BAB 17 Belajar Sabar

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

“Bolehkah aku dan Jaguar bermain sebentar?” Adira bertanya dengan wajah memelas, ia bahkan mengatupkan kedua tangannya memohon. Luffi berdecak, ia terkekeh dalam diam, dan mengangguk pelan. Adira memeluk Luffi erat dan tersenyum lebar pada pria yang sedang terpaku menatap gadis kecil itu.

“Terima kasih om, aku menyayangimu” ucapnya riang, ia melepas pelukannya dan berlari ke arah Jaguar, dia membawanya bermain, kadang berlari kecil di atas rerumputan hijau. Aumannya menggelegar dan memantulkan suaranya. Sementara itu, Luffi berdiri diam memandang hewan kesayangannya dan putri musuhnya itu. keduanya tampak akrab. Luffi menghela napas berat, kenapa harus musuhnya yang disukai Jaguarnya, akan sangat merepotkan jika begitu.

Tiba-tiba terdengar dering telepon berbunyi dari dalam saku celananya, pria itu segera meraih benda pesergi yang terus mengeluarkan suara.

“Hallo”

“Tuan, pagi ini tamu penting anda, akan datang untuk membicarakan kerja sama, mohon untuk segera ke perusahan”

“Hmmmm” melihat Adira dan hewan buasnya sedang asik bermain, tidak tega jika harus membawa Adira kembali ke Mansion, alhasil ia membiarkan mereka menghabiskan waktu bersama, sementara dirinya segera menaiki mobil Jeepnya dan langsung menancap gas meninggalkan tempat Jaguar berada. Ia mengemudi dengan kecepatan di atas rata-rata, melewati sebuah bangunan mewah menuju jalanan yang akan membawanya ke jalan raya. Dengan setelan casualnya, kaos putih dan celana pendek di tubuhnya.

Ia akan langsung menuju ke perusahan, di ruang pribadinya, ada setelan khusus untuk bekerja, jadi ia tidak perlu repot-repot harus berganti dari Mansionnya. Kini Luffi melewati jalan rahasia yang ia bangun untuk menuju ke perusahannya. Di depannya tampak gedung raksasa menjulang tinggi, ada dua puluh lantai pada bangunan tersebut. Luffi melajukan mobilnya dan masuk ke Basement. Ia segera memarkirkan mobilnya dan masuk ke salah satu ruangan, dan memencet tombol buka. Tiba-tiba pintu lift terbuka, kaki panjangnya melangkah masuk ke dalam, kemudian jari telujuknya mulai menekan tombol tutup, dan ajaibnya pintu seketika tertutup rapat.

Perlahan-lahan lift bergerak naik ke atas, setelah menekan tombol dengan angka dua puluh. Lift itu bergerak cepat, melewati setiap tingkat dari gedung tersebut, hingga terdengar bunyi “Ting” pintu lift terbuka. Ia segera berjalan keluar dan kini ia berada di dalam ruang pribadinya.

CEKLEK

Pintu ruang tersembunyi terbuka, ia pun melangkah keluar dari sana, dan sekarang berada di kamar pribadinya. Terdapat ranjang dengan ukuran dua orang, sebuah lemari berukuran sedang, yang menyimpan setelan pakaian formal kantoran, juga pakaian santai, yang dia gunakan ketika dirinya akan menginap di perusahan. Lalu sebuah kursi uberto yang memiliki sandaran tinggi untuk kepala, selain itu ia memiliki bantalan empuk untuk diduduki, dan bagian punggung juga kepala, jadi ketika digunakan akan terasa nyaman dan sangat fleksibel. Bukan itu saja, kursi uberto itu memiliki fitur lain yaitu sandaran kaki, jadi tidak akan membuat seseorang merasa pegal pada bagian betisnya.

Luffi sangat menyukai kursi yang satu itu, ia sering meletakan kakinya di atas meja, sehingga sekretarisnya memesannya sebuah kursi yang sesuai dengan kebutuhannya. Di depan kursi uberto, ada sebuah meja panjang dan terdapat satu buah komputer, dan keyboard di atasnya.

Setelah melihat seluruh isi kamarnya, pria itu berlari menuju lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian formal, dan segera memakainya. Kini ia sudah rapi dengan setelan jas berwarna hitam, dengan kemeja putih di bagian dalam jasnya. Tidak lupa dasi yang terpasang pada leher kemeja Luffi, dengan ujung menggantung di bagian dada. Itu terlihat sangat professional dan berwibawa saat ia memakainya.

“Perfect (Sempurna)” tuturnya tersenyum tipis nyaris tak terlihat. Ia kemudian memakai sepatu pantofel crocodile berwarna hitam, yang memiliki hak pendek di bagian belakang sepatu tersebut. Ia lalu berjalan keluar dari ruang pribadinya. Dan sekretaris Han telah menunggunya di depan pintu, pria yang seusia dengannya segera membungkuk punggungnya, memberi hormat pada boss besarnya.

“Selamat pagi, tuan”

“Pagi”

Luffi melangkahkan kakinya menuju meja kerjanya, kemudian menjatuhkan pantatnya di kursi kebesarannya, ia memejamkan matanya sejenak, lalu sayup-sayup membukanya, ia menatap sekretarisnya dan bertanya.

“Hari ini ada agenda apa saja?” Luffi menampilkan ekspresi datar, lalu menyilangkan kakinya, dengan salah satu tangan memainkan pulpen.

“Jam 9 pagi, ada janji temu dengan nona Sandra, perwakilan dari perusahan Gold Resort. Perusahan tersebut beroperasi di bidang industri Hotel, dan nona Sandra adalah anak dari pendiri perusahan Gold Resort dan dia telah di angkat sebagai Ceo di perusahan tersebut.

Selanjutnya di jam 10, anda akan memimpin rapat dengan dewan divisi pemasaran terkait produk yang akan di pasarkan di pasar, lalu selanjutnya adalah waktu istirahat. Di jam 2 nanti ada pertemuan dengan klien dari perusahan Kasino, selanjutnya tidak ada” jelasnya panjang lebar, Luffi hanya mengangguk pelan tanda mengerti.

“Coba jelaskan, apa keuntungan kita bekerja sama dengan perusahan Gold Resort? Dan seperti apa wanita bernama Sandra itu?”

“Rumor beredar, mengatakan bahwa nona Sandra sangat genit dengan pria tampan yang ia temui, bahkan rekan kerjanya tak luput dari kejaran rayuannya, dia adalah wanita ular yang melilit pada mangsa ketika ia mendapatkannya. Namun, itu hanya rumor, dan saya belum pernah melihatnya secara langsung, harap anda tidak terbawa emosi ketika berhadapan dengannya, atau dia melakukan sesuatu di luar batas, kerja sama ini sangat penting untuk perkembangan finansial perusahan” jelasnya dengan tubuh berdiri tegap, dan mata terus tertuju pada Luffi. Pria itu menaikkan sudut bibirnya, berdecak dan terkekeh kecil, ia menggeleng pelan sembari melihat wajah sekretarisnya itu. Luffi berdesir seperti suara cicak, rasanya ingin sekali menghajar pria di depannya.

“Mohon maaf boss. Jika kita dapat bekerja sama dengan perusahan Gold Resort, maka kita bisa mendapatkan keuntungan dari mereka, Gold Resort adalah perusahan terkenal kedua di kota Las Vegas, dan banyak sekali pengunjung dari lokal maupun orang asing”

“Jika dia tidak melewati batasnya dan tidak merendahkan dirinya, aku akan mempertimbangkannya” sekretaris Han mengangguk mengerti. Tiba-tiba pintu ruangan di ketuk, dan terdengar suara wanita dari luar. Segera sekretaris Han menyuruhnya untuk masuk, terlihat seorang wanita dengan setelan kantoran berwarna abu-abu membuka pintu.

“Mohon maaf tuan, nona Sandra sudah datang” wanita itu adalah sekretaris kedua Luffi, ia bertugas mencatat agenda Luffi sesekali bergantian dengan sekretaris Han, selain itu ruangannya berada di luar ruangan Luffi dan bertugas menjaga keamanan luar ruangan boss besarnya, sementara ruangan sekretaris Han berada di satu ruang yang sama dengan Luffi, namun jarak meja kerja keduanya berada lima meter jauhnya.

Setelah memberitahu kedatangan Sandra, wanita itu keluar. Seorang wanita dengan rok hitam pendek selutut, dan kemeja putih yang ditutupi dengan blazer hitam, heels tinggi lima centi terdengar cukup jelas di telinga kedua pria yang tengah menatap kedatangannya.

