Happy Reading 🤗
.
.
.
.
.
.
Matahari sudah mulai tinggi, teriknya terasa sangat menyengat di kulit, terlihat anak manusia yang tengah berbaring di atas rerumputan hijau bersama seekor kucing besar dengan taring tajamnya. Mereka membiarkan tubuh mereka terkena sinar surya, memejamkan mata dan tersenyum lebar.
Tiba-tiba terdengar bunyi “Kruyuuuk” yang berasal dari perut gadis kecil yang sedang mengistirahatkan tubuhnya di atas tanah, seketika dirinya terbahak-bahak. Sementara kucing besar itu meraung, sepertinya dia menertawakan temannya yang sedang lapar.
“Sepertinya, om meninggalkanku…jadi maukah kau mengantarku pulang?” cicitnya dengan tatapan penuh harap, mengharapkan welas asih dari teman barunya. Jaguar itu menggoyangkan kepalanya, entah apakah itu tanda setuju atau tidak.
“Terima kasih Jaguar” Adira bersemangat. Ia kemudian beranjak dari tidurnya, diikuti oleh Jaguar, mereka berdua berjalan perlahan-lahan mengikuti jalan aspal yang akan membawa mereka ke sebuah Mansion mewah. Sesekali Jaguar menggesek-gesekan kepalanya di paha Adira, membuat gadis itu tertawa kecil, tangan mungilnya membalasnya dengan sentuhan lembut di kepala Jaguar.
Waktu yang akan mereka tempuh lumayan jauh, apalagi Adira masih kecil, sulit baginya untuk berjalan cepat apalagi langkahnya yang lambat membuat mereka lama sampai ke tempat yang di tuju. Dua puluh menit berlalu, namun bangunan besar itu masih belum tampak di mata Adira, sementara gadis itu sudah kelelahan, apalagi bunyi perutnya semakin berteriak histeris. Ia berhenti tiba-tiba, dan Jaguar ikut menghentikan langkahnya dan menatap temannya yang kelelahan.
Tiba-tiba Jaguar membungkukkan tubuhnya di depan Adira, gadis itu mengernyit tidak paham. Jaguar melihatnya kemudian menatap ke depan lagi, seketika Adira mengerti maksud temannya, ia tersenyum lebar dan bergegas naik ke atas punggung Jaguar. Setelah memastikan bahwa Adira duduk dengan baik, hewan itu berdiri tanpa beban sedikitpun, berjalan dengan gagahnya dan menatap lurus ke depan mengikuti jalan ber-aspal itu.
“Kau seperti mempunyai kecerdasan manusia, namun kamu lebih peka dibandingkan manusia, terima kasih Jaguarku, kau sudah menolongku” tuturnya berbisik di telinga kucing besar. Tangan mungilnya memeluk tubuh besar Jaguar. Dengan bantuan Jaguar, mereka semakin dekat dengan bangunan megah itu, Adira bisa melihat jelas, tempat yang menampung dirinya, ia tersenyum lebar lalu berkata “Kita hampir sampai”
Butuh sepuluh menit bagi bagi hewan itu, untuk tiba di Mansion Luffi, Jaguar berjalan menuju halaman depan Mansion. Ia mengaung sangat keras membuat para penjaga yang bertugas di halaman depan, langsung mencari sumber suara.
“Kau mendengar suara raungan itu?”
“Apakah, Jaguar milik boss terlepas?”
“Sepertinya iya, tapi bagaimana bisa. Apa terjadi sesuatu pada hewan itu?”
“Hewan itu hanya bisa jinak pada boss besar, kita harus hati-hati menghadapinya!”
Empat pria bertubuh kekar mencari sumber auman yang mereka dengar tadi, dengan pandangan lurus menatap ke arah jalan menuju hutan lindung, samar-samar melihat seekor hewan besar sedang berjalan menuju mereka, mata mereka melotot melihatnya, namun tidak ada cara lain selain memberanikan diri.
“Tunggu! Apakah kalian melihat, seorang anak di atas punggungnya?” kata seorang pria dengan tatapan tajam tanpa berkedip sedikitpun, raut wajahnya sangat serius, dan terus mengamati pergerakan Jaguar.
“Iya, aku melihatnya”
“Siapa dia?”
Empat pria itu berdiri, dan menunggu kedatangan Jaguar dan anak kecil di punggung hewan buas itu, sungguh mereka sangat penasaran, siapa gerangan yang dapat menaklukan peliharaan ganas boss besarnya, bahkan mereka sendiri sangat sulit menanganinya.
“Di-dia… Dia bukannya anak yang tinggal di sini?”
“Benar, dia adalah nona Adira”
Kini Jaguar telah berhenti tepat di depan mata mereka, melihat tatapan sangar Jaguar, seakan-akan ingin melahap empat pria tersebut, mereka bergerak sedikit menjauh dari Adira dan Jaguar. Adira pelan-pelan turun dari atas punggung Jaguar, dan tersenyum pada empat pria itu. Mereka terlihat begitu ketakutan, bahkan kaki mereka sampai gemetar lemas, Adira makin terbahak melihat ketakutan pria berbadan kekar. Adira menggeleng dan bertolak pinggang.
