Happy Reading
.
.
.
.
Permainan Bacarat semakin sengit, Luffi masih berada di posisi teratas, sudah tiga putaran permainan, namun, Steve belum kunjung menang, hal itu membuat semua mata tertuju pada Luffi. Sementara Steve tetap bersikap santai dan tersenyum halus, namun tersimpan kekesalan yang teramat dalam di hatinya. Ia tidak menyangka ia akan kalah. Namun, permainan belum berakhir, dia masih memiliki kesempatan untuk bisa menang.
Tiga kali putaran tadi, Luffi kembali memenangkan permainan dengan memasang menjadi tangan Pemain berturut-turut. Namun, kali ini ia memilih menjadi Bankir. Steve mulai membagi kartu di kotak Pemain kemudian ke kotak Bankir, semua orang menahan napas melihat kartu selanjutnya yang akan dibanting oleh Steve, mereka sangat penasaran, siapa yang akan menang kali ini, apakah Steve, atau Luffi, ataukah keduanya seri.
“Aiiiisssss” Cristian berdecak, kali ini boss mereka kalah, Poin yang didapatkan Steve mendekati Sembilan sementara Luffi mendapatkan poin enam. Kartunya adalah angka 5 dan kartu AS itu berarti totalnya berjumlah 6 poin, karena kartu AS di sini nilainya adalah 1 poin. Sementara Steve, mendapat kartu angka 3 dan 5 itu berarti total yang dia dapatkan adalah 8 poin.
Steve tersenyum lebar, ia bertaruh dua puluh ribu, dan dia berhasil menang pada kotak Pemain, itu berarti dia memenangkan empat puluh ribu, Luffi terlihat santai sekalipun kalah, pria muda itu tidak tampak khawatir, dan hanya menampilkan senyum devil di bibir tipisnya. Adira menatap Luffi, dan pria itu menatapnya sambil tersenyum, Adira tahu bahwa pria kejam itu sedang mempermainkan lawannya, memberikan sedikit kemenangan kepada lawan untuk membiarkan lawannya lengah, setelah itu ia akan meluncurkan serangan yang sebenarnya.
“Taktik yang sangat jenius” gumam Adira tersenyum kecil, ia sangat menikmati permainan Bacarat itu, tanpa sadar ia telah mengerti aturan mainnya. Steve yang sekali menang dan mendapat hasil besar, lalu sombong dan menyuruh Luffi untuk memilih kotak untuk bertaruh, kali ini Steve akan bertaruh seluruh token yang dimilikinya, ia sangat yakin kali ini ia akan menang.
“Apa kamu serius?” Steve berdecak dan tertawa mengejek, ia menatap pada teman-temannya lalu kemudian kembali melirik Luffi.
“Tentu saja, aku tidak pernah tidak serius dalam hal ini, bagaimana teman-teman?”
“Iya hahahha, tapi jika kamu takut, kamu bisa untuk berhenti sekarang”
“Benar, tuan Steve tidak mungkin takut ataupun kalah dalam permainan ini, itu adalah permainan yang sudah dikuasainya” Luffi hanya menatap mereka datar, ia kemudian mengambil kopernya dan meletakan di atas meja, ia bertaruh seluruh token kasino miliknya. Ada sejumlah Sembilan puluh ribu token kasino di dalam koper itu, semua mata langsung terbelalak melihat begitu banyak token kasino miliknya.
“Aku bertaruh 90 ribu” Steve tersenyum puas, ia yang tidak mau kalah, mengangkat sebuah kotak yang berisikan sejumlah token yang sama dengan Luffi, yaitu Sembilan puluh ribu dan meletakan di atas meja, di sisi kirinya.
Luffi dengan santai melipat kedua tangannya di atas dada, dan melirik pada Adira, ia memintanya untuk memilih bertaruh pada kotak apa, semua orang di sana terkejut, ini adalah pertama kalinya seseorang meminta anak kecil untuk memainkan judi Bacarat ini.
“Apa kau sedang mengejekku?” terlihat kilatan emosi di mata Steve, Luffi tersenyum tipis, melihat lawan mainnya begitu emosi padanya, padahal dirinya tidak melakukan apapun. Itu sangat aneh.
“Tidak, aku yakin kau sangat lihai dalam permainan ini, oleh sebabnya aku meminta tolong pada putriku untuk memilihnya untukku. Aku yakin aku akan kalah darimu, jadi aku mencoba untuk mencari keberuntungan dari putriku” mata Adira membulat mendengar penjelasan Luffi mengatasnamakan dirinya adalah putrinya, itu sangat konyol. Bukan Adira saja tetapi Cristian pun sama, ia menatap serius boss besarnya itu. Luffi memberikan tatapan dingin pada dua anak manusia di samping kanannya, Cristian menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan tersenyum kecut.
“Oh rupanya seperti itu, aku tidak tahu jika kau sudah menikah dan memiliki seorang putri yang cantik”
“Aku belum menikah, wanitaku melarikan diri dengan menitipkan bayi kami kepadaku, putriku tumbuh tanpa seorang ibu, terkadang aku kasihan padanya”. Luffi melirik Adira dengan tatapan sendu. Sungguh, Adira tidak menyangka jika Luffi adalah seorang aktor film terbaik, aktingnya sangat natural jika tidak tahu kebenarannya, mungkin orang-orang akan mempercayai ucapan Luffi.
“Pria ini, mengambinghitamkan diriku, menyebalkan sekali” batinnya memutar bola matanya malas.
“Baiklah, karena kamu takut dan tidak berani melawanku, aku akan menyetujui putrimu untuk memilih kotak untukmu, semoga kalian beruntung, hehehehe” Luffi mengangguk dan berterima kasih pada Steve, pemilik perusahan itu tidak berhenti untuk tersenyum lebar, ia sangat bahagia, sebentar lagi kemenangan akan mengahmpiri dirinya, takdir selalu baik padanya.
“Aku memilih tangan Bankir” ucap Adira serius, Luffi menatapnya datar dan dingin, wajah Luffi benar-benar tidak bisa dikondisikan, orang-orang di sana melihat perubahan besar pada ekspresi Luffi sangat yakin, jika Steve akan kembali memenangkan permainan Bacarat ini.
“Hahahahah, sungguh pilihan yang tepat anak manis” tawa Steve sangat menggelegar, bahkan pria-pria berperut buncit ikut menertawakan pilihan Adira, begitupun dengan wanita-wanita seksi yang duduk di atas pangkuan para pria simpanan mereka. Adira tidak menggubrisnya, ia hanya menatap wajah-wajah sampah itu, dengan tenang ia berkata, bahwa dirinya akan menang, dan itu semakin membuat Steve dan teman-temannya terbahak-bahak.
“Astaga, putrimu sungguh pintar membuatmu bangkrut” ucap seorang pria botak dengan perut buncit seperti perempuan hamil. Adira yang mendengar itu menaikan sudut bibirnya kesal. Cristian mengamati diam-diam orang-orang yang menghina bossnya dan ia telah mengingat semua wajah mereka.
“Belum tentu, silahkan untuk membanting kartunya” Luffi berujar serius, tampak senyum tipis tersirat di wajahnya itu membuat orang-orang yang tertawa tadi, bergidik ngeri, termasuk Steve.
Steve dengan penuh percaya diri, membanting kartu ke kotak pemain dan itu adalah angka 7, kemudian membanting kartu lainnya pada kotak Bankir dan itu adalah angka 4 seketika senyum sombong terukir di bibir Steve, ia sudah sangat yakin bahwa dirinyalah yang akan menang. Ia kemudian menjatuhkan kembali kartu pada kotak Pemain, dan itu adalah kartu AS, itu berarti jumlah poinnya yang sekarang adalah 8 poin.
Semua pasang mata langsung tertuju pada kartu di tangan Stave yang akan mulai membantingnya pada kotak Bankir, itu sangat menegangkan, semua orang di sana bahkan harus menahan napas. Token yang dipertaruhkan adalah jumlah yang sangat besar, nominalnya bukan sedikit, itu sebabnya jantung mereka seperti sedang mengikuti lari maraton, terguncang sangat hebat.
Mata semua orang seketika membulat sempurna, bahkan hampir copot dari kelopak matanya, melihat kartu yang diturunkan Stave adalah angka 5. Cristian bersorak melihatnya, ia bahkan tertawa sangat puas, sementara Stave jatuh terduduk di atas lantai menyaksikan kekalahannya dan token yang berjumlah sembilan puluh ribu itu melayang.
“Sial!” umpat Stave marah. ia sangat marah dan mendapat tamparan keras di wajahnya, mula-mula sombong namun, ia dikalahkan oleh anak ingusan yang baru lahir, sementara dirinya adalah pemain professional di bidang perjudian salah satunya adalah Bacarat ini. ia ingin sekali lari dari tempat ini, ia sudah tidak memiliki muka lagi.
“Anda kalah lagi” Luffi mengejek sombong, ia kemudian menarik koper hitam berisi token kasino ke sisinya, kemudian mengambil 10 buah token kasino dan diberikannya kepada Stave sebagai komisi. Komisi ini adalah pemasukan untuk kasino tersebut.
“Karena permainannya sudah selesai, kami pamit undur diri” kata Luffi tersenyum lebar, sementara Stave hanya memberikan tatapan datar begitupun dengan pengunjung lainnya yang berada di ruang VVIP itu. Luffi, Cristian dan Adira yang hendak membuka pintu seketika berhenti, Luffi berbalik ke arah Stave dan yang lainnya lalu berkata “Aku sungguh berterima kasih atas kekayaan ini, karena putriku, aku berubah menjadi pria kaya di kota Las Vegas ini” Luffi menggenggam tangan Adira dan bergegas keluar dari ruang VVIP. Sementara Cristian menenteng dua koper sedang itu.
“Aku sudah mencari kalian kemana-mana, melelahkan sekali” tiba-tiba seseorang datang dengan napas ngos-ngosan.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
hyefhi ikonic
lanjut
2023-04-29
0
Dair Kasma
wah aku udah tahu cara mainnya Bacarat nya hehehe
2023-04-29
2
Dair Kasma
terima kasih update tannya kak
2023-04-29
1