BAB 4 Mencari Daddy

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

Derap langkah kaki terdengar menuju ruang tengah, Billi dan Cristian sontak menengok ke belakang, itu adalah boss mereka, segera mereka berdiri dan memberi hormat pada Luffi, pria yang dijuluki sebagai Iblis berdarah dingin. Pria terlihat rapi dengan setelan jeans hitam dengan atasan jaket kulit berwarna coklat, sepertinya pria itu akan pergi ke casino.

“Selamat malam boss” sapa keduanya dan dianggukin oleh Luffi. Luffi menatap sekilas wajah Adira dengan tanpa ekspresi, lalu melangkah pergi dari sana. Kedua anak buahnya bernapas lega seakan baru saja terbebas dari pandangan harimau. Billi dan Cristian kembali duduk di tempatnya semula sembari memainkan game di ponselnya, tak lama Adira terbangun, ia merintih sakit, penglihatan yang tadi buram perlahan-lahan menjadi terang. Ia melihat ke sekelilingnya yang tampak asing, kemudian melihat dua pria yang tidak dikenalnya.

“Kamu sudah bangun?” Adira tidak menjawab, ia menatapnya dengan tatapan bingung, ia lalau teringat bahwa ia di dalam mobil bersama sopir dan meninggalkan ayahnya di jalan.

“Daddy, where is my dad? (Ayah, di mana ayahku?)” dia bertanya dan berusaha bangun dari tidurnya, ia melihat ke sekeliling namun, tidak menemukan ayahnya, sementara Billi dan Cristian tidak menjawab, keduanya saling menatap bingung, tidak tahu harus menjawab apa.

“Daddy? Daddy!” panggilnya lagi, ia turun dari sofa namun, dicegat oleh kedua pria itu. Adira menatap datar kedua pria asing di depannya. “Lepaskan aku, aku mau mencari daddyku, kalian pasti yang menyembunyikan daddyku kan?” sungutnya dengan tatapan datar.

“Daddy kamu tidak ada di sini, dia sudah pergi dan menitipkanmu kepada kami” bohongnya membuat Adira merasa sedih, ia menangis histeris memanggil ayahnya namun, Mario tidak kunjung menampakan wajahnya, sebab dia telah dibunuh oleh anak buah Luffi.

“Bagaimana ini, apa yang harus kita lakukan?” bisik Blli pada temannya, ia mengedikan bahu tidak tahu, Billi kemudian menggendong Adira ke pelukannya, menenangkannya namun, gadis kecil itu semakin memberontak, ia tidak menyukai jika orang asing menyentuhnya dan ia harus mewaspadai mereka, itu adalah perkataan yang selalu diucapkan Mario padanya.

“Huaaaa….lepaskan aku, aku mau ketemu daddy!” Adira menggoyang kakinya karena Billi tidak mengindahkan perkataan Adira, gadis itu tanpa takut langsung menggigit telinga Billi membuatnya memekik sakit, ia pun menurunkannya dan memegang telinganya yang perih, sepertinya telinganya berdarah.

“Apa kau seekor kucing? Gigimu tajam sekali” umpatnya kesal. Sepuluh temannya berlari ke arahnya saat mendengar teriakan kesakitan Billi.

“Apa kau baik-baik saja, Bill?” tanya teman-temannya. Sepuluh pria yang baru datang menatap kaget Adira, sebab mereka baru pertama kali melihatnya di Mansion ini, dan ini kali pertama ada penghuni wanita di sini.

“Siapa anak kecil ini? bukankah boss kita tidak menyukai anak kecil dan wanita di sekitarnya?” tanya salah seorang temannya.

“Ini anak Mario, boss mengatakan untuk membiarkan dia hidup, boss sendiri yang akan mengurusnya nanti, entah apa yang akan terjadi ke depannnya pada gadis kecil ini, tapi kuharap agar dia bisa selamat dari tangan seorang Iblis yang haus darah itu” jawab Cristian, membuat Billi memelototinya. Sementara teman yang lainnya mengangguk mengerti.

“Mulut anak ini lemes sekali, tidak bisakah untuk tidak menakuti anak kecil” batin Billi menatap dongkol pada temannya. Adira yang mengerti perkataan Cristian langsung terdiam, ia tahu bahwa ayahnya sedang tidak baik-baik saja, gadis kecil itu sudah mengerti dengan situasi di sekitarnya. Billi dan Cristian melirik ke arah Adira yang tiba-tiba bungkam.

“Daddy, apa daddy baik-baik saja? aku akan menunggu daddy di sini” bisiknya dalam hati. kali ini Adira berinisiatif untuk duduk di sofa, ia tidak berani berteriak memanggil Mario lagi, hanya duduk dengan ekspresi datar di wajahnya.

“Apa kau baik-baik saja? kenapa tidak menangis lagi?” tanya Cristian. Billi mengangguk dan menunggu jawaban Adira. Gadis kecil itu berusaha tersenyum menutupi kesedihan di wajahnya, ia kemudian menjawab. “Aku tidak akan menangis lagi, aku akan menurut pada kalian, aku tahu daddy sangat sibuk, jadi aku tidak harus cengeng dan membebani daddy” Billi dan Cristian sangat terkejut, perubahan Adira begitu drastis, hal itu membuat mereka sangat senang, sebab mereka tidak akan kesusahan mengurusi Adira lagi. Mereka yang masih bujang tidak memiliki pengalaman dalam mengurus anak, tentu hal ini adalah berita yang sangat besar dan harus dirayakan.

“Kamu memang anak pintar” Cristian mengacung dua jempolnya pada Adira.

“Omong-omong siapa nama kamu gadis kecil?”

“Adira, om”

“Wah, nama yang sangat cantik” mereka memuji Adira membuatnya hanya tersenyum, sekalipun itu adalah senyuman palsu. Kini hanya tiga orang yang berada di ruang tengah, sementara yang lainnya kembali bertugas, karena Billi dan Cristian yang bertugas menjadi baby sitter Adira, jadi mereka harus menemani Adira sepanjang waktu.

“Apa kau ingin makan?” Adira menggeleng, ia sudah makan di rumahnya jadi dia belum lapar, namun, ia sudah menguap bahkan sudah dua kali.

“Apa kau ingin tidur sekarang?”

“Iya”

“Baiklah, ayo, om antar kamu ke kamar kamu” Adira mengangguk dan turun dari sofa, ia mengikuti langkah lebar dua pria di sampingnya, dan tiba mereka di salah satu kamar yang terletak di samping tangga lantai satu.

CEKLEK

Billi membuka pintu kamar dan mereka pun masuk ke dalam, nuansa warna pink menerangi kamar tersebut, ranjang yang berukuran sedang bisa menampung dua orang dewasa juga boneka kupu-kupu berwarna pink duduk di atas ranjang dengan pandangan tertuju pada tiga anak manusia yang menatap takjub kamar tersebut.

Selain itu terdapat lemari pakaian berwarna pink dan gambar Barbie terlukis indah pada kayu lemari itu. dan bukan itu saja, meja nakas berwarna pink dan gambar kupu-kupu dua dimensi menempel di dinding.

Kamar tersebut dilengkapi dengan jendela, cermin sedang yang terpasang di dinding dan meja sedang yang menampung beberapa buku tertata indah di sana. Semua yang berada di kamar tersebut berwarna pink, itu feminism sekali.

“Siapa yang mendekorasi kamar ini? cantik sekali… apakah boss yang melakukannya? boss sudah memperhitungkannya” batin Billi dan Cristian. Mereka tidak percaya akan kenyataan ini, melihat kamar yang begitu cantik untuk Adira, menunjukan rasa suka dan peduli bossnya pada anak musuhnya, entah apa rencananya, dia melakukan ini semua.

“Apa kamu menyukainya?” tanya Cristian dengan bibir tersenyum lebar, Adira mengangguk pelan sebagai jawabannya.

“Aku tidak suka warna pink, ini sangat feminim, aku lebih suka warna gelap…tapi aku tidak mungkin mengatakan bahwa warna kamar ini jelek, mereka akan menghukumku karena tidak tahu berterima kasih pada mereka” Adira hanya diam saja, lalu menatap dua pria di belakangnya.

“Terima kasih yah, om” Cristian dan Billi mengangguk senang, mereka kemudian keluar dari kamar Adira membiarkan gadis kecil itu beristirahat, mengingat waktu sudah sangat malam.

“Daddy, semoga daddy baik-baik saja, aku akan berlatih menjadi kuat agar bisa melindungi daddy, kedepannya” gumamnya pelan. Tidak tahu saja jika ayahnya sudah meninggal, dibunuh oleh Dannie, pria yang memberi tumpangan hidup untuknya.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Dair Kasma

Dair Kasma

love you

2023-04-24

1

Dair Kasma

Dair Kasma

terima kasih update nya author, aku selalu setia padamu

2023-04-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Las Vegas
2 BAB 2 Pembunuhan
3 Bab 3 Pulau Ular
4 BAB 4 Mencari Daddy
5 BAB 5 Sarapan Bersama
6 BAB 6 Masa Lalu
7 BAB 7 Kesepakatan
8 BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9 BAB 9 Pergi Ke Kasino
10 BAB 10 Bacarat
11 BAB 11 Menang Banyak
12 BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13 BAB 13 Kesempatan Emas
14 BAB 14 Merasa Khawatir
15 BAB 15 Geng Revandes
16 Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17 BAB 17 Belajar Sabar
18 BAB 18 Terkejut
19 BAB 19 Rekaman CCTV
20 BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21 BAB 21 Baku Hantam
22 BAB 22 Dalang Penculikan
23 BAB 23 Malaikat
24 BAB 24 Bertemu
25 BAB 25 Interogasi
26 BAB 26 Panggilan Daddy
27 BAB 27 Mulai Belajar
28 BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29 BAB 29 Adira VS Sandra
30 BAB 30 Sekretaris Han
31 BAB 31 Sulit Bersua
32 BAB 32 Kecelakaan
33 BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34 BAB 34 Ke Rumah Sakit
35 BAB 35 Maaf
36 BAB 36 Sebuah Fakta
37 BAB 37 Cemburu
38 BAB 38 Sang Pemarah
39 BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40 BAB 40 PMS
41 BAB 41 Swalayan
42 BAB 42 Taman Rumah Sakit
43 BAB 43 Diam-diam Keluar
44 BAB 44 House Of Blue Vegas
45 BAB 45 Mabuk Berat
46 BAB 46 Pertama Kali
47 BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48 BAB 48 Terulang Kembali
49 BAB 49 Si Tukang Jahil
50 BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51 BAB 51 Interogasi
52 BAB 52 Memberi Pengertian
53 BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54 BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55 BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56 BAB 56 Serigala
57 Bab 57 Sakit
58 BAB 58 Ke Washington
59 BAB 59 Makan Malam di Mansion
60 BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61 BAB 61 Ke Perusahaan
62 BAB 62 Si Ulat Keket
63 BAB 63 Di Serang
64 BAB 64 Terluka
65 BAB 65 Kabar Buruk?
66 BAB 66 Makan di Tengah Malam
67 BAB 67 Hukuman
68 BAB 68 Sakit Hati
69 BAB 69 Tidak Peduli
70 BAB 70 Menjadi Office Girl
71 BAB 71 Bullying
72 BAB 72 Kabur
73 BAB 73 Gila
74 BAB 74 Roller Coaster
75 BAB 75 Mata-mata
76 BAB 76 Pemandangan Memilukan
77 Bab 77 Hati Yang Terluka
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Las Vegas
2
BAB 2 Pembunuhan
3
Bab 3 Pulau Ular
4
BAB 4 Mencari Daddy
5
BAB 5 Sarapan Bersama
6
BAB 6 Masa Lalu
7
BAB 7 Kesepakatan
8
BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9
BAB 9 Pergi Ke Kasino
10
BAB 10 Bacarat
11
BAB 11 Menang Banyak
12
BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13
BAB 13 Kesempatan Emas
14
BAB 14 Merasa Khawatir
15
BAB 15 Geng Revandes
16
Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17
BAB 17 Belajar Sabar
18
BAB 18 Terkejut
19
BAB 19 Rekaman CCTV
20
BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21
BAB 21 Baku Hantam
22
BAB 22 Dalang Penculikan
23
BAB 23 Malaikat
24
BAB 24 Bertemu
25
BAB 25 Interogasi
26
BAB 26 Panggilan Daddy
27
BAB 27 Mulai Belajar
28
BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29
BAB 29 Adira VS Sandra
30
BAB 30 Sekretaris Han
31
BAB 31 Sulit Bersua
32
BAB 32 Kecelakaan
33
BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34
BAB 34 Ke Rumah Sakit
35
BAB 35 Maaf
36
BAB 36 Sebuah Fakta
37
BAB 37 Cemburu
38
BAB 38 Sang Pemarah
39
BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40
BAB 40 PMS
41
BAB 41 Swalayan
42
BAB 42 Taman Rumah Sakit
43
BAB 43 Diam-diam Keluar
44
BAB 44 House Of Blue Vegas
45
BAB 45 Mabuk Berat
46
BAB 46 Pertama Kali
47
BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48
BAB 48 Terulang Kembali
49
BAB 49 Si Tukang Jahil
50
BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51
BAB 51 Interogasi
52
BAB 52 Memberi Pengertian
53
BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54
BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55
BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56
BAB 56 Serigala
57
Bab 57 Sakit
58
BAB 58 Ke Washington
59
BAB 59 Makan Malam di Mansion
60
BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61
BAB 61 Ke Perusahaan
62
BAB 62 Si Ulat Keket
63
BAB 63 Di Serang
64
BAB 64 Terluka
65
BAB 65 Kabar Buruk?
66
BAB 66 Makan di Tengah Malam
67
BAB 67 Hukuman
68
BAB 68 Sakit Hati
69
BAB 69 Tidak Peduli
70
BAB 70 Menjadi Office Girl
71
BAB 71 Bullying
72
BAB 72 Kabur
73
BAB 73 Gila
74
BAB 74 Roller Coaster
75
BAB 75 Mata-mata
76
BAB 76 Pemandangan Memilukan
77
Bab 77 Hati Yang Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!