Happy Reading
.
.
.
.
.
Kini mobil sedan silver itu berhenti di depan hotel Wynn Las Vegas, ada begitu banyak pengunjung yang berdiri di depan hotel tersebut, di sekitar hotel Wynn Las Vegas terdapat sebuah kolam yang sangat luas juga dalam, dan beberapa pohon tumbuh di sekitar bangunan mewah itu. Cristian, Luffi dan Adira turun di depan sekumpulan orang-orang banyak, entah apa yang mereka lakukan di luar. Adira menatap sekelilingnya, ada sebuah bangunan kecil, itu terlihat seperti toko kecil, ada nama di setiap toko itu. Graff, Chanel, dan Dior, itu adalah nama dari toko yang baru saja dirinya lihat.
“Shit! I’ll kill you! (Sial, aku akan membunuhmu)” teriak seorang pria botak, ada begitu banyak tato di tubuhnya, bahkan di di pipi kanannya terdapat sebuah tato kecil bergambar naga, sepertinya pria itu menyukai tato. Tiba-tiba pria botak itu langsung menyerang lawannya dan....
SRETTTT
Sebuah pisau kecil, namun tajam, menusuk masuk ke dalam perut lawannya yang sedikit muda darinya, korban itu seketika terjatuh diikuti dengan tas jinjit di tangannya. Pria botak bertato itu kesal dan merasa di tipu oleh pria muda yang menjadi korban amarahnya. Pengunjung di sana hanya menyaksikan tragedi penyerangan sepihak. Belum cukup menusuk perut korban, ia mengoyak pisaunya ke atas dan itu sangat menyakitkan, sepertinya menembus jantungnya. Korban itu tidak akan selamat.
“Oh my God, he does it (Ya Tuhan, dia sungguh melakukannya)” sementara Adira menatap serius darah yang mengalir dari perut berbaju putih yang terbaring di atas aspal. Tidak ada yang berani membantunya. Luffi yang menyaksikan peristiwa tersebut dan langsung mengalihkan pandangannya pada Adira, ia dengan sigap menutup mata Adira dengan telapak tangannya.
“Jangan melihat lagi” Adira menyingkirkan tangan Luffi, dia masih ingin menonton adegan pertarungan itu. dia bahkan tidak takut sama sekali, dan tidak ingin melewatkan adegan yang menurutnya sangat seru.
“Anak kecil dilarang untuk melihatnya, itu adalah adegan berbahaya” tegasnya, dan langsung membawa Adira masuk ke dalam, sementara Billi memarkirkan mobil mereka ke tempat parkiran mobil, basement besar yang berada di sebuah ruangan luas di lantai paling dasar, bisa dibilang seperti di bawah bangunan. Banyak mobil bermerek di sana dengan berbagai bentuk dan warna yang berbeda. Ia segera mencari ruang kosong untuk di isi oleh mobilnya. Ia terus menyetir hingga di ujung basement, ia baru menemukan ruang kosong itu.
“Aiiissh… aku harus berjalan lagi, kenapa tidak menyisakan tempat di bagian pintu masuk. Menyebalkan” gerutunya memonyongkan bibirnya sampai maju tiga senti meter. Setelah mobilnya terparkir, ia buru-buru keluar dari dalam mobil. Namun, tidak sengaja ia melihat sekelompo orang-orang berbaju hitam sedang menodong senjata api ke arah tiga orang pria yang menenteng sebuah tas mini. Sepertinya di dalamnya adalah sejumlah uang miliaran dollar, mereka baru memenangkan perjudian di kasino Wynn.
“Mereka? mereka seperti anggota geng Revandes” batinnya langsung bersembunyi di balik mobilnya, akan sangat merepotkan jika dirinya ketahuan berada di sana dan menyaksikan kebejatan dari kelompok Revandes. Buru-buru Billi masuk ke dalam mobilnya sambil mengamati pergerakan dari musuhnya.
“Mereka sangat pecundang dan tidak tahu malu”
DOR
DOR
DOR
Tiba-tiba terdengar tiga tembakan dari pistol milik pria berambut merah, ada banyak sekali rantai kalung titanium yang bertengger di leher dan pergelangan tangannya. Tiga pria muda itu langsung tewas dengan darah bersimbah di atas tanah. Mereka segera mengangkat tiga pria yang sudah tak bernyawa ke dalam mobil berwarna hitam. Lalu kemudian segera pergi dari tempat tersebut, takut jika ada penjaga yang melihat perbuatan mereka.
Tiga buah mobil pun melesat laju, Billi menghela napas lega kala musuhnya sudah tidak ada. Ia pun segera turun dari mobil dan bergegas menuju pintu utama resor Wynn.
Sementara di dalam hotel Wynn, Adira menatap takjup perkumpulan manusia yang sedang asik denga kegiatan mereka, karpet merah berpola bunga menebar di seluruh lantai hotel Wynn, menyambut setiap para pengunjung yang datang. Ada banyak kursi dan meja di bagian sisi jalan, diisi oleh para tamu yang sedang melakukan perjudian besar-besaran. Dan bukan itu saja, Adira dengan mata bulatnya, menatap wanita-wanita dewasa berbaju seksi yang tengah menemani para tamu, dengan gelas berisi minuman anggur merah.
Ia bahkan melihat dua manusia dewasa berciuman panas di depan umum, ia hanya mengernyit heran, sambil memandang tidak mengerti perbuatan yang dilakukan dua manusia itu.
“Apa yang mereka lakukan? bertukar emas kah? Banyak sekali bakteri di liur mereka, dan itu membuat mereka bersemangat. Aneh sekali” gumamnya, terus berjalan mengikuti Luffi dan Cristian. Cristian menginisiatif menggenggam tangan mungil Adira, membuat gadis itu tersenyum hangat padanya. Cristian khawatir, jika Adira akan tersesat, dan ia tidak mau terjadi sesuatu pada Adira, apalagi mereka sedang berada di hotel Wynn.
Fasilitas utama hotel Wynn ialah menyediakan hiburan satu atap, termasuk kasino, klub, restoran dan spa. Selain itu ada toko desainer terkenal juga dan berbagai macam fasilitas lainnya yang dapat dinikmati oleh setiap pengunjung kaya.
Di sepanjang sisi kasino, terdapat meja judi untuk bermain Bacarat, Rolet dan mesin-mesin slot. Luffi kemudian masuk ke salah satu ruangan VVIP yang telah di pesannya, di dalam terdapat sebuah meja besar, dan sepuluh orang pria berjas dengan di temani sepuluh wanita berbaju seksi, bahkan hampir buah dadanya keluar dari bajunya, Adira melihat itu mengerlingkan matanya muak, ia membenci wanita penghibur. Itu sangat memalukan menurutnya.
Tiba-tiba seorang pria bertubuh tinggi dan kekar menghampiri Luffi dengan senyum ria, ia mengulurkan tangan pada Luffi, dan Luffi dengan senang hati menyambut uluran tangan pria tersebut. Dia adalah pemilik dari hotel Wynn yang bernama Steve Wynn. Hari ini Luffi ingin berjudi melawan Steve Wynn, atas permintaan dari pria paruh baya itu. Steve Wynn ingin mengalahkan Luffi, itulah alasannya ia mengundangnya untuk datang.
“Selamat datang, tuan Luffi. Saya sangat senang tuan menyempatkan hadir di resor kecil saya ini” ucapnya berbasa-basi, Luffi tersenyum memandang pemilik perusahan judi terbesar di Las Vegas.
“Anda sungguh merendah, perusahan ini sangat terkenal bahkan sangat di minati para pengunjung, anda benar-benar pengusaha miliarder”
“Hahahaha, Tuan Luffi bisa saja, mari saya antar ke meja perjudian” Luffi mengangguk dan mengikuti langkah kaki pria pemilik perusahan tersebut. Luffi kemudian di persilahkan duduk di salah satu kursi yang sudah di sediakan untuknya.
Kali ini ia akan bertaruh melawan Steve Wynn, pria pemilik kasino tersebut. Luffi duduk berhadapan dengan Steve, senyum smirk terlihat di bibir Luffi, ia sudah lama tidak bermain judi, terakhir kali ia bermain judi rolet, salah satu lawannya adalah Steve, dan permainan tersebut mereka berdua di anggap menang karena permainannya seri.
“Saya tidak yakin, jika tuan kembali beruntung kali ini… banyak-banyaklah berdoa semoga uangmu tidak habis” Luffi menanggapinya dengan senyum tipis, ia duduk menyandar dan menyilangkan kakinya. Kedua pria itu akan memainkan permainan Bacarat, itu adalah sebuah permainan kartu dengan dua pemain, yaitu Bankir dan Pemain. Bankir bukanlah Bandar, setiap peserta bisa memilih untuk menjadi Bankir atau Pemain. Lalu untuk hasil akhirnya, ada tiga kemungkinan dalam permainan Bacarat ini, Pemain bisa saja menang, atau Bankir menang atau keduanya seri.
Steve menjadi Bankir, ia bertanggung jawab atas dek dan bertugas membagi kartu, keduanya mulai bertaruh, menaru sepuluh token kasino di atas meja. Dan ia pun mulai mengocok kartu, kemudian membaginya kepada Luffi, setelah itu untuk dirinya. Banyak pasang mata yang serius menonton permaianan yang mendebarkan itu.
Sementara Adira hanya mengamati dengan santai. Adira dan Cristian duduk di samping Luffi, dengan seribu token kasino di dalam sebuah koper berwarna hitam di atas kursi.
Untuk langkah pertama, ada empat kartu terbuka di atas meja, dua kartu di kotak Luffi dan dua kartu lainnya di kotak Bankir yaitu Steve. Luffi tersenyum lebar kala melihat kartunya adalah angka 4 love dan 5 love, itu berarti total poinnya adalah 9. Stave menatap wajah Luffi dan tersenyum misterius. Untuk ronde pertama, Luffi memenangkan permainan, karena kartu yang dimiliki Stave adalah 6 daun kelor dan kasrtu AS. point yang dia dapatkan lebih rendah dua angka dari milik Luffi. Dalam permainan Bacarat, angka 9 adalah angka yang paling tinggi.
“Aku menang, apa kau yakin kau bisa mengalahkanku?” senyumnya bangga dan mengejek lawan mainnya.
“Ini belum berakhir, jangan berbangga dulu”
.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dair Kasma
lanjut lagi kak, makasih yah atas update tannya
2023-04-29
1
hyefhi ikonic
semangat
2023-04-28
1