Happy Reading
.
.
.
.
.
.
Adira terduduk lesu meratapi nasibnya yang sial. Ia melirik kesal pada Jaguar yang masih menggigit rongsokan tv di ruang bermain. Bahkan ketika Jaguar menghampiri Adira untuk bermain, gadis itu tidak menggubrisnya.
“GOAAARR”
Jaguar duduk di depan Adira dengan tatapan penyesalan, berdiam menundukan kepala, hewan yang berasal dari belahan barat, merupakan hewan soliter, yang artinya mereka melakukan aktivitas menyendiri hampir di sepanjang hidupnya, mereka adalah penguasa hutan di belahan barat, salah satunya bagian amerika tengah. Ia adalah hewan liar, namun takdirnya yang menjadi peliharaan Luffi, perlahan-lahan jinak pada manusia, namun khusus pada Luffi dan Adira, selain dari kedua manusia itu, mereka akan menerkamnya.
Entah sihir apa yang diberikan Luffi, dan Adira kepada Jaguar, sampai membuatnya begitu penurut dan menjadi kucing besar yang imut. Kebuasannya hilang dihadapan mereka, itu sungguh sulit dijelaskan, karena pada dasarnya Jaguar adalah hewan buas terganas dalam sejarahnya, dan menjadi pemburu terkuat di wilayahnya.
Melihat wajah sedih Jaguar, tangan mungil itu terulur menggapai tubuh besar itu, ia merangkak dan memeluknya erat. Melihat respon Adira yang tidak marah lagi, Jaguar mulai menjilatinya dan memeluknya, mereka berguling di atas karpet bulu karakter berwarna abu-abu tua.
“Hahahhaha, geli! Berhenti, tidak! Hahahhaha” tawa Adira menggema di ruangan bermain.
“Apa yang sedang kalian lakukan?” Adira berhenti tertawa, dan melihat ke sumber suara. Seorang pria berjalan menghampiri mereka, lalu duduk di samping Adira. Mata Cristian tiba-tiba tertuju pada serpihan plastik keras dan lempengan besi yang berserakan di atas lantai, matanya melotot besar, kemudian melirik ke arah Adira. Gadis itu langsung mengubah ekspresinya, matanya berkaca-kaca, dengan mimik wajah yang akan menangis.
“Aku tahu nona tidak akan melakukannya, jadi jangan menangis” ucap Cristian lembut, gadis itu mengerti mengambil hati orang lain. Bersikap sedih untuk mendapatkan empati. Gadis itu tetap melanjutkan aksinya, menangis tersedu-sedu dengan linangan air mata bercucuran di pipinya.
“Hiks-hiks-hiks, om jangan marah Jaguar yah huhuhu, sekalipun Jaguar yang melakukannya, tetapi Jaguar hanya ingin bermain. Dia tidak sengaja merusaknya, hiks-hiks-hiks” Cristian melirik Jaguar, yang sedang menatapnya datar, terlihat taringnya yang tajam Nampak keluar dari mulutnya, Cristian merinding takut.
“Kenapa dia terlihat ingin memangsaku? Aku tidak boleh mengganggu mereka, lebih baik keluar dari tempat ini secepatnya, sungguh membuatku sulit bernapas saja” Cristian tersenyum masam, tanpa berkata-kata, langsung pergi meninggalkan Adira dan Jaguar. Gadis itu langsung mengelap air matanya dan tersenyum lebar pada hewan kesayangannya, ketika punggung kekar Cristian hilang dari balik pintu.
“Kerja bagus, Jaguar” Adira memeluk tubuh besar Jaguar dan mereka kembali bermain bersama. Sementara di luar ruangan, Cristian berdiri dengan deru napas tak beraturan, ia mengelus dadanya lalu berjalan menuju ruang tengah, terlihat Billi duduk di atas sofa.
“Dari mana kamu?” Cristian menjatuhkan pantatnya di atas sofa lalu melirik pria di sampingnya, pria itu memijat pangkal hidungnya dan mendesah berat.
“Ada apa dengan raut wajahmu?”
“Kamu tahu nona Adira? dia seperti raja rimba, dia sangat menakutkan” celetuknya membuat Billi langsung mengubah duduknya, Billi menghadap Cristian dan mata mereka saling bertemu.
“Kamu tahu, dia membawa Jaguar ke Mansion, mereka menghancurkan tv yang berada di ruang bermain, aku tidak tahu harus mengatakan apa, namun gadis itu akan tumbuh menjadi gadis kuat dan tidak mudah di kalahkan. Kita butuh waktu satu tahun untuk mengalahkan hewan itu, tapi dia berbeda. Hanya sekali bertemu, mereka sudah berteman seperti pertemanan ribuan tahun lalu”. Billi mengangguk mengerti, dan ia baru menyadari keajaiban itu.
“Kamu benar. Kita tidak boleh menyinggung anak itu… kekuatannya sangat besar, lebih baik kita menjalin hubungan baik sejak dini, agar kita tidak terkena imbasnya”
“Ya. Kita harus memperlakukannya dengan baik”
Sementara di lain tempat, di sebuah Mansion bertingkat tiga, dua pria bersorak gembira, kala mereka berhasil mendapatkan informasi yang mereka cari, senyum merekah terbit di setiap bibir, menunjukan ekspresi bahagia. Malam setelah mendapat tugas dari boss besarnya, mereka datang berkunjung ke Kasino terbesar di kota Las Vegas, untuk mencari informasi seseorang yang mereka cari.
Sebuah bangunan besar nan mewah, yang bertuliskan Hotel Wynn, lima orang berjalan masuk, melalui pintu utama, ada begitu banyak pengunjung di lobi hotel maupun di dalam.
Sejumlah deretan meja slot dan kursi di depannya, kemudian sejumlah orang sedang berkumpul di satu meja untuk memainkan sebuah permainan judi kartu, dan masih ada banyak lagi. Lima orang itu terus berjalan mencari seseorang yang ingin mereka temui, dia adalah Stave, pemilik dari gedung raksasa yang mereka pijaki saat ini.
Mereka menaiki lift menuju lantai dua, tempat di mana Stave berada, sebuah ruangan yang bertuliskan VVIP, mereka kemudian membuka pintu dan masuk ke dalam. Benar saja, Stave berada di sekumpulan lima pria berjas, mereka sedang mengobrol sembari menikmati minuman alkohol. Melihat lima pria masuk, Stave seketika berdiri, dan menghampiri mereka.
Sebelum kedatangan mereka ke hotel Wynn, mereka telah menghubungi Stave untuk minta bersua, dan kini mereka saling berhadapan.
“Ayo, aku akan membawa kalian ke ruang CCTV” Stave memimpin jalan, keluar dari ruangan VVIP, dan menuju salah satu lift yang digunakan untuk dirinya, lima pria dengan style celana jeans biru dongker dan jaket kulit berwarna coklat, ada yang berwarna hitam, dan berwarna silver, ikut masuk ke dalam lift yang di naiki oleh Stave. Perlahan-lahan pintu lift tertutup, dan membawa mereka naik ke atas.
Lift tiba-tiba berhenti tepat di lantai lima puluh, pintu lift kemudian terbuka, dan Stave berjalan keluar diikuti lima rombongan pria di belakangnya. Mereka kini berada di lantai terakhir, merupakan lantai yang hanya di akses oleh Stave. Lantai tersebut memiliki dua ruangan, salah satu ruangan adalah kamar pribadinya, yang menyimpan sejumlah harta kekayaannya, dan ruang rahasia yang berada di ruang pribadinya itu. Sementara ruang lainnya, adalah ruang CCTV, ia menempatkan ruang CCTV di lantai atas agar dirinya dengan mudah memantau keadaan dari resort Kasino miliknya.
Kini mereka telah berada di ruang CCTV, Stave duduk di depan komputer mengutat benda persegi di depannya, tangannya memegang mouse dan menggerak-geraknya, terkadang ke kiri dan ke kanan. Ia membuka file rekaman kemarin malam, tepat pukul delapan malam. Ketika tiga anak manusia masuk ke salah satu ruangan. Stave kemudian menghentikan rekaman video pada layar komputer, dan memperbesar wajah seorang pria.
“Dia adalah Luffi, dan ini putrinya. Kuharap kalian segera menyelesaikan tugas kalian” Stave menggeser layar dan memperlihatkan wajah Adira kepada lima pria di sampingnya, mereka mengangguk mengerti, kemudian menyalin rekaman CCTV di komputer tersebut.
“Tenang saja, dia dan putrinya akan segera ke neraka”
“Bagus. Aku sangat menantikannya” setelah menyalin rekaman video, mereka bergegas keluar dari ruangan CCTV dan langsung turun ke lantai satu, mereka akan menyelidiki identitas pria yang di perintah oleh Stave. Stave adalah salah satu pria kaya di kota Las Vegas, dengan bayaran yang sangat mahal, mereka akan melakukan apa saja yang di perintahkan Stave, termasuk membunuh.
Setelah mengetahui identitas Luffi yang sebenarnya, mereka mencatat alamat tempat tinggal Luffi, namun mereka tidak menyadari bahwa pria itu adalah salah satu ketua geng mafia Talaskar, yang merupakan musuh besarnya.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dair Kasma
lanjut thor
2023-05-07
1