Kini lavender tengah mengenakan bikin cantik berwarna putih, ia tidur di atas kursi kayu di pinggir pantai. Kulitnya yang putih semakin bercahaya terkena sinar matahari. Ia sangat bosan karna meeting nya berlangsung sangat lama. Makanya ia memutuskan untuk berjemur saja di pinggir pantai.
Alex mendatangi lavender setelah meeting nya selesai. Ia duduk di sisi gadis itu kemudian menutupi dada lavender dengan jas nya.
"Aku sedang berjemur sayang". Ujar lavender, ia ingin membuka jas itu, namun Alex menahan nya. Pria itu mendekatkan wajah nya ke wajah lavender.
"Apa kau ingin ku bunuh sayang, sejak kapan kau memakai bikini hah, semua pria memandang mu rakus, aku tak suka , kau akan menjadi milik ku maka tak kan ku biarkan pria lain menatap tubuhmu". Setelah berkata begitu Alex langsung mencium bibir lavender.
"Kau sangat overprotektif rupanya tuan muda Alex". Lavender menggigit bibir bawahnya, ia merasa bangga karna Alex memperlakukannya dengan sangat baik.
"Ya, tapi hanya dengan mu". Alex kemudian berdiri dan menatap lavender. Ia merasa belakangan ini lavender selalu saja menggoda nya, dia sebenarnya suka ketika levender melakukan itu. Namun Alex ingin menyentuh lavender ketika mereka resmi menikah. Meskipun ia tak tak lavender masih perawan atau tidak, namun Alex tetao akan menyentuh lavender ketika malam pengantin nanti tiba.
"Ayo masuk ke kamar, mandi dan berganti pakaian ". Alex menarik lengan lavender. Gadis itu berdiri, kemudian berjalan mengikuti Alex. Lavender yang cantik dan seksi kembali menjadi pusat perhatian.
Pemuda itu terlihat tak suka ketika calon istrinya di tatap seperti itu, ia lantas mengangkat tubuh lavender dan membawa gadis itu pergi dengan cepat dari sana.
"Aku bisa jalan sendiri,mengapa kau malah menggendong ku". Fajrina menatap Alex.
"Tutup mulut mu, atau aku menutupnya dengan caraku". Lavender tersenyum. Di dalam lift Alex menurunkan lavender, gadis itu menatap calon suami nya.
Namun ketika lift akan tertutup seorang pria masuk, pria itu mamakai topi dan masker. Lavender dan Alex tak memperdulikan hal itu, mereka tengah asik dengan dunia mereka sendiri. Mereka berciuman di belakang pria bermasker itu.
Pintu lift terbuka, Alex menarik tangan lavender. Tanpa mereka berdua ketahui pria bermasker itu mengikuti langkah kaki mereka. Pria bermasker itu adalah yoga, sebenarnya yoga sejak tadi berada di dekat lavender, namun lavender tak menyadari hal itu. Yoga melepas masker dan topi nya ketika ia melihat Alex menarik lavender ke dalam kamarnya.
Ia sangat marah , sebagai pria yang sudah pernah merasakan hangat nya tubuh lavender tentu saja membuat yoga curiga bahwa di dalam sana juga pasti Alex tengah mendapat kan kehangatan itu. Alex menjadi murka, ia harus memisahkan mereka berdua sebelum pernikahan mereka brlangsung.
Lavender membersihkan dirinya kemudian mengenakan kimono handuk yang telah di sediakan di hotel itu, sedangkan Alex tengah sibuk membaca file kerja sama nya dengan perusahaan lain.
"Kau sedang mengerjakan apa?". Lavender berjalan mendekati Alex dan duduk di sisi pria itu.
"Hanya memeriksa beberapa kontrak, apa kau tak lapar?". Ujar Alex sambil memeluk lavender.
"Tidak, aku hanya lelah kau bisa makan jika kau ingin". Lavender kemudian berjalan ke arah ranjang lalu merebahkan tubuhnya di sana.
"Kau tidurlah, nanti aku akan membawa makanan untuk mu". Alex menutup laptopnya, ia terseyum ketika melihat lavender, gadis itu sudah terbang ke alam mimpi sepertinya. Alex terseyum dan meninggalkan kamar itu, perutnya sangat lapar. Jadi ia memutuskan untuk makan malam di restoran hotel saja, ketimbang mencari restoran lain.
Namun ketika Alex menaiki lift, yoga malah memasuki kamar nya. Yoga menatap lavender yang tengah tertidur pulas, ia terlihat sangat lelah.
"Kau sama saja dengan wanita lain rupanya". Yoga tertawa hingga ia membangunkan lavender, melihat siapa yang berdiri di samping nya membuat lavender mundur.
"Apa yang kau lakukan di kamar ku, alexxx". Lavender berteriak.
"Tak perlu berteriak, kekasih mu sedang pergi keluar". Ujar yoga, ia berjalan mendekati sofa tempat Alex duduk tadi.
"Keluar kau dari kamar ku". Lavender kembali berteriak.
"Bagaiamana rasanya? Kau sangat hebat, kau bahkan bisa tidur dengan sepupu ku juga rupanya". Lavender menatap yoga tak mengerti, yoga rupanya berfikir bahwa lavender juga tidur dengan Alex.
"Keluar kau, aku tak ingin bicara dengan mu". Lavender turun dari ranjang, lalu membuka pintu kamar itu.
"Wanita murahan seperti apa dirimu sebenarnya? Untung saja aku menyadarinya sebelum aku benar-benar terlena akan dirimu". Yoga kembali tertawa.
"Terserah padamu, aku tak perduli.. jadi lebih baik kau pergi dari kamarku". Lavender mantap marah ke arah yoga, jadi begitu penilaian yoga terhadapnya.
Yoga berdiri dan berjalan ke arah pintu,
"Kali ini aku akan melepaskan mu, lain kali aku akan membuat Alex meninggalkan mu ".
"Aku tak perduli, lagipula memangnya apa urusan mu dengan ku, aku bahkan tak punya masalah dengan mu tapi kau sangat membenciku hanya karna aku menerima lamaran om Rafael, apa kau sudah gila". Lavender mendorong yoga, ia tak terima atas ancaman yoga.
Ia merasa tak memiliki masalah dengan yoga, yoga yang pertama mendatangi nya, yoga bahkan memaksanya. Lavender sama sekali tak pernah merasa menggoda pemuda itu, lavender malah merasa di rugikan, ia kehilangan keperawanan nya di tangan yoga bahkan yoga selalu menyalurkan hasrtanya kepada lavender kapan pun yoga mau. Tapi mengapa sekarang malah yoga yang terkesan membenci lavender.
"Aku yang pantas membencimu yoga, kau tak punya alasan untuk membenciku ". Lavender langsung menutup pintu kamar itu kemudian menguncinya.
semakin lama lavender semakin takut jika berhadapan dengan yoga, keputusan nya untuk menikahi Alex adalah benar. ia tak mau lagi berurusan dengan pria itu. dadanya naik turun, ia sangat takut tadi. untung saja yoga tak memaksanya seperti terakhir kali, jika itu terjadi dan Alex menangkap basah mereka , sudah dapat di pastikan semuanya akan hancur berantakan.
kini lavender mencoba kembali menutup matanya, namun tetap tak bisa juga, lalu ia bangkit dan menelepon Alex
"aku sudah sampai kamar, bukalah". ujar Alex, tepat ketika ia mengangkat telepon dari lavender. lavender kemudian berjalan dan membuka pintu, dan benar saja Alex sudah berdiri disitu. melihat sang calon suami berdiri di sana ,lavender langsung berlari memeluk nya
"kau kemana saja". ujar Fajrina.
"aku hanya pergi makan sayang, apa kau begitu merindukan ku hingga kau sampai repot-repot menelepon ku" . Alex terseyum sambil membelai rambut lavender
mereka berjalan memasuki kamar, lavender merasa sangat nyaman dan tentram berada di sisi Alex.
"ayo tidur". lavender menatap Alex.
"baiklah". Alex berdiri kemudian menanggalkan semua pakaian nya. "ayo kita tidur ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments