BAB 2 Pembunuhan

Happy Reading

.

.

.

.

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Mario sudah tiba, kini dia dan putrinya sudah bersiap-siap untuk melakukan penerbangan malam ke New Zealand. Mario mengambil jam penerbangan malam agar musuhnya tidak menyadari bahwa kini ia akan membawa buah hatinya ke tempat jauh yang semoga saja tidak bisa di lacak oleh musuh.

Kali ini Mario bepergian tanpa anak buah agar tidak menimbulkan kecurigaan terhadap musuh, jika sekarang ia akan ke luar negeri. Barang-barang sudah di masukkan ke dalam bagasi mobil, Mario dan Adira sudah duduk santai di jok belakang, sementara sang sopir kemudian masuk, dan duduk di jok depan kursi kemudi.

“Kita ke bandara” titah Mario kepada sopirnya, pria yang menjadi pengemudi itu mengangguk mengerti.

“Baik tuan” jawabnya dan langsung memutar kunci mobil, terdengar suara deru mesin mobil, perlahan-lahan mobil yang di tumpangi oleh Mario meninggalkan halaman rumah tiga tingkat yang penuh kenangan itu.

“Dad, Adira will definitely remember our house (Ayah, Adira pasti akan mengingat rumah kita)” tutur Adira dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Mario melihat sang putri bersedih merasa kasihan, namun mau bagaimana lagi keselamatan Adira adalah segalanya. Ia tidak boleh lengah hanya karena merasa tidak tega pada Adira, ia lebih baik melihat putrinya bersedih daripada harus terluka karena kejahatan lawannya.

“Don’t be sad princess, kita bisa kembali lagi kesini” jawab Mario mengelus rambut coklat Adira. Gadis kecil itu mengangguk kecil sembari tersenyum menatap sang ayah.

“pinky swear? (janji)?” Adira mengulurkan jari kelingkingnya kepada Mario, pria itu terkekeh kecil melihat tingkah menggemaskan sang putri.

“Pinky swear” dua kelingking antara ayah dan anak itu saling bertautan membuat senyum manis mengembang di bibir mungil Adira, namun tiba-tiba mobil yang ditumpangi Mario berhenti mendadak membuat Mario dengan sigap menangkap tubuh Adira agar tidak terjungkal jatuh di bawah kursi.

“Sayang, apa ada yang sakit?” tanya Mario khawatir, Adira menggeleng, namun terlihat kulit wajahnya yang pucat menandakan bahwa dirinya benar-benar terkejut.

“Apa yang terjadi?” tanya Mario kepada supirnya.

“Ada mobil yang menutup jalan kita tuan, mereka mengincar kita” jawabnya menatap majikannya. Mario kemudian menatap ke arah jendela terlihat beberapa pria berjalan ke arah mobilnya dengan tampang seperti preman membuat Mario mendesis kesal. Ia sudah bisa menebak siapa mereka itu.

“Oh ****!” umpatnya dengan gigi yang saling bertautan menahan geram. Mario lalu melirik ke arah putrinya yang masih menggigil takut akibat rem mendadak yang dilakukan sopir, untung Mario bergerak cepat kalau tidak pasti Adelia sudah terluka karena jatuh.

“Saya akan keluar untuk menghadang mereka, ingat pesan saya, setelah saya keluar kamu segera pergi dari sini, apapun yang terjadi tolong selamatkan putriku” pintanya dengan sangat tulus, baru kali ini pria berhati Iblis itu memohon welas asih kepada seseorang, membuat sang sopir menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

“Saya janji akan melindungi nona Adelia, tuan harus hati-hati saya harap tuan bisa kembali dengan selamat” jawab sang sopir ikut sedih. Mario mengangguk mengerti ia tidak berjanji apakah ia bisa kembali pulang atau sudah tidak, takdir bukan dirinya yang menentukan melainkan Tuhan, tapi entah kenapa disaat seperti ini dirinya menyadari bahwa ia membutuhkan Tuhan.

“Save my daughter God, protect her from harm… pelase (Selamatkan putriku Tuhan, lindungi dia dari bahaya… kumohon)” doa Mario yang baru pertama kali meminta pertolongan dari Tuhan. Adelia yang tidak tahu pembicaraan ayah dan sopir hanya diam membisu saat Mario mencium kening putrinya.

“Daddy mau kemana? kenapa keluar?” tanya Adelia dengan tatapan polosnya membuat senyum tersungging di bibir Mario ia pasti akan sangat merindukan putrinya itu. Bibir pink itu mendarat di kening Adelia dan gadis manis itu hanya membiarkan Mario menciumnya.

