hati Luna tak tenang, ia tak dapat menghubungi Alexander. berkali-kali ia menelepon pria itu, namun tak juga di jawab.
"gadis bodoh, mengapa kau bisa melepaskan yoga begitu saja, dengan nya kau bisa mendapatkan apapun". Ronald menampar wajah Luna, laki-laki tua itu sungguh murka. ia tak habis fikir mengapa putrinya bertindak sangat bodoh.
"mengapa ayah memukulku?, asal ayah tau Alex sama kayanya dengan yoga, mereka bersaudara ayah". Luna berteriak kepada ayah nya.
"tapi apa kau yakin pria itu akan menikahi mu? apa kau yakin?? sedangkan yoga, dia sangat mencintaimu , ia bahkan rela memberikan apa saja yang kau pinta agar kau mau menikahinya". Ronal kembali memukul wajah Luna.
"ayah mu benar Luna, kau sangat ceroboh". ujar Tiara , ia membenarkan kata-kata suaminya
"sekarang kau hubungin kembali pria yang bernama Alex itu, aku ingin meminta pertanggung jawaban padanya karna telah menodai mu". Lina bingung, dia sudah sejak tadi menghubungi Alex, namun Alex tak mengangkat telepon nya.
"aku akan menghubungi nya nanti, dia sedang sibuk". Luna berkilah
"sibuk apa? ini sudah malam". Ronald menatap geram ke arah putrinya.
"aku akan menghubungi nya nanti, kalian berisik sekali, kalian sudah mendapatkan segalanya dari yoga, rumah ,mobil.. apa lagi yang kalian harapkan dariku hah". Luna berteriak.
orangtuanya memang sangat matrealistis, mereka bahkan akan menjual putrinya demi uang yang sangat banyak. maka ketika yoga resmi menjadi kekasih Luna , kedua orang tua itu bahkan terus menerus meminta hal-hal yang di luar nalar pada yoga. namun yoga selalu menuruti keinginan mereka.
maka jelas saja jika mereka murka mendengar yoga memutuskan hubungan deng Luna. kini mereka merasa menemukan mangsa baru untuk di peras uang nya , mereka berharap Alex akan melakukan apapun untuk Luna.
"semua yang kami dapatkan harga nya sangat setimpal, kami telah membesarkan mu, jadi jika ada pria yang mau menikahi mu, ia harus memberikan apapun yang kamu ingin kan , untuk membayar semua yang telah kami korbankan untuk mu sejak kau masih kecil sampai kau sudah dewasa, apa kau mengerti itu". Ronald menatap Luna penuh amarah
"kenapa tidak sekalian kau jual saja aku". Luna berdesis ia sangat kecewa atas kelakuan orang tuanya.
"kurang ajar kau". Ronald kembali ingin memukul Luna, tapi Luna dengan cepat memegang tangan ayahnya
"aku akan meninggalkan rumah ini dan tinggal bersama Alex , aku akan memastikan kalian tidak akan mendapatkan apapun". Luna langsung berjalan meninggalkan rumah keluarganya.
di tempat lain, Alex sedang berhadapan dengan Rafael dan juga ingrid. ibunya lebih terlihat menakutkan dari pada sang ayah.
"kau, berani sekali bermain-main dengan calon istri kakak sepupu mu ". Ingrid terlihat kecewa. ia menatap nanar sang putra. ia tau jika Bryan marah maka Bryan akan melakukan apapun untuk menghancurkan bisnis suaminya. Bryan dan Rafael memang beradik kakak, hanya saja kemampuan Rafael jauh di bawah Bryan. maka wajar saja jika Ingrid begitu takut .
"mengapa kau sangat takut pada om Bryan, momy? lagipula aku tak memaksa wanita itu untuk dekat dengan ku, dia yang mengejarku terlebih dahulu". Alex mencoba membela dirinya.
"tapi seharusnya kau bisa menghindari wanita itu, kau kan tau siapa dia, mengapa kau tak pakai otakmu sebelum melakukan sesuatu, jangan hanya memakai nafsumu saja". Rafael tak habis fikir, sebenarnya apa yang sedang di rencanakan putranya mengapa ia sangat berani bermain-main dengan yoga.
"aku hanya melakukan apa yang ku ingin kan dad, lagipula aku tidak serius dengan wanita itu, aku juga tak tau jika kami akan tertangkap basah, tadinya aku ingin mengakhiri semua ini, aku sudah bosan dengan nya". Alex dengan sangat enteng nya mengatakan hal-hal yang sangat tidak pantas itu di depan orang tuanya
"kapan kau akan berubah Alex? sudah terlalu banyak wanita yang kau rusak hanya demi kepuasan mu saja, aku sangat malu memiliki putra sepertimu". Ingrid melayangkan pandangan nya ke pada Alex.
"aku sudah dewasa mom, aku berhak menentukan jalan hidupku sendiri, aku kaya, jadi wajar jika banyak wanita yang mengajariku". Alex sangat bangga atas kelakuan nya selama ini
"berhentilah bermain-main, jika nanti Bryan bertindak, perusahaan yang kau pimpin akan di ambil alih oleh yoga, kau pasti tau, yoga memiliki 80% saham di perusahaan mu ". Alex kemudian terdiam, ternyata ia tak berfikir sejauh itu. namun ia tau, yoga tak kan menyerang nya hanya karna wanita seperti Luna.
"yoga tak kan menyerang ku mom, yoga tak kan main-main dengan perusahaan ku hanya karna Luna , tanang lah". Alex terseyum pada ingrid. ia masih terlihat angkuh meskipun ia tau kemungkinan itu bisa terjadi.
"kau jangan asal bicara, aku dengar, wanita yang bernama Luna itu adalah gadis yang sangat yoga cintai, bahkan desas desus yoga membelikan rumah mewah serta mobil untuk orang tua Luna sudah santer terdengar , jadi apa kau pikir yoga akan melepaskan mu begitu saja". Rafael memeluk meja, ia sangat marah, putra nya sungguh keterlaluan.
"sebenarnya Luna memang sudah bosan dengan yoga, Luna mengatakan nya langsung padaku, makanya aku mau menjalin hubungan dengan nya, jadi Dad kau tenanglah dulu". Rafael dan Ingrid sudah bingung, bagaiaman memberikan pengertian pada putranya yang bodoh itu
"terserah padamu sekarang, kau teruskan kan hobi mu berganti-ganti pasangan, jika suatu saat kau terkena masalah, kamu tak akan mau membantu mu,". Ingrid kemudian berjalan meninggalkan putranya. ia sedang mengumpulkan keberanian untuk datang menemui bryan esok hari.
merasa keadaan sudah aman, ia merogoh kantong celana kemudian mengambil ponsel nya. ia melihat layar benda pipih itu, di sana terlihat bahwa Luna sudah hampir 50 Kali menghubunginya.
"wanita bodoh ini, untuk apa dia menghubungi ku, aku harus cepat - cepat mengakhiri hubungan ku dengan nya, aku sudah bosan dengan nya". Alex terseyum dan menelepon Luna.
Luna yang sedang tertidur di hotel tiba-tiba saja bangun karna mendengar suara dering ponselnya.
"kau dimana, mengapa kau tak mau angkat telepon dari ku". Luna berkata manja, ia masih percaya diri, ia pikir bahwa Alex sangat mencintainya , sampai-sampai Alex berani merebut dirinya dari yoga.
"aku habis di marahi oleh orang tua ku , mereka sangat murka karna aku berhubungan dengan mu". Alex pura-pura menyesali segala yang terjadi pada mereka selama ini.
"benarkah, orang tua mu harus bertemu dengan ku, aku sudah memutuskan hubungan ku dengan yoga, sekarang aku siap memulai hubungan baru dengan mu". Luna sangat percaya diri, ia kemudian bangun dan menatap cermin. Luna sangat cantik, tak mungkin orang tua Alex menolaknya.
"tidak bisa, hubungan kita cukup sampai di sini, dan jangan hubungi aku lagi".
Luna terpaku, sambungan teleponnya sudah berakhir. dia hancur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments