Happy Reading
.
.
.
.
.
Malam berlalu begitu cepat, sinar surya mulai menampakan dirinya, memancarkan sinarnya ke Bumi, menerangi setiap sudut kota Las Vegas. Di sebuah Mansion megah nan mewah, seorang gadis kecil mengerjap-ngerjap matanya, dan perlahan-lahan terbuka lebar. Matanya sangat silau oleh cahaya yang masuk melalui ventilasi jendela kamarnya.
“Hoaaam, sudah pagi. Aku harus segera bangun agar bisa memberi makan Jaguar besar” gumamnya pelan dan berusaha bangun dari tidurnya. Gadis itu kemudian turun dari atas ranjang dan berjalan ke bilik kamar mandi yang bernuansa merah muda. Ada sebuah bangku kecil yang berada di atas lantai kamar mandi, tepat di bawah wastafel, itu digunakan untuk gadis kecil menaikinya agar dirinya bisa mencuci wajahnya di wastafel. Karena tubuh pendeknya membuatnya menggunakan bangku kecil itu untuk digunakan.
Dia adalah Adira. Gadis itu kemudian mengambil sikat gigi lalu membuka penutup pasta gigi dan mengeluarkan isinya. Ia mulai menyikat giginya. Dan mulai membasuh wajahnya menggunakan sabun muka, setelah melakukan ritual sikat gigi. Ia cepat-cepat keluar untuk melap wajahnya kemudian bergegas keluar dari kamarnya. Waktu telah menunjukan pukul 7 pagi, ia berlari menuju kamar di sampingnya dan mengedor keras pintu kamar itu.
“Om bangun! om bangun! om Billi, om Cristian!” teriaknya keras. Luffi yang tidak sengaja melihat tingkah Adira yang seperti buru-buru, segera menghampirinya.
“Ada apa? Apa terjadi sesuatu denganmu?” Adira terkejut melihat kedatangan Luffi yang tiba-tiba. Ia segera mengubah raut wajahnya dan menunduk hormat sebagaimana yang dilakukan anggota Talaskar jika bertemu Luffi. Pria itu terkekeh kecil.
“Tidak perlu sungkan padaku”
“Aku mau memberi makan Jaguar, oleh sebabnya aku mau bertemu om Billi dan om Cristian” jawabnya membuat Luffi menarik sudut bibirnya tipis.
“Billi dan Cristian sedang melakukan tugas yang kuperintahkan, hari ini aku yang memberi makan Jaguar, jika kamu ingin memberinya makan, maka kau bisa pergi bersamaku” mendengar ucapan Luffi, membuat gadis itu langsung mengangguk cepat. Ia bahkan berjingkrak senang karena bisa bertemu Jaguar. Adira langsung menarik tangan Luffi untuk pergi bertemu hewan buas.
“Tunggu. Aku akan mengambil daging mentah dulu” tutur Luffi, Adira langsung melepas genggaman tangannya dan tersenyum mengangguk. Ia berdiri di teras Mansion dan menatap pancuran air di dalam kolam yang berbentuk lingkaran, ia juga menatap tanaman bunga yang tumbuh di setiap sisi jalan, ia tersenyum melihat keindahan alam di pagi hari.
“Selamat pagi om” sapa Adira pada dua penjaga yang berdiri di depannya. Dua pria bertubuh kekar segera menoleh ke belakang, mereka kemudian membungkukan punggung mereka sebagai tanda hormat kepada anak angkat majikan.
“Selamat pagi, nona” balas mereka dengan wajah datar tanpa ekspresi. Adira melihat itu merasa aneh dengan tingkah dua penjaga, namun ia tidak berani bertanya. Tak berselang lama, Luffi pun datang dengan menenteng sebuah kantong plastik.
“Ayo, kita pergi” Adira mengangguk ceria dan mereka berjalan menuju mobil jeep wrangler willys, yang telah di siapkan anggotanya. Sebuah mobil berukuran sedang yang memiliki empat kursi, dua kursi di bagian depan dan dua kursi lainnya di bagian belakang. jeep wrangler willys ini tidak memiliki pintu, dan atap yang melindungi. Adira bertepuk tangan, ia sangat menyukai salah satu Jeep Willys, dan ia sangat ingin menginginkannya. Jeep wrangler willys, yang mereka gunakan berwarna walnut brown. Adira langsung naik Jeep wrangler willys di kursi depan sebelah kanan sementara Luffi duduk di kursi bagian kiri.
Karena waktu yang di tempuh lumayan jauh dari Mansion, sehingga Luffi harus menggunakan mobil untuk ke sana.
Mobil Jeep itu perlahan-lahan bergerak dan meninggalkan halaman Mansion, menuju salah satu jalan yang mengarah ke arah hutan belakang Mansion, mereka melewati setiap pohon-pohon besar. jalan yang mereka lalui bukan lagi jalan bertanah namun, jalan ber-aspal.
Setiap pergerakan mobil Jeep, yang melewati setiap pepohonan dan rerumputan, membuat senyum gadis kecil itu merekah. Menikmati setiap sentuhan surya di kulit putihnya. Sangat-sangat menyenangkan.
“Kau terlihat menikmati pemandangan di hutan ini”
“Tentu, udara di sini sangat segar dibandingkan di kota, aku lebih suka berada di tempat tenang dan udara bersih, itu bisa melindungi kita dari penyakit pernapasan” jawabnya melihat wajah Luffi. Pria itu mengangguk dan tersenyum kecil. Wajah pria itu begitu bersih dan lebih bercahaya daripada kemarin-kemarin. Adira menyukai wajah pria itu, entah kenapa ia merasa nyaman berada di dekatnya.
“Aku tahu wajahku sangat tampan, namun perhatikan matamu itu, wajahku bukanlah sebuah pajangan dinding yang seenaknya bisa ditatap seperti itu!” Adira menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal, ia tersenyum kecut dan meminta maaf. Kini matanya menatap lurus ke depan sesekali melihat ke luar jendela, melihat batang pohon besar itu. Ia memejamkan matanya, dan menghirup udara segar di hutan lindung milik Luffi.
Sepuluh menit berlalu, Luffi menghentikan mobil Jeepnya di sebuah jaring kandang yang sangat luas. Mereka kemudian turun dari dalam mobil, Luffi mengambil kantung plastik di bagian kursi belakang. Di sisi lain, Jaguar yang tadi duduk tiba-tiba bangun karena mendengar suara deru mesin mobil, ia segera berlari ke pintu kandang.
Luffi terbiasa memberi makan Jaguar dengan membawa mobil, dan deru mesin mobil adalah alarm bagi Jaguar bahwa tuannya datang berkunjung, itulah sebabnya ketika mendengar suara mesin mobil, ia segera berlari menghampirinya.
“ROAARGGG”
Raungan Jaguar terdengar keras menggelegar di setiap penjuru hutan, Adira melihat kehadiran Jaguar, ia tersenyum lebar, dan segera mendekati kandang hewan buas itu, namun dihentikan oleh Luffi. Pria itu menggeleng untuk tidak mendekati Jaguar, karena sangat berbahaya baginya. Tetapi gadis itu dengan kuatnya melepaskan genggaman Luffi, ia langsung berlari ke arah Jaguar.
“Hati-hati!” seru Luffi. Namun seperkian detik, ia terkejut dengan pemandangan yang ia lihat. Jaguarnya bermain dengan Adira, bahkan menjilati wajah Adira, dia senang dengan kehadiran Adira, itu sungguh di luar dugaannya.
“Apakah yang dikatakan dua anggotaku adalah benar? Aku benar-benar meremehkan gadis kecil ini” batinnya. Ia langsung berjalan menuju mereka, sembari menenteng kantung plastik, kemudian memberikannya kepada Adira, memintanya untuk memberi daging mentah kepada Jaguar. Dengan senang hati Adira melakukannya, tangan mungilnya mulai mengambil potongan daging merah dan menyuapinya pada Jaguar.
Lagi-lagi, Luffi di buat terkejut dengan keberanian Adira, ia tidak menyangka bahwa Jaguar bisa dekat selain dirinya, itu membuatnya terpaku di tempatnya berdiri. Dirinya menatap Adira dan Jaguar bergantian, ia tidak dapat berpikir jernih, padahal baru sekali mereka bertemu namun, hewan buasnya sudah seakrab itu.
“Kucing kecil, makan yang banyak agar tubuh kamu semakin besar” tuturnya mengelus kepala Jaguar, satu tangan lainnya menyuapi Jaguar.
“Kamu sangat suka dengan daging sapi, aku akan membelikanmu daging yang banyak, agar kamu bisa puas menikmatinya” hewan itu masih menikmati daging di tangan Adira, ada lima potongan daging sapi dengan ukuran besar, dan ia telah menyantap habis semuanya.
“Setelah ini kita akan bermain bersama, apa kamu mau?” seakan mengerti, Jaguar itu mengangguk dengan tatapan hangat, dia seperti memiliki sebuah perasaan dan kecerdasan sebagaimana yang dimiliki manusia. Adira tersenyum bahagia, ia memeluk Jaguar, sesekali mencium pipinya.
Setelah memberi makanan, Adira kemudian menyodorkan sebuah benda berisi air, hewan itu langsung menjulurkan lidahnya, hingga menyentuh air kemudian memasukannya ke dalam mulut, itu adalah cara mereka minum.
“Kalian tampak dekat, aku hampir tidak mempercayainya” kata Luffi. Ia mendekati Jaguar dan mengelus kepala Jaguar lembut, hewan itu menjulurkan lidahnya dan menjilati pemiliknya penuh gairah. Ia bersemangat dan sangat senang melihat Luffi datang. Adira tertawa melihat Jaguar bermain bersama Luffi.
“Jika kau memeliharanya dengan penuh kasih sayang, dan memberinya makan setiap hari, dia akan membalasnya untukmu, sewaktu-waktu hewan inilah yang akan melindungimu dari bahaya, bahkan, jika itu adalah musuh yang sangat kuat” jelas Luffi menatap wajah Jaguar.
“Peliharalah sesuatu yang menguntungkan untukmu, agar kau tidak rugi ke depannya” ucapnya lagi. Adira hanya terdiam mendengarnya, ia hanya mengamati kedua benda hidup yang masih bermain itu.
"Aku tidak mengerti" ia membatin dengan wajah polosnya.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Yuliana
pengen melihara juga
2023-05-04
1