“Badan paman berotot besar, tapi nyalinya kecil. Tenang saja Jaguarku tidak akan menggigit paman” empat pria itu menatap satu sama lain, dengan wajah ditekuk, sudut bibirnya terangkat sebelah merasa sakit hati sebab diremehkan oleh Adira.
“Kami tidak takut kok, nona. Hehehe “
“Nona, boss besar sangat menyayangi hewan itu, sebaiknya nona membawanya ke kandangnya”
“Iya, aku akan membawanya, tetapi aku sedang mencari om Billi dan om Cristian… tapi aku tidak melihat mereka” Adira celingak-celinguk ke dalam Mansion, namun tidak menemukan orang yang dicarinya.
“Mereka sedang keluar”
“Kalau begitu, paman saja yang mengantarku membawa Jaguar ke kandang” serunya dengan senyum lebar di bibirnya, gadis itu sepertinya ingin menjahili ke-empat pria itu. Mendengar hal tersebut membuat mereka saling melempar tanggung jawab, bahkan beralasan ke toilet. Mereka kemudian lari meninggalkan Adira dan jaguar. Gadis itu terkekeh jenaka melihat wajah ketakutan dari para penjaga.
“Tampilan mereka seperti Tirex, tapi hati mereka seperti Hello Kitty, lucu sekali”.
“Ayo Jaguar, kita masuk ke Mansion, aku akan mengantarmu setelah selesai sarapan yah” Adira dan Jaguar berjalan memasuki teras Mansion, kemudian masuk ke dalam. Tidak ada yang berjaga di depan pintu, Adira dengan santai berjalan riang bersama Jaguar. Anggota Talaskar menatap Adira dari jauh, sepertinya mereka begitu ketakutan dengan kehadiran Jaguar di sana. Adira melewati anggota Talaskar dengan wajah berseri-seri, ia menyukai wajah ketakutan mereka.
Kini keduanya telah tiba ruang tengah, dan lanjut jalan menuju ruang dapur yang tidak jauh dari tempat mereka, sebuah bilik dinding yang menghalangi pandangan, adalah ruang makan. Di sebuah meja persegi panjang, sudah tersedia dua piring berisi roti tawar, dan tiga botol selai dengan rasa berbeda. Ada rasa kacang Almond, stroberi dan selai coklat. Selain itu sebuah gelas yang berisi susu putih, gadis itu mengelus perutnya yang sedari tadi menggonggong minta makan.
Tangan mungil itu meraih selembar roti tawar di atas piring plastik putih, kemudian membuka penutup botol selai kacang almond, lalu mengambil selai itu untuk dioleskan di atas rotinya, mengolesinya dengan ketebalan dua sentimeter dan melapisinya dengan roti tawar lainnya yang masih kosong. Gadis itu menggigitnya dan mengunyah setiap roti di mulutnya, merasakan betapa lezatnya roti tawar yang bercampur dengan selai kacang almond. Kelezatan dan kelembutannya membuat gadis itu begitu menikmatinya, bahkan setiap gigitannya membuat matanya terus terpejam.
“Eummm, sangat lezat, apa kau mau mencobanya? Ummm… tapi kau adalah pemakan daging, kau tidak bisa memakan makanan seperti ini” roti yang tadi dibelah untuk dibagikan kepada Jaguar, ditarik kembali dan dimasukan ke mulutnya, tangannya mengelus kepala Jaguar sesekali menciumnya.
“Jaguar sayang, setelah ini kita bermain lagi yah”
“GOAAARR”
Hewan itu mengangguk membuat Adira tertawa kecil, ia kemudian menenggak susu di gelasnya sampai kandas. Setelah selesai sarapan, ia membawa Jaguar ke ruang bermain, di sana ada sebuah meja kecil dan dua sofa, selain itu terdapat sebuah tv di atas meja besar. Adira mengambil remot dan menekan tombol “on” tiba-tiba tv itu menyala, sebuah tayangan hutan, dan sekumpulan rusa berlari.
Jaguar melangkah ke arah tv, melihat dengan jeli hewan yang akan menjadi mangsanya, ia meraung keras, memperlihatkan betapa tajamnya taringnya itu, saat melihat satu rusa yang tersesat dari rombongannya, Jaguar berjalan mundur dan….
BRAAAAAKK
BUGH
“GOOAARR"
“Oh no!” mata Adira membulat sempurna, melihat Jaguar melompat ke arah tv dan menghancurkannya, tv yang menyala seketika mati, namun Jaguar tetap meraung dan mencabik-cabik benda persegi itu. Adira tidak tahu harus melakukan apa, hanya terdiam melihat keganasan Jaguar yang pertama kali di lihatnya.
“Astaga, tidak salah jika kau adalah pembunuh yang mengalahkan mangsa dengan sekali gigitan”
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dair Kasma
lanjut
2023-05-06
0