“Daddy ada urusan dengan paman di luar, ada yang ingin Daddy berikan…, kamu tunggu di sini dulu yah” ujar Mario lembut, Adelia yang tak tahu menahu apa yang sebenarnya terjadi hanya mengangguk pelan dengan senyum tipisnya.

“Cepat kembali Dad, Adira akan menunggu Daddy di sini” jawaban putrinya membuat Mario makin tak sanggup untuk tersenyum hatinya ikut tersayat.

“Pasti sayang” balasnya yang langsung membuka pintu mobil. Ia tidak mau berlama-lama sebelum Adira tahu apa yang terjadi saat ini. Setelah Mario keluar dari mobil, sopir pun segera menancap gasnya membuat Adira membulatkan matanya.

“Paman! Daddy belum masuk ke mobil kenapa paman meninggalkan Daddy sendirian di pinggir jalan!!” teriak Adira dengan tatapan tajamnya, gadis kecil itu mengedor pintu mobil namun tak kunjung terbuka membuatnya seketika menangis histeris. Sang sopir tidak menghiraukan nona mudanya ia telah berjanji untuk melindungi putri majikannya itu.

“Maafkan paman nona tapi kita harus pergi dari sini!” ujar sang sopir menatap lurus ke depan dengan kecepatan mobil di atas rata-rata, namun naas tiba-tiba sebuah mobil Toyota Avansa dari arah berlawanan menabrak mobil yang ditumpangi oleh Adira, membuat mobil tersebut seketika oleng dan menabrak pohon besar di sisi jalan.

Putri Mario terhempas cukup kuat kepalanya terbentur kaca mobil dan jatuh dibawah kursi sedangkan sopir yang mengemudi mobil mengeluarkan darah segar di bagian keningnya akibat benturan kuat yang di alaminya.

Sopir yang di percayakan Mario itu berusaha untuk tetap sadar, pria itu kemudian dengan sekuat tenaga membuka sabuk pengaman dari tubuhnya. “Aku harus menyelamatkan nona Adira sebelum mereka datang” batinnya. Ia pun kemudian keluar dari mobil lalu menuju pintu mobil belakang membukanya dan menggendong tubuh Adira yang sudak tak berdaya.

Saat sopir Mario berhasil mengeluarkan nona mudanya tiga orang pria datang menghampiri dengan tatapan ingin memangsa dua manusia yang terluka.

“Tembak mati pria itu!!” Titah salah seorang pria pada kedua temannya. Dan dengan cepat dua orang pria mengangkat pistol dan….

DOR

DOR

“Maafkan saya Tuan Mario, saya gagal menjaga nona muda” batinnya dengan mata yang perlahan-lahan mulai tertutup

Dua peluru menembus masuk ke leher dan kepalanya membuat sopir Mario pun tewas. Sedangkan Adira masih dalam pelukan sang sopir.

“Bawa putri Mario ke boss besar!” perintah salah satu temannya.

“Sebaiknya kita bunuh saja dia”.

“Lebih baik kita bunuh saja jangan biarkan keturunan musuh hidup atau kalau tidak, dia bisa menjadi ancaman ke depannya”. Timpal temannya lagi.

“Jangan gegabah lebih baik kita bawa anak itu ke boss, biarkan boss yang memutuskan nanti” kedua temannya pun mengangguk setuju, mereka lalu menggendong Adira dan membawanya ke mobil mereka. Sedang mobil Toyota Avanza menabrak pohon dan orang yang mengendarai mobil Toyota tewas, pria yang menabrak mobil Adira adalah suruhan dari ke tiga pria tadi dan mereka hanya membiarkannya di dalam mobil dengan keadaan mengenaskan.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

duh kasihan adira😓😓

2023-07-30

0

Ara Julyana

Ara Julyana

menyedihkan

2023-07-19

0

Dair Kasma

Dair Kasma

kasian banget

2023-04-24

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Las Vegas
2 BAB 2 Pembunuhan
3 Bab 3 Pulau Ular
4 BAB 4 Mencari Daddy
5 BAB 5 Sarapan Bersama
6 BAB 6 Masa Lalu
7 BAB 7 Kesepakatan
8 BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9 BAB 9 Pergi Ke Kasino
10 BAB 10 Bacarat
11 BAB 11 Menang Banyak
12 BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13 BAB 13 Kesempatan Emas
14 BAB 14 Merasa Khawatir
15 BAB 15 Geng Revandes
16 Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17 BAB 17 Belajar Sabar
18 BAB 18 Terkejut
19 BAB 19 Rekaman CCTV
20 BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21 BAB 21 Baku Hantam
22 BAB 22 Dalang Penculikan
23 BAB 23 Malaikat
24 BAB 24 Bertemu
25 BAB 25 Interogasi
26 BAB 26 Panggilan Daddy
27 BAB 27 Mulai Belajar
28 BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29 BAB 29 Adira VS Sandra
30 BAB 30 Sekretaris Han
31 BAB 31 Sulit Bersua
32 BAB 32 Kecelakaan
33 BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34 BAB 34 Ke Rumah Sakit
35 BAB 35 Maaf
36 BAB 36 Sebuah Fakta
37 BAB 37 Cemburu
38 BAB 38 Sang Pemarah
39 BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40 BAB 40 PMS
41 BAB 41 Swalayan
42 BAB 42 Taman Rumah Sakit
43 BAB 43 Diam-diam Keluar
44 BAB 44 House Of Blue Vegas
45 BAB 45 Mabuk Berat
46 BAB 46 Pertama Kali
47 BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48 BAB 48 Terulang Kembali
49 BAB 49 Si Tukang Jahil
50 BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51 BAB 51 Interogasi
52 BAB 52 Memberi Pengertian
53 BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54 BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55 BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56 BAB 56 Serigala
57 Bab 57 Sakit
58 BAB 58 Ke Washington
59 BAB 59 Makan Malam di Mansion
60 BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61 BAB 61 Ke Perusahaan
62 BAB 62 Si Ulat Keket
63 BAB 63 Di Serang
64 BAB 64 Terluka
65 BAB 65 Kabar Buruk?
66 BAB 66 Makan di Tengah Malam
67 BAB 67 Hukuman
68 BAB 68 Sakit Hati
69 BAB 69 Tidak Peduli
70 BAB 70 Menjadi Office Girl
71 BAB 71 Bullying
72 BAB 72 Kabur
73 BAB 73 Gila
74 BAB 74 Roller Coaster
75 BAB 75 Mata-mata
76 BAB 76 Pemandangan Memilukan
77 Bab 77 Hati Yang Terluka
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Las Vegas
2
BAB 2 Pembunuhan
3
Bab 3 Pulau Ular
4
BAB 4 Mencari Daddy
5
BAB 5 Sarapan Bersama
6
BAB 6 Masa Lalu
7
BAB 7 Kesepakatan
8
BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9
BAB 9 Pergi Ke Kasino
10
BAB 10 Bacarat
11
BAB 11 Menang Banyak
12
BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13
BAB 13 Kesempatan Emas
14
BAB 14 Merasa Khawatir
15
BAB 15 Geng Revandes
16
Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17
BAB 17 Belajar Sabar
18
BAB 18 Terkejut
19
BAB 19 Rekaman CCTV
20
BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21
BAB 21 Baku Hantam
22
BAB 22 Dalang Penculikan
23
BAB 23 Malaikat
24
BAB 24 Bertemu
25
BAB 25 Interogasi
26
BAB 26 Panggilan Daddy
27
BAB 27 Mulai Belajar
28
BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29
BAB 29 Adira VS Sandra
30
BAB 30 Sekretaris Han
31
BAB 31 Sulit Bersua
32
BAB 32 Kecelakaan
33
BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34
BAB 34 Ke Rumah Sakit
35
BAB 35 Maaf
36
BAB 36 Sebuah Fakta
37
BAB 37 Cemburu
38
BAB 38 Sang Pemarah
39
BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40
BAB 40 PMS
41
BAB 41 Swalayan
42
BAB 42 Taman Rumah Sakit
43
BAB 43 Diam-diam Keluar
44
BAB 44 House Of Blue Vegas
45
BAB 45 Mabuk Berat
46
BAB 46 Pertama Kali
47
BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48
BAB 48 Terulang Kembali
49
BAB 49 Si Tukang Jahil
50
BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51
BAB 51 Interogasi
52
BAB 52 Memberi Pengertian
53
BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54
BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55
BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56
BAB 56 Serigala
57
Bab 57 Sakit
58
BAB 58 Ke Washington
59
BAB 59 Makan Malam di Mansion
60
BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61
BAB 61 Ke Perusahaan
62
BAB 62 Si Ulat Keket
63
BAB 63 Di Serang
64
BAB 64 Terluka
65
BAB 65 Kabar Buruk?
66
BAB 66 Makan di Tengah Malam
67
BAB 67 Hukuman
68
BAB 68 Sakit Hati
69
BAB 69 Tidak Peduli
70
BAB 70 Menjadi Office Girl
71
BAB 71 Bullying
72
BAB 72 Kabur
73
BAB 73 Gila
74
BAB 74 Roller Coaster
75
BAB 75 Mata-mata
76
BAB 76 Pemandangan Memilukan
77
Bab 77 Hati Yang Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!