamati mereka dari salah satu kamar di sana. Ia sengaja memeluk Alex dan mencium mesra calon suaminya itu.

"Kenapa kau selalu menyerang ku secara tiba-tiba". Alex bertanya ketika lavender melepaskan ciuman mereka. Namun seperti sengaja lavender malah semakin memeluk Alex, tatapan mata lavender dan yoga bertemu, lavender menyeringai kemudian ia kembali mencium mesra Alex.

"Ayo kita masuk sayang". Gadis itu sengaja membesarkan volume suaranya agar yoga bisa mendengar jika lavender memanggil Alex degan sebutan sayang.

Akhirnya lavender dan Alex memasuki ruangan itu, di dalam kamar yoga merasa murka, ia mengepalkan tinjunya.

Makan malam berjalan dengan sangat baik, calon pengantin itu terlihat sangat mesra. Rafael sangat bahagia melihat hal itu, ia berharap sang putra bisa meninggalkan pergaulan bebas nya jika nanti mereka telah resmi menikah.

"Ayah". Alex memulai pembicaraan dengan sang ayah, para tetua yang sedari tadi asik mengobrol satu sama lain langsung menatap Alex.

"Ya". Ujar Rafael, ia menatap putranya

"Ada hal yang ingin aku katakan, dan semoga jawaban yang kau berikan bisa membuat aku dan lavender lebih bahagia dari ini". Alex langsung menggenggam jemari lavender dan tersenyum manis.

Hati yoga semakin panas ketik ia menyaksikan kemesraan lavender dan Alex. Dadanya bergemuruh, rahangnya mengeras. Lavender kemudian menatap yoga, gadis itu tersenyum sinis pada yoga.

"Apa itu Alex?". Bryan yang angkat bicara kinj.

"Aku dan lavender memutuskan bahwa kami akan segera menikah dalam waktu dekat ini". Alex langsung berdiri dan berjalan ke arah ayahnya, dia berdiri di samping Rafael dan mengatakan pada semua tamu yang ada di sana.

"apa kau serius lavender". Rafael menatap gadis yang sebentar lagi menjadi menantunya itu.

"iya, om rafa". lavender tersenyum.

"kalau begitu, kemari lah beri aku pelukan ". lavender berdiri dan sedikit berlari kemudian memeluk Rafael. ia sedang mencari keamanan, jika ia bisa secepatnya menikahi Alex maka yoga sudah tidak bisa lagi mengganggunya.

mata lavender menatap yoga, kemudian ia berkata tanpa suara dan yoga bisa membaca gesture bibir lavender.

"you're lose"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!