BAB 5 Sarapan Bersama

Happy Reading 🤗🤗🤗☺️

.

.

.

.

Malam itu, seakan menjadi malam tergelap dalam kehidupan Mario, langit yang dipenuhi oleh lautan bintang, menjadi gelap, ditutupi oleh kabut hitam. Dunia seakan tahu, bencana akan segera menimpa Adira, gadis kecil yang malang kini benar-benar kehilangan sang ayah, dan ia malah tinggal bersama dengan pria yang membunuh kedua orang tuanya.

Sebuah helikopter tengah terbang di atas lautan Brazil, setelah menempuh perjalanan jauh dari Las Vegas, kini mengambang di udara, dua orang pria melihat ke bawah, itu adalah lautan berwarna hitam, sangat gelap dan tak sedikitpun cahaya menerangi tempat menakutkan itu, alih-alih keduanya diam, kini salah seorang dari mereka menyeret tubuh Mario. Pria itu terkulai lemas tak bernyawa, detak jantungnya berhenti menandakan bahwa pria itu sudah pergi dari dunia ini, tiba-tiba saja ia mendorong Mario ke bawah dan….

JBUUURRRR

Tubuh mati itu terjatuh di lautan, dan tidak ada seorang yang menyaksikan perbuatan bejat mereka, kecuali Tuhan yang tak pernah tidur, karena ingin menguasai wilayah dan menjadi penguasa sampai-sampai perbuatan membunuh dihalalkan bagi mereka. Kini kedua pria yang berada di dalam helikopter berputar arah dan segera meninggalkan tubuh Mario di pulau angker itu, tugas mereka telah selesai dan saatnya untuk kembali.

Kini surya menampakan wujudnya setelah beristirahat semalam, rembulan digantikan oleh sinar surya yang menerangi Bumi, memancarkan sinar hangatnya. Gadis kecil dalam selimut berwarna merah muda menggeliat, sinar mentari memancar di wajahnya, masuk melalui ventilasi kecil di atas jendela, perlahan-lahan matanya terbuka pelan, ia masih sangat mengantuk, tapi suara ketukan di pintu kamarnya mengharuskan dirinya untuk segera bangun.

Tubuh yang tadi terbaring kini duduk dengan kepala tegak, melihat kamar asing yang ia tempati sekarang“Aku pikir aku sedang bermimpi, tapi ini adalah kehidupanku yang sebenarnya” sekalipun Adira masih berumur enam tahun namun, Adira sudah mengerti setiap perkataan orang-orang di sekitarnya, ia juga belajar dengan sangat cepat bahkan bisa membaca situasi, hal itu sangat wajar sebab, Adira adalah putri dari seorang ketua mafia yang terkenal di Las Vegas.

Adira segera turun dari kasurnya dan berjalan membuka pintu kamarnya. Dia melihat Billi berdiri di depan kamarnya sambil menampilkan senyum tipis di bibirnya, Adira dengan wajah bantalnya hanya menatap tak acuh pada pria dewasa itu.

“Selamat pagi nona Adira, bersiaplah untuk sarapan, aku akan menunggu di sini”

“Hmmmm” dengan malas, Adira berdehem membuat Billi tertawa kecil, menurutnya tingkah Adira sangat lucu, dia terlihat sangat menggemaskan ketika berwajah datar.

“Benar adanya, bahwa buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, anak-anak akan menuruni sifat orang tuanya, itu adalah fakta” gumamnya, ia menyaksikan kebenaran dari kata pepatah itu, Adira menuruni sifat Mario, yang notabenenya adalah seorang ketua Mafia, berkecimpung di dunia bawah tanah, jadi wajar saja jika penampilan Adira akan terlihat mirip seperti ayahnya.

Selang tujuh menit, Adira keluar dari kamarnya, ia baru saja membasuh wajah dan menggosok gigi, setelah mengeringkan wajahnya menggunakan tisu di atas meja nakas, ia keluar menemui Billi. Sebenarnya ini kali pertama ia melakukannya sendiri selain ayahnya namun, Mario sudah tidak ada, jadi ia harus mandiri untuk menyelesaikan kegiatan kecil termasuk mengurus dirinya, ia tidak mungkin membebani orang-orang di Mansion itu, ia sudah tinggal di sana jadi ia harus sadar diri… anak kecil itu sudah dewasa sebelum waktunya.

Adira mengikuti Billi dari belakang, melewati ruang tengah. Di depan sana ada bilik yang membatasi ruangan tersebut dengan ruang tengah, itu adalah ruang makan, di sana Adira melihat satu orang pria yang sedang menyantap roti di tangannya. Pria yang sedang makan seketika melirik ke arah Adira dengan dingin, ia masih setia mengunyah roti di mulutnya, terlihat sangat nikmat dan mengunggah selera.

Tubuh Adira tiba-tiba di angkat oleh Billi dan menurunkannya di atas kursi, sepertinya kursi itu dibuat khusus untuk Adira, sebab hanya kursi itu yang terlihat berbeda dari yang lain, kursi itu membuat tubuh Adira bisa menjangkau meja dan menu makanan yang ada di atas meja makan. Adira diam-diam mengintip ke arah Luffi.

“Makanlah! Kamu bisa sendiri?” Adira mengangguk pelan, gadis itu meraih sepotong roti dan meletakannya di dalam piringnya, ia kemudian meraih segelas susu putih, sementara Bili meninggalkan dua manusia beda umur itu di ruang makan. Dengan penuh hati-hati, Adira menenggak susu di gelasnya, ia tidak tahu harus bersikap apa namun, ia harus tetap diam agar tidak menimbulkan masalah nanti, itu adalah cara jitu untuk meminimalisir kesalahan.

“Apa kamu mau sekolah?” suara datar itu mengagetkan Adira membuatnya terbatuk-batuk namun, tidak membuat Luffi berempati padanya, ia hanya menatapnya dengan tatapan datar dan dingin, mulutnya terus mengunya roti. Adira segera meneguk habis susu digelasnya, seketika batuknya menghilang, Luffi menarik sudut bibirnya, hampir tidak terlihat.

“Kau belum menjawab pertanyaanku” Adira menatap tak suka pada Luffi, dirinya hampir saja mati namun, Luffi mengabaikannya, dia sangat marah pada pria itu yang tidak memiliki empati secuil pun.

“Kau sedang mengumpatku? kau mendapati masalah karena kecerobohanmu, kenapa kau menyalahkan orang lain atas kelalaianmu, kamu harus sadar, tidak semua masalah hidupmu membutuhkan orang lain, dan jangan pernah menaruh harapan pada manusia, kecuali kamu akan merasa sakit” baru kali ini Luffi berbicara panjang lebar dengan orang asing, entah kenapa ketika berhadapan dengan Adira ada getaran di hatinya untuk menjaganya, ia bukan tidak ingin menolong Adira namun, ia mengajarkan kepada Adira cara untuk menyelesaikan permasalahan, jika itu tidak bisa dilakukannya, maka Luffi akan menolongnya dan menjelaskan cara menyelesaikan masalah tersebut.

“Jika kamu ingin sekolah, aku akan membawa guru ke sini, dan kau bisa belajar sepuasnya”

“Tidak ada sekolah di rumah, jika belajar di rumah itu sama saja dengan otodidak, pria ini sungguh tidak waras, tidak membiarkanku menikmati indahnya sekolah”

“Jangan mengumpatku, katakan saja jika kau tidak menyukainya” ketusnya merasa dongkol pada Adira, sekalipun dirinya tidak tahu kebenarannya namun, ia sangat yakin dengan instingnya itu, jika Adira sedang mengumpatnya.

“Tidak, aku sangat senang bisa belajar, belajar di sekolah ataupun di rumah, itu sama saja… terima kasih, om. Sudah peduli padaku” Luffi tersenyum simpul, gadis kecil di sampingnya ini memiliki bakat berbohong yang luar biasa, ia tahu bahwa lawan bicaranya sedang bicara manis padanya namun, terkandung makna menyindir untuknya.

“Bagus, aku yakin kamu akan menjadi gadis tangguh ke depannya… habiskan makananmu, aku ke perusahan dulu” Luffi medorong kursi ke belakang, dan berjalan meninggalkan Adira yang tengah mencebikan bibirnya. Gadis berusia enam tahun itu, seperti gadis dewasa yang mengutuk kepergian sang pacar.

Tak lama Billi dan Cristian datang menghampiri Adira, mereka baru selesai sarapan juga, mereka sarapan di ruang belakang, bersama anggota lainnya, dan setiap hari boss mereka makan sendirian, ini kali pertama boss mereka makan bersama orang lain dan itu adalah Adira. Bisa di kata, ini adalah langkah pertama untuk mengubah gaya hidup boss mereka yang terkenal dingin itu.

“Kau sudah selesai makan?”

“Iya, aku sudah selesai”

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Dair Kasma

Dair Kasma

up lagi kak, tetap semangat yah

2023-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Las Vegas
2 BAB 2 Pembunuhan
3 Bab 3 Pulau Ular
4 BAB 4 Mencari Daddy
5 BAB 5 Sarapan Bersama
6 BAB 6 Masa Lalu
7 BAB 7 Kesepakatan
8 BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9 BAB 9 Pergi Ke Kasino
10 BAB 10 Bacarat
11 BAB 11 Menang Banyak
12 BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13 BAB 13 Kesempatan Emas
14 BAB 14 Merasa Khawatir
15 BAB 15 Geng Revandes
16 Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17 BAB 17 Belajar Sabar
18 BAB 18 Terkejut
19 BAB 19 Rekaman CCTV
20 BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21 BAB 21 Baku Hantam
22 BAB 22 Dalang Penculikan
23 BAB 23 Malaikat
24 BAB 24 Bertemu
25 BAB 25 Interogasi
26 BAB 26 Panggilan Daddy
27 BAB 27 Mulai Belajar
28 BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29 BAB 29 Adira VS Sandra
30 BAB 30 Sekretaris Han
31 BAB 31 Sulit Bersua
32 BAB 32 Kecelakaan
33 BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34 BAB 34 Ke Rumah Sakit
35 BAB 35 Maaf
36 BAB 36 Sebuah Fakta
37 BAB 37 Cemburu
38 BAB 38 Sang Pemarah
39 BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40 BAB 40 PMS
41 BAB 41 Swalayan
42 BAB 42 Taman Rumah Sakit
43 BAB 43 Diam-diam Keluar
44 BAB 44 House Of Blue Vegas
45 BAB 45 Mabuk Berat
46 BAB 46 Pertama Kali
47 BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48 BAB 48 Terulang Kembali
49 BAB 49 Si Tukang Jahil
50 BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51 BAB 51 Interogasi
52 BAB 52 Memberi Pengertian
53 BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54 BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55 BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56 BAB 56 Serigala
57 Bab 57 Sakit
58 BAB 58 Ke Washington
59 BAB 59 Makan Malam di Mansion
60 BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61 BAB 61 Ke Perusahaan
62 BAB 62 Si Ulat Keket
63 BAB 63 Di Serang
64 BAB 64 Terluka
65 BAB 65 Kabar Buruk?
66 BAB 66 Makan di Tengah Malam
67 BAB 67 Hukuman
68 BAB 68 Sakit Hati
69 BAB 69 Tidak Peduli
70 BAB 70 Menjadi Office Girl
71 BAB 71 Bullying
72 BAB 72 Kabur
73 BAB 73 Gila
74 BAB 74 Roller Coaster
75 BAB 75 Mata-mata
76 BAB 76 Pemandangan Memilukan
77 Bab 77 Hati Yang Terluka
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Las Vegas
2
BAB 2 Pembunuhan
3
Bab 3 Pulau Ular
4
BAB 4 Mencari Daddy
5
BAB 5 Sarapan Bersama
6
BAB 6 Masa Lalu
7
BAB 7 Kesepakatan
8
BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9
BAB 9 Pergi Ke Kasino
10
BAB 10 Bacarat
11
BAB 11 Menang Banyak
12
BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13
BAB 13 Kesempatan Emas
14
BAB 14 Merasa Khawatir
15
BAB 15 Geng Revandes
16
Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17
BAB 17 Belajar Sabar
18
BAB 18 Terkejut
19
BAB 19 Rekaman CCTV
20
BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21
BAB 21 Baku Hantam
22
BAB 22 Dalang Penculikan
23
BAB 23 Malaikat
24
BAB 24 Bertemu
25
BAB 25 Interogasi
26
BAB 26 Panggilan Daddy
27
BAB 27 Mulai Belajar
28
BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29
BAB 29 Adira VS Sandra
30
BAB 30 Sekretaris Han
31
BAB 31 Sulit Bersua
32
BAB 32 Kecelakaan
33
BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34
BAB 34 Ke Rumah Sakit
35
BAB 35 Maaf
36
BAB 36 Sebuah Fakta
37
BAB 37 Cemburu
38
BAB 38 Sang Pemarah
39
BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40
BAB 40 PMS
41
BAB 41 Swalayan
42
BAB 42 Taman Rumah Sakit
43
BAB 43 Diam-diam Keluar
44
BAB 44 House Of Blue Vegas
45
BAB 45 Mabuk Berat
46
BAB 46 Pertama Kali
47
BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48
BAB 48 Terulang Kembali
49
BAB 49 Si Tukang Jahil
50
BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51
BAB 51 Interogasi
52
BAB 52 Memberi Pengertian
53
BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54
BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55
BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56
BAB 56 Serigala
57
Bab 57 Sakit
58
BAB 58 Ke Washington
59
BAB 59 Makan Malam di Mansion
60
BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61
BAB 61 Ke Perusahaan
62
BAB 62 Si Ulat Keket
63
BAB 63 Di Serang
64
BAB 64 Terluka
65
BAB 65 Kabar Buruk?
66
BAB 66 Makan di Tengah Malam
67
BAB 67 Hukuman
68
BAB 68 Sakit Hati
69
BAB 69 Tidak Peduli
70
BAB 70 Menjadi Office Girl
71
BAB 71 Bullying
72
BAB 72 Kabur
73
BAB 73 Gila
74
BAB 74 Roller Coaster
75
BAB 75 Mata-mata
76
BAB 76 Pemandangan Memilukan
77
Bab 77 Hati Yang Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!