Happy Reading 🤗
.
.
.
.
.
Ke-tiga anak manusia yang baru selesai memberi makan hewan buas di belakang Mansion, kini telah tiba di depan Mansion, tak lupa menyapa dua anggota keamanan yang menjaga pintu masuk utama Mansion. Mereka berjalan cepat untuk beristirahat di sofa ruang tengah, atau ruang keluarga.
Tiba-tiba dua pria dewasa itu berhenti, kala melihat boss mereka tertidur di atas sofa. Ini kali pertama boss besarnya itu tidur di tempat lain selain kamar pribadinya. Mereka berjalan pelan agar tidak menimbulkan suara yang mengganggu tidur nyenyak sang boss. Boss mereka terlihat kelelahan sampai-sampai tidak kuat sekadar pergi ke kamar.
Luffi mengerjap-ngerjap matanya, samar-samar dirinya melihat sosok yang dicarinya, dan benar anak itu berada di depannya yang tengah duduk sambil menatapnya datar. Luffi duduk tegap ia memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk merenggangkan otot lehernya yang kaku.
“Dari mana kalian?” suara serak dan datar itu membuat Billi dan Cristian saling pandang, mereka kemudian menjawab, baru saja pergi memberi makan Jaguar. Seketika pandangan Luffi tertuju pada Adira yang diam.
“Kenapa kalian membawanya ke sana, juga? Apa tidak takut Jaguar akan menggigitnya”
“Aku yang meminta mereka membawaku, jadi jangan salahkan om Billi dan om Cristian… lagipula Jaguar tidak akan menggigitku kok” sela Adira tanpa takut sedikitpun. Sementara kedua pria dewasa yang berada di samping Adira mengangguk, membuat Luffi mengernyit heran, memandang datar wajah menyebalkan Adira menurutnya.
“Boss pasti akan sangat terkejut, jika tahu fakta mengejutkan ini, Jaguarnya telah memiliki dua hati, dan itu diberikan kepada Adira” batin Billi, yang sangat menantikan ekspresi kejut dari pria di depannya.
“Cih! kenapa begitu yakin, Jaguar tidak menggigitmu, apa kau ini dewa, hmmm?” Adira tersenyum lebar, ia melirik dua baby sitternya, kemudian kembali menatap Luffi.
“Aku dan Jaguar sudah berteman, dia sangat imut dan tidak menyeramkan. Aku menyukainya” Luffi terdiam cukup lama, mimik wajahnya hanya menampilkan ekspresi datar sulit mendeteksi bahwa pria kejam itu sedang dibuat terkejut oleh Putri Mario. Billi dan Cristian merasa kecewa, sebab apa yang ingin mereka lihat tidak mendapatkannya.
“Benarkah? aku akan melihatnya besok, mulai sekarang kamu yang akan bertugas memberi makan Jaguar” ungkapan Luffi membuat Adira senang, ia berterima kasih pada Luffi. Pria kejam itu semakin penasaran, sebenarnya ia hanya menguji gadis kecil itu, ia tidak serius dengan ucapannya. Ia berniat menakut-nakuti Adira, tetapi respon Adira membuat Luffi tidak bersemangat.
“Anak ini menyebalkan sekali!” batinnnya menggerutu.
“Kamu bersiaplah, aku akan mengajakmu ke kasino” Billi dan Cristian melebarkan matanya, casino itu adalah sebuah perusahaan tempat perjudian besar, dan banyak orang-orang di sana, mereka khawatir akan ada perkelahian dan pertumpahan darah hingga menyebabkan gangguan mental pada Adira. Karena tidak menutup kemungkinan, tempat itu akan ada kekerasan dan pergaulannya sangat bebas. Sekalipun mereka menyukai kebebasan dan hidup berjudi, namun mereka masih memiliki hati untuk melindungi Adira yang masih kecil itu.
“Boss, bisakah tidak membawa Adira ke….”
“Jangan membantah, lambat laun dia akan ber-kecimpung di dunia mafia, dan dia harus beradaptasi dengan situasi seperti itu” Luffi menyela pembicaraan, yang membuat Billi dan Cristian pasrah. Adira tidak mengerti pembicaraan tiga pria dewasa itu, ia hanya menuruti perintah Luffi. Bagaimanapun dirinya sudah menjadi bagian dari anggota Luffi dan harus menuruti permintaan sang boss.
Kini Adira sudah rapi dengan style kekiniannya, celana levis pendek, memperlihatkan paha dan betis putihnya, dan atasan blus berwarna garis-garis hitam putih, dan tidak lupa sepatu boots tinggi dan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.
Rambut panjangnya terurai sampai ke bahu, ia terlihat sangat cantik, membuat Billi dan Cristian pangling padanya. Kamar Billi dan Cristian bersebelahan dengan kamar Adira, dan mereka sudah siap dengan style biasa mereka. Ketika keluar kamar dan menuju kamar Adira untuk membantunya memilih pakaian yang akan digunakan Adira, tidak menyangka gadis kecil itu begitu terampil dalam berdandan. Walau tidak memakai bedak, tetapi wajah naturalnya memancarkan kecantikan alami, apalagi style Adira sungguh mempesona.
“Kau terlihat sangat cantik, apa kamu sering melakukannya sendiri?” Adira mengangguk sebagai jawaban. Mereka kemudian berjalan ke ruang tengah, menunggu boss mereka yang belum turun, selang lima menit seluit pria bertubuh tinggi berjalan menghampiri mereka. ia memakai celana levis hitam ketat, dan baju kaos hitam yang memperlihatkan bentuk pola tubuhnya, bahkan terlihat sangat jelas kotak-kotak di bagian perut. Ada kemeja berwarna biru muda yang terlampir menutup kaosnya itu, dan tidak dikancingnya. Pria itu mengkombinasikan stylenya dengan sepatu boots berbahan kulit berwarna coklat, itu terlihat sangat maskulin.
Adira menatap takjub pada pria yang baru saja datang, ketampanannya menjadi berkali-kali lipat dibanding menggunakan pakaian formal, Adira sangat menyukainya.
“Ayo kita pergi” sebuah mobil silver merek Lambhorgini Urus sudah terparkir di depan Mansion, ada empat kursi yang tersedia di dalam mobil Lambhorgini Urus model terbaru, dan mereka ber-empat akan menaiki satu kendaraan yang sama. Billi akan menjadi sopir untuk menuju Kasino yang sudah di rencanakan, ia duduk di kursi kemudi bagian kiri, sementara Cristian berada di samping kanannya. Luffi dan Adira duduk di kursi belakang.
Terdengar deru mesin berbunyi, perlahan-lahan Lambhorgini Urus itu meninggalkan halaman luas Mansion, dan berjalan menyusuri jalan aspal yang di kelilingi oleh pohon-pohon besar. mereka harus menempuh sekitar dua puluh lima menit untuk mencapai jalan utama raya. Kali ini tujuan mereka adalah Kasino Wynn Las Vegas. Kasino ini termasuk perusahan kasino yang sangat terkenal dan sangat mahal, banyak dari kalangan atas berdatangan untuk berjudi di Wynn Las Vegas, selain berjudi, juga banyak sekali penghibur siang dan malam yang siap melayani pelanggan kapan saja.
Suasana di dalam mobil tampak sunyi, tidak ada yang bersuara, berdiam dengan pikiran mereka masing-masing, Adira menatap ke luar jendela, tangan mungilnya terangkat menyentuh kaca mobil, menggaris pola abstrak yang hanya dirinya mengerti pola gambar di kaca itu. Luffi diam-diam curi pandang ke arah Adira, mengamati setiap pergerakan kecil Adira, dia seperti pengintai andal juga termasuk penguntit yang sangat menggemari Adira.
Kini mereka telah sampai ke jalan utama, setelah melalui jalan sepi sepanjang perjalanan. Mata gadis itu berbinar melihat keindahan jalanan malam kota Las Vegas, Billi dengan lihai terus menyalip beberapa mobil di depannya, sedikit sulit untuk bisa bebas dari jalan macet, sebab kota Las Vegas termasuk salah satu kota padat urutan ke dua puluh delapan, dengan jumlah penduduk sebanyak 3, 144 juta.
Jarak yang akan mereka tempuh memakan waktu cukup lama, untuk mencapai ke tempat tujuan memakan waktu satu setengah jam, mungkin bisa saja dua jam karena jalanan yang begitu ramai, kini mereka telah berada di jalan paradise Las Vegas, ada begitu banyak kasino, hotel, restoran, dan toko mewah di setiap sisi jalan raya. Lampu-lampu neon berwarna warni berjejer di setiap sisi jalan, dan ada begitu banyak gedung pencakar langit di sana, itu ciri klasik Las Vegas.
Pandangan Adira tidak terlepas dari setiap jalanan di sana, sepanjang jalan ada begitu banyak hotel yang berjejer di setiap jalannya, lampu-lampu yang meriah menyalah, dan jalanan sungguh ramai, orang-orang berjalan kaki sambil berfoto ria, memanjakan mata mereka dari satu tempat ke tempat lain.
“Aku sangat ingin seperti mereka” batinnya tersenyum senang. Sementara Luffi mengamati setiap objek yang pernah di lihat Adira.
“Jika kamu mau, aku akan mengajakmu jalan-jalan” Adira menatap Luffi dengan wajah senang, ia mengangguk bahagia.
“Terima kasih, om”
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dair Kasma
terima kasih update nya yah kak author
2023-04-28
0