Lavender membuka matanya, tubuhnya sakit semua apalagi di bagian itu, ia masih ingat betapa kasar nya yoga semalam memperlakukan lavender. Lavender menangis, ia sangat tidak mempercayai bahwa yoga tega memperkosa lavender hanya karna lavender bertunangan dengan Alex.
Tali yang semalam mengikat tangan nya telah di buka oleh yoga, ia bangun dan melihat keadaan tubuhnya yang bisa di bilang tidak baik-baik saja. Bercak darah di seprei telah membuktikan bahwa lavender masih perawan sampai tadi malam.
Ada beberapa memar di paha indah lavender , bahkan beberapa kissmarks terlihat jelas di dada lavender.
Ia tak bisa menahan air matanya, ia menangis tersedu , ia kembali mengingat bagaimana yoga menggagahi nya. Yoga dengan buas menjamah setiap inci tubuh lavender, ia bahkan tak melupakan satu pun.
Lavender bangun, ia menatap ke arah cermin, ia sudah tak perawan kini, dan hal itu membuat nya sangat terpukul. Ia berjalan dengan susah payah ke arah kamar mandi, ia membersihkan dirinya, ia berulang kali membasuh tubuhnya dengan sabun. Ia meraung, ia tak terima atas perbuatan yoga .
Lavender melangkah kan kakinya keluar dari kamar mandi, ia menatap gaun indahnya yang sudah tak berbentuk itu. Ia kembali menangis .
"Sebenarnya apa kesalahan Alex padamu, hingga kau menggunakan tubuhku untuk membayar dosa pria itu". Ujar lavender sambil terus memunguti manik-manik yang berserakan itu.
Setelah selesai lavender langsung memasuk kan pakaian itu ke dalam paper bag dan kemudian menyembunyikan nya di kamar mandi. Kemudian ia berjalan meninggalkan kamarnya. Pagi itu seluruh keluarga besar tengah berkumpul di restoran hotel tersebut, namun ia tak menemukan sosok yoga di sana .
Ternyata yoga masuk ke kamar itu setelah lavender pergi, yoga menatap seprei yang sudah berada di tempat pakaian kotor itu. Bercak darah itu menjadi saksi bisu kekejaman yoga semalam. Yoga sebenarnya sangat bersalah ketika ia dengan susah payah memasuki lavender semalam, apalagi setelah ia mengakhiri permainan nya yang pertama.
Ia shock melihat bercak darah itu, namun karna ia merasakan sesuatu yang berbeda yang ia dapatkan dari lavender maka ia tak mau begitu saja melepaskan lavender. Ia bahkan berulang kali melepaskan hasrat nya di atas tubuh gadis cantik itu.
Yoga memukul kepalanya sendiri, ia menyesali perbuatan nya semalam. Ia fikir lavender sama saja dengan wanita yang ada di sekeliling Alex , namun ternyata lavender berbeda.
Mata Alex menangkap sebuah paper bag yang sepertinya sengaja di sembunyikan lavender, ia mengambil paper bag tersebut dan melihat isinya, yoga semakin merasa sangat bersalah. Ia langsung memasuk kan seperti itu ke dalam paper bag dan membawanya pergi
Pagi itu lavender merasa sangat tak bersemangat, tubuh nya sakit semua.
Alex menatap tunangan nya dengan pikiran penuh dengan tanda tanya. Kemudian ia memegang jemari Fajrina .
"Apa kau baik-baik saja, apa kau sakit". Alex meletakkan telapak tangan nya di kening lavender. Lavender terseyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aku baik-baik saja, aku hanya lelah". Lavender kemudian mulai menyantap sarapan nya.
"Yoga, duduklah di sini". Lavender langsung mengangkat kepalanya, ia menatap yoga penuh dengan amarah. Namun ia di buat kaget dengan paper bag yang di tenteng yoga. Itu paper bag milik nya.
Yoga berjalan ke arah kursi yang tepat berada di sebrang lavender". Ia terseyum, namun lavender malah melengos. Ia tak mau menatap pria itu.
"Apa yang kau bawa". Alex menatap paper bag itu.
"Barang berharga milik ku". Mendengar kata-kata itu Lavender langsung kembali menatap yoga.
"Benarkah? Apa isinya?". Anggota keluarga yang lain mulai ikut bertanya. Mereka seperti nya sangat bahagia bisa bertemu dengan yoga.
"Isinya , gaun milik kekasih ku". Mereka semua terkejut mendengar ucapan yoga. Apalagi Alex, Alex tau benar kapan terakhir sepupunya itu memiliki kekasih.
"Benarkah?, Siapa wanita itu?". Rafael menatap keponakan kesayangan nya itu.
"Kalian akan aku kenal kan padanya, jika waktu nya sudah tepat". Setelah mengatakan hal itu, yoga langsung menatap lavender dengan lembut .
"Pria gila kurang ajar, apa maksudnya dia berkata seperti itu". Maki lavender dalam hati. Ia menatap yoga dengan tatapan yang penuh dendam dan amarah. Ingin sekali lavender menaiki meja itu dan memukul wajah pria yang duduk tepat di depannya.
Yoga menyadari akan hal itu, namun pria itu malah terseyum bangga. Mereka saling tatap, Dan Alex menyadarinya.
"Sayang, makan lah.. kau terlihat pucat". Alex memegang jemari lavender, lavender sangat tidak nyaman mendapatkan perlakuan seperti itu dari Alex. Namun sepertinya Alex sengaja memamerkan kemesraan nya dengan lavender di depan yoga.
"Kalian berdua sangat mesra". Ujar yoga.
"Tentu saja, dia calon istriku, cepat atau lambat ia kami akan menikah, aku sangat beruntung bisa bertunangan dengan nya". Hal yang tak di duga terjadi, Alex mencium jemari lavender. Lavender salah tingkah.
"Aku yakin akan hal itu, maka jagalah dia sebelum ada orang lain yang bisa merebutnya dari mu". Kata-kata yoga yang barusan terasa sebagai peringatan bagi Alex.
"Tak kan ada yang berani merebutnya dari ku , ngomong-ngomong sseprti apa rupa kekasihmu, apakah ia cantik ". Alex sengaja mengatakan hal itu, ia ingin tau reaksi pria itu.
"Wanitaku sangat cantik, aku akan menikahi nya sebelum kau menikah dengan lavender ". Yoga terseyum. Tanpa sadar lavender mengeratkan genggaman tangan nya pada Alex. Lavender tak kan tergoda begitu saja pada kata-kata yoga.
"Sayang, jangan lah banyak bicara, sebaiknya kau makan lah dulu makanan mu". Ujar lavender, ia sengaja mengatakan itu. Dan kata-katanya yang barusan sukses membuat yoga menatap nya dengan marah.
"Baik sayang". Ujar Alex.
Yoga mengeraskan rahang nya. Ia menatap mata gadis yang tadi malam telah ia rengut kesuciannya itu.
Lavender terseyum puas.
"ngomong-ngomong kapan pernikahan kalian di langsungkan ". yoga bertanya sambil menyantap makanan nya.
"setelah aku lulus dalam study ku". lavender menjawab sebelum Alex , ia takut Alex berubah pikiran .
"apa tak terlalu lama sayang, bukan kah lebih cepat lebih baik". Rafael angkat bicara.
"tidak om, aku sudah mengatakan nya sebelum acara pertunangan". lavender Tetap pada pendirian nya
"kenapa? apa kau tak yakin aka perjodohan ini". yoga kembali bertanya , ia tersenyum
"apa maksud pertanyaan mu". Alex Marasa semakin tidak nyaman.
"ya, aku hanya bertanya,". yoga menatap lavender dengan lembut. "mengapa kau tak menjawabnya calon adik iparku". di tatap seperti itu membuat dada lavender berdebar. pria di depannya berbeda dengan pria yang semalam bercinta dengan nya, pria ini sangat lembut, pria yang semalam sangat ganas sekali.
"aku akan menikah jika diriku sudah siap".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments