BAB 11 Menang Banyak

Happy Reading

.

.

.

.

Permainan Bacarat semakin sengit, Luffi masih berada di posisi teratas, sudah tiga putaran permainan, namun, Steve belum kunjung menang, hal itu membuat semua mata tertuju pada Luffi. Sementara Steve tetap bersikap santai dan tersenyum halus, namun tersimpan kekesalan yang teramat dalam di hatinya. Ia tidak menyangka ia akan kalah. Namun, permainan belum berakhir, dia masih memiliki kesempatan untuk bisa menang.

Tiga kali putaran tadi, Luffi kembali memenangkan permainan dengan memasang menjadi tangan Pemain berturut-turut. Namun, kali ini ia memilih menjadi Bankir. Steve mulai membagi kartu di kotak Pemain kemudian ke kotak Bankir, semua orang menahan napas melihat kartu selanjutnya yang akan dibanting oleh Steve, mereka sangat penasaran, siapa yang akan menang kali ini, apakah Steve, atau Luffi, ataukah keduanya seri.

“Aiiiisssss” Cristian berdecak, kali ini boss mereka kalah, Poin yang didapatkan Steve mendekati Sembilan sementara Luffi mendapatkan poin enam. Kartunya adalah angka 5 dan kartu AS itu berarti totalnya berjumlah 6 poin, karena kartu AS di sini nilainya adalah 1 poin. Sementara Steve, mendapat kartu angka 3 dan 5 itu berarti total yang dia dapatkan adalah 8 poin.

Steve tersenyum lebar, ia bertaruh dua puluh ribu, dan dia berhasil menang pada kotak Pemain, itu berarti dia memenangkan empat puluh ribu, Luffi terlihat santai sekalipun kalah, pria muda itu tidak tampak khawatir, dan hanya menampilkan senyum devil di bibir tipisnya. Adira menatap Luffi, dan pria itu menatapnya sambil tersenyum, Adira tahu bahwa pria kejam itu sedang mempermainkan lawannya, memberikan sedikit kemenangan kepada lawan untuk membiarkan lawannya lengah, setelah itu ia akan meluncurkan serangan yang sebenarnya.

“Taktik yang sangat jenius” gumam Adira tersenyum kecil, ia sangat menikmati permainan Bacarat itu, tanpa sadar ia telah mengerti aturan mainnya. Steve yang sekali menang dan mendapat hasil besar, lalu sombong dan menyuruh Luffi untuk memilih kotak untuk bertaruh, kali ini Steve akan bertaruh seluruh token yang dimilikinya, ia sangat yakin kali ini ia akan menang.

“Apa kamu serius?” Steve berdecak dan tertawa mengejek, ia menatap pada teman-temannya lalu kemudian kembali melirik Luffi.

“Tentu saja, aku tidak pernah tidak serius dalam hal ini, bagaimana teman-teman?”

“Iya hahahha, tapi jika kamu takut, kamu bisa untuk berhenti sekarang”

“Benar, tuan Steve tidak mungkin takut ataupun kalah dalam permainan ini, itu adalah permainan yang sudah dikuasainya” Luffi hanya menatap mereka datar, ia kemudian mengambil kopernya dan meletakan di atas meja, ia bertaruh seluruh token kasino miliknya. Ada sejumlah Sembilan puluh ribu token kasino di dalam koper itu, semua mata langsung terbelalak melihat begitu banyak token kasino miliknya.

“Aku bertaruh 90 ribu” Steve tersenyum puas, ia yang tidak mau kalah, mengangkat sebuah kotak yang berisikan sejumlah token yang sama dengan Luffi, yaitu Sembilan puluh ribu dan meletakan di atas meja, di sisi kirinya.

Luffi dengan santai melipat kedua tangannya di atas dada, dan melirik pada Adira, ia memintanya untuk memilih bertaruh pada kotak apa, semua orang di sana terkejut, ini adalah pertama kalinya seseorang meminta anak kecil untuk memainkan judi Bacarat ini.

“Apa kau sedang mengejekku?” terlihat kilatan emosi di mata Steve, Luffi tersenyum tipis, melihat lawan mainnya begitu emosi padanya, padahal dirinya tidak melakukan apapun. Itu sangat aneh.

“Tidak, aku yakin kau sangat lihai dalam permainan ini, oleh sebabnya aku meminta tolong pada putriku untuk memilihnya untukku. Aku yakin aku akan kalah darimu, jadi aku mencoba untuk mencari keberuntungan dari putriku” mata Adira membulat mendengar penjelasan Luffi mengatasnamakan dirinya adalah putrinya, itu sangat konyol. Bukan Adira saja tetapi Cristian pun sama, ia menatap serius boss besarnya itu. Luffi memberikan tatapan dingin pada dua anak manusia di samping kanannya, Cristian menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan tersenyum kecut.

“Oh rupanya seperti itu, aku tidak tahu jika kau sudah menikah dan memiliki seorang putri yang cantik”

“Aku belum menikah, wanitaku melarikan diri dengan menitipkan bayi kami kepadaku, putriku tumbuh tanpa seorang ibu, terkadang aku kasihan padanya”. Luffi melirik Adira dengan tatapan sendu. Sungguh, Adira tidak menyangka jika Luffi adalah seorang aktor film terbaik, aktingnya sangat natural jika tidak tahu kebenarannya, mungkin orang-orang akan mempercayai ucapan Luffi.

“Pria ini, mengambinghitamkan diriku, menyebalkan sekali” batinnya memutar bola matanya malas.

“Baiklah, karena kamu takut dan tidak berani melawanku, aku akan menyetujui putrimu untuk memilih kotak untukmu, semoga kalian beruntung, hehehehe” Luffi mengangguk dan berterima kasih pada Steve, pemilik perusahan itu tidak berhenti untuk tersenyum lebar, ia sangat bahagia, sebentar lagi kemenangan akan mengahmpiri dirinya, takdir selalu baik padanya.

“Aku memilih tangan Bankir” ucap Adira serius, Luffi menatapnya datar dan dingin, wajah Luffi benar-benar tidak bisa dikondisikan, orang-orang di sana melihat perubahan besar pada ekspresi Luffi sangat yakin, jika Steve akan kembali memenangkan permainan Bacarat ini.

“Hahahahah, sungguh pilihan yang tepat anak manis” tawa Steve sangat menggelegar, bahkan pria-pria berperut buncit ikut menertawakan pilihan Adira, begitupun dengan wanita-wanita seksi yang duduk di atas pangkuan para pria simpanan mereka. Adira tidak menggubrisnya, ia hanya menatap wajah-wajah sampah itu, dengan tenang ia berkata, bahwa dirinya akan menang, dan itu semakin membuat Steve dan teman-temannya terbahak-bahak.

“Astaga, putrimu sungguh pintar membuatmu bangkrut” ucap seorang pria botak dengan perut buncit seperti perempuan hamil. Adira yang mendengar itu menaikan sudut bibirnya kesal. Cristian mengamati diam-diam orang-orang yang menghina bossnya dan ia telah mengingat semua wajah mereka.

“Belum tentu, silahkan untuk membanting kartunya” Luffi berujar serius, tampak senyum tipis tersirat di wajahnya itu membuat orang-orang yang tertawa tadi, bergidik ngeri, termasuk Steve.

Steve dengan penuh percaya diri, membanting kartu ke kotak pemain dan itu adalah angka 7, kemudian membanting kartu lainnya pada kotak Bankir dan itu adalah angka 4 seketika senyum sombong terukir di bibir Steve, ia sudah sangat yakin bahwa dirinyalah yang akan menang. Ia kemudian menjatuhkan kembali kartu pada kotak Pemain, dan itu adalah kartu AS, itu berarti jumlah poinnya yang sekarang adalah 8 poin.

Semua pasang mata langsung tertuju pada kartu di tangan Stave yang akan mulai membantingnya pada kotak Bankir, itu sangat menegangkan, semua orang di sana bahkan harus menahan napas. Token yang dipertaruhkan adalah jumlah yang sangat besar, nominalnya bukan sedikit, itu sebabnya jantung mereka seperti sedang mengikuti lari maraton, terguncang sangat hebat.

Mata semua orang seketika membulat sempurna, bahkan hampir copot dari kelopak matanya, melihat kartu yang diturunkan Stave adalah angka 5. Cristian bersorak melihatnya, ia bahkan tertawa sangat puas, sementara Stave jatuh terduduk di atas lantai menyaksikan kekalahannya dan token yang berjumlah sembilan puluh ribu itu melayang.

“Sial!” umpat Stave marah. ia sangat marah dan mendapat tamparan keras di wajahnya, mula-mula sombong namun, ia dikalahkan oleh anak ingusan yang baru lahir, sementara dirinya adalah pemain professional di bidang perjudian salah satunya adalah Bacarat ini. ia ingin sekali lari dari tempat ini, ia sudah tidak memiliki muka lagi.

“Anda kalah lagi” Luffi mengejek sombong, ia kemudian menarik koper hitam berisi token kasino ke sisinya, kemudian mengambil 10 buah token kasino dan diberikannya kepada Stave sebagai komisi. Komisi ini adalah pemasukan untuk kasino tersebut.

“Karena permainannya sudah selesai, kami pamit undur diri” kata Luffi tersenyum lebar, sementara Stave hanya memberikan tatapan datar begitupun dengan pengunjung lainnya yang berada di ruang VVIP itu. Luffi, Cristian dan Adira yang hendak membuka pintu seketika berhenti, Luffi berbalik ke arah Stave dan yang lainnya lalu berkata “Aku sungguh berterima kasih atas kekayaan ini, karena putriku, aku berubah menjadi pria kaya di kota Las Vegas ini” Luffi menggenggam tangan Adira dan bergegas keluar dari ruang VVIP. Sementara Cristian menenteng dua koper sedang itu.

“Aku sudah mencari kalian kemana-mana, melelahkan sekali” tiba-tiba seseorang datang dengan napas ngos-ngosan.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

hyefhi ikonic

hyefhi ikonic

lanjut

2023-04-29

0

Dair Kasma

Dair Kasma

wah aku udah tahu cara mainnya Bacarat nya hehehe

2023-04-29

2

Dair Kasma

Dair Kasma

terima kasih update tannya kak

2023-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Las Vegas
2 BAB 2 Pembunuhan
3 Bab 3 Pulau Ular
4 BAB 4 Mencari Daddy
5 BAB 5 Sarapan Bersama
6 BAB 6 Masa Lalu
7 BAB 7 Kesepakatan
8 BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9 BAB 9 Pergi Ke Kasino
10 BAB 10 Bacarat
11 BAB 11 Menang Banyak
12 BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13 BAB 13 Kesempatan Emas
14 BAB 14 Merasa Khawatir
15 BAB 15 Geng Revandes
16 Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17 BAB 17 Belajar Sabar
18 BAB 18 Terkejut
19 BAB 19 Rekaman CCTV
20 BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21 BAB 21 Baku Hantam
22 BAB 22 Dalang Penculikan
23 BAB 23 Malaikat
24 BAB 24 Bertemu
25 BAB 25 Interogasi
26 BAB 26 Panggilan Daddy
27 BAB 27 Mulai Belajar
28 BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29 BAB 29 Adira VS Sandra
30 BAB 30 Sekretaris Han
31 BAB 31 Sulit Bersua
32 BAB 32 Kecelakaan
33 BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34 BAB 34 Ke Rumah Sakit
35 BAB 35 Maaf
36 BAB 36 Sebuah Fakta
37 BAB 37 Cemburu
38 BAB 38 Sang Pemarah
39 BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40 BAB 40 PMS
41 BAB 41 Swalayan
42 BAB 42 Taman Rumah Sakit
43 BAB 43 Diam-diam Keluar
44 BAB 44 House Of Blue Vegas
45 BAB 45 Mabuk Berat
46 BAB 46 Pertama Kali
47 BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48 BAB 48 Terulang Kembali
49 BAB 49 Si Tukang Jahil
50 BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51 BAB 51 Interogasi
52 BAB 52 Memberi Pengertian
53 BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54 BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55 BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56 BAB 56 Serigala
57 Bab 57 Sakit
58 BAB 58 Ke Washington
59 BAB 59 Makan Malam di Mansion
60 BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61 BAB 61 Ke Perusahaan
62 BAB 62 Si Ulat Keket
63 BAB 63 Di Serang
64 BAB 64 Terluka
65 BAB 65 Kabar Buruk?
66 BAB 66 Makan di Tengah Malam
67 BAB 67 Hukuman
68 BAB 68 Sakit Hati
69 BAB 69 Tidak Peduli
70 BAB 70 Menjadi Office Girl
71 BAB 71 Bullying
72 BAB 72 Kabur
73 BAB 73 Gila
74 BAB 74 Roller Coaster
75 BAB 75 Mata-mata
76 BAB 76 Pemandangan Memilukan
77 Bab 77 Hati Yang Terluka
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Las Vegas
2
BAB 2 Pembunuhan
3
Bab 3 Pulau Ular
4
BAB 4 Mencari Daddy
5
BAB 5 Sarapan Bersama
6
BAB 6 Masa Lalu
7
BAB 7 Kesepakatan
8
BAB 8 Memberi Makan Jaguar
9
BAB 9 Pergi Ke Kasino
10
BAB 10 Bacarat
11
BAB 11 Menang Banyak
12
BAB 12 Terrace Pointe Cafe
13
BAB 13 Kesempatan Emas
14
BAB 14 Merasa Khawatir
15
BAB 15 Geng Revandes
16
Bab 16 Memberi Makan Jaguar
17
BAB 17 Belajar Sabar
18
BAB 18 Terkejut
19
BAB 19 Rekaman CCTV
20
BAB 20 Taman Hotel Bellagio
21
BAB 21 Baku Hantam
22
BAB 22 Dalang Penculikan
23
BAB 23 Malaikat
24
BAB 24 Bertemu
25
BAB 25 Interogasi
26
BAB 26 Panggilan Daddy
27
BAB 27 Mulai Belajar
28
BAB 28 Pergi Ke Perusahan
29
BAB 29 Adira VS Sandra
30
BAB 30 Sekretaris Han
31
BAB 31 Sulit Bersua
32
BAB 32 Kecelakaan
33
BAB 33 Khawatir Setengah Mati
34
BAB 34 Ke Rumah Sakit
35
BAB 35 Maaf
36
BAB 36 Sebuah Fakta
37
BAB 37 Cemburu
38
BAB 38 Sang Pemarah
39
BAB 39 Ada Apa Dengannya?
40
BAB 40 PMS
41
BAB 41 Swalayan
42
BAB 42 Taman Rumah Sakit
43
BAB 43 Diam-diam Keluar
44
BAB 44 House Of Blue Vegas
45
BAB 45 Mabuk Berat
46
BAB 46 Pertama Kali
47
BAB 47 Malam Paling Mengesankan
48
BAB 48 Terulang Kembali
49
BAB 49 Si Tukang Jahil
50
BAB 50 Datang Di Waktu Yang Tepat
51
BAB 51 Interogasi
52
BAB 52 Memberi Pengertian
53
BAB 53 Pergi Bersama Arsenio
54
BAB 54 Pernyataan Cinta Arsenio
55
BAB 55 Kejadian Tak Terduga
56
BAB 56 Serigala
57
Bab 57 Sakit
58
BAB 58 Ke Washington
59
BAB 59 Makan Malam di Mansion
60
BAB 60 Melanggar Aturan Sendiri
61
BAB 61 Ke Perusahaan
62
BAB 62 Si Ulat Keket
63
BAB 63 Di Serang
64
BAB 64 Terluka
65
BAB 65 Kabar Buruk?
66
BAB 66 Makan di Tengah Malam
67
BAB 67 Hukuman
68
BAB 68 Sakit Hati
69
BAB 69 Tidak Peduli
70
BAB 70 Menjadi Office Girl
71
BAB 71 Bullying
72
BAB 72 Kabur
73
BAB 73 Gila
74
BAB 74 Roller Coaster
75
BAB 75 Mata-mata
76
BAB 76 Pemandangan Memilukan
77
Bab 77 Hati Yang Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!