Happy Reading
.
.
.
.
.
Luffi dan tiga anggota Talaskar memilih meja di bagian belakang Café, di sana terdapat sebuah kolam renang berukuran luas dan panjang, selain itu beberapa pohon seperti pohon cemara, juga beberapa pohon lainnya yang pangkas berbentuk kursi. Di pohon tersebut, di pasang lampu hias yang dililit di setiap batang juga ranting pohon tersebut, memancarkan sinarnya yang berwarna-warni. Selain itu meja dan kursi di letakan di setiap sisi kolam renang dan di bawah pohon cemara.
Meja dan kursi di sisi kolam renang terdapat sebuah tiang, itu adalah payung besar seperti digunakan di pantai-pantai wisata, yang bertujuan untuk melindungi pengunjung dari paparan sinar surya. Ada banyak sekali pengunjung di Cafe tersebut, bahkan di dalam ruangan sudah penuh, sehingga mereka memilih untuk duduk di meja luar. Tidak sia-sia mereka datang ke Cafe Terrace Pointe, sebab nuansanya dan keindahannya mengalahkan restoran bintang lima.
Adira sangat senang melihat pemandangan malam itu, dirinya belum pernah berkunjung ke Cafe Terrace Pointe ini, dirinya tidak menyangka, sebagus dan seindah ini… ia kemudian melirik Luffi yang sedang menatapnya, ia melempar senyum tipis dan berkata.
“Selera om, bagus juga, aku pikir om tidak tahu tempat sebagus ini” Luffi memutar matanya malas, ia menampilkan wajah datar pada Adira, gadis itu sedang mengejeknya. kah?
“Kau sedang mengejekku, pria norak? Mulutmu tajam juga yah” Luffi menaikkan sudut bibirnya, ia merasa kesal pada ucapan Adira padanya. Gadis itu sejak kapan sangat pintar berbicara, bahkan begitu pandai melukai perasaan orang lain. Tak berselang lama, seorang pria dengan setelan khusus pekerja, datang menghampiri meja Luffi.
“Permisi, nona dan tuan, ingin memesan apa?”
“Kamu pesanlah apa yang kamu suka” ucap Luffi lembut, Adira mengangguk dan melihat-lihat menu yang ada di atas meja. Sementara Billi dan Cristian memandang aneh boss besarnya itu. Pria yang duduk di samping kanan Adira sepertinya telah berubah drastis dan sangat lembut berbicara dengan orang asing terutama pada Adira. Namun, kadangkala perasaannya tidak bisa di tebak, ia kapan saja dapat berubah menjadi Harimau yang siap menerkam mangsa.
“Apakah boss besar menyukai nona Adira? Tapi jika benar begitu, bukankah nona Adira masih kecil, jangan-jangan….?” Keduanya saling menatap dan melotot lebar, kemudian melirik ke arah Luffi, pria itu menyadari keanehan dari tatapan dua anggotanya, namun ia hanya menatap datar mereka tanpa bertanya apapun. Biarkanlah mereka berspekulasi tentang dirinya.
“Boss kita, apakah dirinya sungguh pedofil?” bisik Billi di telinga Cristian, dan pria itu mengangguk membenarkan. Luffi tidak menggubris kedua anggotanya, sekalipun dirinya mendengar bisikan tersebut, entah Billi dan Cristian sengaja atau tidak tetapi, Luffi akan memberikan hukuman nanti jika sudah sampai di Mansion, biarkan mereka berbahagia dengan kegiatannya itu.
“Aku pesan Shrimp, Crab and Lobster Roll, emmm… Pan Roasted Bass, Smoke Chicken Panini, dan Farmers Market Avocado Toast dan yang terakhir adalah Pancake. Untuk minumannya, jus Apel satu” Adira menyebut sembari menunjuk tulisan menu yang ada di buku menu. Mata Billi dan Cristian terbelalak mendengar rincian pesanan Adira, gadis kecil itu memiliki lambung yang kecil, tapi makannya cukup banyak.
“Apa dia seekor babi? Kenapa banyak sekali” batin Cristian terkejut. Luffi mengangguk pelan tanpa protes dengan banyaknya menu yang di pesan Adira, ia tidak khawatir jika hari ini uangnya akan keluar banyak, namun tidak akan membuat dirinya menjadi miskin.
“Pilihlah sepuasnya apa yang kalian inginkan, aku sedang berusaha untuk menghabiskan uangku, menjadi pria kaya sungguh merepotkan, harus hidup dengan jumlah sebanyak ini….”
“Oh iya, jangan khawatir, aku sangat kaya, bahkan jika tujuh turunanku pun, hartaku belum akan habis, jadi jangan sungkan untuk memesan apapun di sini” selain kejam, dingin, tak berperasaan, karakter lainnya adalah sombong, sepertinya sifat sombongnya telah menguasai seluruh arterinya, yang menyebar di setiap ruang-ruang tubuhnya melalui darah.
Sementara itu, Billi dan Cristian tersenyum masam pada pelayan pria yang sedang menatap mereka dan mendengar semua pembicaraan boss besarnya itu, namun pelayan pria itu tersenyum tipis tidak peduli.
“Memalukan!” teriak dua anggota Talaskar dalam hati, ingin sekali menangis dan berteriak kencang, untuk menghilangkan rasa canggung itu. kedua pria itu berusaha biasa-biasa saja, dengan coolnya meraih buku menu, dan melihat-lihat isi menu di dalamnya dengan wajah datar. Mereka duduk tegap dan berdiskusi satu sama lain kemudian berujar “ Kami pesan Pan Roasted Chicken, Miso Salmon, Turkey Burger dan Carne Asada Tacos, untuk minumannya, Peanut Butter Blast Smoothie, rasa chocolate and Peanut Butter.
“Baik, selanjutnya apa lagi?”
“Saya pesan Classic Burger dan Pan Roasted Salmon, untuk minumannya saya pesan Fresh Squeezed Juices rasa Grapefruit”
“Baik, semua pesanan tuan dan nona sudah saya catat, tunggu sebentar pesanan kalian akan segera kami antar” tuturnya sopan dan tersenyum tipis, pria dengan setelan kerja itu mengundur diri dan berjalan cepat ke arah dapur.
“Yeaaah, hari ini kita makan banyak!” sorak Adira gembira, Luffi berdecak dan tertawa merendahkan, melihat tingkah Adira yang norak, ia kemudian fokus pada layar ponselnya begitupun dengan Billi dan Cristian, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, sementara Adira menatap mereka ber-tiga dengan tatapan datar, ia memonyongkan bibirnya iri pada tiga pria dewasa yang satu meja dengannya. Ia tidak tahu harus melakukan apa untuk menghindari kebosanan itu. sesekali menghela napas kasar dan menggerutu pelan.
“Tidakkah mereka menghormatiku yang kecil ini, mereka sibuk dengan ponsel masing-masing, bosan sekali” Adira melipat kedua tangannya di atas meja, lalu menjatuhkan kepalanya di atas tangannya, kemudian memejamkan matanya sejenak, untuk menghalau kebosanan dalam dirinya.
Luffi diam-diam melirik Adira, ia tersenyum simpul melihat tingkah menggemaskan Adira. Selain itu Billi dan Cristian tak pernah luput dari setiap ekspresi yang diperlihatkan boss besarnya kala menatap Adira, mereka belum pernah melihat senyuman itu, entah apakah mereka harus senang atau merasa takut.
“Sebenarnya senyum boss mengandung makna apa, tidak tahu apakah hal itu adalah sesuatu yang baik atau buruk”
“Besok, kamu sudah mulai belajar” ucap Luffi yang ditujukan pada Adira, gadis itu perlahan-lahan bangun dan menegakkan tubuhnya, mata bulatnya malihat Luffi dengan tatapan berat, bibir kecilnya menarik ke atas, membentuk lengkungan tipis, Adira mengangguk mengerti.
“Terima kasih”
“Tidak perlu sungkan, uangku sangat banyak” Adira mengangguk lagi dan berkata
“Aku akan segera menghabiskannya, om jangan berhenti kerja yah… karena om adalah mesin uangku” Luffi membelalakan matanya, ia menggertakan kedua gigi atas dan bawah, merasa geram dengan kalimat Adira untuknya. Pria itu merasa di manfaatkan oleh gadis kecil di sebelahnya, wajahnya bahkan tidak bisa di kondisikan, dia sungguh marah.
“Anak ini menjadikanku sebagai budaknya, cih! aku akan membuatnya membayar harga yang mahal” batin Luffi. Pria itu kemudian tak sengaja melirik ke dua anak buahnya yang tertawa sembunyi-sembunyi, hal itu makin membuatnya merasa dongkol… segera ia menahan dirinya dan berusaha meredakan emosinya sejenak. Ia mengatur napasnya dan mulai tenang, tiba-tiba tertawa pelan sambil melirik tajam pada dua anggotanya, membuat Billi dan Cristian tersenyum kecut.
“Ma-af boss, kami salah” tutur keduanya dengan suara terbata-bata.
Tak berselang lama, tiga orang pelayan pria datang sembari mendorong troli makanan ke arah meja yang di tempati Luffi dan lainnya, ada empat rak dalam troli tersebut, dan setiap rak berisi sepiring menu yang tadi mereka pesan. Menu-menu itu kemudian di letakan di atas meja. Seorang pelayan Cafe menggabungkan dua meja yang di tempati Lutfi dengan meja kosong lainnya, sehingga menjadi luas dan besar. Menu yang di pesan tadi sangat banyak dan membutuhkan ruang yang lebih luas agar bisa meletakan semua menu dalam satu meja besar.
Mata Adira berbinar-binar, ketika melihat banyaknya menu di atas meja makan, air liurnya hampir saja menetes, jika tidak cepat melapnya menggunakan tisu, itu sangat memalukan, jika orang lain melihatnya. Namun, jujur saja dirinya tidak dapat memendam kesenangan itu.
Pan Roasted Chicken adalah menu ayam panggang yang telah dipotong lima, berbentuk persegi, dan ditaburi daun Parsley juga saus Cream di bagian samping potongan ayam tersebut. Sepiring Miso Salmon berisi potongan salmon yang diletakan di atas nasi jahe, dan ditaburi dengan daun parsley, tidak lupa saus miso sebagai pelengkapnya. Hidangan tersebut sangat lezat dinikmati sebagai menu malam hari. Ada juga hidangan Carne Asada Tacos adalah salah satu menu steak khas Meksiko. Menu ini adalah steak yang diasinkan dalam Tortilla yang merupakan roti pipih dari gandum dan di buat tidak menggunakan ragi. Dan masih banyak menu lainnya, seperti Burger dan menu ayam lainnya.
“Ahhhhk, aku ingin memakan habis mereka semua!” seru Adira dengan semangat empat lima. Sesungguhnya ia sangat lemah terhadap makanan enak, ia sungguh hilang kendali saat ini dihadapkan dengan sejumlah menu lezat dan kaya akan protein.
Adira meraih Shrimp, Crab and Lobster Roll, ia kemudian menggigitnya dan melahapnya dengan mata terpejam, seakan menikmati lezatnya lobster yang di masak dalam butter, di dalam roti panjang, roti itu lebih bersudut daripada roti hotdog.
“Eummm… delicious! (Lezat)” serunya sambil menikmati lezatnya hidangan di mulutnya, bahkan saking nikmatnya sampai dirinya tidak sadar, bahwa dirinya makan berantakan.
“Astaga, kamu makan seperti anjing saja, bisakah untuk pelan-pelan? lagipula makanannya masih sangat banyak” protes Luffi merasa ilfil dengan cara makan Adira, itu sangat jorok. Adira acuh tak acuh ia lebih menikmati santapan di depannya yang lebih menggugah selera daripada komentar pedas dari mulut Luffi, ia bahkan melempar senyum tak berdosa pada Luffi.
“Anak ini, membuatku pusing saja”
.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Yan
Emang nya umur adira berape? dan luffi berape ? bingung akuuuu tuh
2024-11-10
0