AKU MENCINTAIMU LAVENDER

lavender menatap Bryan, ia tak percaya atas apa yang ia dengar barusan. namun ketika lavender berada dalam kebingungan Bryan masalah terseyum lebar dan merangkul bahu lavender.

"kapan kau datang". Rafael berjalan mendekati kakaknya.

"aku baru saja datang, namun kedatangan ku malah di sambut oleh hal-hal yang melukai harga diriku". Bryan menatap adiknya.

"ini hanya salah paham om, aku hanya sedang di landa emosi karna aku tak menemukan calon istriku , maka ketika aku bertemu dengan nya, aku jadi emosi". Alex berjalan mendekati Bryan.

"kau sangat kasar, kau bahkan belum menikahi gadis ini, namun kau memperlakukan diri sedemikian rupa". bryan terseyum sinis melihat kelakuan keponakan nya itu.

"aku hanya sedang emosi". Alex masih mempertahan kan egonya, ia bahkan tak sadar sedang berhadapan dengan siapa.

"kau terlalu emosi sampai kau juga memukul putraku". suara Bryan berubah menjadi lebih tinggi, matanya penuh dengan kemarahan. ia sangat tak terima putranya di pukul begitu saja.

"aku minta maaf om". nyali Alex ciut seketika.

rafael berjalan mendekati bryan dan memeluknya. ia berusaha menenangkan sang kaka, kakaknya memang jarang sekali berbicara. namun ia tau, kakaknya bukan lah lawan yang bisa ia hadapi.

"kapan kau datang?". ujar rafel

"aku baru saja datang, au dengar putramu bertunangan, maka dari itu aku datang, tapi sepertinya gadis itu sangat sial, ia harus menikah dengan putramu yang sangat tempramental dan kasar". Bryan menatap adiknya .

"maafkan putraku, ia memang seperti itu, aku harap kau bisa memaklumi nya" mendengar kata-kata Bryan membuat Rafael kesal pada kelakuan sang putra.

bryan berjalan mendekati putra kesayangan nya , yoga tersenyum dan langsung memeluk ayahnya.

"senang bertemu dengan mu ayah". yoga memeluk erat sang ayah, bisa terlihat bahwa pemuda itu sangat dekat dengan ayahnya.

"pilihan mu sangat tepat, aku harap kau bisa merebut dia dari Alex". Bryan berbisik pada yoga.

"baik, ayah". kemudian yoga melepaskan pelukan

nya.

mereka berjalan bersama, Rafael dan Alex mengikuti mereka dari belakang, lavender menatap punggung yoga, ia masih tak mengerti. sepertinya ayah dan anak itu sedang merencanakan sesuatu.

Alex tiba-tiba berhenti kemudian berbalik, dan berjalan mendekati lavender , kemudian menggenggam jemari gadis itu dan menariknya agar berjalan mengikuti nya.

"aku minta maaf soal yang tadi ". ujar Alex, ia menghela nafas. sebenarnya Alex mulai tertarik pada kepribadian lavender. entah sejak kapan, tapi ketika berada di sisi lavender, ia merasa sangat bahagia

"lupakan saja". lavender berkata sambil menatap Alex. lavender berjalan berdampingan dengan Alex, mereka terlihat sangat serasi. Alex tak pernah berjalan bergandengan dengan wanita lain, baginya wanita-wanita itu hanya teman tidur satu malamnya saja. setelah itu ia pasti ia akan meninggalkan wanita-wanita itu.

lavender duduk di sini Alex, Alex sama sekali tak ada keinginan untuk melepaskan genggaman tangan Alex. pria itu mulai terlihat lembut dan hangat. lavender mulai merasa nyaman, namun tatapan mata yoga membuat nyali lavender sedikit menciut. lavender menundukan kepalanya, ia takut pada tatapan yoga.

yoga berusaha mengintimidasi lavender, ia tak suka gadis itu terlihat mesra dengan Alex.

"kau kenapa? mengapa kau melepaskan tanganmu". Alex bertanya ketika tiba-tiba lavender melepaskan genggaman tangan nya.

"aku hanya merasa malu". ujar lavender, lavender mengangkat kepalanya menatap Alex. Alex tersenyum, dan itu senyuman paling menawan yang Alex berikan pada lavender. wajah lavender bersemu merah, ia sangat malu. hatinya berdebar, dan debaran itu ia rasakan juga ketika yoga menyentuh nya.

Alex menggeser duduknya kemudian mendekati telinga lavender dan berbisik.

"untuk apa kau malu, sebentar lagi kita akan menikah, semua orang tau kau adalah calon istriku".

melihat itu semakin membuat hati yoga panas. yoga tidak cemburu namun ia marah. yoga mengepalkan tangan nya, ia hampir saja memukul meja, namun Bryan langsung menahan tangan sang putra. yoga mengalihkan pandangan nya, ia menatap Bryan.

"tenanglah". ujar Bryan. yoga kembali mengalihkan pandangan nya ke arah Alex dan lavender .

"gadis itu harus di beri pelajaran". ujar yoga dalam hati.

setelah berbincang-bincang Alex langsung mengajak lavender berkeliling hotel. mereka terlihat sangat mesra, apalagi setelah Alex merangkul pinggang lavender.

"apa kau bahagia?". ujar Alex.

"bahagia? tentu tidak.. masa mudaku akan terampas begitu saja setelah kita menikah, tak mungkin jika aku bahagia". Alex tertawa.

"aku tak kan merampas masa muda mu, kau masih bisa melakukan apa yang ingin kau lakukan , aku tak kan mengekang mu, kau masih boleh melakukan apa yang kau mau". ujar Alex.

"baiklah jika begitu". lavender menutup pembicaraan mereka, ketika lavender dan Alex melewati kafetaria hotel itu mereka bertemu dengan yoga.

yoga terseyum kepada Alex.

"darimana saja kalian?". ujar yoga.

"berkeliling, ngomong-ngomong aku minta maaf soal yang tadi, aku hanya sedang emosi". permintaan maaf itu sebenarnya tak datang dari hati Alex, ia hanya ingin citra nya baik di depan lavender, ia ingin membuat gadis itu jatuh cinta padanya.

"tidak masalah untuk ku, jika begitu aku permisi ". ujar Alex kemudian berjalan melewati lavender , namun tangan Alex sengaja menyentuh jemari lavender. lavender hanya bisa terdiam, ia bingung atas perasan nya sendiri.

di satu sisi, pria yang sedang bersamanya adalah calon suaminya, kelakuan Alex memang tak baik, ia mejadikan banyak wanita pemuas nafsunya, namun bagaimanapun nanti mereka akan menikah. di sisi lain, yoga adalah pria yang membuat nya jatuh cinta, mereka bahkan sudah melewati hal indah di atas ranjang bersama. wajah lavender langsung memerah ketika ia mengingat bagaimana tangguhnya yoga ketika bercinta dengan nya .

sekarang lavender merasa bingung, ia sangat menginginkan yoga, namun Karna keluarga alex telah membantu ayahnya membuat lavender tidak bia begitu saja melepaskan Alex.

"apa yang kau pikirkan , apa kau lelah". Alex menatap lavender.

"sepertinya aku ingin tidur, lagipula ini sudah malam, aku akan kembali ke kamarku". lavender berjalan mendahului Alex, namun Alex mengejarnya.

"aku akan mengantarmu". Alex meraih jemari lavender dan berjalan di sisi gadis itu.

"terimakasih atas waktunya, aku akan masuk". lavender membuka pintu kamarnya, namun bukan nya pergi Alex malah ikut masuk ke kamarnya. lavender bingung, ia mundur.

Alex kemudian berjalan mendekati gadis itu dan merangkul pinggulnya. ia menatap lavender.

"aku mohon, kali ini jangan menolak ku, aku berjanji akan merubah sikapku, aku akan meninggalkan gadis-gadis itu asal kau mau menerimaku". ujar Alex. hati lavender mencelos, ia semakin bingung.

"baik lah". ujar lavender, dengan lembut Alex mencium bibir lavender dengan lembut, merasakan ciuman yang lembut itu membuat lavender terbuai, bahkan ia membiarkan lidah Alex menjelajahi rongga mulutnya.

"aku jatuh cinta padamu, lavender".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!