Wanita cantik itu berjalan dengan anggunnya, membawa tas selempang berwarna coklat di tangannya. Sekretaris Han segera menyapanya dan mereka berjabat tangan, kemudian Luffi bangkit dari duduknya dan menghampiri kedua manusia itu. Ia melempar senyum tipis dan mengulurkan tangannya di depan Sandra.

“Saya Luffi, pemilik perusahan ini, saya sudah mendengar tentang ada dari sekretaris saya”

Sandra membalas uluran tangan Luffi, ia mengangguk dan tersenyum tipis. Luffi kemudian mempersilahkan tamunya untuk duduk di sofa. Mereka kemudian duduk saling berhadapan, sementara sekretaris Han tetap berdiri di samping boss besarnya itu.

“Nona Sandra ingin minum apa?”

“Tidak perlu repot-repot” jawabnya dengan senyum manisnya, tatapannya tidak pernah lepas dari wajah tampan Luffi, wanita itu bahkan terus melempar senyum genitnya, membuat Luffi sulit bernapas, ingin sekali menghajarnya sampai babak belur.

“Astaga, dia seperti yang dirumorkan, benar-benar genit dan menjijikan” batin Luffi penuh tekanan.

“Sepertinya saya, langsung saja ke intinya… kedatangan saya kemari ingin mengundang tuan Luffi sebagai pendamping saya di salah satu acara lelang yang di selenggarakan besok malam, jika tuan Luffi berkenan saya langsung akan menyerahkan dokumen ini untuk ditandatangani” tuturnya tanpa basa-basi. Wanita itu tersenyum tipis dan mengeluarkan selembar dokumen dari dalam tasnya.

“Wanita licik ini, menggunakan kekuasaannya untuk menjeratku, jika saja perusahanku tidak membutuhkan bantuannya, aku pasti sudah membunuhnya” bisiknya dalam hati dengan perasaan yang begitu dongkol, sekretaris Han mengisyaratkan untuk tetap tenang dan santai, hal itu membuatnya muak.

“Baiklah, saya setuju”

“Bagus, itu adalah jawaban yang saya inginkan. Silakan tuan Luffi menanda tangani surat kontrak ini” wanita itu menyerahkan selembar dokumen berwarna biru, Luffi kemudian mengambil pulpen di atas meja dan langsung memberikan goresan di atas namanya.

“Senang bekerja sama dengan anda, tuan Luffi”

“Senang bekerja sama dengan anda, nona Sandra”

"Hari ini aku belajar sabar, dan mengampunimu, tidak untuk lain kali, nyawamu adalah milikku...." bisiknya dalam benak.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yuliana

Yuliana

lanjut thor

2023-05-04

0

Susanti

Susanti

semangat kak Anind

2023-05-04

0

Best

Best

semangat up ceritanya Thor. yuk saling dukung karya permanen thoorrr 😊✌️, ke cerita aku "Untouchable Love" ya thorr

2023-05-04

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Las Vegas
2 BAB 2 Pembunuhan
3 Bab 3 Pulau Ular
4 BAB 4 Mencari Daddy
5 BAB 5 Sarapan Bersama
6 BAB 6 Masa Lalu
7 BAB 7 Kesepakatan
8 BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9 BAB 9 Pergi Ke Kasino
10 BAB 10 Bacarat
11 BAB 11 Menang Banyak
12 BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13 BAB 13 Kesempatan Emas
14 BAB 14 Merasa Khawatir
15 BAB 15 Geng Revandes
16 Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17 BAB 17 Belajar Sabar
18 BAB 18 Terkejut
19 BAB 19 Rekaman CCTV
20 BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21 BAB 21 Baku Hantam
22 BAB 22 Dalang Penculikan
23 BAB 23 Malaikat
24 BAB 24 Bertemu
25 BAB 25 Interogasi
26 BAB 26 Panggilan Daddy
27 BAB 27 Mulai Belajar
28 BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29 BAB 29 Adira VS Sandra
30 BAB 30 Sekretaris Han
31 BAB 31 Sulit Bersua
32 BAB 32 Kecelakaan
33 BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34 BAB 34 Ke Rumah Sakit
35 BAB 35 Maaf
36 BAB 36 Sebuah Fakta
37 BAB 37 Cemburu
38 BAB 38 Sang Pemarah
39 BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40 BAB 40 PMS
41 BAB 41 Swalayan
42 BAB 42 Taman Rumah Sakit
43 BAB 43 Diam-diam Keluar
44 BAB 44 House Of Blue Vegas
45 BAB 45 Mabuk Berat
46 BAB 46 Pertama Kali
47 BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48 BAB 48 Terulang Kembali
49 BAB 49 Si Tukang Jahil
50 BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51 BAB 51 Interogasi
52 BAB 52 Memberi Pengertian
53 BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54 BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55 BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56 BAB 56 Serigala
57 Bab 57 Sakit
58 BAB 58 Ke Washington
59 BAB 59 Makan Malam di Mansion
60 BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61 BAB 61 Ke Perusahaan
62 BAB 62 Si Ulat Keket
63 BAB 63 Di Serang
64 BAB 64 Terluka
65 BAB 65 Kabar Buruk?
66 BAB 66 Makan di Tengah Malam
67 BAB 67 Hukuman
68 BAB 68 Sakit Hati
69 BAB 69 Tidak Peduli
70 BAB 70 Menjadi Office Girl
71 BAB 71 Bullying
72 BAB 72 Kabur
73 BAB 73 Gila
74 BAB 74 Roller Coaster
75 BAB 75 Mata-mata
76 BAB 76 Pemandangan Memilukan
77 Bab 77 Hati Yang Terluka
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Las Vegas
2
BAB 2 Pembunuhan
3
Bab 3 Pulau Ular
4
BAB 4 Mencari Daddy
5
BAB 5 Sarapan Bersama
6
BAB 6 Masa Lalu
7
BAB 7 Kesepakatan
8
BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9
BAB 9 Pergi Ke Kasino
10
BAB 10 Bacarat
11
BAB 11 Menang Banyak
12
BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13
BAB 13 Kesempatan Emas
14
BAB 14 Merasa Khawatir
15
BAB 15 Geng Revandes
16
Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17
BAB 17 Belajar Sabar
18
BAB 18 Terkejut
19
BAB 19 Rekaman CCTV
20
BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21
BAB 21 Baku Hantam
22
BAB 22 Dalang Penculikan
23
BAB 23 Malaikat
24
BAB 24 Bertemu
25
BAB 25 Interogasi
26
BAB 26 Panggilan Daddy
27
BAB 27 Mulai Belajar
28
BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29
BAB 29 Adira VS Sandra
30
BAB 30 Sekretaris Han
31
BAB 31 Sulit Bersua
32
BAB 32 Kecelakaan
33
BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34
BAB 34 Ke Rumah Sakit
35
BAB 35 Maaf
36
BAB 36 Sebuah Fakta
37
BAB 37 Cemburu
38
BAB 38 Sang Pemarah
39
BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40
BAB 40 PMS
41
BAB 41 Swalayan
42
BAB 42 Taman Rumah Sakit
43
BAB 43 Diam-diam Keluar
44
BAB 44 House Of Blue Vegas
45
BAB 45 Mabuk Berat
46
BAB 46 Pertama Kali
47
BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48
BAB 48 Terulang Kembali
49
BAB 49 Si Tukang Jahil
50
BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51
BAB 51 Interogasi
52
BAB 52 Memberi Pengertian
53
BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54
BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55
BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56
BAB 56 Serigala
57
Bab 57 Sakit
58
BAB 58 Ke Washington
59
BAB 59 Makan Malam di Mansion
60
BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61
BAB 61 Ke Perusahaan
62
BAB 62 Si Ulat Keket
63
BAB 63 Di Serang
64
BAB 64 Terluka
65
BAB 65 Kabar Buruk?
66
BAB 66 Makan di Tengah Malam
67
BAB 67 Hukuman
68
BAB 68 Sakit Hati
69
BAB 69 Tidak Peduli
70
BAB 70 Menjadi Office Girl
71
BAB 71 Bullying
72
BAB 72 Kabur
73
BAB 73 Gila
74
BAB 74 Roller Coaster
75
BAB 75 Mata-mata
76
BAB 76 Pemandangan Memilukan
77
Bab 77 Hati Yang Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!