Karin sudah berada di depan sekolah kenan. Dia menunggu putra nya keluar dari sekolah elit yang bertaraf internasional itu di dalam mobilnya.
Memang ini masih setengah jam lagi dari jam pulang sekolah anak nya. Tapi karin memilih menunggu daripada harus putra nya itu yang menunggu.
Beep..
Beep..
Ponsel karin berdering..
"Halo bu.." karin langsung mengangkat sambungan telepon itu tanpa menunggu ponselnya berdering lebih lama..
📞 Rin, kamu ada waktu nggak hari ini sayang ? Ibu masak makanan kesukaan kamu loh. Kalau sempat, mampir ya untuk makan siang.
Karin terdiam, lagi lagi ini yang membuat karin berat untuk berpisah dengan raga..
📞 Rin, kamu masih di situ nak ??
Tanya ibu mertua nya saat tidak ada jawaban dari karin..
📞 Oh iya bu, nanti karin ke situ sama kenan ya bu. Sekarang karin lagi di depan sekolah kenan, nunggu dia pulang..
📞 Kalau begitu, ibu tunggu ya sayang. Kamu hati hati jangan ngebut bawa mobil nya ya..
📞 Iya bu.. terimakasih
Setelah sambungan itu terputus karin menjatuhkan kepalanya di atas setir mobilnya..
"Apa ibu akan tetap sebaik ini padaku jika tahu aku sudah mengajukan cerai ke pengadilan ?" gumam karin sedih
💮
🍀Sementara itu..
"Tuan, ponsel anda sejak tadi berbunyi.." kata ivan memberitahu
Raga yang masih dalam posisi berbaring pun mengambil ponselnya..
📞Iya bu
Jawab raga di sambungan itu..
📞 Mas, kamu makan siang di rumah ya. Ibu udah bikinin masakan kesukaan kamu..
📞 Maaf bu raga nggak bisa..
📞 Sebentar aja ko. Ibu dan ayah kangen sama kamu mas, udah lama kamu gak mampir kerumah..
Raga diam beberapa saat. Benar, sudah beberapa bulan raga tidak mengunjungi kedua orang tua nya. Dia benar benar menjadi seorang workaholic untuk lari dari masalah yang sedang di hadapi nya.
📞 Iya bu, raga pulang..
📞 Ibu tunggu ya mas. Awas jangan sampai gak datang, ibu udah masak banyak loh..
📞 Iya bu..
Setelah sambungan itu terputus, raga pun meminta ivan untuk menyiapkan mobil.
"Tuan, mobil nya sudah siap.." kata ivan memberitahu..
"Kamu tidak perlu ikut van. Aku hanya akan keluar sebentar..!!" kata raga seraya menyambar jas nya yang menggantung di sudut ruangan kerja nya..
Ivan mengangguk tanda mengerti..
Rumah orang tua raga lumayan jauh kalau di tempuh dari perusahaan nya. Karena ibu nya meminta untuk makan siang bersama, raga memutuskan 1 jam sebelum jam makan siang dia sudah berangkat menuju rumah orang tua nya itu..
💮Skip perjalanan yaa..
🍀Pukul 11.40
Mobil raga baru saja tiba di halaman luas rumah kedua orang tua nya. Seperti biasa, dia memarkirkan mobil itu dekat kolam ikan yang ukuran nya lumayan besar..
Dari depan ibu dan ayah nya sudah berdiri menyambut kedatangan sang putra mahkota. Putra tunggal dari keluarga yang sangat kaya raya, bahkan harta nya tidak akan habis sampai tujuh turunan.
"Assalamu'alaikum.." ucap gara memberi salam seraya mencium punggung tangan ibu dan ayah nya..
"Wa'alaikumsalam.." jawab kedua orang tua itu bersamaan..
Ibu menatap putra nya dengan sedih.
"Kenapa tubuh mu semakin kurus nak.."
Setelah itu ibu mengajak raga masuk ke dalam, sementara ayah masih di luar menunggu seseorang yang lain yang belum datang..
Tidak lama, mobil yang tidak asing pun masuk ke halaman rumah tersebut..
"Opaaa..." teriak kenan dari balik jendela mobil yang sudah terbuka sempurna..
Saat mobil sudah berhenti, anak itu pun langsung keluar dan berlari menghampiri opa nya..
"Ya ampun cucu opa sudah semakin besar ya.." kata opa sambil menggendong kenan, meskipun opa rudi mahendra sudah tua tapi otot otot nya masih sangat kuat untuk mengangkat dan menggendong kenan sampai sekarang..
sementara karin sedang dilanda dilema ketika melihat mobil yang terparkir dekat kolam ikan. Rasanya karin enggan untuk turun dari mobil nya. Kalau saja karin tahu suami nya akan ada di sana juga, karin akan memilih untuk tidak datang hari ini.
