Jenazah kakek karin langsung di kebumikan malam itu juga. Itu permintaan dari istri nya yaitu nenek karin.
Pukul 12 tengah malam, mobil raga baru saja tiba di rumah nenek dan kakek karin.
Terlihat dari dalam mobil ada bendera kuning tepat menggantung di pagar rumah.
Jantung raga pun berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Batin nya terus berdoa semoga tidak ada hal buruk yang terjadi.
Dengan cepat raga pun turun dari mobilnya, dan kedatangan nya pun langsung di sambut oleh saudara saudara karin yang masih berada di depan rumah mendiang kakek nya tersebut.
Setelah berbicara sebentar dengan beberapa pria dewasa yang berada di depan, raga pun masuk ke dalam rumah. Matanya terus mencari keberadaan sang istri, tapi di setiap sudut ruangan itu raga tidak menemukan wanita nya.
"Permisi bu, karin dimana ya ??" tanya raga pada salah seorang wanita yang tidak asing karena dia sempat melihat wanita tersebut di resepsi pernikahan nya beberapa waktu lalu
"Oh, mas raga. Karin di kamar nenek.." kata wanita itu memberitahu
"Terimakasih.." ucap raga
Setelah itu dia pun melangkahkan kaki nya menuju kamar yang pintu nya terbuka sedikit.
Tok! Tok! Tok!
Deg!
Saat raga mendorong pintu itu perlahan, sepasang manik mata mereka pun bertemu.
"Mas Raga.."
Raga pun masuk ke dalam kamar nenek. Karin yang sejak tadi duduk di samping tempat tidur neneknya pun bangun dari duduknya itu. Sementara sang nenek sudah tertidur sejak tadi. Mungkin karena lelah menangis sejak tadi dan juga sudah 2 kali nenek pingsan.
"Maaf rin aku terlambat.." ucap raga berada tepat di depan karin
Ya, raga sudah tahu apa yang terjadi. Tadi ketika dia tiba di rumah itu, salah seorang yang berada di depan rumah memberitahukan semuanya.
"Tidak apa apa mas. Terimakasih sudah datang." kata karin lirih
Sungguh saat ini dia benar benar butuh tempat untuk bersandar. Sejak tadi dia menahan air matanya karena tidak mau membuat seluruh keluarga nya khawatir, terutama sang nenek.
Karin takut neneknya akan semakin terpukul jika melihat nya menangis. Sejak dulu karin selalu menyembunyikan air matanya dari kakek dan neneknya.
"Mas kesini sama siapa ?" tanya karin
"Sendiri. Ibu dan ayah baru besok pagi berangkat kesini. Mereka juga belum tahu mengenai kabar buruk ini, rin.."
Karin mengangguk..
"Mas pasti lelah. Ayo karin antar ke kamar.." kata karin lalu berjalan lebih dulu di depan raga
Raga pun mengekor karin di belakang..
"Mas istirahat saja dulu. Maaf karin tidak bisa menemani, nenek sendirian.."
Tanpa melihat raga, karin pun melangkah menuju pintu keluar, tapi belum sempat sampai ke pintu raga menahan tangan istrinya..
grep!
Raga memeluk tubuh itu..
"Jangan di tahan rin. Menangislah..!!"
Deg!
Karin menggeleng. "Lepas mas. Aku nggak apa apa.." ucap nya sambil mendorong sedikit tubuh kekar raga
Tapi sekuat apapun karin, tubuh raga tidak bergeser sejengkal pun..
Tibatiba..
Hiks..Hiks..
Suara isakan terdengar memilukan di telinga raga. Akhirnya air mata karin tumpah, padahal dia sudah susah payah menahan nya.
Entah keberanian dari mana tangan karin melingkar di pinggang lelaki itu..
Raga pun semakin erat memeluk karin. Membiarkan istrinya itu menangis di pelukan nya.
Setelah beberapa menit berlalu, karin pun mulai tenang kembali..
"Terimakasih mas. Maaf baju mu jadi kotor.." ucap karin setelah melepaskan pelukan itu
Jujur, saat ini ada perasaan aneh di hati karin. Jantungnya tiba tiba berdebar. Debaran yang tidak biasa. Debaran yang sama seperti yang di rasakan nya saat dia berdekatan dengan lelaki bernama Fajar.
Begitupun dengan raga. Dia merasakan hal yang sama seperti yang di rasakan karin saat ini. Jantungnya berdetak lebih cepat. Memeluk karin seperti tadi ada gelenyar aneh merasuk ke dalam sukma nya.
Karena tidak nyaman terus di tatap oleh suami nya, karin pun permisi keluar dari kamar nya untuk menemani sang nenek.
Raga pun mengiyakan nya. Karena memang neneknya lah yang saat ini paling membutuhkan karin.
💮
🍀Di kamar nenek
Karin membuka kertas yang di berikan nenek nya tadi. Wanita itu pun mulai membaca setiap kata di atas kertas putih itu..
💮
Karin cucu ku..
Maafkan kakek mu ini yang belum bisa membuat kamu bahagia.
Kakek tahu kamu sangat terkejut dengan pernikahan mu yang mendadak itu. Sesungguhnya kakek pun sama.
Tapi kakek yakin raga akan bisa menggantikan kakek untuk membahagiakan kamu, nak.
Kakek sangat menyayangi kamu. Kakek ingin kamu bahagia dengan raga. Jadilah istri yang baik. Penuhi semua hak suami mu. Semoga itu menjadi jalan menuju surga untuk kamu.
Meskipun kakek belum begitu mengenal nya, tapi kakek tahu raga lelaki yang baik. Semoga kamu bahagia dengan pernikahan kamu, nak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments