lavender menyentuh bibirnya, kali ini ia tak bisa berfikir dengan baik, ia bingung, saat ini ia merasa bahwa dia mencintai 2 orang pria di waktu yang sama. entah apa yang telah di lakukan elang Sampai lavender bisa tertarik padanya.
ciuman dengan Alex terasa lebih manis , dan lembut. namun ciuman nya dengan yoga tak kalah manisnya.
"aku tak boleh seperti ini, aku harus menjauh dari Yoga, bagaimanapun kelangsungan perusahaan ayah ku ada di tangan om Rafael". ujar Fajrina. namun ketika ia mengingat kembali bagaimana ia menghabiskan waktu nya dengan yoga di atas ranjang membuatnya merasa merindukan sentuhan sentuhan itu.
lavender berteriak , ia mengacak rambutnya. ia frustasi.
"tidak boleh, itu tak boleh terjadi lagi, aku harus melupakan yoga, aku harus melupakan pria itu". lavender bangun, ia kembali mengacak rambutnya.
ia berjalan ke arah cermin dan membuka kemeja yang ia kenakan untuk tidur, ia melihat bekas kissmarks yang di buat yoga untuk nya . ada beberapa kissmarks yang sengaja yoga buat agar lavender selalu teringat dengan nya.
"ini bukan cinta, aku hanya terbuai sentuhan nya, aku tak mencintai dia, kalau aku mencintai dia, aku tak mungkin mau berciuman dengan Alex". lavender mencoba meyakinkan dirinya.
lavender langsung mendudukan dirinya di atas ranjang, menarik selimutnya kemudian bersiap tidur. namun ketika ia ingin memejamkan mata, suara ketukan terdengar dari luar. lavender tertegun,
sepertinya ia tau siapa yang datang, ia tak mau membuka pintu itu, ia tak mau melakukan kesalahan seperti kemarin. ia berusaha utuk melupakan yoga, namun tubuhnya tidak membiarkan itu terjadi.
lavender berjalan ke arah pintu,
"siapa?" lavender bertanya, ia pura-pura tidak tau siapa yang datang.
"buka pintunya ". dada lavender bergetar.
"aku sudah mengantuk, kau pergilah". ujar lavender.
"aku akan pergi ketika aku sudah melihat wajahmu". lavender tau, itu hanya akal-akalan yoga saja. kali ini lavender bertekad untuk tidak tergoda oleh pria itu.
"kita bicara besok". ujar lavender.
"buka, atau aku akan membukanya secara paksa, kau tau kan aku pemilik hotel ini, aku bisa masuk ke kamar mana pun yang aku mau". yoga menyeringai. dan lavender lupa akan hal itu. perlahan lavender membuka pintu kamarnya.
"kau mau apa". ujar lavender. mendapati gadis yang di incarnya hanya mengenakan pakaian minim membuat yoga habis kesabaran. ia langsung mendorong lavender, dan masuk ke dalam kamar gadis itu.
"kau sangat hebat, kau menerimaku, bahkan tubuhmu tak bisa menolak ku, tapi tadi kau malah berciuman dengan Alex di sini, kau luar biasa". yoga mencengkram leher indah lavender. namun cengkraman nya tak sekuat yang lavender kira. alih-alih mempererat nya yoga malah memijat leher gadis cantik itu.
"apa salah nya, dia calon suamiku". lavender mengatakan yang sebenarnya. bagaimanapun lavender harus mengakui hal itu.
"kau milik ku, apa kau belum sadar itu" yoga perlahan mendekati lavender, lavender pun mundur.
"kau mau apa, bukan kah sebaiknya kau melupakan apa yang telah kita lalui kemarin, aku calon adik iparmu, apa kau tega merebut ku dari Alex" . yoga malah tertawa.
"aku sudah menandai mu sayang, apa kau tak mengerti, aku tak kan memberikan mu pada pria lain meskipun itu Alex". yoga langsung merobek kemeja yang di pakai lavender. deja Vu, lavender ingat bagaimana pria itu merobek gaun pertunangan nya dengan Alex
"jangan lakukan itu, itu salah". lavender memegang tangan yoga. namun yoga malah mengangkat tubuh lavender dan melemparkan nya ke atas ranjang.
