Malam ini adalah malam pertunangan lavender dan Alex. Lavender menatap dirinya lewat cermin, ia sangat cantik . Setelah malam ini , semua orang akan tau bahwa lavender adalah milik Alex.
Rangga mencoba meyakinkan lavender agar ia bisa menerima pria brengsek itu dengan hati yang lapang, ia tak boleh menolak Alex.
Namun lavender masih memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa lepas dari jeratan perjodohan ini, lavender sangat tidak bahagia meskipun ia tau siapa calon suaminya. Banyak wanita di luaran sana yang berharap menghabiskan waktu di atas ranjang bersama Alex. Pria itu sangat kaya, ia juga pintar dan cerdas namun hobinya yang gemar bergonta ganti pasangan membuat lavender semakin tak menyukainya.
Valentin memasuki kamar lavender, gadis itu menatap takjub sahabatnya
"Kau sangat cantik". Ujar Valentin .
"Aku sangat gugup". Ujar lavender.
"Hari ini semua orang kaya dan terpandang datang , apa kau tau.. pertunangan kalian di gelar secara besar-besaran, aku yakin setelah ini kau akan menjadi wanita yang di segani semua orang, dan para wanita yang mengajarkan Alex akan iri padamu, jadi bersiaplah ". Valentin memegang telapak tangan lavender.
"Rasanya ingin kabur saja, ". Ujar lavender.
"Kau tau, tadinya aku tak berharap kau mau menerim perjodohan ini, namun semalam ayah ku menceritakan keadaan perusahaan ayahmu, dan hanya keluarga Alex lah yang bisa membantu kalian, jadi lavender demi ayah mu maka aku harap kau bisa bertahan". Mendengar itu lavender langsung mengambil nafasnya dalam - dalam, kemudian ia berdiri.
Valentin menggenggam jemari lavender dan berjalan bersama sahabatnya itu menuju tempat pertunangan itu di selenggarakan. Pintu terbuka , lavender berjalan bersama Valentin. Semua mata terpana menatap lavender, gadi itu sangat cantik. Gaun yang dia kenakan membuatnya terlihat anggun dan seksi.
Alex yang sejak tadi berdiri menunggu calon tunangan nya pun tak luput menatap kagum gadis itu
Namun langkah kaki lavender terhenti ketika ia melihat sosok itu, sosok yang telah menyelamatkan nya, pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Mereka berdua beradu pandang, dan tanpa di duga pria itu terseyum pada lavender.
Senyuman itu sangat manis, lavender hampir jatuh di buatnya , namun Valentin dengan cepat menyadarkan lavender.
"Kau kenapa?" Ujar Valentin.
"Ia disini , pria itu ada di sini, ia di depan kita". Valentin melayangkan pandangan nya, dan memang benar. Pantas saja lavender jatuh cinta pria itu sangat.. cantik.
"Lupakan soal dia, Alex dan keluarga nya serta ayah mu sedang menunggu mu". Lavender menatap Valentin. Dengan sangat berat hati lavender kembali melangkahkan kakinya.
Acara berjalan dengan lancar, Alex dan lavender sudah bertukar cincin. Suara gemuruh tepuk tangan bergema di seluruh ruangan. Alex terseyum bangga, ketika ia bisa menunjukan pada semua orang bahwa lavender kini adalah miliknya.
Sebenarnya tanpa lavender ketahui, banyak pengusaha muda yang ingin memperistrinya bahka nama lavender sering di sebut ketika Alex mendatangi jamuan makan antara para pembisnjs muda.
Tadinya alex tak tau siapa lavender, bagaimana sosoknya, namun ketika Rafael mengajaknya makan malam di rumah tangga, akhirnya Alex tau siapa lavender..
Gadis santun dengan IQ tinggi dan calon pengacara sukses, ia juga sangat cantik dan sederhana. Itu lah mengapa Alex sangat menginginkan lavender.
Lavender terseyum saat beberapa pengusaha sukses memberikan selamat padanya. Namun nafasnya terasa berhenti ketika pria cantik yang berhasil merebut hatinya berdiri di hadapan Alex
"Selamat atas pertunangan kalian". Ujar pria itu .
"Aku pikir kau tak datang, kau terlalu sibuk jika hanya untuk menghadiri acara pertunangan sepupu mu ini". Alex terseyum sinis pada pria itu
Dan iya, lavender sangat terkejut ketika ia tahu bahwa pria itu adalah sepupu tunangan nya .
"Kita bersaudara, sangat tidak sopan jika aku tak mendatangi acara pertunangan mu, ya memang aku sangat sibuk, namun aku membatalkan penerbangan ku ke beberapa negara hanya untuk mu" . Suara pria itu sangat khas, lembut tapi juga tegas. Hati lavender berdebar kencang ketika pria itu mengalihkan pandangan nya ke arah lavender .
"Ah, kalau begitu terimakasih.. ngomong-ngomong perkenal kan ini tunangan ku lavender, dan sayang perkenal kan ini sepupuku Yoga". Yoga mengangkat tangan nya untuk bersalaman dengan lavender, dengan susah payah Lavender menetralisir degup jantung nya kemudian mengangkat tangan nya, ia akhirnya berasalam dengan yoga.
Lagi-lagi yoga tersenyum.
"Jangan terseyum lagi bodoh, aku bisa pingsan melihat senyum mu, mengapa kau menggodaku begitu". Lavender memaki yoga dalam hati. Namun bukan nya berhenti yoga malah tak melepaskan lengan lavender.
Karna Alex tak memperhatikan hal itu, joya semakin erat menggenggam jemari lavender. Kemudian ia maju dan berbisik di telinga lavender.
"Selamat atas pertunangan nya, aku harap kita bisa bertemu lagi setelah ini". Wajah lavender memerah. Hatinya mencelos ketika ia bisa dengan jelas mencium harum tubuh pria itu.
Kemudian yoga melepaskan tangan lavender dan berjalan pergi.
Pertunangan berjalan dengan sangat meriah, saat ini lavender tengah berdansa dengan Alex . Alex memeluk lavender erat hingga dada mereka bersentuhan.
"Setelah ini aku akan memiliki mu seutuhnya". Alex menyeringai
"Kita belum menikah, aku tak kan membiarkan mu bebas menyentuhku". Alex langsung mencengkram pinggang lavender, lavender meringis menahan sakit
"Rupanya kau lebih memilih perlakuan kasar dari ku ya, dari pada menyerahkan apa yang aku inginkan".
Dari jauh Yoga melihat perubahan wajah lavender merasa dan ia merasa bahwa ada yang tak beres oleh gadis itu, kemudian mata yoga menatap tangan Alex yang mencengkram pinggul lavender.
Ia kemudian berjalan ke arah para tamu yang sedang berdansa, semua mata gadis -gadis yang berada di sana tertuju pada yoga. Pria itu seperti magnet , ia mampu membuat semua gadis tertarik padanya.
Yoga berjalan mendekati lavender dan Alex
"Permisi, bolehkah aku berdansa dengan calon adik ipar ku?". Yoga meminta agar Alex memberikan izin padanya untuk mengajak lavender berdansa.
Alex menatap yoga kemudian terseyum.
"Silahkan". Alex memberikan lavender pada yoga.
"Terimakasih". Ujar yoga. Yoga langsung menggenggam jemari lavender dan memeluk pinggang lavender.
Lavender terdiam, dadanya naik turun tak karuan. Ia kemudian menatap yoga penuh tanya, mengapa tiba-tiba saja yoga meminta dirinya untuk menemani berdansa.
Yoga terseyum
"Atur detak jantungmu, agar tak ada yang tau bahwa kau jatuh cinta padaku".
"apa maksudmu, kau sangat percaya diri rupanya". lavender mencoba berpura -pura bahwa apa yang di katanya yoga itu salah
"aku bisa membaca pikiran orang lain yang menatap ku, apa kau tidak percaya? ". yoga terseyum sangat manis pada lavender. hatinya meleleh.
"kau salah". ujar levender.
"lavender, aku akan menjadikan mu milik ku".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments