HUKUMAN UNTUK LAVENDER

"Apa maksudmu, aku tak mungkin jatuh cinta padamu, aku calon istri sepupumu". Lavender pura-pura tak mengerti ucapan yoga.

"Jangan berbohong padaku, aku bisa merasakan nya, telapak tangan mu basah, kau gemetaran saat aku memeluk pinggang mu, aku tak salah bukan". Lavender langsung menatap pria itu

"Jika memang benar, lantas kau mau apa". Lavender bertanya. Namun entah mengapa tiba-tiba saja yoga menjentik kan jemarinya dan lampu tiba-tiba mati, keadaan jadi gelap gulita.

Lavender belum sepenuhnya menyadari apa yang sebenarnya terjadi ketika yoga tiba-tiba saja mencium lavender dengan lembut. Mata lavender terbuka sempurna. Namun entah mengapa, ia tak menolak nya. Ciuman itu sangat manis , berbeda pada saat Alex menciumnya dengan paksa waktu itu. Ciuman panjang mereka membuat lavender hampir kehabisan nafas. Namun ketika yoga melepaskan ciuman nya ,tiba-tiba lampu ruangan kembali menyala.

"Bibir mu sangat manis, aku menyukai nya". Kemudian yoga melepaskan lavender dan pergi meninggalkan nya . Lavender terpaku di tempat ia berdiri. Ia hampir tak sadar ketika Alex memeluk pinggangnya dan mengajak nya menjauhi lantai dansa.

"Mengapa kau terdiam disana". Alex bertanya dengan lembut hingga membuat lavender menatapnya.

"Aku hanya kaget karna lampu tiba-tiba padam". Ujar lavender.

"Apa kau lelah ?". Lavender bingung mengapa tiba-tiba Alex menjadi begitu lembut. Rupanya ketika Alex mencengkram lavender, Rafael melihat nya. Rafael memarahi Alex habi-habisan. Ia melarang Alex bersikap kasar pada gadis itu.

"Apa yang kau lakukan, mengapa kau begitu kasar pada tunangan mu". Rafael membentak Alex.

"Aku tak melakukan apapun ayah" . Alex mencoba membela dirinya

"Kau mencengkram pinggang lavender, kau menyakiti gadis itu, aku tak perduli sepak terjangmu di luar sana, tapi jangan pernah kau macam-macam dengan gadis itu, atau aku akan memutuskan perjodohan mu dengan nya" Alex merasa posisinya tidak aman, maka ia memilih untuk mengalah kali ini.

Lavender menatap Alex tak percaya

"Aku tak lelah, kau bisa melanjutkan acaramu , aku akan duduk di sini". Lavender duduk di kursi yang memang di sediakan untuknya.

Alex terseyum kemudian meninggalkan lavender sendiri. Lavender masih kaget atas kejadian tadi, kemudian ia menyentuh bibirnya , ini seperti mimpi. Namun bagaiamana ini bisa terjadi, yoga adalah sepupu Alex bagaiamana mungkin yoga bisa dengan gampangnya mencium tunangan Alex.

Lavender terseyum, otak nya tak mampu berfikir. Belum selesai ia menetralisir keadaan nya, kini Alex sudah duduk manis di samping lavender.

"Apa kau terkejut". Ujar yoga

"Apa yang kau lakukan disini". Lavender bertanya tanpa menatap yoga

"Apa salahnya, kau calon adik iparku, aku hanya sedang menemani mu menghabiskan waktu sambil bercengkrama layaknya keluarga". Yoga terseyum.

"Jika ada yang curiga bagaimana, ". Lavender menatap yoga, ia tak mengerti jalan pikiran pria itu

"Kenapa, aku bisa kembali memadamkan lampu jika kau mau". Dan benar saja, lampu kembali padam. Rupanya orang kepercayaan yoga tengah bersenang - senang di ruang maintenance gedung itu, jadi yoga kapan pun bisa memadamkan lampu seluruh hotel.

"Apa yang kau lakukan". Lavender memegang lengan yoga. Namun bukan jawaban yang di terima. Yoga terdiam , namun lengan nya menarik leher lavender hingga berhadapan dengan nya.

"Tutup mulut mu, dan nikmatilah ". Yoga kembali mencium lavender, dan seperti tadi lavender tak menolak. Bahkan lavender mengalungkan lengan nya di leher yoga, ciuman mereka semakin lama semakin panas.

"Jangan terlalu terbawa suasana, aku tak mungkin mengangkat mu dan membawa mu keranjang mu sekarang, nanti semua orang kan curiga jika mereka menyadari mempelai wanita menghilang". Yoga berkata ketika ia melepaskan ciuman itu. Namun sebelum lavender mengutarakan isi hatinya, yoga kembali ******* bibir indah lavender.

Lampu masih padam ketika mereka melepaskan ciuman itu

"Sebenarnya apa maumu". Lavender bertanya , nafasnya naik turun.

"Tidak ada, aku hanya ingin meyakinkan mu bahwa aku lah pemilik hati mu bukan Alex". Kemudian yoga berdiri, dan lampu menyala.

"Selamat atas pertunangan kalian". Setelah mengucapkan itu yoga pergi meninggalkan acara tersebut.

Lavender berfikir kembali, apa yang sebenarnya terjadi, apa mau pria itu. Apa ada rencana jahat di balik ciuman yang baru saja di berikan.

Alex menatap lavender, gadis itu duduk dengan kikuk di atas ranjang.

"Mengapa kau tak pergi, aku ingin istirahat, aku sangat lelah". Lavender menatap Alex, ia berharap pria itu tak lagi memaksa dirinya . Ia tak kan menyerahkan tubuhnya pada Alex.

"Baiklah, kau istirahatlah, aku kan pergi ke kamarku". Melihat Alex berjalan meninggalkan kamarnya membuat lavender bernafas dengan lega. Lavender berdiri , ia berniat untuk menutup pintu kamar itu, namun sebuah tangan mencoba menahan pintu agar pintu tak tertutup.

Yoga menarik mendorong pintu itu sampai lavender terdorong mundur. Wajah yoga tak ramah seperti tadi, wajah itu sangat dingin, lavender ingat, wajah itulah yang ia lihat pertama kali waktu yoga menyelamatkan nyawanya.

"Apa yang kau lakukan". Yoga masuk kemudian ia membekap mulut lavender dengan tangan nya kemudian menendang pintu itu hingga tertutup sempurna

Lavender bingung, pria itu seperti memiliki 2 kepribadian yang berbeda.

"Tutup mulut mu". Yoga mendorong lavender hingga punggungnya membentur tembok. Lavender meringis sakit

"Sebenarnya apa mau mu". Yoga kemudian berjalan mendekati lavender, gadis itu tak berani menatap mata yoga yang ini. Yoga yang berhadapan dengan lavender sangat lah kasar dan menyeramkan , ia sangat seram melebihi Alex.

"Aku ingin bersenang-senang dengan calon adik iparku". Yoga menarik kerah gaun yang lavender kenakan hingga manik-manik yang indah itu berjatuhan di lantai. Gaun itu robek, dan dengan jelas memperlihatkan dada indah lavender. Dengan cepat lavender menutupi dadanya dengan tangan

Lavender menatap tak percaya pada yoga. Ia dengan susah payah meraih potongan gaun yang menjuntai kebawah untuk menutupi dadanya. Namun belum sempat ia meraih nya ,yoga dengan sekuat tenaga kembali menarik sisa gaun yang menempel di tubuh lavender.

Lavender berteriak namun dengan cepat yoga menutup mulut lavender dengan tangan nya, ia menyeringai menyeramkan.

"Kau sangat menikmati ciuman ku bukan, maka bukan kah tidak masalah jika kau kembali menikmati apa yang akan aku berikan padamu setelah ini". Lavender menangis kini, ia sangat tidak percaya atas apa yang di lakukan yoga padanya. Yoga menarik kembali gaun itu kemudian mengikat kedua tangan lavender kemudian menutup mulut gadis itu dengan potongan gaun yang lain.

Kemudian yoga mengangkat tubuh lavender dan melemparkan nya dengan sangat kasar ke atas ranjang.

"Ini adalah hukuman untukmu, karna kau telah bertunangan dengan pria brengsek itu, maka terimalah hadiah dari ku".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!