"aku suka membuat kesalahan, apa lagi itu menyangkut dirimu". yoga mencium lavender lembut. benar saja meskipun akan sehat lavender menolak yoga, namun tubuhnya sama sekali tak bisa menolak sentuhan pria itu.
"jangan lakukan itu". ujar lavender, namun meskipun ia memohon, ******* yang keluar dari mulutnya setelah itu mencerminkan segalanya.
"kau tak bisa berbohong padaku lavender". malam itu lavender kembali menyerahkan tubuhnya pada yoga. dan rupanya kali ini yoga benar-benar tak kan melepaskan lavender begitu saja.
"kau kenapa, kenapa terlihat sangat lelah, apa kau kurang tidur" . Alex menatap lavender, mereka dalam perjalan pulang.
"aku baik-baik saja". ujar lavender, bagaimana ia tak terlihat seperti kelelahan, semalam yoga membuat dirinya terbuai hingga pagi menjelang, ia hampir kehilangan kekuatan nya, bahkan lututnya tak sanggup berdiri terlalu lama.
"kau sangat pucat, apa kau mau pergi ke dokter terlebih dahulu". lavender terseyum dan menatap Alex.
"aku baik-baik saja , tenang lah ". Alex bingung, mengapa hari ini lavender menggerai rambut panjangnya. biasanya lavender sangat suka mengikat rambut indahnya itu. rupanya lavender sengaja, ia menutupi bekas kissmarks yoga di lehernya.
"kau tak mengikat rambutmu, padahal aku suka jika kau melakukan itu". ujar Alex.
"kepala ku sedang sakit, maka aku tak melakukan itu". jawab lavender sekenanya. ia tak mau Alex mengetahui apa yang ada di balik rambut lavender.
"baiklah, jika sakit mu semakin parah, hubungi aku ya, aku akan mengantarmu ke rumah sakit". ujar laex sambil membelai tangan lavender.
"baik". jawab lavender sambil memberikan senyuman termanis milik nya
"ah, jangan seperti itu, kau bisa membuat ku meleleh". mendengar ucapan Alex membuat lavender tertawa.
"kau gombal sekali, ada apa dengan mu". lavender semakin tertawa terbahak, ia tak menyangka bahwa Alex bisa semanis itu terhadapnya.
"aku tak kan menggombal di depan calon istriku, untuk apa, aku hanya mengatakan apa yang kurasakan". Alex ikut tertawa.
"Alex, apa kah yang kau katakan kemarin malam itu benar, apa kau mau berubah demi diriku?". lavender menatap wajah Alex, pria itu lebih tampan ketika sedang menyetir.
"tentu saja, maaf jika sebelumnya aku melakukan kesalah padamu, dan maaf krna sudah bersikap kasar padamu". Alex mengatakan hal itu dengan sungguh-sungguh.
"aku berharap ucapan mu bisa di percaya, maaf aku tak bisa berbagi pria dengan wanita lain." lavender sangat sadar, ia tak bisa berbagi pria, namun ia malah membagi dirinya dengan dua pria yang berbeda, dan lebih parahnya mereka masih bersaudara.
"apa kau sedang merayuku nona lavender". kini Alex yang menggoda lavender. gadis itu kemudian tertawa.
"aku tidak sedang merayu, aku sedang meminta , apa kau tau bedanya".
"aku tau nona, aku akan melakukan itu". mereka kembali tertawa bersama. namun ternyata Meraka tak menyadari jika mobil yoga tepat di samping mobil mereka.
yoga menatap kedua orang itu, rahang yoga mengeras. ia harus bisa merebut lavender dari Alex sebelum lavender benar-benar jatuh cinta pada pria itu. kemudian ia menghubungi sekertaris pribadi nya.
"cari tau tentang dia, jangan ada yang terlewat".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments