BAB 12 Terrace Pointe Cafe

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

Seorang pria berjalan dan berlari menuju tiga orang manusia yang sedang berjalan hendak keluar. “Hey!” teriaknya masih terus berlari, wajahnya sangat kelelahan, tiba-tiba kakinya berhenti di hadapan Luffi dan dia anak manusia lainnya, terdengar deru napas yang tidak teratur. Dia adalah Billi, pria itu setelah memarkirkan mobil di basement dan masuk ke hotel itu, tidak menemukan keberadaan bossnya dan lainnya, bagai di telan Bumi, hilang tanpa jejak. Billi hampir frustasi karena ulah anggotanya itu.

“Aku sudah mencari kalian kemana-mana, sungguh melelahkan sekali…kenapa tidak memberitahuku, aku hampir di buat gila mencari kalian di tempat ramai seperti ini, untung saja aku masih memiliki secuil kesabaran, jika tidak, tempat ini sudah hancur oleh amarahku” Cristian dan Adira terkekeh kecil, melihat kemalangan Billi.

“Karena kamu sudah datang, bantu Cristian memegang satu koper token kasino” titah Luffi tanpa peduli dengan cerita Billi, pria itu menghela napas berat, menekuk wajahnya kesal. Dirinya sedang bersedih dan tidak ada yang peduli padanya. Itu sangat menyakiti hatinya. Dengan perasaan dongkol, Billi mengambil satu koper hitam dari tangan Cristian, temannya menertawainya, padahal itu tidak lucu. Billi hanya diam saja dan mengikuti langkah kaki boss besarnya.

Saat ini mereka berada di lantai dua, suasananya masih sama saat mereka masuk ke kasino tersebut, bangunan megah itu adalah sebuah hotel, para tamu bisa menginap di sana, juga bisa bermain sepuasnya. Ada begitu banyak para pejabat dan pengusaha kaya melakukan relaksasi dari kepenatan pekerjaan yang sungguh membuat otak lelah. Oleh sebabnya hotel kasino Las Vegas adalah solusinya, ada begitu banyak tamu dari luar kota Las Vegas, bahkan kebanyakan dari Negara luar.

Las Vegas adalah hiburan yang dapat dinikmati oleh siapapun, mulai dari hiburan, seperti judi, belanja, sampai memesan wanita-wanita malam.

“Astaga, mereka sangat terbuka” batin Adira tidak sengaja melihat kemesraan wanita penghibur dan para tamu, mereka bahkan sangat bebas untuk bercumbu, sebagian dari pengunjung menonton adegan dewasa itu, dan mereka ikut menikmatinya bahkan mereka meneriakinya untuk melakukan berbagai macam gaya. Mata gadis kecil itu sudah tidak suci lagi, harus menyaksikan setiap adegan yang ada di bangunan penuh dosa.

“Nice, bisakah kalian bermain dengan gaya anjing? Sepertinya sangat cocok dan itu membuatku jatuh cinta… besok malam aku akan memesanmu” seorang pria dengan setelan casualnya berujar lantang, hal itu didengar oleh Adira dan gadis itu tidak mengerti maksud ungkapan pria tadi.

“Apakah ada gaya anjing? Seperti apa itu?” Adira bertanya-tanya dalam hati, sambil terus berjalan dengan tangan digenggam oleh Luffi. Pria itu sejak kapan menyukai anak kecil? Ia seperti sudah menerima Adira di kehidupannya, lagipula Luffi-lah yang telah membunuh ayah Adira, sudah sepantasnya ia menggantikan sosok Mario.

Para tamu masih asik dengan permainan judi yang mereka mainkan di atas meja bundar, dan yang persegi panjang, selain itu mereka juga memainkan mesin slot, kebanyakan yang memainkannya adalah kalangan wanita. Sementara pria, lebih dominan bermain baccarat dan rolet. Ada beberapa dari mereka , merasa frustasi karena kalah berjudi, dan berteriak histeris namun, tak ada yang peduli kesedihan mereka.

Di dalam berjudi tidak boleh ada maruk, jika sedikit saja ada perasaan itu, maka bersiaplah untuk kalah, jika kau telah memenangkan beberapa permainan, maka segeralah untuk keluar dari tempat perjudian, jika tidak ingin ada rasa ketagihan. Kebanyakan dari para pemain tidak mengerti, taktik kaya, semua hanya mengerti untuk mengikuti hawa nafsu mereka, padahal jika mereka memilih untuk berhenti segera, mereka akan menjadi orang kaya saat itu. Namun, ketika mata melihat sejumlah uang yang banyak, maka kesombongan itu secara tidak sengaja timbul dalam hati, lalu menghadirkan rasa tamak dan seketika itu kehancuran akan memporak-porandakan hidupnya.

Kini Luffi dan anggotanya sudah keluar dari hotel Wynn itu, mereka berdiri di depan gedung pencakar langit, sementara Cristian pergi ke basement untuk mengambil mobil mereka, kali ini Cristian yang bertugas untuk menyetir.

“Apa kau lapar?” Luffi melirik gadis kecil di samping kanannya, tangan Luffi masih setia menggenggam jemari kecil itu. Adira mengangguk tanpa melihat Luffi, Adira menatap lurus ke sebuah kolam panjang yang terletak di seberang jalan raya depan hotel Wynn.

“Sebelum pulang, kita akan makan di restoran” Adira hanya berdehem menanggapi ucapan Luffi, sebenarnya ia sudah sangat lapar, tapi ia tidak berhak untuk segera pulang, padahal permainan belum selesai. Ia hanya bisa bertahan beberapa menit lagi, namun semakin ia menunggu, lambungnya semakin berteriak minta makanan, jika tahu begitu ia tidak ikut ke Kasino, sangat-sangat menyebalkan harus menahan lapar padahal perutnya sudah keroncongan.

“Pria tua ini kenapa tidak peka dari tadi, aku hampir mati menunggunya menyelesaikan permainannya” umpatnya dalam hati, gadis itu hanya bisa menggerutu dalam diam, tidak berani secara terang-terangan, biar bagaimanapun yang berkuasa saat ini adalah Luffi, jadi dirinya harus bersabar sampai ia memegang kendali sepenuhnya.

“Kau mengumpatku lagi, anak kecil” Adira mendongak melihat wajah Luffi, ia terkejut dengan mata membulat, kala Luffi mengetahui isi hatinya, ia tidak mengerti dari mana Luffi mempelajari ilmu membaca isi hati manusia. menakjubkan.

“Tidak, om Luffi adalah pria dermawan, aku sangat bodoh jika mengumpat, om. Hehehe” Adira segera berdalih dan tertawa masam, Luffi ikut tertawa, hal itu membuat Billi membelalakan matanya, ini adalah pertama kalinya boss besarnya tertawa. Sungguh di luar nalar pemikiran Billi. Bisa di kata peristiwa ini adalah sesuatu yang langkah terjadi, dan malam itu menjadi sejarah bagi Billi melihat pribadi lain dari dalam diri boss besarnya itu.

Tak berselang lama, sebuah mobil sedan silver berhenti di hadapan Luffi, pria itu membuka pintu mobil dan mempersilahkan Adira untuk masuk, lalu kemudian dirinya masuk dan duduk di samping Adira, sementara Billi duduk di kursi depan sebelah kanan.

Mobil perlahan-lahan bergerak menuju jalan raya. Jalanan masih sama, sangat ramai bahkan sulit bagi Cristian untuk menyalip kendaraan lain, karena kecilnya ruang di jalan tersebut. Tidak heran jika jalan Las Vegas sangat macet penduduknya sangat banyak juga para pendatang yang terus-menerus berdatangan.