Melihat menantunya yang belum juga keluar dari dalam mobil nya, ayah rudi mahendra pun berjalan mendekat ke arah mobil dengan kenan yang masih berada di gendongan nya..
TokTokTok..
Ayah rudi mengetuk tepat di jendela pintu pengemudi..
Karin yang tersadar dari lamunan nya, buru buru membuka jendela mobilnya itu..
"Ayo nak, ibu sudah menunggu di dalam.." kata ayah lembut
"Ayah dan kenan masuk duluan saja, karin mau menghubungi lira dulu. tadi ada yang lupa belum karin sampaikan sama lira, yah.." kata karin berbohong. Padahal dia hanya menghambat waktu agar tidak terlalu lama bertemu dengan suami nya.
"Yasudah, kalau begitu ayah masuk duluan ya. Kamu jangan lama lama di sini.."
Karin mengangguk pelan seraya tersenyum..
"Aku harus bagaimana ? Apa aku pulang saja ya.." kata karin bergumam mencari ide untuk menghindar dari suami nya yang super dingin, datar dan menyebalkan itu..
Tidak terasa hampir setengah jam karin di dalam mobil..
Akhirnya mau tidak mau, karin dengan terpaksa turun dan mulai melangkahkan kaki nya menuju rumah itu .
deg
Saat masuk ke dalam, orang yang di lihat nya pertama kali adalah Raga, suami nya. Laki laki itu sedang memangku sang putra dan terlihat jelas betapa kenan dan raga saling merindukan satu sama lain.
"Apa kamu merindukan ku juga seperti kamu merindukan putra kita ??" batin karin sambil terus menatap ke arah suami dan putra nya..
Deg!!
Tiba tiba, raga menoleh ke arah dimana karin menatap nya sambil berdiri..
Karin langsung mengedarkan pandangan nya ke arah yang lain, dia berjalan masuk tapi tidak menghampiri suami nya..
"Assalamu'alaikum bu.." ucap karin sambil memeluk ibu mertua nya dari belakang. Ya, karin memang selalu manis dan hangat seperti itu.
"Wa'alaikumsalam sayang.." jawab ibu seraya meletakkan kedua tangannya di atas tangan sang menantu "Kenapa kamu lama sekali di mobil ??"
"Maaf bu, tadi karin ada urusan sedikit dengan lira.." jawab karin kembali berbohong..
Interaksi kedua wanita itu tidak luput dari pandangan mata Raga. Sungguh tidak ada menantu di dunia ini yang seperti karin. Dia sangat menyayangi kedua orang tua nya. Raga pun mengakui hal itu.
"Ayo ayo, jangan ngobrol terus, nanti makanan nya keburu dingin.." kata ayah rudi menyela percakapan istri dan menantu nya
Karin pun mengambil posisi duduk seperti biasa dia duduk ketika di meja makan itu. Di sebelah kanan tepat di samping sang suami. Sementara ibu mertua nya di sisi kiri kursi utama tempat duduk ayah rudi.
Tidak ada percakapan antara karin dan raga.
Tiba..tiba..
"Bu, pak. Setelah makan siang karin ingin berbicara serius dengan bapa dan ibu.." kata karin di sela sela makan siang mereka..
deg
Raga langsung menoleh ke arah sang istri dengan tatapan tajam nya..
Deru nafas raga semakin memburu,
"Kamu mau bicara apa ??" tanya raga dengan tatapan tajam nya..
"Aku tidak bisa bicara sekarang, karena ada kenan.." kata karin tanpa menoleh ke arah lawan bicara nya..
"Memangnya kenapa ?? Katakan saja sekarang, biar kenan juga tahu..!!" pekik raga membuat karin langsung menoleh ke arah nya karena merasa tidak suka dengan ucapan suami nya itu
"Ada apa sebenarnya ?? Kenapa kalian jadi bertengkar seperti ini ??" tanya ibu sedih melihat pertengkaran putra dan menantunya..
Karin dan Raga kompak kembali melihat ke piring mereka masing masing. Dan kedua nya pun sama sama tidak menjawab pertanyaan sang ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Yuyuk Zitta
hanya kurang komunikasi
2024-06-28
1
Hilmiya Kasinji
sebenernya sepelik apa si masalahnya ... lanjut baca ah
2024-06-21
1
Uthie
Masalah mereka itu sebenarnya miss comunication aja dehh.. 😌
tapi anehnya udah 10 tahun lamanya.. dan itu gak sebentar 😌
2023-06-04
2