"jadi, perusahaan Rangga bangkrut Karna uang perusahaan milik nya di bawa kabur oleh staf keuangan nya sendiri". Bryan mengetuk-ngetuk kan pena di atas mejanya.
"Ya, tuan Rangga bangkrut maka dari itu ia meminta suntikan dana dari tuan Rafael dengan syarat". Linda sekertaris Bryan menatap atasan nya dengan pandangan yang sangat dingin. Linda merupakan orang yang sangat Bryan percayai , bukan hanya cantik dan dingin, Linda bahkan menguasai beberapa seni bela diri yang sangat berguna untuk sekedar melindungi Bryan , dimana pun lelaki tua itu membutuhkan nya.
"Apakah lavender?". Bryan menatap layar laptopnya, ia tengah mengamati wajah cantik gadis itu. Gadis pintar dengan otak yang cemerlang, calon pengacara berbakat.
"Benar". Kemudian Bryan tertawa. Bryan tak habis pikir dengan apa yang di lakukan oleh Rangga, pria itu dengan sengaja mengirim anak gadisnya ke kandang harimau yang selalu lapar.
"Sungguh mengecewakan, gadis itu sangat malang". Bryan berdiri kemudian berjalan mendekati Linda dan menepuk pundaknya.
"Selidiki lagi, berapa banyak dana yang di butuhkan oleh Rangga, aku ingin perjodohan Alex dan lavender di selesaikan secepat mungkin, gunakan segala cara.. lavender harus menjadi menantuku". Lindu terseyum menatap bos nya kemudian meninggalkan ruangan itu.
Di luar Linda ber pas-pas an dengan yoga.
"Apa ayah ada di dalam?". Yoga memberhentikan langkah Linda. Tanpa ekspresi Linda mengangguk kan kepalanya dan langsung pergi meninggalkan yoga
Kemudian pemuda itu memasuki kantor ayahnya. Ia masih saja bingung, kenapa ada wanita dingin seperti sekertaris ayahnya.
"Ayah". Yoga berjalan ke arah sang ayah kemudian duduk di samping nya.
"Ada apa?". Bryan masih fokus membaca artikel mengenai jatuhnya saham keluarga lavender.
"Apa ayah tak ingin mencari pengganti Linda, aku saja takut melihatnya, ia sangat dingin". Elang berkata sambil melonggarkan dasinya.
"Tidak, ia sangat berguna, aku bahkan tak membutuhkan bodyguard untuk menjaga ku setelah aku mempekerjakan nya". Bryan menatap yoga kemudian kembali membaca koran
"Mengapa ayah tak sekalian menikahinya, kalian sangat cocok, sama-sama dingin". Yoga berdesis tak senang
"Akan aku pertimbangkan ". Jawaban sang ayah membuat yoga terpana. Setelah kematian ibunya , yoga sama sekali tak pernah melihat ayahnya bersama wanita lain. Ayah nya sangat setia pada mendiang istrinya, namun kali ini jawaban nya sungguh membuat pemuda itu kebingungan.
"Apa kau serius?". Yoga menarik lengan sang ayah, dan menatap wajahnya.
"Kau yang meminta, maka akan ku kabulkan". Bryan belum menatap netra sang putra.
"Ah, kau pasti bercanda". Yoga menggelengkan kepalanya.
"Aku akan melakukan apa yang kau ingin kan, jika kau ingin aku menikahi Linda maka akan kulakukan tapi sebelum itu, apa kau sudah bisa menarik perhatian lavender". Bryan berusaha mengalihkan pembicaraan mereka. Bryan tau bahwa yoga sangat mencintai ibunya, ia tak kan membiarkan wanita lain mengambil alih posisinya.
"Lavender telah jatuh ke tangan ku ayah, aku pastikan ia akan menjadi milik ku". Yoga menyeringai. Ia sangat ingat betapa indahnya ketika ia bisa menggagahi calon istri adik sepupunya itu. Rupanya yoga baru menyadari seperti itu rasanya merebut wanita dari saudara sendiri. Sangat menyenangkan juga membahagiakan.
"Mengapa kau tersenyum?". Bryan memukul kepala putranya.
"Aku bahagia ayah, akhirnya aku bisa membalaskan dendam ku". Yoga tertawa.
"Apa kau yakin, kau melakukan ini Karna rasa dendam mu, apa kau sama sekali tidak menyukai gadis itu". Tawa yoga menghilang seketika.
"Ya, aku yakin .. aku sangat tau wanita seperti apa lavender itu". Yoga berusaha meyakin kan sang ayah jika dirinya sama sekali tak tertarik pada lavender. Dan apa yang ia katakan itu benar.
Tadinya yoga ingin benar-benar serius merebut lavender, bahkan ingin menikahinya setelah ia tau bahwa lavender masih perawan saat ia dengan segaja memperkosa gadis itu. Namun ia berubah fikiran ketika ia melihat lavender dan alex berciuman dengan sangat mesra. Bukan nya menolak, lavender malah menikmati ciuman itu.
Sejak saat itu niat yoga untuk menikahi lavender menghilang. Dan yoga sangat yakin, bahwa setelah ciuman itu mereka akan melakukan hal yang lain.
"Aku tak mau kau merasa menyesal atas keputusan mu yoga". Bryan sangat menyukai lavender, gadis itu sangat populer di kampusnya, ia juga sangat pintar. Namun entah mengapa, putranya malah tak berminat untuk menikahinya.
"Aku tak kan menyesali keputusan ku ayah".
Tekad elang sudah bulat, ketika dia bisa menghancurkan hubungan lavender dengan Alex maka ia akan membuang wanita itu seperti sampah. Ia akan melakukan hal yang sama, namun dengan cara yang berbeda.
"Baiklah, semua keputusan ku serahkan padamu , namun kau harus ingat, jangan menyakiti gadis itu, tujuan mu hanya Alex, bukan lavender".
"Baik ayah“ . Namun tidak, yoga akan menghancurkan kedua orang itu, entah mengapa yoga sangat membenci lavender , setelah dia melihat lavender berciuman dengan Alex.
"Kau tau yoga, seandainya aku masih muda, aku akan merebut lavender dari Alex, bagaimana pun alasannya, aku tak kan membiarkan dendam dan amarah menguasai diriku". Bryan menatap putranya.
"Aku bukan ayah, kita berbeda". Ujar yoga.
"Ya, kita berbeda.. ayah tau.. tapi semua terserah padamu elang, dan soal Linda , ayah akan bertanya padanya". Bryan mencoba memecahkan keadaan yang semakin lama semakin terasaenyeramkan itu.
"Kabari aku jika memang kalian memutuskan untuk benar-benar menikah". Yoga kemudian berdiri, ia berjalan meninggalkan ayah nya. Ponselnya bergetar, salah satu mata-mata yang ia tempat kan di rumah Alex mengatakan bahwa malam ini keluarga alex mengadakan makan malam guna memperkenalkan calon istri Alex.
yoga terseyum, namun raut wajah nya langsung berubah. Rahang nya mengeras, ia mengepalkan tangan nya, ia merasa sangat marah. Kemudian ia meyakini kalau apa yang dia lakukan adalah benar. Pria dan wanita itu harus di beri pelajaran, namun yoga tak sadar bahwa ia akan menghancurkan hidup wanita yang sangat ia cintai itu.
Yoga mengendarai mobilnya ke arah kampus tempat lavender belajar. Ia berjalan dan mengedarkan pandangan nya, gadis itu sebenarny cukup populer, namun yoga enggan bertanya. Ia memutuskan untuk mencari lavender sendiri.
Akhirnya ia menemukan gadis itu, tanpa sadar ia tersenyum, yoga terlalu sombong untuk mengakui bahwa dia sebenarnya sudah jatuh ke dalam perangkap yang telah ia buat sendiri.
Ia menyusuri koridor kampus itu, ia bisa dengan jelas melihat sosok gadis itu, lavender sangat cantik ketika ia mengenakan kaos oblong , celana jeans yang di padukan dengan sepatu boots itu. Entah mengapa yoga merasa sangat bahagia ketika ia bisa melihat lavender meskipun dari kajauhan.
Ketika ia terseyum menatap lavender ia tak sadar jika banyak juga gadis yang tersenyum juga saat menatap dirinya.
"Dia mendatangi gadis itu". Linda berbicara lewat telepon dengan Bryan. Linda di utus pria tua itu untuk mengikuti putranya.
"Terus awasi dia". Ujar Bryan.
"Baik tuan".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments