CALON MENANTU

Lavender berjalan dengan santai ke arah kamarnya, sebelum yoga menarik lengan lavender hingga memaksa gadis itu masuk ke kamarnya .

"Apa mau mu". Lavender berusaha melepaskan dirinya dari yoga. Pria itu tak habis akal, ia mengunci lavender di dinding.

"Jangan main-main denganku lavender". Yoga terlihat marah.

"Ada apa dengan mu, kau telah merenggut kesucian ku, sekarang apa lagi yang kau ingin kan". Lavender berusaha mendorong tubuh yoga.

"Aku akan menjadikan mu istriku". Yoga terseyum marah.

"Aku tunangan sepupu mu, apa kau lupa, aku tak kan meninggalkan Alex hanya karna pria seperti mu ". Yoga memukul dinding tepat di sebelah kepala lavender.

"Kau akan memilihku, suka atau tidak kau akan menjadi milik ku". Yoga langsung mencium paksa lavender. Ciuman yang sangat memaksa.

"Aku tak kan menyerahkan hidupku padamu". Lavender menggigit bibir yoga. Namun berbeda dengan Alex, yoga tak menyerah ,ia kembali mencium lavender.

Mereka hampir kehabisan nafas, akhirnya yoga melepaskan ciuman itu.

"Kau harus menjadi milik ku, ". Yoga mengangkat tubuh lavender.

"Kau mau apa, lepaskan aku". Lavender sekuat tenaga memberontak, namun tenaga yoga lebih besar darinya.

Yoga melemparkan lavender keranjang. Lavender langsung berdiri, ia tak kan menyerah.

"Menurut Lah". Ujar yoga sambil melepaskan dasi dan jas nya.

"Aku tak kan menyerah, lebih baik aku mati ". Lavender berdiri di pojok kasur, ia tak bisa melarikan diri lebih jauh lagi.

Yoga menarik lengan lavender, dalam sekali tarikan tubuh lavender langsung jatuh ke pelukan yoga. Yoga kembali mencium lavender.

"Lepaskan aku, atau aku akan berteriak". Ujar lavender. Namun yoga malah tertawa.

"Berteriak lah, semua kamar di hotel ini mengunakan peredam suara , kau boleh teriak sekeras yang kau mau". Yoga menindih tubuh lavender.

"Aku mohon lepaskan aku". Ujar lavender, di hampir saja menangis . Namun yoga sepertinya tak mau melepaskan gadis itu.

"Aku akan melepaskan mu nanti". Yoga mencium leher lavender, dengan cekatan ia membuka semua pakaian lavender . Kini lavender sudah tak bisa melakukan apapun lagi, ia menangis. Melihat gadis itu menangis tak membuat keinginan yoga surut. Yoga menjelajahi setiap sudut tubuh gadis itu.

Tanpa lavender sadari, ******* mulai keluar dari tubuhnya. Lavender menikmati apa yang yoga berikan. Siang itu tak ada paksaan, sebagai wanita dewasa, ia merasakan hal yang tak pernah ia rasakan sebelumnya , itu membuatnya meminta yoga memberikan hal itu padanya lebih dari sebelumnya.

Lavender memeluk yoga erat, gerakan mereka seirama, yoga tersenyum ketika melihat lavender memejamkan matanya.

Alex memasuki kamar lavender, ia mencari gadis itu, namun ia tak menemukan nya di mana pun. Alex berkeliling hotel namun tetap tak menemukan lavender. Alex berhenti di depan pintu kamar yoga, ia mematung di sana. Tanpa Alex sadari bahwa di dalam kamar itu sepupu dan calon istrinya tengah berpacu mencari kenikmatan satu sama lain.

Alex melangkah pergi meninggalkan kamar itu.

"Sebenarnya apa maumu". Lavender bertanya sambil menatap wajah pria itu. Lavender tak bisa melepaskan pandangan nya. Pria itu sangat sempurna sebagai manusia.

"Memilikimu seutuhnya". Ujar yoga sambil membelai wajah lavender.

"Kenapa? Kau kan tau aku akan menikah dengan Alex, adik sepupu mu ". Yoga menatap mata lavender. Ia terseyum

"Aku tau, .. maaf soal semalam, aku fikir kau sama dengan wanita yang biasa menemani Alex itu, aku tak tau jika kau masih suci". Yoga kembali membelai wajah lavender.

"Ya, kau telah merenggut kesucian ku, kau harus bertanggung jawab". Lavender mengangkat kepalanya kemudian mencium yoga mesra.

"Aku akan menikahi mu,sebelum ia bisa menikahi mu".

"Maka lepaskan aku dari genggaman tangan nya". Sepertinya lavender bisa menggunakan yoga untuk membuat Alex pergi dari hidupnya .

"Apa kau yakin padaku, lavender". Ujar yoga

"Aku yakin". Jawab lavender mantap.

"Baiklah , tapi mari bersenang-senang dulu di belakang Alex". Yoga terseyum dan kembali mencium bibir lavender, dan pria itu kembali menaiki gadis cantik yang berhasil membuatnya tergila-gila itu.

"Dari mana saja kau, kau terlihat sangat lelah, apa yang kau lakukan beberapa jam ini". Alex menarik lengan Fajrina.

"Aku hanya habis berjalan-jalan, apakah aku harus laporan denganmu". Gadis itu menarik lengan nya dari cengkraman Alex

"Ya, kau calon istriku, aku harus tau apa saja yang kau lakukan".

"Aku hanya calon istrimu, aku bukan hewan peliharaan mu , jadi bersikaplah sewajarnya". Lavender menatap Alex, gadis itu merasa bahwa Alex mulai mendominasi hidupnya

"Dengar ******, jika bukan Karan ayahku, aku pasti sudah menghabiskan semalam". Alex menyeringai seram.

"Jangan terlalu kasar". Suara yoga membuat Alex dan lavender kaget

"Ini bukan urusan mu". Ujar Alex gram. Ia sangat marah.

"Tentu saja urusan ku, kau memperlakukan istrimu dengan kasar, di hotelku". Lavender terkejut, hotel mewah dan megah ini ternyata milik nya.

"Baik kalau begitu, aku akan membawa tunangan ku pergi dari sini". Alex menarik lengan lavender namun di hentikan oleh yoga.

"Kau boleh pergi, tapi tidak dengan dia, aku takut kau akan menyakitinya". Yoga lantas menarik lengan lavender dan meninggalkan Alex.

Alex murka kemudian berjalan mengikuti yoga. Ketika ia ingin memukul yoga, Rafael lebih dulu berteriak.

"Alexander".

Alex berbalik, rupanya Sanga ayah dan beberapa anggota keluarga sudah berdiri di sana. Rupanya yoga sengaja melakukan hal itu.

"Ayah".

"Apa yang mau kau lakukan, memukul kakak sepupumu?". Rafael bertanya, nada suaranya tinggi, ia sangat marah.

"Yoga membawa lavender ayah, ia tak menghormatimu" Alex berusaha membela diri.

"Aku mengalamatkan lavender dari mu, kau begitu kasar padanya". Merasa di pojok kan Alex jadi naik pitam, ia lantas memukul yoga.

"Apapun yang ku lakukan pada lavender bukan urusan mu". Yoga sengaja mengalah, bahkan ia pura-pura terjatuh ketika Alex memukulnya.

Yoga terseyum

"Pukul lah aku lagi". Ujar yoga.

"Bajingan ". Alex kembali memukul wajah yoga.

"Apa yang kau lakukan". Suara berat seorang pria terdengar memenuhi ruangan itu. Bryan berdiri dengan gagah di pintu. Yoga terseyum, Sanga ayah telah datang

Alex menoleh kemudian langsung berdiri

"Om Bryan". Ujar Alex, ia terlihat ketakutan.

"Rafael, apa begini caramu mendidik anak, putramu sangat kasar rupanya" Bryan menatap mata Rafael, adiknya tak bisa berkata apa-apa lagi.

Berada di tengah-tengah pertikaian itu membuat lavender bingung. Tapi wajah Bryan berubah ramah ketika menatap lavender.

Bryan melangkah mendekati lavender, kemudian memeluk gadis itu.

"Anak ku tak salah pilih rupanya ". lavender tertegun, ia tak tau apa maksud perkataan bryan. pria tua itu kemudian melepaskan peluk kan nya pada lavender.

Bryan terseyum pada lavender , dan berbisik

"calon menantu ku yang cantik".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!