“Kemana selanjutnya tujuan kita, boss?” Cristian bertanya, sesekali melirik Luffi dari kaca spion bagian tengah.

“Terrace Pointe Café” jawabnya dan Cristian mengangguk. Jarak yang akan mereka tempuh sekitar dua puluh menit, andai tidak macet mungkin hanya memakan lima menit untuk sampai ke cafe tersebut. Jalanan Street Las Vegas tidak pernah sepi, seperti siang, suasananya sangat ramai dan sorotan lampu yang bersinar terang. Di setiap sisi jalan terdapat bangunan hotel raksasa, hotel di Las Vegas selalu menyediakan hiburan seperti bar dan Kasino, karena misi dan visi dari kota Las Vegas adalah kota kesenangan. Kota surga bagi para manusia.

Kini mereka telah sampai di depan Cafe Terrace Pointe, setelah melewati perjalanan macet di sepanjang jalan, berusaha menyalip kendaraan di depan, hingga lima belas menit dari waktu yang ditentutukan, mereka tiba lebih awal. Luffi dan Adira keluar, diikuti oleh Billi dan Cristian.

Sebuah bangunan terlihat sederhana, ada sebuah kursi dan meja di luar cafe tersebut, mereka kemudian berjalan masuk ke dalam. Dua sofa berukuran besar dan panjang di letakan di setiap sisi kanan dan kiri pintu masuk, lalu tirai berwarna blasteran merah dan kuning kecoklat-coklatan di ikat, agar tidak menutupi keindahan malam, dari balik jendela. Sementara itu, sebuah hamparan permadani merah bercorak batik, terlampir indah di setiap sisi lantai cafe. Hal itu terkesan sangat mewah dan megah.

“Indah sekali, apakah ini istana makanan” celetuk Adira membuat Luffi tertawa kecil

“Jika kau menyukainya, aku bisa membelinya untukmu” sombongnya dengan penuh percaya diri, Adira mencebikkan bibirnya kesal, pria dewasa itu begitu narsis, sekalipun Luffi bisa saja dengan mudah melakukannya, namun, itu hanya akan membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak penting, bukankah itu sangat berlebihan.

“Tidak perlu” jawabnya singkat, kemudian Luffi berjalan menghampiri pelayan pria.

.

.

.

.

.

Berlangsung

Episodes
1 Bab 1 Las Vegas
2 BAB 2 Pembunuhan
3 Bab 3 Pulau Ular
4 BAB 4 Mencari Daddy
5 BAB 5 Sarapan Bersama
6 BAB 6 Masa Lalu
7 BAB 7 Kesepakatan
8 BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9 BAB 9 Pergi Ke Kasino
10 BAB 10 Bacarat
11 BAB 11 Menang Banyak
12 BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13 BAB 13 Kesempatan Emas
14 BAB 14 Merasa Khawatir
15 BAB 15 Geng Revandes
16 Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17 BAB 17 Belajar Sabar
18 BAB 18 Terkejut
19 BAB 19 Rekaman CCTV
20 BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21 BAB 21 Baku Hantam
22 BAB 22 Dalang Penculikan
23 BAB 23 Malaikat
24 BAB 24 Bertemu
25 BAB 25 Interogasi
26 BAB 26 Panggilan Daddy
27 BAB 27 Mulai Belajar
28 BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29 BAB 29 Adira VS Sandra
30 BAB 30 Sekretaris Han
31 BAB 31 Sulit Bersua
32 BAB 32 Kecelakaan
33 BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34 BAB 34 Ke Rumah Sakit
35 BAB 35 Maaf
36 BAB 36 Sebuah Fakta
37 BAB 37 Cemburu
38 BAB 38 Sang Pemarah
39 BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40 BAB 40 PMS
41 BAB 41 Swalayan
42 BAB 42 Taman Rumah Sakit
43 BAB 43 Diam-diam Keluar
44 BAB 44 House Of Blue Vegas
45 BAB 45 Mabuk Berat
46 BAB 46 Pertama Kali
47 BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48 BAB 48 Terulang Kembali
49 BAB 49 Si Tukang Jahil
50 BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51 BAB 51 Interogasi
52 BAB 52 Memberi Pengertian
53 BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54 BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55 BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56 BAB 56 Serigala
57 Bab 57 Sakit
58 BAB 58 Ke Washington
59 BAB 59 Makan Malam di Mansion
60 BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61 BAB 61 Ke Perusahaan
62 BAB 62 Si Ulat Keket
63 BAB 63 Di Serang
64 BAB 64 Terluka
65 BAB 65 Kabar Buruk?
66 BAB 66 Makan di Tengah Malam
67 BAB 67 Hukuman
68 BAB 68 Sakit Hati
69 BAB 69 Tidak Peduli
70 BAB 70 Menjadi Office Girl
71 BAB 71 Bullying
72 BAB 72 Kabur
73 BAB 73 Gila
74 BAB 74 Roller Coaster
75 BAB 75 Mata-mata
76 BAB 76 Pemandangan Memilukan
77 Bab 77 Hati Yang Terluka
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Las Vegas
2
BAB 2 Pembunuhan
3
Bab 3 Pulau Ular
4
BAB 4 Mencari Daddy
5
BAB 5 Sarapan Bersama
6
BAB 6 Masa Lalu
7
BAB 7 Kesepakatan
8
BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9
BAB 9 Pergi Ke Kasino
10
BAB 10 Bacarat
11
BAB 11 Menang Banyak
12
BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13
BAB 13 Kesempatan Emas
14
BAB 14 Merasa Khawatir
15
BAB 15 Geng Revandes
16
Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17
BAB 17 Belajar Sabar
18
BAB 18 Terkejut
19
BAB 19 Rekaman CCTV
20
BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21
BAB 21 Baku Hantam
22
BAB 22 Dalang Penculikan
23
BAB 23 Malaikat
24
BAB 24 Bertemu
25
BAB 25 Interogasi
26
BAB 26 Panggilan Daddy
27
BAB 27 Mulai Belajar
28
BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29
BAB 29 Adira VS Sandra
30
BAB 30 Sekretaris Han
31
BAB 31 Sulit Bersua
32
BAB 32 Kecelakaan
33
BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34
BAB 34 Ke Rumah Sakit
35
BAB 35 Maaf
36
BAB 36 Sebuah Fakta
37
BAB 37 Cemburu
38
BAB 38 Sang Pemarah
39
BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40
BAB 40 PMS
41
BAB 41 Swalayan
42
BAB 42 Taman Rumah Sakit
43
BAB 43 Diam-diam Keluar
44
BAB 44 House Of Blue Vegas
45
BAB 45 Mabuk Berat
46
BAB 46 Pertama Kali
47
BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48
BAB 48 Terulang Kembali
49
BAB 49 Si Tukang Jahil
50
BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51
BAB 51 Interogasi
52
BAB 52 Memberi Pengertian
53
BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54
BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55
BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56
BAB 56 Serigala
57
Bab 57 Sakit
58
BAB 58 Ke Washington
59
BAB 59 Makan Malam di Mansion
60
BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61
BAB 61 Ke Perusahaan
62
BAB 62 Si Ulat Keket
63
BAB 63 Di Serang
64
BAB 64 Terluka
65
BAB 65 Kabar Buruk?
66
BAB 66 Makan di Tengah Malam
67
BAB 67 Hukuman
68
BAB 68 Sakit Hati
69
BAB 69 Tidak Peduli
70
BAB 70 Menjadi Office Girl
71
BAB 71 Bullying
72
BAB 72 Kabur
73
BAB 73 Gila
74
BAB 74 Roller Coaster
75
BAB 75 Mata-mata
76
BAB 76 Pemandangan Memilukan
77
Bab 77 Hati Yang Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!